Bulan demi Bulan berlalu, Hari ini adalah hari pendaftaran Jalur Undangan atau disebut juga SNMPTN segera dimulai, anak-anak pun mulai heboh juga deg-degan karena tidak semuanya bisa mendaftar hanya 75% anak-anak yang bisa mendaftar, karena SMA Emily mempunyai Akreditasi yang sangat baik atau A.
Beberapa Bulan yang lalu akhirnya orangtua Briana dan Julian kembali menjadi suami istri dan sekarang mempunyai 3 anak, yaitu Shinta yang masih berumur 2 tahun, akan tetapi orangtua Sari dan Dhea masih belum juga menengok mereka, menghubungi pun tidak pernah sama sekali, namun mereka sudah melupakannya.
"Wah deg-degan nih, aku takut gak bisa daftar di SNMPTN." kata Briana yang mulai gugup
"Wah kamu mah masuk lah, udah berdoa aja semoga kita bertiga bisa daftar deh." kata Rina menenangkan
"Iya Bry, kita harus optimis." kata Sari semangat, Briana mulai tersenyum
Tak lama kemudian Bu Jessy, Guru Bimbingan Konseling telah datang, lalu mengumumkan mengenai dibukanya pendaftaran SNMPTN
"Iya anak-anak hari ini adalah hari dibukanya pendaftaran SNMPTN, untuk usernamenya adalah No Induk kalian dan passwordnya juga sama, bagi yang mengetik No Induk dan password benar dan ada tanda merah, maka mohon maaf kalian tidak bisa mengikuti SNMPTN dan berjuanglah di SBMPTN nanti,bagi yang bisa daftar mohon memilih dengan benar jurusannya, ada yang mau ditanyakan?" kata Ibu Jessy, anak-anak pun tidak ada yang bertanya
"Wah kasihan juga ya kalau gak bisa daftar, semoga aku bisa daftar." kata Briana dalam hati
"Untuk yang mau berdiskusi mengenai Universitas dan Jurusan yang kalian mau, silahkan kemeja ibu, dan tetap tertib." lanjut Ibu Jessy, semua anak pun lalu antri termasuk Briana, Sari dan Rina, 30 menit kemudian mereka telah selesai berdiskusi, ada raut senang dan sedih
"Masa kata Bu Jessy, aku gak bisa daftar cuma gara-gara anak baru doang?" kata Sari yang kecewa
"Sar, positif thinking aja deh, pasti masuk deh, kamu kan pinter banget, rapotnya aja naik terus,oh ya Bry gimana tadi kata Bu Jessy" kata Rina menenangkan lalu menanyakan Briana, Sari mulai tersenyum.
"Kata Bu Jessy sih tentang jurusan yang mau aku ambil bagus katanya dan tahun lalu juga banyak yang keterima juga di jurusan yang mau aku pilih. dan berpotensi masuk juga, kamu gimana?" kata Briana senang
"Wah bagus juga, kalau aku sih beliau bilang bagus juga sih, tapi kalo di UNDIP katanya harus pinter-pinter ngerantau aja kalau keterima disana." kata Rina
Tak lama kemudian bel telah berbunyi, semua anak pun segera berhamburan keluar kelas untuk menuju ke lab komputer di masing-masing area, di SMA Emily terdapat 15 Lab Komputer, dan juga terbanyak se-Nasional, 5 Lab Komputer untuk kelas 10, 5 Lab Komputer untuk kelas 11, dan 5 Lab komputer untuk kelas 12, 10 menit kemudian mereka bertiga telah sampai ke Lab komputer, Briana melihat raut wajah teman-temannya itu ada yang bahagia sampai nangis, ada yang sedih gak bisa daftar, bahkan ada yang cuek, lalu mereka segera mencari komputer yang kosong
"Eh 1 komputer buat bertiga aja, oh ya Rina kamu dulu ya yang ngecek, bisa daftar atau enggaknya, tapi jangan milih dulu, oke?" kata Briana, Rina hanya hmmm ria lalu membuka situs web SNMPTN dan segera mengetik No Induknya dan Password, lalu tak disangka ada tanda hijau, itu berarti Rina bisa mendaftar SNMPTN, Rina pun senang sampai -sampai temannya pun terkejut.
"Asyiiik bisa daftar, siapa nih yang mau ngecek?" tawar Rina
"Yaudah aku aja deh." kata Sari sambil log out akunnya Rina lalu segera mengetik No Induk dan passwordnya, tak disangka juga ada tanda hijau yang berarti Sari juga bisa daftar untuk SNMPTN, Sari sangat senang sekali
"Yey, bisa daftar akhirnya, Bu Jessy salah nebak haha. sok Bry ini aku udah log out" kata Sari, Rina mulai tertawa juga. namun tiba-tiba anak yang nakal di kelasnya mencemooh Briana
"Halah Ratu Nakal mah gak pernah bisa daftar, nilainya aja kecil gimana mau keterima." kata Jo, Briana pun menggepal tangannya dan bersiap ke meja Jo, akan tetapi Rina menghalanginya
"Udah Bry, biarin aja, udah optimis aja." kata Rina, Briana lalu mulai mengetik No Induk dan passwordnya namun yang terjadi, ternyata juga ada tanda hijau, Briana pun kaget bahkan semua anak pun mengerubungi meja Briana, Briana pun senang dan memeluk mereka berdua
"Yeay aku bisa daftar, oh ya Jo kamu bisa enggak?" tanya Briana meremehkan
"Heuuh awas kamu ya." kata Jo yang mengisyaratkan bahwa dia tidak bisa mendaftar SNMPTN, mereka bertiga mulai meninggalkan lab dan segera keruang makan untuk istirahat
"Wah akhirnya rasa deg-degan pun hilang." kata Briana senang
"Iya semoga kita satu Almamater ya." kata Sari, yang lainnya hanya mengaminkan
"Oh ya Bry, jangan lupa tuh scan sertifikat juara kamu, kan ngelihat sertifikat juga selain nilainya." kata Rina mengingatkan
"Oooh iya oke deh, nanti aku scan dirumah." kata Briana
"Oh ya Sar, sampai saat ini ortu kamu belum menengok kamu ya?" tanya Rina yang agak takut untuk menanyakannya
"Hmmm iya Rin, tapi aku udah ngelupain kok, mungkin gak ada sinyal disana atau apa gitu." kata Sari yang tak peduli
"Oh ya aku gak nyangka banget bisa daftar, padahal kan kamu tau sendiri Rin, nilai aku jeblok banget." kata Briana yang masih gak percaya
"Iya sih kita juga gak nyangka banget, itu kan hasil usaha dan doa kamu Bry." kata Rina tersenyum
"Tapi kalau kata aku sih mending kita belajat buat SBMPTN deh, kalau pahit-pahitnya kita gak keterima, gimana?" kata Sari mengingatkan
"Oh ya bener." kata Briana dan Rina berbarengan, Sari mulai tertawa
Tak lama kemudian pesanan mereka datang, akan tetapi makanan yang dimakan Briana nasinya tidak enak dan terkesan keras.
"Wah nasinya gak enak banget, gigitnya agak susah nih." kata Briana
"Wah aku nanti bilang deh ke pelayan yang tadi...eh mbak boleh kesini sebentar? kata Rina yang mulai memanggil pelayan tadi
"Iya ada apa ya?" kata pelayan itu
"Maaf nih mbak, pesanan teman saya kok nasinya masih keras ya?" kata Rina dengan bicara secara baik-baik
"Oh iya maaf ya, tadi yang masaknya salah masukin nasinya, sebentar saya ambil uang gantinya." kata Pelayan yang mau kembali ke tempat jual makanan, akan tetapi Briana kembali memanggil pelayan karena nasinya akan dia kasih kekucing.
"Eh gak usah mbak, biar saya yang kasih kekucing nasinya." kata Briana
"Maaf diperaturan kami, kalo pelanggan memakan makanan yang nasinya keras, harus dibalikin uangnya atau mengganti dengan makanan yang sama." kata Pelayan tersebut
"Hmmm boleh deh, makasih ya mbak." kata Briana, anak-anak pun mulai melihat kearah meja Briana dengan penasaran, sambil menunggu makanan gantinya datang, Briana segera mengambil nasinya yang keras tersebut dengan plastik lalu memberikannya kepada kucing yang sedang lapar, anak-anak pun merasa terenyuh melihat peristiwa itu.
Tak lama kemudian makanan ganti Briana segera datang, lalu Briana mulai memakan makanannya, 10 menit kemudian mereka telah selesai makan dan segera kembali kekelas untuk pulang, 30 menit kemudian mereka segera meninggalkan sekolah dan menuju kerumahnya masing-masing, 10 menit kemudian Briana dan Sari telah sampai lalu mendapati ayah dan ibunya sedang makan dimeja makan, sementara adik tirinya sedang bermain dengan Dhea dan Julian
"Hey Ibu, Ayah aku pulang." kata Briana yang sambil salim ke orangtuanya
"Gimana Bry, kamu bisa daftar SNMPTN gak? temen ayah banyak yang bisa soalnya." tanya Ayah
"Bisa yah, seneng banget, oh ya Sari sama Rina juga bisa daftar kok." kata Briana senang
"Wah bagus deh kalau gitu." puji Ibu
Halo, mampir juga yuk ke cerita aku di sini --> https://tinlit.com/view_story/1627/3345
Comment on chapter Anak BaruDitunggu comment dan reviewnya yaa..
Terima kasih :)