Loading...
Logo TinLit
Read Story - Shinta
MENU
About Us  

"loh.. gak pulang ?" Shinta kembali sambil membawa tasnya. ia mendapati Hardian sedang bersandar di pintu gerbang.

"enggak dijemput ?" tanya Hardian balik.

"ini baru mau telpon papa" Shinta mengambil ponselnya dan menempelkan di telinganya.

"boleh pulang bareng ? aku juga pengen ngomong sama papa kamu. siapa tau kenal" Hardian menarik pelan Shinta ke dekat trotoar, membawa gadis itu menjauh dari lingkungan sekolah.

"eh..um.." Shinta berkedip. ia masih menunggu Ayahnya mengangkat telponnya. Shinta masih memikirkan tentang perkataan Hardian, apa ada hal yang begitu penting ?. apa seorang teman akan berkunjung ke rumah temannya yang lain saat pertama kali kenal ya ?. ini hal yang wajar atau enggak ?. Shinta pun menanggut, ia mencoba percaya pada Hardian, mengingat Hardian telah membantunya mengenal lingkungan sekolah pagi ini.

"kok baru nelpon ? kemana aja tadi ?" 

"tadi telpon Shinta ketinggalan di kelas, hehehe.. Papa bisa jemput Sekarang ?"

"ini papa lagi di jalan emang mau jemput kamu"

"pa.. bole ga kalau Shinta ngajak temen ke rumah ?"

"perempuan ? laki-laki ?"

"laki-laki"

"ngapain ?"

Hardian mengambil ponsel Shinta.

"halo om. maaf sebelumnya. tapi saya mau kasi tau sesuatu yang penting. ini buat jaga-jaga"

"... oke. tapi udah kasi tau orang tua mu ?"

"saya tinggal sendiri, jadi gak masalah"

TUT~

Hardian mengrenyit, ia menatap ponsel Shinta. Aleka memutuskan sambungan ponselnya. Shinta hanya tersenyum tipis. ayahnya memang biasa begitu, alasan hemat pulsa adalah hal yang sering ia dengar.

Shinta mengambil ponselnya, tetapi tangannya bergetar. ia sedikit kedinginan. udara Kota berbeda dengan udara kota, mengingat ini adalah hari pertamanya berada di kota Mina. 

"hm.. kak Hardian. masalah yang tadi..." ucap Shinta sambil menatap jalanan yang lenggang. sebenarnya, bahu Hardian sudah cukup lelah membawa 2 tas berat setiap hari Senin ,Selasa dan Kamis. sehingga ia ingin cepat-cepat pulang. untuk hari ini ia maklumi. karena ia ingin menjaga anak baru. (sekalian modus sih)

"itu yang bunuh-bunuhan"

"oh.. itu bener kok. yang mana buat kamu bingung ?" tanya Hardian.

"bener ga itu terjadi 3 tahun lalu"

"ga, tepatnya 2 tahun lalu. karena itu terjadi akhir Desember pas tanggal 31" jelas Hardian.
"eh darimana kamu tau berita ini ?" Hardian bertanya sambil menurunkan tas olahraganya. 

"temenku yang ngasi tau. terus, bener ga kalau pembunuhnya Ratna Lesmana"

"Ratna Lesmana ? hmmm" Hardian menopang dagunya.
"menurut mu ada hubungannya sama keluarga keluarga Lesmana ya ?" Hardian balik bertanya.

"temen ku bilangnya gitu, katanya dia sumpel polisi pakek uang gitu"

"bisa aja sih" 

"terus, pelakunya ketangkep ga ?" tanya Shinta polos.

"enggak lah !"

"kok gitu ?"

"kan kamu bilang tadi, disumpel pakek uang"

"polisnya makan uang ?"

"ya lord.. polosnya" -Hardian

"orang-orang disini kok aneh ya ?" -Shinta

Hardian hanya geleng-geleng kepala. sementara yang satunya hanya menatap ke langit sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir.

"oh ya, kau gak mau kenalan lebih jauh sama Gintong dan Leon ?" Hardian berkata sambil menjentikan jarinya. sesungguhnya, ia ingin mencari tau mengenai keluarga Lesmana. tetapi orang baru seperti Shinta lagaknya tak mengetahui apa pun yang di perlukan oleh Hardian.

"boleh.. tapi.. aku gak tau kak Gintong sama Leon suka apa" Shinta tampak tersenyum tipis.

"gak usah manggil kakak juga, dia itu seangkatan sama kamu."

"ohh... hmm Kak Hardian" 

"kenapa ?" Suara Hardian kedengaran rendah.

"kenapa masih disini ?"

"gila.. hitungan sepersekian detik bisa lupa" -Hardian

PIM ! PIM !

Mobil Aleka berhenti sempurna di hadapan kedua anak tersebut. Hardian tak langsung masuk, saat bertatapan dengan Aleka.

"aa.. mungkin lain kali saja." Hardian mengusap kepala belakangnnya dengan ragu-ragu.

"ngapain ?"

"Gintong nyuruh aku pergi ke supermarket buat beliin clay" Hardian mengeluarkan senyum kikuk. 

"oh, aku ada bilang apa tadi ya ?.. ka-kalau gitu.. sampai besok" Shinta menutup pintu mobil, dari luar terlihat samar-samar Aleka sedikit tersenyum sambil melirik ke arah Hardian. Aleka sedikit mengangguk sebelum pintu benar-benar di tutup oleh Shinta. 

gila.. itu om om maskulin amat. -Hardian.

bukannya Hardian modus, dia hanya membantu Shinta untuk menjaga dirinya. Hardian tau betul kondisi kota Mina yang tak aman seperti saat ini. bahkan sekolah saja bukan tempat yang benar-benar aman untuk berdiam diri. Hardian mengangkat tasnya lalu beranjak pergi,selama melewati trotoar ia meliat deretan gedung-gedung berlantai 2 sudah menyalakan lampunya, membuat suasana kota di malam hari semakin terasa.

tapi sayang, kota ini sangat sedikit populasi wanitanya. terutama wanita berusan di atas 20 tahun ke atas. penculikan besar-besaran terjadi beberapa bulan terakhir, banyak orang menuding bahwa keluarga Lesmana adalah pelakunya. sementara polisi memilih bungkam. kejahatan pemerkosaan terjadi di beberapa tempat. sangat beresiko jika membawa seorang gadis muda seperti Shinta kemana-mana tanpa pengawasan.kurang lebih begitulah keadaan di kota saat ini.

saat ia sampai di halte bus terdekat,Hardian mengambil ponselnya sambil melihat jadwal kedatangan bus. terkadang Hardian mengutuk dirinya karena lupa untuk menyewa sepeda koin (sepeda yang bisa di pinjam di pusat kota, bayaraanya 1 uang koin). setidaknya dengan begitu ia bisa sedikit mengatur keuangannya. 

DRRTT  DRRTTT  DRR

ponsel hardian bergetar, menampilan nama Gintong di layarnya.

"nape ?"

"jalan yuk, males dirumah"

"huh ? aku baru pulang, kapan-kapan aje ye ?"

"gini nih, pasti gegara nungguin anak baru"

"iya lah !" 

di tempat Hardian berdiri, sebuah Bus sudah hampir mendekati Halte.

"ya elah Har, bentar doang"

"sepenting apa emang sampe aku harus ikut ?"

"ada game baru di paystation"

"eh seriusan ?!" 

bus sudah berhenti dan Hardian masuk ke dalamnya.

"dikira dah boong"

"gassss..."

orang-orang di bus melirik Hardian saat ia berdesis mengatakan 1 kata itu. anak laki-laki itu langsung cengo sambil menganggut-manggut malu, lalu mencari tempat duduk paling belakang, sekalian menyembunyikan wajahnya.

"beneran ? ku tunggu di MataSurya mall, bareng Leon"

"seep. 20 menit dan aku nyampe duluan"

panggilan telpon terputus. Hardian mengambil jaketnya di tas ransel berwarna hitam yang ia bawa. ya begini lah hidup di kota sendirian sebagai bujangan (what the- ?!) bukan-bukan! . ini memang kebiasaan alami laki-laki. jarang betah dirumah, hobinya nerong paling ke tempat main game. terutama Hardian, di sela-sela sekolah masih sempat untuk menghibur diri sampai tengah malam. Hardian sendiri memang kurang betah dirumah sejak ibunya hilang tiba-tiba. berkat 2 junior itu, Hardian sedikit merasa lebih baik. pergaulan antara ketiganya gak terong-terong amat. malah mereka sempet-sempetnya bersaing walau beda tingkat. 

disisi lain Hardian juga pengen di cap sebagai Senior yang baik, di sisi lain para adik kelas terutama perempuan menikmati pemandangan saat Hardian masuk kelas mereka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
REASON
9395      2276     10     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...
Satu Koma Satu
15905      2894     5     
Romance
Harusnya kamu sudah memudar dalam hatiku Sudah satu dasawarsa aku menunggu Namun setiap namaku disebut Aku membisu,kecewa membelenggu Berharap itu keluar dari mulutmu Terlalu banyak yang kusesali jika itu tentangmu Tentangmu yang membuatku kelu Tentangmu yang membirukan masa lalu Tentangmu yang membuatku rindu
Drama untuk Skenario Kehidupan
10483      2131     4     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
Konstelasi
896      469     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Menghukum Hati
450      268     0     
Romance
Apa jadinya jika cinta dan benci tidak bisa lagi dibedakan? Kau akan tertipu jika salah menanggapi perlakuannya sebagai perhatian padahal itu jebakan. ???? Ezla atau Aster? Pilih di mana tempatmu berpihak.
Puisi yang Dititipkan
518      342     2     
Romance
Puisi salah satu sarana menyampaikan perasaan seseorang. Puisi itu indah. Meski perasaan seseorang tersebut terluka, puisi masih saja tetap indah.
Melankolis
3035      1116     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Distaste
5217      1262     5     
Romance
Menjadi bagian dari BEST di SMA Angkasa nyatanya tak seindah bayangan Stella. Apalagi semenjak hadirnya ketua baru, Ghazi. Cowok yang membuat Stella dikucilkan semua temannya dan selalu serba salah. Cowok humoris yang berubah menjadi badboy hanya kepada Stella. Keduanya menyimpan kebencian masing-masing di hati mereka. Dendam yang diam-diam menjelma menjadi sebuah rasa tatkala ego menutupi ked...
JEANI YOONA?
404      291     0     
Romance
Seorang pria bernama Nicholas Samada. Dia selalu menjadi korban bully teman-temannya di kampus. Ia memang memiliki tampang polos dan bloon. Jeani seorang perempuan yang terjebak di dalam nostalgia. Ia sangat merindukan seorang mantan kekasihnya yang tewas di bunuh. Ia susah move on dari mantan kekasihnya hingga ia selalu meminum sebuah obat penenang, karena sangat depresi. Nicholas tergabung d...
Secret’s
4193      1351     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...