Read More >>"> Love Rain ([13]) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Kakeknya pun bergerak menuju phonograph sembari meminta Ahn Tae Young mengambil jus jeruk di dapur, pria tua itu tampak tak sabaran untuk memutar piringan hitam tersebut. Begitu, Ahn Tae Young pun bergegas pergi ke dapur.

Usai pria tua itu menyetel piringan hitam ke phonograph, lantunan musik yang mengembirakan membubung ke atas, lalu merayapi udara di sekitar. Sesaat kemudian, pria tua itu memejamkan mata. Masih berdiri di depan phonograph, ia mendengarkan suara dari benda berbentuk bunga terompet itu dengan kepala terangguk-angguk pelan bersamaan dengan bibir yang melengkung. Ia seakan tenggelam dalam lantunan musik itu, amat menghayati.

“Yuna-ssi,” panggilnya. Matanya masih tertutup.

Aku kaget ia menyebut namaku. Barangkali ia terganggu karena aku terus menatapnya.

“Kau tahu apa itu nostalgia?” tanyanya.

Dalam hati, aku merasa lega. Lalu, aku pun menjawab dengan agak ragu-ragu. “Rindu? Kerinduan terhadap kenangan yang menyenangkan, barangkali.”

Ia mengangguk, senyum semakin mengembang di wajahnya. “Saat ini aku sedang bernostalgia. Lagu ini yang diberi judul My One & Only Love mengingatkanku akan kenangan bertemu neneknya Tae Young untuk pertama kalinya.”

Jadi, aku pun mendengarkan celotehan pria tua itu.

“Kala itu hujan deras dan aku terjebak di sebuah kafe.” Kisahnya. Pria tua itu pun membuka matanya, menatap lurus ke pekarangan. Senyumnya masih tak mau luntur di wajahnya. “Bila hujan, kafe itu agak sepi. Aku yang sedang duduk di bangku tempat biasa kududuki sembari menunggu hujan gampang sekali merasa bosan, terlebih kafe itu terasa sunyi.

“Tak lama, seakan tahu bahwa aku perlu hiburan, piano milik kafe yang hampir-hampir tak pernah dimainkan, mendadak berbunyi. Aku pun tanpa sadar mencari lantunan nada yang lembut nan bersemangat itu. Memang benar lantunan itu dari piano milik kafe. Tapi, siapa wanita yang sedang menari-narikan jemarinya di atas tuts-tuts piano itu? Pikirku. Jadi, dengan rasa penasaran, aku pun beranjak dari tempat duduk dan mendekatinya.”

Ahn Tae Young kembali ke ruang bersantai bersama nampan yang berisi sebotol air berwarna oranye dan tiga gelas kaca. Ia meletakkan nampan di atas meja pendek, lalu duduk di sampingku.

“Pasti Kakek sedang bernostalgia, ya?” katanya, seakan hal itu sudah sering ia dengar.

Aku pun mengangguk. Begitu, pemuda itu juga ikut mendengarkan.

“Saat melihat wajah wanita itu, yang mana sedang menghayati setiap tuts yang ia ketuk, aku langsung jatuh hati padanya. Berikut dengan alunan nada yang ia buat. Sadar jika aku menghampirinya, ia membuka mata. Tanpa menghentikan jemarinya yang menari-nari, ia tersenyum—kala itu, siapa pun yang melihatnya tersenyum, pasti akan jatuh hati padanya. Ia pun bertanya padaku, ‘Ada apa?’. Aku pun menjawab dengan gugup karena melihat wajahnya yang terlalu cantik, ‘Hanya bertanya saja, lagu apa yang kau mainkan ini?’. Ia pun menjawab, ‘My One & Only Love’. ‘Oh, aku tak tahu lagu itu’, kataku secara jujur. ‘Kau tak tahu?’ ia terkaget, namun wajahnya masih tetap cantik. Sekali lagi aku menggeleng. Ia pun menghentikan jemarinya, lalu beranjak dari kursi piano. Kuperhatikan ia yang melangkah dengan anggun menuju salah satu kursi, diambilnya sesuatu dari dalam tasnya.”

Aku dan Ahn Tae Young masih setia mendengarkan kisah perjalanan cinta milik pria tua itu.

“Ia menolehku, ‘Kemarilah’, pintanya. Jadi aku pun menghampirinya. Benda yang ia pegang itu berbentuk persegi dan tipis, sampul benda itu bertuliskan Chick Corea: Now He Sings, Now He Sobs. Diserahkannya benda itu kepadaku, ia berkata bahwa itu adalah piringan hitam. Ia pun beralasan memberiku benda itu, agar aku tahu musik macam apa yang ia sukai.

“Tatkala hujan telah reda, ia pun bergegas menyampir tasnya di bahu dan akan pergi. Karena hal sekecil itu telah membuatku semakin jatuh hati padanya, aku pun menghentikannya. Kumintai nomor teleponnya. Siapa sangka setelah itu kami bisa menjadi sepasang suami-istri.”

Pria tua itu pun mengakhiri ceritanya yang romantik itu dengan tersenyum. Aku bisa merasakan betapa bahagianya ia saat sedang menerawangi masa lalunya.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
A promise
507      320     1     
Short Story
Sara dan Lindu bersahabat. Sara sayang Raka. Lindu juga sayang Raka. Lindu pergi selamanya. Hati Sara porak poranda.
The Yesterday You
311      219     1     
Romance
Hidup ini, lucunya, merupakan rangkaian kisah dan jalinan sebab-akibat. Namun, apalah daya manusia, jika segala skenario kehidupan ada di tangan-Nya. Tak ada seorang pun yang pernah mengira, bahkan Via sang protagonis pun, bahwa keputusannya untuk meminjam barang pada sebuah nama akan mengantarnya pada perjalanan panjang yang melibatkan hati. Tak ada yang perlu pun ingin Via sesali. Hanya saja, j...
The Secret Of Donuts
1147      714     9     
Fantasy
Masa lalu tidak dapat dibuang begitu saja. Walau, beberapa di antara kita berkata waktu akan menghapusnya, tapi yakinkah semuanya benar-benar terhapus? Begitu juga dengan cinta Lan-lan akan kue donat kesukaannya. Ketika Peter membawakan satu kue donat, Lan-lan tidak mampu lagi menahan larangan gila untuk tidak pernah mencicipi donat selamanya. Dengan penuh kerinduan, Lan-lan melahap lembut kue t...
Waktu Awan dan Rembulan
3273      1783     16     
Romance
WADR
Light in the Dark
1571      672     3     
Romance
Di Hari Itu
419      296     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
ketika hati menentukan pilihan
306      234     0     
Romance
Adinda wanita tomboy,sombong, angkuh cuek dia menerima cinta seorang lelaki yang bernama dion ahmad.entah mengapa dinda menerima cinta dion ,satu tahun yang lalu saat dia putus dari aldo tidak pernah serius lagi menjalani cintanya bertemu lelaki yang bernama dion ahmad bisa mengubah segalanya. Setelah beberapa bulan menjalani hubungan bersama dion tantangan dalam hubungan mereka pun terjadi mula...
I Can't Fall In Love Vol.1
2239      885     1     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
Aku Mau
9752      1838     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Cinta Dalam Diam
687      445     1     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.