Loading...
Logo TinLit
Read Story - For Cello
MENU
About Us  

Bab 5


Dan pada kenyataannya kamu lebih memilih dia yang bisa dengan mudah mendapatkan cintamu. Tanpa perlu melakukan banyak usaha dan cara seperti yang aku berikan.

???

DERAP langkah Adiba terdengar tergesa-gesa menuruni tangga, napasnya berderu cepat, terlihat dari dadanya yang bergerak naik turun dengan ritme lebih cepat dari biasanya.

Sudah lengkap penderitaan Adiba hari ini, ibarat martabak manis penderitaan Adiba itu paket lengkap pakai cream cheese sebagai topping. Adiba menghela napas, padahal kakinya masih lumayan pegal, tapi dia harus lari-larian seperti film India karena penjaga perpustakaan sudah memperingatkannya. Buku yang Adiba pinjam sudah jatuh tempo, jika dia telat mengembalikan dan dijatuhi sanksi tidak boleh meminjam buku lagi itu adalah bencana besar bagi Adiba.

Gadis berambut coklat itu lari dari lantai satu ke lantai tiga, lalu kembali ke lantai satu lagi menemui Cello. Ya Cello, cowok itu tengah memainkan ponselnya, akhir-akhir ini dia lagi kecanduan Mobile Legends. Ketika pandangan Cello bertemu dengan sosok Adiba, ia langsung memasukkan benda tipis itu ke dalam saku celananya dan berjalan menuju parkiran. "Jadi bareng gue kan?"

"Jadi," balas Adiba pendek. Dari belakang, Adiba mengekor seperti anak ayam.

Mereka akhirnya sampai di parkiran. Cello menyodorkan helm hitam yang biasanya ia pakai pada Adiba. "Gue lupa bawa dua helm, lo pake punya gue aja ya."

Adiba menggeleng, ia menyentuh dagu mencari alasan. Sedangkan Cello menautkan alisnya. "Aku suka pusing, kalo pake helm."

"Trus?"

"Ya kamu aja yang pake."

Cello menatapnya bingung, lalu mengangguk. "Ya udah deh, gue yang pake. Tapi nanti kalo sewaktu-waktu kita kecelakaan, lo harus siap lindungi kepala lo sendiri."

Membayangkannya saja sudah membuat Adiba bergidik ngeri. Tanpa disuruh dua kali, Adiba mengambil helm itu dari tangan Cello. Adiba pasrah. Desakan yang tercipta bukan tanpa alasan. Cello sengaja melakukan itu demi keselamatannya.

"Ayo," Cello menaiki motor metiknya. Menyalan mesin. Adiba mengikutinya dari belakang berpegangan pada tas ransel milik Cello.

Cello mengeluarkan motornya dari area parkir. Ketika sampai di jalan raya, Cello berucap. "Mampir ke rumah gue dulu ya, ngambil gitar. Soalnya habis ini langsung ke tempat latihan."

"Iya," balas Adiba. "Cell, gimana tadi audisinya?"

"Lancar, udah dapet sosok yang sempurna buat BlackBlue." jawab Cello tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan yang lumayan lengang siang itu.

"Siapa yang kamu pilih?"

Dari kaca sepion, Adiba memergoki bocah laki-laki itu tersenyum. "Orang yang lo sarankan, Irene. Audisi tadi cuma formalitas doang, tanpa audisi pun gue bakalan milih dia."

"Kenapa?"

"Udah gue bilang tadi, sosoknya sempurna. Dia cewek, bisa main gitar, bass itu sudah dapat nilai plus. Belum lagi suaranya bagus." tanpa sadar Cello memuji Irene, mengungkapkan dengan gamblang betapa tertariknya dia dengan Irene walaupun baru berkenalan.

Mungkin Cello bisa berakting kepada semua orang, memperlihatkan sikap terlampau cueknya di depan Irene. Tapi Cello harusnya tahu, Adiba bisa dengan mudah menyadari gelagatnya.

Adiba bisa membaca arti dari sebuah senyum yang tidak biasa itu, sejelas hitam di atas putih. "Rayyan sama Angga aja excited banget menyambut Irene. Sekali sepanjang sejarah BlackBlue anggotanya ada yang cewek. "

Adiba terusik tiba-tiba, tanpa Cello tahu raut wajah gadis itu berubah. Hatinya seperti dicubit dengan dramatis. Adiba menghela napas, matanya terpaku pada jalanan yang entah kenapa jadi semakin panjang.

Setelah itu, tidak ada lagi percakapan. Motor yang Cello kendarai membelah kota Surabaya. Cowok itu menarik pedal gas dengan kencang. Sekeliling Adiba seolah hanya garis-garis tidak beraturan yang berubah-ubah. Cello menyalip banyak mobil dan kegilaan itu terus berlanjut hingga akhirnya memelan ketika sampai di gang perumahan elite di jantung kota.

Cello melipir, langsung memasukkan motornya ke garasi rumahnya. "Masuk dulu yuk!" cowok itu mempersilahkan Adiba masuk. Selagi Cello mengambil gitar di kamarnya. Adiba duduk di sofa ruang tamu, seperti biasa rumah Cello tampak sepi.

Ketika iseng mengedarkan pandangan, manik matanya langsung berhenti pada satu objek yang berhasil mencuri perhatiannya. Adiba menghampiri meja kecil tak jauh dari sana, tangannya terulur mengambil pigura itu.

Telunjuknya bergerak di atas kaca pigura, mengabsen siapa saja yang ada dalam foto tersebut. "Tante Riana, Om Aris, Cello dan..."

Adiba mengernyit bingung. Wajah bocah laki-laki seumuran dengan Cello itu tampak asing di matanya, ditambah lagi Cello tidak pernah menyinggung jika dia punya saudara atau sepupu seumuran dengannya.

"Alden," sahut Cello dari belakang, cowok itu kini berjalan mendekat pada Adiba. "Dia Alden." katanya sambil menunjuk foto bocah laki-laki itu, memperjelas.

"Sepupu kamu atau..."

"Sahabat kecil gue, dulu anak tetangga. Gue sama dia deket banget, bahkan sama Mama, Alden udah dianggap kaya anaknya sendiri." Cello meraup udara sebelum kembali berucap. "Tapi sekarang Alden sekolah di Bandung, tinggal sama Neneknya. Kata Mama, Alden sering jenguk Mama di rumah sakit."

Cello berdecak, lalu menyampirkan tas gitas ke bahu. "Dia emang sialan, nggak pernah nemuin gue walaupun dia berkunjung ke Surabaya. Emang minta digantung di pohon mangga itu anak."

"Anak tetangga? Rumah berpagar tinggi itu ya?" tanya Adiba, sambil meletakkan kembali pigura itu ke tempat semula.

"Iya,"

"Aku kira rumah itu kosong. Nggak ada penghuninya. Abisnya setiap main ke sini, aku perhatikan rumah itu nggak ada tanda-tanda kehidupan."

"Haha, Mama dan Papanya Alden emang kaya gitu. Nggak heran deh kalo Alden pindah, Mama Papanya workingholic gitu." Cello berbisik. "Kalo lo tau siapa pemilik rumah itu, lo pasti terkejut. Sensasinya kaya kena april mop!"

Aku rasa, ada yang lebih mengejutkanku selain itu, Cello!

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Monologue
523      353     1     
Romance
Anka dibuat kesal, hingga nyaris menyesal. Editor genre misteri-thriller dengan pengalaman lebih dari tiga tahun itu, tiba-tiba dipaksa menyunting genre yang paling ia hindari: romance remaja. Bukan hanya genre yang menjijikkan baginya, tapi juga kabar hilangnya editor sebelumnya. Tanpa alasan. Tanpa jejak. Lalu datanglah naskah dari genre menjijikkan itu, dengan nama penulis yang bahkan...
Delilah
9279      2000     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
School, Love, and Friends
19106      2960     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Story of Love
279      242     0     
Romance
Setiap orang memiliki kisah cintanya masing-masing. Ada perjalanan cinta yang sepahit kopi tanpa gula, pun ada perjalanan cinta yang semanis gula aren. Intinya sama, mereka punya kisah cintanya sendiri. Kalian pun akan mendapatkan kisah cinta kalian sendiri. Seperti Diran yang sudah beberapa kali jatuh tempo untuk memiliki kisah cintanya
If...Someone
1840      779     4     
Romance
Cinta selalu benar, Tempatnya saja yang salah.
Please stay in my tomorrows.
397      287     2     
Short Story
Apabila saya membeberkan semua tentang saya sebagai cerita pengantar tidur, apakah kamu masih ada di sini keesokan paginya?
Kebugaran cinta
436      309     0     
Romance
Meskipun sudah memiliki harta kekayaan yang berlimpah tidak membuat martia merasakan ketulusan dan bahagia. Orang tua martia selalu sibuk mengejar karir dan kesuksesan sampai-sampai martia dari kecil sampai besar harus dirawat oleh asisten rumah tangganya. Kebiasaan buruk martia selalu melampiaskan kekesalan, kekecewaan, dan juga kesedihan nya dengan cara ngemil makanan sehingga tanpa sadar bera...
Love vs Ego
9152      2031     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Si 'Pemain' Basket
4903      1306     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
I Fallen for Jena Henzie
8394      1870     0     
Romance
Saat pitcher melempar bola, perempuan itu berhasil memukul bola hingga jauh keluar lapangan. Para penonton SMA Campbell langsung berdiri dengan semangat dan bersorak bangga padanya. Marvel melihat perempuan itu tersenyum lebar saat mengetahui bolanya melambung jauh, lalu ia berlari sekencang mungkin melewati base pertama hingga kembali ke home. Marvel melihat keramaian anak-anak tim base...