Loading...
Logo TinLit
Read Story - High Quality Jomblo
MENU
About Us  

Jangan terlalu banyak meminta maaf. Karena maaf tidak selalu bisa menyelesaikan masalah.

--Laudito Nugroho--

TIDAK selamanya, rasa suka akan bertahan. Tidak selamanya, seseorang akan tetap singgah setelah ditumbuhkan sebuah luka bertubi-tubi. Seharusnya, kita tidak perlu bertingkah melukai jika tidak mau menanggung rasa penyesalan. Karena seperti yang kita tahu, tidak ada sesal yang datang di awal, semua penyesalan akan berada di akhir.

Entah penyesalan itu bisa diperbaiki atau tidak. Karena kesempatan kedua tidak selalu datang dua kali. Karena benar adanya, bahwa kata maaf saja terkadang tidak selalu menyelesaikan masalah. 

Di ruang kamar yang bernuansa marmer hitam dan abu-abu, Laut masih terlihat sibuk dengan mobile legends yang ada di ponselnya. Sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa Rihana sudah ada di sampingnya dengan segelas susu coklat.

Rihana tidak mau mengganggu Laut. Karena menyadari bahwa hanya akan ada penolakan dari putranya membuat Rihana merasakan penyesalan. Menyesal, karena sudah membuat putra satu-satunya merasakan luka yang tidak seharusnya. Bahkan ketika menyadari Laut masih memilih sendiri karena kesalahannya. 

Hari itu, seharusnya Rihana mengakhiri rasa sakit di hati Laut. Dan Rihana akan mencobanya, demi maaf Laut, demi kebahagiaan Laut.

“Laut, diminum ya.”

Laut hanya diam di tempat, enggan menjawab. Meski pegangan pada ponselnya semakin erat. Diam-diam ia melihat ke arah mamanya yang mulai beranjak keluar, menutup rapat pintu kamar Laut. Pria itu memejam, merasakan beban yang menumpuk di pundaknya. Laut berharap semuanya akan berakhir baik. Walau itu seperti tidak mungkin. Laut hanya ingin seperti yang lain, merasakan hidup normal dan bahagia bersama keluarga kecilnya.

Sedetik kemudian, ia menatap susu coklat di atas narkasnya. Sambil menghela napas putus asa, ia memutuskan untuk mengabaikan. Tidak meminum barang satu teguk saja. Ia memilih mengambil jaket dan kunci mobilnya. Lalu melaju kencang mencari udara segar di Ibu Kota yang padat.

“Laut?”

Laut baru menyadari kemana arah langkahnya membawa. Di caffe sea food yang terletak di salah satu mall di kota jakarta. Caffe yang entah kenapa masih membuat Laut merasa tenang. Laut tidak yakin jika menu makanan di sini se-special itu hingga mampu membuat Laut betah di sini. 

Namun apa? Bahkan Laut tidak yakin jika kenangan yang ternyata masih membekas. Apalagi dengan posisi seperti sekarang, dengan Rani yang duduk dihadapannya. 

“Kamu masih suka makan di sini?”

Laut menganggukkan kepalanya. Ya, setidaknya ia yang dulu mengajak dan memperkenalkan Rani dengan tempat ini. Jadi, Laut rasa bukan sebuah kesalahan jika Laut tetap menyukai tempat ini ketika mereka sudah putus. Walau nyatanya, setiap Laut duduk di bangku ini, kenangan itu kadang melintas tanpa tahu malu.

“Kamu tahu sendiri. Aku suka masakan di sini. Berbeda dengan sea food di tempat lain.”

Rani mengangguk, membenarkan ucapan Laut. Keduanya lalu memesan makanan, memakan dalam keheningan. Tidak ada kata ddari keduanya. Mereka sama-sama memilih mengunci rapat bibirnya. Menikmati santapan dengan pikiran masing-masing.

“Laut..”

Laut hanya menyeruput lemonade yang dipesannya. Membiarkan Rani menyelesaikan pembicaraannya tanpa keinginan untuk menyela. 

“Lima tahun setelah kita putus.. Aku minta maaf karena selalu mengabaikan kata maaf yang kamu tujukan padaku. Laut.. Aku terlalu terluka saat itu. Dan saat itu, aku berpikir bahwa masalah tidak bisa selesai hanya dengan kata maaf.”

Laut tersenyum. Ia mencoba bersikap baik kepada Rani. Ia mencoba berdamai dengan masalalu. Mantan tidak harus berakhir menjadi lawan. Mereka bekerja dalam satu instansi. Suatu hari mereka akan saling membutuhkan. Laut harus bisa menerima keadaan. Meski Laut sendiri tidak tahu apakah bisa. Karena mendengar Rani berbicara buruk tentang Ayunda membuat sudut pandang Laut mulai berubah.

Rani yang sekarang tidak sama dengan Rani kekasihnya dahulu. Ya, memang seharusnya Laut paham hal itu. Bahwa sifat seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu.

“Nggak apa,” Laut tertawa. Mencoba telihat biasa saja. Lagi pula Rani tidak lagi memiliki hatinya. Walau Laut akui, kenangan sering berlalu lalang karena Rani memang kekasihnya yang paing lama bertahan dengannya. Sekitar tiga tahun. Namun, kenangan tidak selalu mengartikan perasaan yang sama. 

“Aku sudah melupakan itu. Dan aku berharap kamu memaafkan aku yang mengabaikan kamu selama lima tahun. Dan itu  bukan waktu yang sebentar.”

Laut mengangguk memahami. Lalu menanyakan sebuah pertanyaan yang membuat Rani seperti tertampar. Setelah memilih meninggalkan Laut, Rani merasakan hal yang sama. Bagaimana itu luka ketika ditinggal saat sedang sayang-sayangnya. 

“Gimana kabar kamu dan Viko? Masih langgeng kan?”

Mendengar itu, Rani hanya mampu tersenyum miris, “He leave me. Like I leave you 5 thousand ago. Ternyata sakit ya, Laut? Maafkan aku.”

Laut tersenyum lagi, ia menggenggam tangan Rani, “Aku sangat mengenal Viko. Walau sekarang kami tidak berteman lagi, tetapi dia tetap seseorang yang akan berjuang keras demi cintanya.”

Setelah mengatakan itu, mereka berdua sama-sama membayar apa yang baru saja mereka makan. Mereka berdua berpisah di depan caffe  dengan perasaan yang tenang. Walau sebenarnya, masih ada hal yang disembunyikan satu hati.

Mereka tidak pulang bersama. Karena Rani memutuskan pergi ke sanggar musik untuk memberikan latihan siswa Kejora yang akan mengikuti lomba musik. Sementara Laut pergi ke optik kacamata, pengen gaya dong ya, beli kacamata hitam. Selagi masih muda.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 2 0 2
Submit A Comment
Comments (17)
  • FANAMORGANA

    Kweren sekali mampu memporak-porandakan hati dedek

    Comment on chapter EPILOG
  • Ayuni912P

    @Serenasharen kamu aja gemas, apalagi aku :(

    Comment on chapter DUA PULUH : Crying
  • Ayuni912P

    @Lightcemplon jadi pengen MnG sama kamu :V

    Comment on chapter DUA PULUH : Crying
  • Cemplonkisya

    jadi pengen MnG sama pak laut(?) hehe

    Comment on chapter Prolog
  • Serenasharen

    gemas sama pak Laut

    Comment on chapter BAGIAN DELAPAN : Cuma Ngajak Makan
  • Ayuni912P

    iya, nanti dilanjut. Mau aku tulis dulu sampai selesai :)

    Comment on chapter BAGIAN EMPAT : Ketika Salah Tingkah
  • nhovyanha

    Kok cuma 5 part doang kak ?
    Ini kayak wp atau gimana sih ?
    Bingung aku,
    Soalnya baru pertama kali baca di laman kayak gini.
    *maaf

    Comment on chapter BAGIAN EMPAT : Ketika Salah Tingkah
Similar Tags
Yang Terukir
763      490     6     
Short Story
mengagumi seorang cowok bukan lah hal mudah ,ia selalu mencurahkan isi hatinya melalui sebuah pena,hingga suatu hari buku yang selama ini berisi tentang kekagumannya di temukan oleh si cowok itu sendiri ,betapa terkejutnya ia! ,kira kira bagaimana reaksi cowok tersebut ketika membaca buku itu dan mengetahui bahwa ternyata ada yang mengaguminya selama ini? Yuk baca:)
Kala Saka Menyapa
12021      2852     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
With you ~ lost in singapura
418      289     2     
Fan Fiction
Chaeyeon, seorang siswi SMA yang sangat berani untuk pergi menyusul Tae-joon di Paris. Chanyeol, seorang idol muda yang tengah terlibat dalam sebuah skandal. Bagaimana jika kedua manusia itu dipertemukan oleh sebuah takdir?
DEVANO
698      431     1     
Romance
Deva tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Mega bisa begitu berpengaruh untuk hidupnya. Dan untuk pertama kalinya setelah hari itu, Dio-mantan sahabatnya, ikut campur dalam urusannya. Padahal, biasanya cowok itu akan bersikap masa bodo. Tidak peduli pada semua yang Deva lakukan. Ternyata, pertemuan itu bukan hanya milik Deva. Tapi juga Dio di hari yang sama. Bedanya Deva lebih berun...
Dieb der Demokratie
16906      1974     16     
Action
"Keadilan dan kebebasan, merupakan panji-panji dari para rakyat dalam menuntut keadilan. Kaum Monarki elit yang semakin berkuasa kian menginjak-injak rakyat, membuat rakyat melawan kaum monarki dengan berbagai cara, mulai dari pergerakkan massa, hingga pembangunan partai oposisi. Kisah ini, dimulai dari suara tuntutan hati rakyat, yang dibalas dengan tangan dingin dari monarki. Aku tak tahu...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
405      292     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Dua Puluh Dua
438      239     2     
Short Story
Kehidupan Rion berubah total di umurnya yang ke dua puluh dua. Dia mulai bisa melihat hal-hal yang mengerikan. Kehadiran Krea di hidupnya membuat Rion jauh lebih baik. Tapi Rion harus menyelesaikan misi agar dirinya selamat.
Kyna X Faye
4268      1246     2     
Romance
Keiko Kyna adalah seorang gadis muda pemilik toko bunga. Masa lalu yang kelam telah membuat gadis itu menjauhi dunia keramaian dan segala pergaulan. Namun siapa sangka, gadis pendiam itu ternyata adalah seorang penulis novel terkenal dengan nama pena Faye. Faye sama sekali tak pernah mau dipublikasikan apa pun tentang dirinya, termasuk foto dan data pribadinya Namun ketika Kenzie Alcander, seo...
Chocolate Next Door
371      266     1     
Short Story
In which a bunch of chocolate is placed on the wrong doorstep
PENYESALAN YANG DATANG TERLAMBAT
754      466     7     
Short Story
Penyesalan selalu datang di akhir, kalau diawal namanya pendaftaran.