Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ketos in Love
MENU
About Us  

Bulan telah tergelincir memancarkan sinarnya untuk menerangi langit malam beberapa jam yang lalu. Namun sebuah kamar bercat biru cerah terlihat masih terang karena sorotan lampunya terlihat dari balik jendela luar rumah. Jendela dengan gorden tipis warna putih itu jelas menunjukkan jika pemiliknya belum terlelap.

Mila masih duduk termenung di ranjangnya. Punggungnya bersandar di sandaran ujung ranjang. Setengah badannya sudah tertutupi oleh selimut. Namun ia belum berniat untuk tidur. Bukan karena besok hari Sabtu yang berarti sekolahnya libur, tapi karena pikirannya masih kalut memikirkan sesuatu. Kenangan masa lalunya hampir tak pernah absen menghinggapi ruang otaknya setiap malam.

Mila memegang benda kecil itu. Benda yang berasal dari masa lalunya. Gantungan kunci berbentuk keong cantik itu tak pernah bosan ia pandangi. Warnanya bahkan sudah kusam karena terlalu sering dipegang. Hanya itu yang tersisa dari masa lalunya. Benda itu yang selalu menemaninya setiap malam.

Di kamar ini, Mila selalu memutar kenangan itu. Tidak ada siapa pun yang mengetahui jika ia sangat merindukan pangeran kecilnya.

11 tahun yang lalu..

"Ila, aku punya keong nih. Kamu mau nggak?" Pangeran kecil mengangkat tangannya, menunjukkan gantungan kunci berbentuk keong itu ke hadapan Mila.

"Mau!" Mila mengangguk gembira. Tangannya langsung menyambar gantungan kunci itu dari tangan pangeran kecilnya. Mila mengayun-ayunkan gantungan itu di depan matanya, lalu ia tersenyum.

"Ila," panggilan itu membuat Mila menoleh ke arah seseorang yang saat ini duduk bersamanya di bangku depan Taman Kanak-Kanak tempat Mila dan pangeran kecilnya belajar.

"Besok aku mau liburan ke Amerika sama Mama dan Papa." ujar pangeran kecil.

"Lama nggak?" tanya Mila polos.

"Nggak tau," jawabnya sambil menaikkan bahu, membuat Mila kecil sedih.

"Kalau lama, nanti Ila main sama siapa di sekolah? Terus yang nemenin Ila pulang ke rumah siapa?" tanya Mila dengan ekspresi sedihnya.

"Kan ada keong. Ila main dulu sama keong. Ila juga harus berani pulang sendiri." kata pangeran kecil. Mila terdiam memandang keong di tangannya. "Ayo pulang, udah siang!" ajak pangeran kecil. Mila mengangguk. Kemudian mereka berdiri.

"Ila jalan dulu, Ila harus berani pulang sendiri." ucap pangeran kecilnya seraya tersenyum. Mila mematuhi. Kemudian ia berjalan meninggalkan pangeran kecilnya. Rasanya aneh, Mila tidak biasa berjalan sendirian seperti ini saat pulang sekolah. Ia beberapa kali menoleh ke belakang. Pangeran kecilnya masih berdiri di depan bangku mengawasinya. Hingga akhirnya ia menghilang di tikungan ujung jalan dan pangeran kecilnya tidak terlihat lagi.

Mila tidak pernah tahu jika setelah pangeran kecilnya lenyap dari pandangan matanya, perlahan dia mengikuti Mila dari jarak yang cukup aman untuk tidak diketahui oleh Mila. Pangeran kecilnya ingin memastikan jika Mila baik-baik saja hingga sampai di rumah. Baru setelah Mila masuk ke rumah, pangeran kecil berani berdiri di depan pagar rumah Mila. Ia merogoh saku kanan celananya dan mengambil sesuatu. Gantungan kunci bentuk keong yang sama seperti gantungan yang ia berikan kepada Mila tadi. Ia sengaja membeli sepasang agar bisa memiliki barang yang sama dengan yang Mila miliki.

Mila tersenyum mengingat kejadian itu. Karena saat itu, untuk pertama kalinya ia berani pulang sendiri tanpa pangeran kecil yang biasanya selalu menemani langkah kakinya.

Mila tidak pernah menyangka jika hari itu akan menjadi hari terakhir pertemuannya dengan pangeran kecil. Setelah itu pangeran kecilnya tidak pernah kembali. Mila kecil tidak tahu jika pangeran kecilnya akan liburan selama itu. Bertahun-tahun Mila menunggu pangeran kecilnya datang, tapi hingga saat ini Mila tidak pernah tahu dimana pangeran kecilnya.

Sejak hari itu, Mila sendirian. Di sekolah tanpa pangeran kecil. Dan ia juga pulang tanpa pangeran kecilnya. Setiap bel pulang berbunyi Mila selalu memutuskan untuk langsung pulang. Tidak ada Mama dan Papa yang menunggunya. Karena jarak sekolah dengan rumahnya tidak terlalu jauh, itulah alasan mengapa Mila kecil selalu diajarkan mandiri untuk pergi dan pulang sekolah sendiri.

Mila tidak bisa membohongi hatinya. Ia sangat merindukan sosok pangeran kecilnya. Seperti apa dia sekarang, Mila tidak pernah tahu. Setiap Mila memandang keong ini, Mila selalu teringat wajah lucu pangeran kecilnya. Apakah pangeran kecil masih mengingat dirinya sekarang? Karena sebelas tahun bukanlah waktu yang singkat. Sebelas tahun berpisah tanpa bertemu sekalipun bisa membuat Mila dan pangeran kecilnya tidak saling mengenal. Kecuali jika pangeran kecilnya masih menyimpan sosok kecil Mila di dalam hati. Mungkin mereka masih bisa saling mengenali.

Apakah pangeran kecilnya tidak pernah mencarinya selama ini? Atau mungkin merindukannya setiap malam? Seperti yang Mila lakukan saat ini. Apakah pangeran kecilnya juga melakukan semua ini?

Setiap malam, di sela-sela kerinduannya, selalu ada secercah harapan yang muncul dalam benak Mila. Ia selalu berharap ada keajaiban yang bisa mempertemukan dia dengan pangeran kecilnya. Layaknya sebuah cerita dongeng yang selalu berakhir bahagia. Mila juga ingin penantiannya ini berakhir bahagia.

Mila menaruh gantungan keong itu di meja kecil di samping ranjangnya. Kemudian kedua tangannya terulur menarik selimut bersamaan saat ia mengubah posisinya menjadi telentang. Perlahan Mila menutup matanya dan terlelap. Menyudahi semua pemutaran kenangan indah itu dan kembali menyimpannya rapi di dalam hati.

 

*****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Day With Sergio
1829      811     2     
Romance
ADITYA DAN RA
19216      3202     4     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
Peringatan!!!
2433      1047     5     
Horror
Jangan pernah abaikan setiap peringatan yang ada di dekatmu...
Di Hari Itu
472      336     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
My Big Bos : Mr. Han Joe
642      394     2     
Romance
Siapa sih yang tidak mau memiliki seorang Bos tampan? Apalagi jika wajahnya mirip artis Korea. Itu pula yang dirasakan Fraya ketika diterima di sebuah perusahaan franchise masakan Korea. Dia begitu antusias ingin segera bekerja di perusahaan itu. Membayangkannya saja sudah membuat pipi Fraya memerah. Namun, apa yang terjadi berbeda jauh dengan bayangannya selama ini. Bekerja dengan Mr. Ha...
SarangHaerang
2245      911     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...
ALUSI
9754      2313     3     
Romance
Banyak orang memberikan identitas "bodoh" pada orang-orang yang rela tidak dicintai balik oleh orang yang mereka cintai. Jika seperti itu adanya lalu, identitas macam apa yang cocok untuk seseorang seperti Nhaya yang tidak hanya rela tidak dicintai, tetapi juga harus berjuang menghidupi orang yang ia cintai? Goblok? Idiot?! Gila?! Pada nyatanya ada banyak alur aneh tentang cinta yang t...
Bersyukurlah
435      304     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
Simbiosis Mutualisme seri 1
11618      2519     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Miss Gossip
3840      1613     5     
Romance
Demi what?! Mikana si "Miss Gossip" mau tobat. Sayang, di tengah perjuangannya jadi cewek bener, dia enggak sengaja dengar kalau Nicho--vokalis band sekolah yang tercipta dari salju kutub utara sekaligus cowok paling cakep, tajir, famous, dan songong se-Jekardah Raya--lagi naksir cewek. Ini hot news bangeddd. Mikana bisa manfaatin gosip ini buat naikin pamor eskul Mading yang 'dig...