Loading...
Logo TinLit
Read Story - Balada Cinta Balado
MENU
About Us  

“Aduhhh… jariku keriting kebanyakan mengetik data?” ujar Thanny melas.

“Otot lenganku juga seperti orang-orangan sawah, kaku sekali rasanya,” tambah Kak Rey.

“Telapak tanganku juga kapalan ni…,” Amy tidak mau ketinggalan untuk absen.

“Dah… duh … dah duhh mulu. Tidak lihat ini barang bawaan banyak?” kataku pada Trio Aretha yang sibuk mendemonstrasikan kesedihannya.

“Ya ampun tampan, itukan tugas cowok bawa barang," ujar Amy dengan ketusnya.

“Aku tahu aku tampan, kalau tidak tampan Thanny mana suka padaku,” aku melebarkan senyum.

"Cuit... Cuit...," Tambah Amy.

“Eaaaa…” ujar Kak Rey ikut mendukungku dengan menaik-naikan kedua alisnya.

Thanny tersipu malu mendengar ucapanku. Aku yakin wajah merahnya bukan karena Blush On tapi karena godaanku. Semenjak kejadian bulan lalu aku mulai terbiasa mengatakan apa yang ada didalam hati dan pikiranku baik itu godaan, candaan, kekesalan bahkan khalayan. Kini kami semua akhirnya menikmati liburan seraya merayakan tahun baru disebuah tempat yang ada pantainya pastinya sesuai yang dinjajikan oleh Toto. Aku senang karena pikiran Toto sedang lurus atau mungkin juga modus, malam tahun baru dipantai pasti akan menjadi momen romantis yang akan memberikan kenangan manis. Kini aku tidak hanya bebas menggoda thanny yang tidak seperti biasanya, aku juga bisa berjalan bersama dengan katana dan menikmati waktu bersama-sama.

Aku pikir Tito hanya bercanda jika ia pacaran dengan Katana rasanya tidak mungkin juga Katana bisa suka padanya. Tapi bukan Katana namanya jika ia hanya melihat kekurangan dari Tito yang aku dan teman-teman ketahui. Bagiku katana seperti memiliki mata batin yang bisa melihat kekurangan dan kelebihan sebagai daya tarik, bahkan ia terlalu sibuk untuk membantu orang lain sehingga ia lupa akan kebahagiaannya dan semoga Tito juga akan melindunginya, setidaknya aku merasa aman jika Katana bersama Tito, walau aku tahu ia banyak dikelilingi cewek tapi setidaknya jika itu Katana aku yakin ia memiliki kekuatan tersembunyi untuk membuat Tito KO.

Kami semua pergi seperti pasangan, Tito menjadi imut selalu mengekor Katana kemanapun, Asbul dan Kak Rey seperti biasa, mereka pasti selalu berbeda argumen dan akhirnya berperang, entah sekarang peperangan keberapa. Amy masih dibuat meleleh oleh Toto yang sedari tadi diam dan hanya sesekali melirik kearah Amy. Sedangkan aku dibuat terpesona oleh Thanny setelah sekian lama aku merasakan kasmaran kembali, setelah merekam jejak ingatan masa lalu aku tahu jika Thannypun mengetahui sesuatu tentang diriku. Bahkan terkadang ucapan Thanny seolah membuatku bangkit namun tidak sedikit pula seperti sindiran untukku. Aku percaya jika Asbul tidak mengatakan apapun tentang Katana. Tapi seperti yang dikatakan Asbul, Thanny bukanlah orang yang bodoh. Dan dimomen ini aku ingin mengatakan semuanya pada Thanny, aku berharap ditahun depan aku bisa menikmati kebahagiaan bersamanya.

“Cie… cie kalau lagi jatuh cinta mah, bau got disebelah berasa aroma theraphy,” goda Asbul yang tiba-tiba memburamkan pandanganku.

“Memang benar, daun berjatuhanpun seperti hujan salju,” tambah Amy.

“Teriknya mataharipun kalah silaunya dengan wajahnya,” ungkap Tito yang seumur hidupku tidak pernah mendengar ia mengeluarkan jurus pujangga.

“Weyyy… kalian memang tidak bisa nanti ngobrolnya kelarin dulu ini, mau sampai kapan kita beres-beres terus. Mendingan tidak usah berlibur sekalian. Kalau tidak jadi lebih baik aku langsung ke Francis tahun baru disana,” teriak toto.

"Orang kaya mah bebas," tambah Toto membela saudaranya.

“Bapakmu marah… ancamannya songong,” ujarku.

“Apa bibirku menyon?” kejut asbul

“Monyong Bul,” jitak Kak Rey.

Sebelum bertambah kacau kami semua siap-siap untuk memulai perjalanan. Kami menggunakan 2 mobil yang aku dan temanku pikir kami akan berpasangan. Tapi ternyata takdir membuat kami semua terpaksa harus menunggu dan menelan kenyataan bersama para pria yang tidk ada manis-manisnya. Para perempuan itu sudah mengambil start duluan dan masuk kedalam mobil. Kami semua khususnya Tito berubah 720 derajat lebih melas dariku. Aku baru tahu seperti inikah jika Tito si playboy gurita sedang jatuh cinta. Dasar Katana kau membuat semua lelaki benar-benar jatuh cinta kepadamu tapi aku beruntung aku tidak sampai seperti itu, menurutku sih seperti itu. Atau mungkin aku berkata bohong.

Kami semua hanya bisa menatap mereka, kak Rey yang duduk didepan dengan Amy sudah memasang wajah Algojo. Tatapan matanya bagaikan pasung yang bisa mengakhiri kehidupan kami dengan sekejap, kak Rey memang hebat tahu saja isi kepala kami. Kamipun masih berharap sepanjang perjalanan, saat berhenti istirahat, isi bensin dan momen apapun itu berharap kami semua bisa duduk berpasangan. Tapi semakin lama mendengar keluhan kami, Kak Rey semakin berubah menjadi malaikat pencabut nyawa. Kamipun lemah lunglai dan menerima semuanya sampai ketempat tujuan kami tanpa dikabulkan keinginanku oleh Tuhan.

“Ty… akhir-akhir ini kau sering aktif sekali menggoda Thanny, sepertinya kau sudah tidak melihatku sebagai teman kecil Thanny main sikut-sikut saja,” ujar Asbul yang bergantian tugas menyetir.

“Katamu aku akan dibunuh jika membuat Thanny menangis,” ucapku yang duduk didepan menemani asbul menyetir.

“Kau serius dengannya nanti kau seperti sebelum-sebelumnya,” tanya Asbul menyakinkan.

“Aku serius, tapi aku tidak bisa bohong aku masih butuh waktu untuk melupakan Katana. Aku berjanji tidak akan mengulang kesalahan kedua kalinya karena waktu tidak akan terus membiarkanku menjadi seorang remaja.”

“Baguslah kalau begitu, jadi aku juga bisa tutup buku untuk tidak menceramahimu lagi," ledek Asbul.

“Oh iya aku sampai lupa, dulu kau sering sekali membuka buku halaman memorimu.”

“Ketika kau memikirkan cintamu apa kau juga memikirkan cinta orang lain.”

Meski asbul sudah melupakan buku memorinya tapi tetap saja ucapan yang keluar dari mulutnya penuh makna yang harus benar-benar dicerna, apalagi dulu otakku sering miring-miring karena bautnya sering lepas sampai aku tidak bisa mengerti apa yang diucapkan Asbul dan Toto. kini semuanya telah berbeda aku juga masih berusaha keras untuk membuka lembaran di tahun baru ini.

“Ayehhhh… akhirnya sampai juga,” ujarku sesampainya dipantai.

“Kalian kok tidak memakai baju renang,” ujar Tito dengan polos mengatakan hal itu.

“Kau ingin mencuri kesempatan, masih kurang wanita yang kau nikamti selama ini. Bersyukur Kadira masih mau denganmu?” ketus Amy.

“Bukankah kau juga suka sama Toto,” desah Tito.

“Kau benar aku suka sama Toto dan semenjak aku tahu dia mempunyai saudara sepertimu aku selalu berdoa semoga pandanganku tidak tertukar denganmu,” kesal Amy tegas.

“Padahal aku butuh kehangatan ini,” ujar Tito yang tidak ingin menyerah.

“Sepertinya ada termos," tambah kak Rey. “Kalau perlu itu air siram saja atau kau ingin aku rebus sekalian.”

"Om Ty." teriak suara imut yang membuatku langsung menoleh dengan cepat dan aku yakin tidak mungkin ini halusinasi.

"Eh, Pir." dugaanku benar melihat keponakanku berlari kearahku. "Dimana mamah dan papahmu?"

Pir menoleh ke orangtuanya.

"Eh, kok kakak tahu aku berada disini?" tanyaku setibanya mereka ada dihadapnku.

Kak Dzi mengangguk-angguk horor. "Ceritanya kalian mau berdua-duaan. Kalian belum muhrim, ingat dosa.

"Aku yang memberitahu Kak Larry dan Kak Dzi" kata Toto yang menurut merusak suasana dan momen berikutnya.

Seminggu ini aku tidak ingin membuang waktu untuk membuat kenangan indah bersama Thanny. Mudah-mudahan ditahun baru ini aku juga bisa merasakan kehidupan seperti yang aku inginkan dan idamkan selama ini. Aku juga senang melihat Thanny mulai bisa akrab dengan Katana meski aku tahu dari dulu mereka memang sudah akrab tapi ini momen yang berbeda dari yang sebelumnya karena aku merasa yakin jika Thanny juga sudah mengetahui apa yang terjadi dengan diriku dimasa lalu dengan Katana, terkadang setiap ucapan dan tindakannya seolah untuk memberitahuku, menyemangatiku dan mendorongku untuk melakukan sesuatu. 

Bagaimanapun Thanny bukan orang yang bodoh dan sebenarnya aku juga ingin sekali bertanya tentang hal ini l, tapi aku haru menundanya dulu, bukannya aku tidak berani hanya saja ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakannya. Perbincanganku dengan Thanny beberapa hari ini benar-benar membuka hatiku ternyata selama ini aku telah salah karena terlalu lama menyelam dan tidak ingin mengetahui apa yang ada dipermukaan, gelapnya lautan membuat pandanganku semakin buta, padahal ia selalu memperhatikanku karena tidak sekali dua kali Asbul datang kepadaku hanya untuk mengancamku demi melindunginya. ”Tidak ada orang yang takut ketinggian mereka hanya takut jatuh” mungkin itu adalah kalimat yang tepat untukku setelah aku tenggelam.

Kesempatan sebenarnya selalu datang berkali-kalitapi aku yang membuang kesempatan itu. Akhirnya disaat kesempatan itu hilang aku justru menginginkanya dan meski kesempatan tidak datang diwaktu yang tepat setidaknya aku bisa melakukan perubahan semampuku, jangan sampai kesalahan itu terus terjadi berulang kali. Perkataan yang telah kuucapkan dan perbuatan yang telah kulakukan tidak mungkin dapat di tarik kembali, tapi selama aku bisa melakukan hal yang terbaik akan kulakukan agar aku tidak sia-sia hidup di dunia ini. Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang mungkin tidak akan bisa terlupakan seperti diriku namun penyesalan bukanlah akhir dari kehidupan justru membuatku belajar untuk menjadi lebih baik dalam menyelesaikan masalah selanjutnya. Sebenarnya hanya orang yang putus asa yang selalu mengucapkan ingin kembali ke masa lalu, jika kehidupan nyata saja tak bisa merubah dan melakukan apapun apalagi untuk mengubah masa lalu. Jikapun terpaksa harus kalah aku akan kalah di akhir bukan diawal, aku tak ingin menyerah sebelum berjuang. Kini hanya doa dan usaha yang bisa kulakukan untuk mendapatkan keputusan-Nya yang indah. Masa lalu bukan untuk dilupakan tapi untuk dipelajari dan diambil hikmahnya. Masa itu seperti cermin meski pecahpun sampai bagian terkecil. Cermin itu tidak bisa menghilangkan masa lalu, karena kita masih bisa menatap sebagian kecil bayangan.

"Thanny...," aku tersenyum penuh kebahagiaan dimalam berbintang sembari mengukurkan jaket ke tubuh Thanny.

"Hmmm..,"

"Aku ingin meminta maaf dan berterima kasih," aku membuka sebuab kotak. "Semoga kedepannya kita bisa lebih baik, aku persembahkan ini untukmu."

"Waw...," kata Thanny sumeringah.

"Awalnya aku tidak tahu kau suka Baladoku, tapi memang aku sering membuat ini dan ternyata kata mimi kau juga suka dan semakin yakin ketika kau mengatkan di cafe ketika itu."

"Kau masih ingat saja" senyumnya sembari menyenggolku dengan siku tangannya.

Huhhhhhhhhhhh... Mereka semua datang serempak mneyoraki momen kami berdua.

"Kotaknya sih sudah besar, waran merah pula. Kirain isinya itu cincin "Will you marry me" gitu yang akan terdengar," ucap Asbul memperagakan dengan lawakannya. "Inimah isinya tahu sama telor balado."

"Kan aku lapar jadi sekalian bawa buat Thanny" kataku datar.

"Ya, aku pikir juga gitu Bul. kKotaknya besar walau tidak bagus. Aku pikir isinya 1 set," ketus Amy menyilangkan tangan dibawah dadanya.

"Kalian itu salah, itu mah zaman dulu kali," ujar Kak Rey merebut kotak berisi tahu dan telur baladaku.

"Yah... Kak Rey itu balado khusus buat Thanny dan aku," kataku tidak rela melepaskan.

"Kau tidak mau bagi-bagi. Jangan-jangan ada peletnya lagi," curiga Amy.

"Ya ampun, Tuhan saja tidak kejam kenapa kau kejam sekali Amy. Untuk apa aku pelet, Thanny sudah jadi pacarku. Kalau imanku tidak kuat mungkin sudah sedari dulu aku pelet Katana," kataku melirik Katana.

"Telur balado ini sudah ditetapkan UNESCO sebagai makanan milikku karena sudah mampir kemulutku dan kalau tidak percaya, kalian bisa lihat ukiran prasasti dan gedung megahnya dihati dan pikiranku."

"Coba aku lihat" Asbul mendekatkan dahinya dengan dahi Kak Rey yang aku jamin Kak Rey seperti manekin.

"Sudahlah, yang jelas aku tidak mau kehilangannya. Bagaimanapun wanita seperti dia itu limited edition hanya ada 2 didunia" ukarku tersenyum selebar-lebarnya.

"Awas kau merebut Kadira dariku" ancam Toto langsung memeluk Kadira dari samping. Tangannya melingkar dipinggang Kadira. Sifat yang cukup aneh ditunjukan oleh Tito. Bagaimanpun biasanya cewek yang merekat pada Tito.

Toto menyeringai geli dengan tingkah laku saudara kembarnya yang sulit dipercaya. "Kau sudah jinak."

"Hhhh... Hhhh.... Hhh...." kami semua kompak hanya mengeluarkan suara itu dan mengangguk tidak yakin, Semakin dilihat tingkahnya membuat kami tidak kuasa untuk tertawa. "Hahaha...."

Ternyata hidupku tidaklah sekinclong seperti iklan sabun cuci piring ataupun segelap awan mendung melainkan abstrak baju yang luntur. Setidaknya masih memiliki keindahan.

"Aku tidak pernah percaya ketika kau menggenggam tanganku, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Debaran jantungku sulit dihentikan dan hatiku merasa senang. Aku tidak percaya hal itu karena bukan kali ini saja aku menggenggam tangan seorang lelaki. Tapi aku tidak pernah merasakan sesuatu seperti ini. Rasa ini, rasa yang sama persis ketika aku bersama orang itu. Karenanya Aku ingin membuktikan dengan menggenggam tanganmu kembali." gumam Thanny melihat kebahagiaan di depannya. "Mungkin terlalu sulit untuk melupakan tentangnya, tapi cinta selalu mengingatkan rasa ini meski tidak harus dengannya. Rasanya semanis rasa es krim strawberry yang kau belikan."

"Di depan mataku kini ada DIA. DIA tersenyum dan membalas pelukan lelaki yang tidak lain sahabatku. DIA adalah orang yang membuatku mengabaikan hidup dan menutup mataku dari kenyataan dunia ini. DIA bagaikan dinding besar yang membuat mataku terus menatap karena seakan menghimpit, namun setelah aku selidiki ternyata dinding besar itu memiliki Pondasi yang kokoh dengan material yang tidak mudah didapat. Seharusnya aku mengangkat kepala memikirkan cara untuk melampaui. DIA adalah orang yang mengajarkanku tentang cinta dan hidup dari berbagai sisi yang sudah ia tunjukan sejak pertemuan itu," gumamku menatap langit yang besar dan menggenggam erat tangan Tani. "Mungkin saja aku belum rela melepaskan rasa ketika pertama kali jatuh cinta. Namun kini disampingku ada Thanny. Orang yang selalu membuka memori tentang DIA dan memberikan jawaban tak terduga bagaikan membuat potongan puzzle. Yahhh... Cinta itu mungkin bisa datang seiring kehadirannya menghabiskan waktu bersamaku dalam keadaan apapun."

"Aku tidak pernah percaya kini aku benar-benar bersanding dengannya, bisa dekat dengannya dan juga masih bisa bertemu dengannya. Meski kini kita memiliki jalan yang berbeda. Aku tidak seharusnya meminta maaf karena telah mengabaikan dan membiarkanmu terombang-ambing dalam ketidakpastian akan cintaku. Karena selama itu pula diriku merasakan rasa sakit akan cintamu. Menurutku itu adil karena kita sama-sama menderita. Tapi entah mengapa aku merasa bersalah. Kehidupan yang kita miliki sangatlah berbeda dan aku harus menyamainya. Aku tidak bisa membawamu terjerat dalam hidupku, karenanya aku membiarkan cintamu tidak memiliki arah yang mungkin suatu saat bisa ku genggam dan kutunjukkan jalannya setelah aku merasa pantas bersamamu. Tapi ternyata aku memang benar-benar salah, Aku lupa karena kau yang tersesat pasti meminta pertolongan orang lain untuk menunjukkan jalan yang benar. Sampai akhir kamu membuktikan justru aku yang menyesatkan diriku sendiri," senyum Kadira melihat dua sejoli saling menggenggam tangan erat. "Setidaknya Aku sudah menuliskan sejarah kita di sebuah buku, khususnya semua yang aku rasakan namun tidak mungkin bisa ku katakan. Aku yakin kaupun mengerti cintaku mungkin egois dan menyesatkan, karena rasa cintaku lebih besar kepada dirimu. Aku tidak bisa membiarkan cinta ini karam dan hilang. Aku perlu tempat berlabuh dan aku menemukan dermaga yang mengizinkan untuk tinggal dan tidak perlu pergi buru-buru untuk berlayar kembali, setidaknya beristirahatlah dulu dan nikmati apa yang ku inginkan".

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • nuratikah

    Keren kak

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • qarinajussap

    @ShiYiCha ya maacih neng... Masih belajar neng... Belum ahli... πŸ˜πŸ˜‚

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • ShiYiCha

    Hai, Kak. Aku suka cerita ini. Lucu, ngakak bacanya. Humornya sukses. Buat saran, mungkin bisa diperbaiki lagi tentang tanda baca dan dialog tagnya, Kak. Cemangatt

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • qarinajussap

    terima kasih banyak ba. kalau ada saran dan kritik boleh ba jotos-jotos ke chat aku ya....

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
Similar Tags
Bersyukurlah
435      304     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
OUR PATH | MinYoon
382      262     1     
Fan Fiction
"Inilah jalan yang aku ambil. Tak peduli akan banyaknya penolakan masyarakat, aku akan tetap memilih untuk bersamamu. Min Yoongi, apapun yang terjadi aku akan selalu disimu." BxB Jimin x Yoongi Yang HOMOPHOBIC bisa tinggalkan book ini ^^
ATHALEA
1414      636     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
My sweetheart senior
17342      3231     3     
Romance
Berawal dari kata Benci. Senior? Kata itu sungguh membuat seorang gadis sangat sebal apalagi posisinya kini berada di antara senior dan junior. Gadis itu bernama Titania dia sangat membenci seniornya di tambah lagi juniornya yang tingkahnya membuat ia gereget bukan main itu selalu mendapat pembelaan dari sang senior hal itu membuat tania benci. Dan pada suatu kejadian rencana untuk me...
Untuk Reina
25963      3980     30     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?
Aku benci kehidupanku
388      266     1     
Inspirational
Berdasarkan kisah nyata
Perahu Waktu
438      299     1     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
Manusia
2091      908     5     
Romance
Manu bagaikan martabak super spesial, tampan,tinggi, putih, menawan, pintar, dan point yang paling penting adalah kaya. Manu adalah seorang penakluk hati perempuan, ia adalah seorang player. tak ada perempuan yang tak luluh dengan sikap nya yang manis, rupa yang menawan, terutama pada dompetnya yang teramat tebal. Konon berbagai macam perempuan telah di taklukan olehnya. Namun hubungannya tak ...
Innocence
5693      1844     3     
Romance
Cinta selalu punya jalannya sendiri untuk menetap pada hati sebagai rumah terakhirnya. Innocence. Tak ada yang salah dalam cinta.
Alfabet(a) Cinta
13325      2216     2     
Romance
Alfa,Beta,Cinta? Tapi sayangnya kita hanya sebatas sahabat. Kau yang selalu dikelilingi wanita Dan kau yang selalu mengganti pacarmu setiap bulannya