Sebagai pembuka, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk siapapun yang sempat membaca naskah ini.
Sebenarnya saya lumayan berpikir panjang untuk menyertakan naskah saya (yang belum sepenuhnya jadi) untuk dilombakan dalam ajang ini. Mengingat mayoritas dari peserta adalah remaja, sedangkan saya sendiri hampir menyentuh seperempat abad umur. Takutnya ada perasaan tidak nyaman yang mungkin muncul dari mayoritas pembaca muda disini, karena jujur saja, pemaparan latar dan kalimat-kalimat yang saya gunakan dalam naskah ini, bisa dibilang untuk situasi tertentu dalam cerita lumayan vulgar dan brutal untuk dibaca.
Namun, setelah berpikir sekian waktu, saya akhirnya berpegang dengan keyakinan bahwa mayoritas pembaca disini sudah pasti pandai menentukan sesuatu yang baik dan juga buruk. Untuk itu pada akhirnya saya menyempatkan untuk mengirim naskah ini menjadi bagian dari perlombaan.
Beberapa tahun yang lalu, ketika memasuki umur 20-an awal, saya keranjingan menonton film dengan tone thriller-psikologi. Entahlah, dalam sudut pandang saya waktu itu, genre tersebut menyajikan sesuatu yang benar-benar unik, menegangkan, dan tentu saja twist plot yang memukau. FIlm seperti Black Swan, Fight Club, Vertigo, dan film-film sejenis menjadi semacam acuan untuk saya membuat naskah dengan jenis serupa. Mengingat kisah thriller biasanya menyajikan sesuatu yang keras, maka mau tidak mau saya melakukan hal yang sama. Sebagai bagian pemanis dari cerita.
Untuk naskah ini, saya mendapat inspirasi setelah membaca buku pintu terlarang dari Sekar Ayu Asmara dan juga film Shutter Island garapan Martin Scorsese. Untuk yang sudah melihat/atau menonton salah satunya (atau mungkin juga keduanya), sudah pasti mengetahui atau dapat menerka-nerka mau dibawa kemana cerita yang coba saya sajikan.
Mungkin cukup sekian, selamat membaca..