Seorang gadis tengah duduk memangku sebelah kakinya. Meneguk coklat panas, sesekali melihat ke arah jendela yang berembun akibat hujan, dan menikmati lagu klasik yang terdengar seantero kafe.
Orang yang ditunggunya sudah datang dengan peluh yang terlihat di dahinya. Gadis yang tadi menunggu tak berekspresi apapun kepada orang yang baru saja datang.
“Fel, are you okay?” orang yang baru saja datang cemas akan sikap si gadis.
Tak ada jawaban dari si gadis, padahal rasa rindu, kecewa, sedih, dan bahagia sudah tak terbendung lagi oleh si gadis.
Orang atau pria yang baru datang tadi melirik sekilas arloji di pergelangan tangan kirinya.
“Fel, sorry saya masih ada urusan, lain kali kita ngobrol-ngobrol ya.” Pria tersebut mengeluarkan secarik kertas berwarna silver dengan ukiran gold, “datang ya.”
Pria itu segera menarik lembut gadis yang datang bersamanya, lalu merangkul lembut gadis yang tersenyum kepada gadis yang masih mematung.
Ini yang membuat Rifani, gadis yang mematung, menahan tangis juga keinginan untuk memeluk pria. Karena kondisi dulu sudah tak sama lagi.
Benar kata orang, bahwa apa yang telah pergi pada saat kembali sudah tak sama lagi, baik sikap, wajah, postur, maupun rasa.