Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Wire
MENU
About Us  

            Aku menghabiskan hariku bersama Ricci, Adia, dan Dyne sampai aku tidak menyadari waktu sudah menunjukkan tengah malam. Aku segera kembali ke rumah.

            Begitu sampai, Clark sudah tertidur, begitupula dengan Cedric dan Rone. Setelah mengganti pakaian, aku membaringkan tubuhku di ranjang.

            “Akh!” Kepalaku seperti menghantap benda keras saat aku menjantuhkan kepalaku ke atas bantal. Ku usap bagian belakangku untuk mengurangi rasa sakitnya.

            Aku menyingkap bantalku dan menemukan sebuah kotak berukuran 10 x 10 cm yang diletakkan di sana.

“Apa ini?” aku bertanya dalam hati.

Aku memperhatikan kotak itu dengan seksama sebelum akhirnya aku buka untuk melihat isinya. Aku menemukan sepucuk surat disana dan sebuah gelang tangan.

“Selamat berulangtahun yang ke-16 untukmu Blaire.”

Aku melihat ke arah jam di atas meja yang sudah menunjukkan lewat tengah malam dan hari telah berganti. Seperti yang dikatakan surat itu, hari ini adalah hari ulangtahunku.

“Aku selalu mengharapkan yang terbaik untukmu. Sudah sejak lama aku sangat ingin mengucapkan selamat ulangtahun untukmu di tahun-tahun sebelumnya karena aku tidak memiliki kesempatan untuk itu.”

“Mungkin ini dari Cedric atau Clark” fikirku. Tapi kemudian...

Tunggulah sebentar lagi, kita pasti akan segera bertemu.” Dan di ujung surat tertulis from your another.

Bukan, surat ini bukan dari Clark ataupun Cedric. Menyadari itu, aku segera melompat dari tempat tidurku dan melihat seisi kamarku memastikan tidak ada orang lain di sana. Mungkin Clark atau Cedric bisa menemukan atau mengetahui siapapun yang sudah meletakkan kotak itu di tempat tidurku.

“Clark! Cedric! Rone!” Aku meneriakkan nama mereka. Sedetik kemudian Clark terbangun dan melihatku dengan cemas.

“Ada apa Blaire?”

Beberapa detik kemudian Cedric dan Rone muncul di kamarku.

“Ada apa?” Ucap mereka bersamaan.

Aku menunjukkan kotak ditanganku pada mereka. “Ini bukan dari salah satu dari kalian kan?” tanyaku dan mereka hanya menggelengkan kepala mereka.

“Cedric, apa kau bisa mencaritahu siapa pemilik kotak itu dengan sihirmu?”

Cedric mengambil kotak itu dari tanganku. Ia mengucapkan mantranya sambil memejamkan mata. Beberapa detik kemudian, ia kembali membuka matanya dengan jawaban yang ia temukan.

“Kotak ini sejak awal adalah milikmu Blaire.”

“Kotak itu jelas sekali bukan milikku. Aku baru saja menemukannya dibawah bantalku. Dan jika kotak itu adalah milikku, setidaknya Rone pasti tau kalau itu adalah milikku. Bukan begitu Rone?”

Begitu aku melihat Rone, ia seolah tidak bisa melepaskan matanya dari kotak itu. “Rone?” Ia tak juga mendengarku. Aku bertaruh Rone pasti mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui.

“Rone?” Begitu Cerdric memanggilnya namanya dengan menepuk pundaknya pelan, perhatiannya kembali kepada kami.

“Apa ini benar milikku Rone?” tanyaku padanya.

“Aku sepertinya pernah melihat kotak yang sama persis dengan itu sebelumnya.”

“Dimana?”

“Entahlah, aku tidak begitu mengingatnya. Apa boleh aku mengambilnya? Aku akan mencaritahu siapa pemilik kotak itu.”

Aku memberikan kotak itu padanya.

“Aku sama sekali tidak mencium kehadiran orang lain disini. Tidak ada vampire, witch, guardian ataupun werewolf lain.” Ucap Clark. Pengirim kotak itu benar-benar luar biasa jika ia berhasil mengelabuhi indra seorang vampire sehebat Clark.

 

 

 

***

Hari ini timku mendapatkan tugas dari kakek untuk melakukan pengamanan pada pertemuan para ketua dewan dari pihak pemerintah dan beberapa orang penting yang terkait dengan bisnis agent keamanan milik kakek. Pertemuan tersebut digagas oleh kakek bersama kepala dewan keamanan untuk menunjukkan kecakapan agent-agent yang dibina oleh kakek sekaligus mengumumkan kerjasama antara kakek dengan dewan keamanan mengenai pelatihan bersama antar agent-agent mereka.

Timku yang hanya beranggotakan 12 orang akhirnya  bergabung dengan tim lain yang mendapatkan tugas yang sama. Sam, Jhonny, dan Link bergabung dengan tim lain untukmelakukan pengecekan keamanan gedung sebelum acara dimulai. Dan aku meminta sisa anggota timku untuk membantu dalam melakukan penjemputan dan pengamanan pada anggota dewan pemerintahan yang akan hadir atas permintaan kakek.Demi keamanan mereka pula, kakek mempersenjatai setiap agent yang bertugas.

Aku secara pribadi bersama Geofani menjemput ketua dewan keamanan dan keluarganya di kediamannya.Kami berdua menunggu keluarga dewan keamanan di depan pintu keluar kediamannya sementara satu guardian lain tetap berada di kursi kemudi.

Ketua dewan keamanan bersama istri dan ketiga anaknya keluar dari kediaman mereka.

“Selamat siang pak.” Ucapku dan Geofani bersamaan saat memberi salam pada ketua dewan Maxwell.

“Kalian juga akan bergabung dalam acara ini?” tanyanya.

“Iya pak. Seperti yang anda tau, tim kami menunjukkan hasil terbaik untuk uji tanding sebelumnya, Jadi kami memiliki kesempatan untuk ikut dalam penugasan kali ini.”

“Kalian masih sangat muda tapi sudah sangat hebat.” Aku hanya tersenyum berterimakasih. “Kedua putra kembarku, mereka adalah bagian dari NSS (National Secret Service/Agent rahasia)“ Maxwell memperkenalkan kedua putranya yang berdiri tepat dibelakangnya dengan pakaian yang sama rapinya dengan ayah mereka.

“Blaire? Apa itu kau?” Ucap Dyne yang mengintip dari punggung ibunya.

“Hei Dyne.” Sapaku pada Dyne.

“Ini benar kau?” Dyne berhambur melewati kedua orang tuanya dan berdiri di hadapanku. Melihatku dari ujung kaki sampai ujung kepala. Melihat penampilanku yang sepertinya cukup sulit dikenalinya dengan pakaian serba hitam dan topi untuk membaur dengan agent-agent yang lain. “Terimakasih Tuhan, setidaknya ada satu orang yang aku kenal di acara para orang tua yang membosankan.”

“Maaf Dyne, sepertinya aku juga tidak akan membaur di dalam acara nanti, aku harus melakukan tugasku.” Tukasku padanya.

 

 

 

***

Sepanjang perjalanan menuju tempat acara, di dalam mobil, Ketua dewan keamanan tidak hentinya membahas mengenai kesepakatan yang ia buat dengan agent keamanan milik kakek.

“Kedua putraku juga akan bergabung dengan pelatihan yang kau lakukan bersama agent-agent keamanan yang lain Blaire. Bailey mengatakan bahwa nantinya mereka akan ditempatkan dibawah pengawasanmu. Aku harap kau bisa membantu mereka.” Kedua putranya tersenyum ramah padaku dan akupun membalas senyum mereka.

“Saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam membimbing kedua putra anda pak.”

“Dan satu lagi Blaire, aku juga memiliki permintaan khusus untukmu.”

“Apa itu pak?”

“Apa aku bisa memintamu atau salah satu timmu menjadi pengawal putriku Dyne? Beberapa waktu lalu dia pulang dengan babak belur dan aku tidak tau mengenai hal itu.”

“Blaire yang menyelesaikannya untukku daddy. Dia juga yang menyelamatkan Ricci dan Adia.”

“Benarkah? Syukurlah. Terima kasih untuk kebaikanmu Blaire. Dan aku rasa keputusan untuk menjadikanmu pengawal Dyne adalah keputusan yang baik.” Tukan ibu Dyne mendukung ucapan suaminya.

“Tidak hanya saya sendiri yang melakukannya, teman-teman saya juga ikut membantu. Tapi maafsebelumnya, sepertinya untuk mengambil agent anda harus melakukannya secara prosedural. Saya khawatir saya dan tim tidak akan bisa menjadi agent keamanan pribadi untuk Dyne atau siapapun untuk saat ini. Tim saya masih sangat muda dan kami masih harus menyelesaikan pendidikan kami sebelum kami menerima penugasan. Kami hanya melakukan tugas di akhir pekan dan dalam tim.”

“Blaire.” Panggil Geofani yang duduk di samping kursi kemudi melalui jendela kecil yang memisahkan kursi depan dengan kursi belakang limosin yang kami gunakan.

Aku bisa melihat Geofani yang memintaku melihat ke arah luar jendela. Di luar terlihat Link dan motornya yang tengah berhenti di tepian jalan dan meminta kami untuk menghentikan laju mobil. Guardian yang tengah memegang kemudi kemudian menepi. Aku dan Geofani keluar.

“Ada apa?” tanyaku padanya.

“Ketua mencarimu dan ingin bertemu denganmu sekarang juga.” Sepertinya kakek membutuhkanku.

“Oke, berikan kunci motormu.” Pintaku pada Link. “Aku serahkan yang di sini pada kalian.” Setelah itu aku segera memacu motor Link dengan kecepatan penuh.

 

***

            Begitu aku sampai di ruangan dimana kakekku, tidak hanya satu melainkan ketiga-tiganya, berada di sana menunggu sambil menikmati teh yang disuguhkan untuk mereka.

            “Kenapa kalian semua berada di sini?”

            “Kami hanya ingin menanyakan kado apa yang kau inginkan untuk ulang tahunmu kali ini. Apa yang kau inginkan Blaire?” ucap Kakek Bailey mewakili.

            “Apa kalian serius?” Aku benar-benar tidak habis fikir. “Kakek, aku masih harus menjalankan tugasku, dan kalian memanggilku hanya untuk menanyakan kado apa yang aku inginkan?” Aku tidak bisa menyembunyikan ekspresi kesalku.

            “Itu karena kami tidak sempat menanyakannya padamu sebelumnya Blaire.” Kakek Grey melakukan pembelaan.

            Aku berkali mengambil nafas dalam untuk menenangkan diriku dan mendudukkan diri di sofa berhadapan dengan mereka bertiga.

            Jika mereka bertanya apa yang aku inginkan, aku sendiripun ingin tau apa yang sebenarnya aku inginkan. “Apa yang aku inginkan?” berulang kali aku menanyakan itu pada diriku sendiri.

            “Ibu dan ayah, aku ingin mengenal mereka.” Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku yang membuat kakek-kakekku mengurungkan niat mereka menyesap teh dari cangkirnya.

 

_____________________________________________________________________

            Sementara Cedric berada di akademi, Rone menyempatkan diri untuk menemui kakeknya di kediamannya.

            “James, apa kakek ada di ruang kerjanya?” tanyanya pada salah satu guardian yang tengah berjaga di pintu masuk.

            “Ketua hari ini sedang berada di gedung J. Ada pertemuan dengan orang-orang pemerintahan. Sepertinya urusan perusahaan.” Jelasnya. “Jika kau terburu-buru, aku bisa menyampaikan pesanmu nanti saat beliau tiba.”

            “Tidak perlu James, aku lebih baik menemuinya di sana.”

            “Aku menyarankan kau melewati jalan hutan, jaraknya dekat dari sini. Kau bisa meninggalkan mobilmu di sini.” Nasehatnya.

            “Terimakasih James, aku akan mengambil jalan hutan kalau begitu.”

            Tidak menunggu lama, setelah menitipkan kunci mobilnya pada James, Rone segera berlari ke arah hutan dengan membawa kotak milik Blaire.

            Setelah beberapa menit berlari menembus hutan, gedung J mulai terlihat. Tapi akhirnya Rone menghentikan langkahnya begitu melihat seseorang yang menghadang jalannya. “Blaire?” tanyanya dalam hati. Hawa kehadirannya sama dengan adiknya Blaire. Tapi ia tentu saja bukan Blaire, ia seorang laki-laki.

            “Kau sepertinya sedang terburu-buru.” Ucap laki-laki asing itu.

            “Apa kau mengenalku?” tanya Rone karena ia tidak yakin pernah melihat laki-laki yang berdiri di hadapannya.Ia memiliki aura yang sama dengan Blaire, tapi ia juga memiliki aura vampire dan witch dalam dirinya.

            “Tidak, tapi aku mengenal kotak yang ada di tanganmu, dan itu bukan milikmu.”

            Dengan cepat ia menyambar kotak itu dari tangan Rone tanpa memberinya kesempatan untuk mempertahankannya. Rone terkejut dengan kemampuan orang yang tak dikenalnya itu. Kecepatannya sungguh bukan main, mungkin saja lebih cepat dari vampire biasanya.

            “Kembalikan kotak milik adikku sebelum tinjuku berhasil mengenai kepalamu yang keras itu.” Ancam Rone.

            “Adikmu?” Ia terkejut.

            Rone tidak memiliki banyak waktu, ia harus segera kembali ke akademi setelah menyelesaikan urusan dengan kakeknya.

            Tanpa memberikan peringatan ke dua, secepat kilat ia mengambil langkah hingga berhasil menjatuhkan orang asing itu tanpa memberinya kesempatan untuk kabur ataupun melawan.

            “Kau bilang kalau itu milikmu. Karena ucapanmu itu, sepertinya aku harus membawamu bersamaku.” Ia memborgol tangan orang asing itu di belakang punggungnya dan kemudian menyeretnya pergi bersamanya ke arah gedung J.

_______________________________________________________________________________________

 

***

            Sementara menunggu dimulainya acara, aku menghabiskan waktu berbingcang dengan ketiga kakekku.

            “Ketua, Rone ingin bertemu dengan anda.” Tukas Sawyer yang sebelumnya ditugaskan kakek untuk menjaga pintu luar.

            “Rone disini? Bukannya ia seharusnya bersama Cedric di akademi?” ucap kakek Grey.

            “Sawyer, antarkan kakakku kemari.” Pintaku. Dalam sekejap Sawyer menghilang dari pandanganku. “Mungkin dia hanya melakukan permintaanku semalam.”

            “Permintaan?” Kakek Grey menimpali.

            “Kakek-“ mendengar suara Rone, kami semua menoleh ke arahnya. “Kalian berkumpul di sini? Kau juga Blaire?”Rone tidak datang seorang diri. Ada orang lain bersamanya. Aku belum pernah melihat orang itu sebelumnya. “Aku sepertinya datang di waktu yang tepat.” Tambahnya.

            “Dia siapa Rone?” tanyaku.

            “Kenapa bukan kau saja yang memperkenalkan dirimu sendiri?” Rone mendorong orang asing yang tengah diborgol tangannya ke depannya, membuat kami bisa melihatnya dengan lebih jelas.

            “Hai Blaire, akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Namaku Blake Scoonhoven, saudara kembarmu.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    wah aku suka penulis menulis sesuatu yang berbeda. mantap

    Comment on chapter Chapter 1 - My Memories 1
Similar Tags
P.E.R.M.A.T.A
1873      933     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
CAMERA : Captured in A Photo
1182      572     1     
Mystery
Aria, anak tak bergender yang berstatus 'wanted' di dalam negara. Dianne, wanita penculik yang dikejar-kejar aparat penegak hukum dari luar negara. Dean, pak tua penjaga toko manisan kuno di desa sebelah. Rei, murid biasa yang bersekolah di sudut Kota Tua. Empat insan yang tidak pernah melihat satu sama lainnya ini mendapati benang takdir mereka dikusutkan sang fotografer misteri. ...
Alicia
1376      664     1     
Romance
Alicia Fernita, gadis yang memiliki tiga kakak laki-laki yang sangat protektif terhadapnya. Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian sekolahnya karena memiliki banyak kelebihan. Tanpa mereka semua ketahui, gadis itu sedang mencoba mengubur luka pada masa lalunya sedalam mungkin. Gadis itu masih hidup terbayang-bayang dengan masa lalunya. Luka yang berhasil dia kubur kini terbuka sempurna beg...
Akhirnya Pacaran
605      428     5     
Short Story
Vella dan Aldi bersahabat dari kecil. Aldi sering gonta-ganti pacar, sedangkan Vella tetap setia menunggu Aldi mencintainya. \"Untuk apa pacaran kalau sahabat sudah serasa pacar?\" -Vella- \"Aku baru sadar kalau aku mencintainya.\" -Aldi-
TERMOTIVASI
538      396     1     
Short Story
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang orang yang menyepelekan suatu kejadian.Namun tidak untuk orang yang mempunyai keingginan menjadi SUKSES dalam HIDUP. Banyak orang yang mudah berucap agar dapat termotivasi namun untuk melakukannya merasa berat,Berharap setelah menbaca cerpen ini dapat menjadikan dan memicu kita agar memetik hikmah dari setiap kejadian disekeliling kita, Seperti nay yang term...
My X Idol
15680      2469     5     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...
MANITO
1006      741     14     
Romance
Dalam hidup, terkadang kita mempunyai rahasia yang perlu disembunyikan. Akan tetapi, kita juga butuh tempat untuk menampung serta mencurahkan hal itu. Agar, tidak terlalu menjadi beban pikiran. Hidup Libby tidaklah seindah kisah dalam dongeng. Bahkan, banyak beban yang harus dirasakan. Itu menyebabkan dirinya tidak mudah berbagi kisah dengan orang lain. Namun, ia akan berusaha untuk bertahan....
Roger
2065      865     2     
Romance
Tentang Primadona Sial yang selalu berurusan sama Prince Charming Menyebalkan. Gue udah cantik dari lahir. Hal paling sial yang pernah gue alami adalah bertemu seorang Navin. Namun siapa sangka bertemu Navin ternyata sebuah keberuntungan. "Kita sedang dalam perjalanan" Akan ada rumor-rumor aneh yang beredar di seluruh penjuru sekolah. Kesetiaan mereka diuji. . . . 'Gu...
TeKaWe
1139      630     2     
Humor
bagaimana sih kehidupan seorang yang bekerja di Luar Negeri sebagai asisten rumah tangga? apa benar gaji di Luar Negeri itu besar?
Kalopsia
725      533     2     
Romance
Based of true story Kim Taehyung x Sandra Sandra seharusnya memberikan sayang dan cinta jauh lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada memberikannya pada orang lain. Karna itu adalah bentuk pertahanan diri Agar tidak takut merasa kehilangan, agar tidak tenggelam dalam harapan,  agar bisa merelakan dia bahagia dengan orang lain yang ternyata bukan kita.  Dan Sandra ternyata lupa karna meng...