Read More >>"> REASON (Darkness Memory) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REASON
MENU
About Us  

Dia terdiam. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Dia tertidur membelakangiku. Aku berusaha untuk memejamkan mataku, tapi nihil. Aku membalikkan tubuhku hingga aku bisa menatap punggung Abhi.

"Aku lebih suka. Melihatmu berbicara daripada diam karena aku tak tahu apa yang kamu inginkan," lirihku. Aku mencoba untuk memeluk Abhi dalam tidurnya. Ini pertama kalinya aku bisa merengkuh tubuhnya tanpa bayang-bayang masa lalu yang sungguh gelap itu dan lama-lama aku ikut terbang ke alam mimpi.

Aku terbangun pukul empat pagi. Abhi sudah merubah posisi tidurnya menghadap ke arahku. Wajahnya damai. Aku melihat ke arah plabot infus yang aku gantungkan di paku yang tertempel di dinding. Isinya sudah habis sesuai dengan jam di mana isinya harus benar-benar habis. Aku mengambil alkohol swab, kasa steril, sarung tangan latex, dan plester.

"Mas, bangun dulu. Aku mau lepas infusan." Dia hanya bergumam tidak jelas karena merasa tidurnya terganggu. "Mas," panggilku sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi.

"Lepas saja. Aku masih mengantuk," jawabnya sambil memejamkan matanya. Mendapat persetujuan itu, aku langsung memulai tindakan untuk melepas selang infus. Setelah semuanya selesai dan merapikan kembali peralatanku, telingaku menangkap suara adzan subuh. Aku beranjak dari samping tempat tidur menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Mas bangun, sholat subuh dulu." Perlahan dia membuka matanya.  "Masih sakit, Mas?" Dia menggeleng. Lalu, beranjak dari tempat tidurnya. Mengambil air wudhu dan menjadi imam di sholat subuhku kali ini.

Setelah mengucapkan salam, aku mencium punggung tangannya. Ketika aku hendak melepasnya, dia menggenggam tanganku erat membuat mataku menatap matanya yang mrndadak jadi tajam. Keberanianku tiba-tiba langsung menciut ketika mendapat tatapan seperti itu.

"Jelaskan, kenapa kamu semalam mengatakan kamu tidak perawan lagi. Dan kamu bilang kamu bukan kehilangan keperawananmu karena pacarmu tapi lebih kompleks dari itu. Aku siap mrmdengarkan ceritamu karena di sini aku benar-benar ditipu oleh ayahmu dan bisa saja aku menarik sahamku yang ada diperusahanmu itu."

"Aku akan menceritakannya, tapi aku mohon jangan ambil saham yang sudah mas  tanam. Mas boleh melakukan apapun padaku. Namun, jangan pada perusahaan dan keluargaku," pintaku.

"Oke. Aku setuju."

Aku menghembuskan napas dalam untuk menenangkan diriku. Yakin pada diriku sendiri bahwa aku bisa menceritakannya.

***

"Mas, aku pengen kembang gula yang tadi," ucapku dengan nada yang memelas.

"Kamu tunggu di sini ya, jangan kemana-mana." Aku menganggukkan kepalaku. Mahesa berjalan menuju tempat yang sudah kami lewati tadi untuk membeli kembang gula. Aku berada di jalanan ini yang sungguh sangat sepi dan ini sudah terlalu jauh dari rumah. Aku lupa dengan perintah Mahesa untuk tetap tinggal. Aku berjalan ke depan mencari tempat yang lumayan ramai tapi nyatanya gang itu semakin sepi dan aku sungguh tersesat. Aku ketakutan. Aku ingin segera pulang.

"Hai anak manis, mau kemana?" tanya seseorang wanita yang berjalan di jalan yang sepi itu.

"Aku tersesat, Tante. Aku mau pulang," lirihku. Aku sungguh ketakutan.

"Ke rumah tante dulu yuk! Ini ada permen buat kamu. Nanti habis itu, Tante antar kamu pulang." Aku yang masih berusia 7 tahun itu hanya mengangguk. Wanita itu menggandeng tanganku dan mrmbawaku sebuah rumah yang ada di penghujung jalan. Rumah yang tak begitu besar dan terlihat tak terurus.

Aku duduk di sofa yang sedikit berdebu itu. Menunggu wanita itu selesai dengan urusannya sambil memakan permen. Aku mendengar deritan pintu depan yang terbuka. Aku menolehkan kepalaku menuju sumber suara itu. Tiga orang laki-laki bertubuh besar dengan dua orang yang memiliki tato besar ditangannya.

"Sudah ku bawakan apa yang kamu inginkan." Lelaki yang tak bertato itu menyerahkan sebuah amplop coklat yang isinya cukup tebal.

"Terima kasih." Wanita itu pergi dan ketiga lelaki itu langsung mendekat kearahku, membelai dagu, pipi dan leherku. Tubuhku semua menegang dan tak bisa bergerak. Aku sudah tak mampu untuk berteriak lebih kencang. Air mataku sudah tumpah. Ketiga lelaki itu seperti berbagi tempat untuk menikmati tubuhku. Aku meringis kesakitan karena seseorang lelaki yang tak bertato itu melakukan hal yang lebih padaku dan dia mengucapkan nama mamaku.

***

"Mamamu?" Aku mengangguk. Aku masih ingat betul kalau orang itu menyebut nama mamaku. "Kenapa kamu tak menceritakan semua ini pada orang tuamu ketika kamu bisa pulang ke rumah?"

"Ketika aku berhasil lolos dari tiga laki-laki biadab itu dan aku berhasil pulang dengan bantuan seorang tukang koran yang kebetulan lewat jalan sempit itu, suasana di rumah sungguh tak mengenakkan. Mas Mahesa meraung-raung menyalahkan dirinya sendiri. Papa yang bisa berubah menjadi galak ketika anaknya melakukan kesalahan, Papa langsung memarahi Mahesa habis-habisan. Karena kondisi itu, aku tak mau menceritakan apa yang terjadi padaku. Aku hanya bilang semalam aku menginap di rumah tukang penjual koran yang menolongku. Aku tak ingin Mas Mahesa semakin bersalah dan Papa juga tak memarahi Mahesa lagi. Aku mengaku aku yang salah karena menghiraukan perintah Mas Mahesa." Akhirnya aku bisa menceritakan masa lalu ku itu tanpa serangan panik menyerangku.

"Dan mereka percaya begitu saja?" Aku mengangguk.

"Percaya karena penampilanku baik-baik saja. Ketiga biadab itu sangat rapi menjalankan aksinya sampai diriku sendiri tidak telihat seperti orang yang habis diperkosa malam itu." Air mataku menetes. Abhi memelukku erat ke dalam pelukannya. Hanya dia yang tahu masa laluku yang cukup kelam itu.

"Setelah kamu dewasa kamu tak pernah melaporkan insiden ini ke polisi?" Aku menggeleng.

"Bukannya aku tak mau dan membiarkan orang itu masih berkeliaran, tapi kasus itu sudah kadaluarsa sudah tidak dapat diproses dan sama sekali tidak ada saksi."

"Kamu ingat seperti apa wajahnya?"

"Maaf kalau ini menyinggungmu. Wajahnya hampir mirip seperti dirimu. Dan aku minta maaf aku belum bisa memberikan hak mu. Aku harap aku akan segera sembuh dari sakit psikis ini dan memberikan hakmu." Abhi menegang dalam pelukanku. Aku tahu pasti dia kaget. "Tapi aku yakin dia bukan dirimu," lanjutku.

"Bagaimana kalau kita mencobanya? Aku ingin mengubah pengalaman burukmu menjadi pengalaman yang indah. Aku akan mencoba agar kamu tidak mengingat kejadian buruk itu lagi.  Aku suamimu bukan orang itu dan aku sudah tak sanggup untuk bersabar atau kamu ingin aku jajan di luar?" Seketika aku menggeleng. Aku tak mungkin membiarkan suamiku sendiri untuk jajan diluar yang belum tentu bersih.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (6)
  • dianakusuma

    @ShiYiCha terima kasih kritik sarannya

    Comment on chapter Independent Woman
  • dianakusuma

    @sherlygratia salken jugaa

    Comment on chapter Independent Woman
  • dianakusuma

    @Vanila_Loli sip

    Comment on chapter Independent Woman
  • ShiYiCha

    Dari sinopsisnya, sih udah eye-catching gitu, kayaknya seru. Cara penyampaian ceritanya juga unik. Semangat terusss, ya Kak. Btw, klo boleh kritik, nih????. Biasanya kalo bikin cerita dengan latar luar negeri gaya bahasanya seperti gaya novel terjemahan, jadi sesuai Ejaan Bahasa Indonesia gitu. Tapi, ya itu terserah penulisnya, sih. Cuman saran????

    Comment on chapter Independent Woman
  • sherlygratia

    Seruuu nih kak. Btw salam kenal kak

    Comment on chapter Independent Woman
  • Vanila_Loli

    Ntaps! Semangat terus ya nulisnyaaa :)))

    Comment on chapter Independent Woman
Similar Tags
Sahabat Selamanya
1158      697     2     
Short Story
cerpen ini bercerita tentang sebuah persahabatan yang tidak ernah ada akhirnya walaupun mereka berpisah jauh
Reaksi Kimia (update)
5066      1272     7     
Romance
》Ketika Kesempurnaan Mengaggumi Kesederhanaan《 "Dua orang bersama itu seperti reaksi kimia. Jika kamu menggabungkan dua hal yang identik, tidak ada reaksi kimia yang di lihat. Lain halnya dengan dua hal yang berbeda disatukan, pasti dapat menghasilkan percikan yang tidak terduga" ~Alvaro Marcello Anindito~
Love vs Ego
7820      1651     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Purple Ink My Story
5939      1300     1     
Mystery
Berawal dari kado misterius dan diary yang dia temukan, dia berkeinginan untuk mencari tahu siapa pemiliknya dan mengungkap misteri yang terurai dalam buku tersebut. Namun terjadi suatu kecelakaan yang membuat Lusy mengalami koma. Rohnya masih bisa berkeliaran dengan bebas, dia menginginkan hidup kembali dan tidak sengaja berjanji tidak akan bangun dari koma jika belum berhasil menemukan jawaban ...
Niscala
305      195     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
6 Pintu Untuk Pulang
598      331     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...
Jingga
5240      1338     2     
Romance
Kehilangan memang sangat menyakitkan... Terkadang kita tak mampu mengekspresikan kesedihan kita membuat hati kita memendam sakit... Tak berakhir bila kita tidak mau mengakui dan melepas kesedihan... Bayang-bayang masa lalu akan selalu menghantui kita... Ya... seperti hantu... Jingga selalu dibayangi oleh abangnya yang sudah meninggal karena kecelakaan... Karena luka yang mendalam membuatnya selal...
Please stay in my tomorrows.
350      249     2     
Short Story
Apabila saya membeberkan semua tentang saya sebagai cerita pengantar tidur, apakah kamu masih ada di sini keesokan paginya?
The Secret Of Donuts
1194      738     9     
Fantasy
Masa lalu tidak dapat dibuang begitu saja. Walau, beberapa di antara kita berkata waktu akan menghapusnya, tapi yakinkah semuanya benar-benar terhapus? Begitu juga dengan cinta Lan-lan akan kue donat kesukaannya. Ketika Peter membawakan satu kue donat, Lan-lan tidak mampu lagi menahan larangan gila untuk tidak pernah mencicipi donat selamanya. Dengan penuh kerinduan, Lan-lan melahap lembut kue t...
Ignis Fatuus
1748      651     1     
Fantasy
Keenan and Lucille are different, at least from every other people within a million hectare. The kind of difference that, even though the opposite of each other, makes them inseparable... Or that's what Keenan thought, until middle school is over and all of the sudden, came Greyson--Lucille's umpteenth prince charming (from the same bloodline, to boot!). All of the sudden, Lucille is no longer t...