Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Saat kami sedang berkemas-kemas untuk menutup toko, kutanyai tentang piringan hitam itu kepada Minju.

“Piringan hitam?” Minju mengulangi perkataanku. “Memangnya Eonni punya phonograph?”

Aku menggeleng.

“Lalu? Mengapa Eonni mencari piringan hitam?” tanyanya lagi.

“Seseorang membutuhkannya.” Jawabku. Sebelum ia memberondongiku dengan ribuan pertanyaan, cepat-cepat aku berucap. “Kau tahu di mana tempat piringan hitam dijual?”

Ia memutarkan bola matanya, tampak sedang berpikir. Tak lama ia menatapku dengan wajah serius. Aku menanti-nantikan setiap kata yang keluar dari bibir mungilnya.

“Sayangnya, aku tak pernah tahu toko mana yang menjual piringan hitam.” Katanya kemudian, ia tersenyum polos.

Aku mengembuskan napas kecewa sekaligus sebal.

“Beruntungnya, aku pernah mendengar Kai Oppa membeli phonograph dan mengoleksi piringan hitam di rumahnya.”

Seketika aku langsung bersemangat. Minju pun menyandarkan ganggang pengepel di meja konter, lalu berteriak memanggil Kai yang sedang merapikan CD-CD di rak khusus musik indie.

Dari ujung pandanganku, tampak Kai langsung menghentikan pekerjaannya. Ia menoleh ke arah kami dengan masing-masing tangan memegang sebuah CD. Ia menatap kami dengan raut wajah bertanya. Setelah diminta Minju untuk menghampiri kami, ia pun mendekat.

“Kai, Minju bilang, kau pernah membeli phonograph dan mengoleksi piringan hitam di rumah?” ujarku pada Kai, memastikannya.

Pemuda tampan berwajah lonjong—yang selalu kusayangi mengapa ia tak menjadi idol saja ketimbang menjadi karyawan di sebuah toko CD—itu mengangguk. “Sampai sekarang aku masih mendengarkan musik lewat phonograph.”

“Kau tahu di mana piringan hitam itu dijual?”

Sekali lagi ia mengangguk. “Ada di sekitar Itaewon-dong…”

*

Lima hari setelah aku tahu di mana piringan hitam itu dijual, pemuda itu tak lagi muncul. Padahal aku selalu datang ke toko kopi tempat kami bertemu untuk ketiga kalinya saat jam istirahat kerja. Aku juga menunggu kedatangannya di toko maupun halte bus. Nyatanya sampai toko tutup dan bus terakhir menjemputku, pemuda itu tak menampakkan batang hidungnya.

Aku agak menyesal karena tak pernah menanyai nomor teleponnya, terutama namanya.

Karena itu, aku pun hampir melupakan permintaannya itu. Sebelum akhirnya hujan kembali turun di sore hari bersamaan dengan suara sepasang pintu kaca yang didorong oleh seseorang.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Dieb der Demokratie
16906      1974     16     
Action
"Keadilan dan kebebasan, merupakan panji-panji dari para rakyat dalam menuntut keadilan. Kaum Monarki elit yang semakin berkuasa kian menginjak-injak rakyat, membuat rakyat melawan kaum monarki dengan berbagai cara, mulai dari pergerakkan massa, hingga pembangunan partai oposisi. Kisah ini, dimulai dari suara tuntutan hati rakyat, yang dibalas dengan tangan dingin dari monarki. Aku tak tahu...
Summer Rain
225      181     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.
KAU, SUAMI TERSAYANG
673      462     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Katanya Buku Baru, tapi kok???
508      345     0     
Short Story
Azzash
315      260     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
Me vs Skripsi
2164      925     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
Waktu Itu, Di Bawah Sinar Rembulan yang Sama
850      494     4     
Romance
-||Undetermined : Divine Ascension||- Pada sebuah dunia yang terdominasi oleh android, robot robot yang menyerupai manusia, tumbuhlah dua faksi besar yang bernama Artificial Creationists(ArC) dan Tellus Vasator(TeV) yang sama sama berperang memperebutkan dunia untuk memenuhi tujuannya. Konflik dua faksi tersebut masih berlangsung setelah bertahun tahun lamanya. Saat ini pertempuran pertempuran m...
Who are You?
1417      637     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
sHE's brOKen
7134      1693     2     
Romance
Pertemuan yang tak pernah disangka Tiara, dengan Randi, seorang laki-laki yang ternyata menjadi cinta pertamanya, berakhir pada satu kata yang tak pernah ingin dialaminya kembali. Sebagai perempuan yang baru pertama kali membuka hati, rasa kehilangan dan pengkhianatan yang dialami Tiara benar-benar menyesakkan dada. Bukan hanya itu, Aldi, sahabat laki-laki yang sudah menjadi saksi hidup Tiara yan...
Aku Bukan Kafir!
10568      2451     6     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...