Hari ini merupakan hari di mana mereka akan berjuang mati matian untuk sekolah maupun untuk nama baik mereka yang telah dipercayai oleh pihak sekolah. Yaaa... hari ini merupakan hari olimpiade dimulai.
"hari ini kalian semua harus bekerja sama dengan baik. Jangan pernah memikirkan ego kalian hari ini. Kalian harus sebisa mungkin mendapatkan hasil yang terbaik hari ini, mulai dari akademik maupun non. Jikapun kalian tidak bisa masuk ke babak selanjutnya, kalian harus tetap berada di tiga besar. Mengerti?!" kata kepala sekolah tegas.
"yes Sir, kami mengerti!"
Setelah mendapat wejangan dari kepala sekolah, mereka segera masuk ke dalam bus yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.
Tak butuh waktu lama bagi mereka sampai di tempat olimpiade, mereka hanya memerlukan waktu lima belas menit untuk sampai di sana.
"Kelvin, Krystal, Gilang! Ke sini dulu" seru Miss Tia.
Merekapun segera menghampiri Miss Tia yang sudah siap setia di depan ruang yang akan mereka tempati nanti.
"kalian tidak perlu tegang di sini, anggap saja ini seperti latihan kalian untuk maju ke selanjutnya. Miss yakin soal yang akan kalian dapat nanti tak berbeda jauh sama soal yang Miss berikan selama ini."
" Soal Rumus, kalian nggak perlu takut jika nanti kalian bakalan lupa sama rumus-rumus itu. Mereka nggak butuh rumus, yang mereka butuhkan adalah jawaban yang benar, karena mereka nggak bakalan nyuruh kalian ngumpulin coret-coretan kalian"
" Jadi, Gilang, karena kamu yang mempunyai IQ paling tinggi di antara kalian, kamu harus manfaatin IQ kamu itu. Kamu jangan bingung gimana caranya manfaatin IQ kamu, karena jika nanti kamu mengghadapi soal, Miss yakin sembilan puluh persen fikiran kamu bakalan muncul begitu saja tentang jawaban dari soal tersebut"
Setelah mendapat anggukan mengerti dari Gilang, Miss Tia kembali melanjutkan perkataannya.
"dan untuk Krystal dan Kelvin, kalian santai saja dalam mengerjakan soal-soal kalian, jika kalian ragu akan jawaban kalian, kalian tinggal saja dulu soal itu, cari yang paling kalian kuasai. Karena kalau kalian ngejawab salah, nilai yang salah itu adalah -2. Jadi usahakan yang teliti oke?" lanjut Miss Tia yang langsung diangguki oleh Kelvin dan juga Krystal.
"ini nomor kalian, kali ini kalian mendapat nomor satu, semoga nomor itu bisa menjadi kenyataan di pengumuman nanti"Kata Miss Tia menyemangati yang diamini oleh mereka bertiga.
Merekapun segera masuk ke dalam ruangan tersebut dengan perasaan yang tegang dan juga tangan yang dingin. Ini merupakan ajang dimana mereka akan di uji kekompakan mereka. Dan sejauh mana mereka bisa mengerjakan soal yang mereka bagi nanti.
"kali ini, kita harus saling membantu, oke?" kata Krystal akhirnya memecah keheningan yang begitu dingin.
''pasti! Hari ini, kita bakalan buktiin ke mereka kalau orang-orang hebat bergabung nggak bakalan menjadi pecahan pecahan" kata Kelvin menyauti.
"kita bakalan berdiri di podium tertinggi di akhir acara nanti dengan membawa tropi kemenangan" tambah Gilang dengan percaya diri.
Di lain tempat,
"hari ini adalah penentuan seberapa hebatnya kalian di lantai itu. Miss mohon pada kalian, hari ini saja, tinggalkan masalah atau apapun itu yang akan mengganggu konsentrasi kalian pada perlombaan ini. Kalian hanya cukup mengikuti alunan dari musik yang sudah kalian dengar selama ini"
"Miss nggak bakalan nuntut kalian buat menjadi nomor satu, miss hanya menuntut kalian untuk memberikan penampilan terbaik kalian. Miss nggak mau kalau latihan kalian selama ini terbuang sia-sia begitu saja. Jadi lakukanlah yang terbaik hari ini"
"kalian tidak perlu memikirkan kalian akan lolos atau tidak, yang terpenting hari ini adalah ketulusan kalian dalam menampilkan kemampuan yang kalian miliki. Yakinkan diri kalian masing-masing jika kalian mampu menampilkan yang terbaik hari ini"
"baik Miss kami mengerti" jawab Fian yang diangguki oleh Lascrea.
"Bagus. Kalian segera bersiap-siaplah. Dan ini nomor kalian, kalian mendapat nomor enam belas, jadi kalian santai saja jangan teralu tegang atau apapun itu"
Setelah memasang nomor tersebut, mereka akhirnya berjalan menuju ruang yang akan mereka gunakan untuk menunjukkan seberapa hebat dan menakutkannya mereka ketika mereka sudah bekerja sama dengan apik dan tujuan yang sama. Yaitu kepuasan lahir dan batin mereka masing-masing.
"kali ini gue nggak mau ngecewain Miss Sarah yang udah susah payah bantu gue latihan sebulan ini" ucap Fian dengan yakin
"dan gue nggak mau ngebuat kesalahan sekecilpun hari ini yang akan menyebabkan kita turun dari podium tertinggi kita selama ini" tambah Lascrea dengan nada sungguh-sungguhnya.
****
Olimpiade telah dilaksanakan sejak enam jam yang lalu, semua olimpiade secara resmi dilaksanakan jam delapan tepat tadi, mulai dari akademik maupun non akademik.
Kini waktunya bagi mereka untuk menghadapi nasib yang telah mereka buat di atas lembar kertas maupun di lantai perlombaan tadi.
Tak sedikit dari mereka yang berharap-harap cemas dengan hasil yang akan mereka terima, karena ini merupakan salah satu kunci bagi mereka untuk membanggakan sekolah mereka dan juga salah satu kunci untuk menambah poin mereka saat mereka akan mendaftar ke prguruan tinggi ataupun berkerja.
"hai guys! Gimana tadi olimpiadenya? Apa semuanya lancar?" sapa sang MC yang sudah memulai acara inti.
"yaa.." jawab semua murid yang sudah berkumpul di aula utama gedung tersebut untuk menantikan hasil mereka.
"hai olimpiade non akademik!"
"hallo"
"gimana tadi perasaan kalian? Apa masih tegang sekarang?"
"masih!"
"waaaah... ngapain kalian tegang, nggak ada gunanya. Mending kalian happy happy aja karena semuanya sudah kalian lewati dengan lancar. Ya nggak?"
Mendengar penuturan sang MC mendadak tak ada yang menjawab sang MC.
"waaaah... sepertinya saya salah ngomong. Kalau begitu saya minta maaf. Haha... jangan di anggap serius, oke?"
Kata sang MC lagi ang hanya disahuti deheman dari para siswa yang mengikuti olimpiade non. Entah mengepa hari ini mereka semua sangat kompak. Padahal mereka dari SMA yang berbeda-beda.
"kalau begitu saya kabur ke akademik, karena di non saya sudah di benci sepertinya. Hahaha..."
"hey akademik bagaimana kabar kalian??!" sapa sang MC dengan semangat penuhnya.
"FINE!"
"waah... semua kompak jawabnya pakai bahasa inggris ya... bagus, bagus"
"apa kalian ingin segera melihat hasil dari usaha kalian?"
"iya..."
"sabar.. sabar, lima menit lagi kalian bakalan tau hasil dari selembar kertas yang kalian coret coret itu. Apa kalian nggak merasa kasihan sedikitpun sama kertasnya? Dicoret coret pasti sakit kan?"
Semua mendadak diam mendengar perkataan receh dari sang MC yang sedari dulu tak pernah ganti maupun ketinggalan itu.
"kata-kata saya udah basi ya? Maklum saya belum mendapat perkataan bagus lainnya, Mereka semua masih betah ngumpet, jadi ya... saya belum nemu. Hahaha"
Karena melihat tatapan datar dari semua murid yang berada di gedung tersebut, sang MC segera meneruskan perkataan selanjutnya.
"waaaah... sepertinya saya sudah dibenci sama kedua belah pihak. Jadi saya kabur saja ke hasil olimpiade kalau beitu"
Mendengar perkataan sang MC tadi membuat semua siswa di ruangan tersebut kembali bersemangat empat puluh lima.
"wwwuuuuuuu...."
"sabar-sabar, yang ngumumin hasilnya biar ibu dan bapak pengawas dari setiap olimpiade saja, oke?!"
"okeeee...."
"baik, saya persilahkan kepada bapak dan ibu pengawas untuk naik ke atas pangung yang tak bisa di bilang panggug ini"
"hai anak-anak, maaf kami membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang kami jadwalkan. Karena tahun ini tingkat prestasi di semua bidang meningkat dibanding dengan tahun lalu. Jadi kalian tidak perlu berkecil hati jika nanti kalian tak bisa naik di podium ini" kata bapak pengawas yang mereka ketahui di bidang akademik itu.
"dan kami bangga bahwa kalian bisa mengimbangi kota kita yang sudah maju di segala bidang ini. Itu merupakan poin plus bagi diri kalian sendiri yang mungkin tidak kalian sadari. Siapapun nanti yang naik ke podium ini, kalian tidak boleh ada yang bermusuhan atau sirik kepada teman kalian yang maju di podium ini nanti. Ibu yakin kalian bisa megerti yang ibu maksudkan di sini"
"baik kami akan mengumumkan the winner dari olimpiade tahun ini" sambung bapak pengawas yang mulai membuka map yang sedari tadi ia bawa dengan tenang.
"untuk juara olimiade Bahasa Indonesia adalah...." kata sang MC yang sudah memulai mengumumkan.
Dan itu membuat Syila dan timnya deg degan stengah mati.
"selamat kepada SMA JAYA WIJAYA!!" kata bapak pengawas dengan semangatnya.
"woooooooo..." sorak murid SMA JAYA WIJAYA dengan senangnya.
"selamat kalian mendapat juara dua. Jadi persiapkan untuk babak ke dua nanti oke? Dan tingkatkan terus prestasi kalian" lanjut bapa pngawas dengan ramahnya.
"SMA CHALLIS...." kata bu pengawas yang membuat siswa CHALLIS berpegangan tangan denan erat.
"kalian mendapat posisi ke tiga di olimpiade ini" lanjutnya yang disambut dengan sorak kegembiraan dari SMA CHALLIS.
"dan sang juara kita tahun ini adalah.... SMA..."
Sontak seluruh keluarga besar olimpiade bahasa indonesia SMA
"selamat kepada SMA ELLATIS!!" kata sang MC dengan semangat dan juga kerasnya yang membuat Syila dan juga yang lainnya bersorak senang akan pencapaian mereka yang tak mengecewakan.
"untuk mapel kimia. Juara ke tiga dipegang oleh SMA MARIA" kata bapak pengawas dengan tenangnya. Yang justru disambut dengan teriakan histeris dari SMA yang disebutnya tadi.
"juara ke dua diraih oleh SMA ELLATIS" katanya lagi yang mendapatkan helaan lega dari SMA yang disebutnya.
"sedangkan juara kita tahun ini adalah SMA NUSA!!"
"waaaah... mantan sekolah lo ternyata menakutkan juga ya" komentar Krystal tanpa mengalihkan pandangannya dari panggung pengumuman.
"laah emang. Sekolah gue itu paling berkuasa di pelajaran beracun itu" jawab Gilang yang juga tak mengalihkan pandangannya.
"udah diem kalian. Ini waktunya buat mapel bahasa inggris" sergah Kelvin saat Gilang aan membuka kembali mulutnya.
"waaah... sepertinya perbedaan nilai dari ketiga juara kita kali ini. Mau tau siapa saja SMA itu?!!" ata sang MC dengan semangatnya.
"yaaahh!!"
"baiklah biar saya kasih bocoran nama SMA itu kepada kalian. Tapi jangan kasih tau ke jurinya kalau kalian dapat bocoran, oke?"
"basi!!" jawab serempak murid yang ada di sana.
"huuuufft... sepertinya kesalahan saya pada kalian teramat besar ya. Baiklah kalau begitu saya langsung saja, karena kalian nggak mau diajak basa basi"
"SMA CHALLIS, NUSA, DAN ELLATIS" kata MC itu dengan cepat yang membuat merea semua berdecak kesal.
"loooh... kalian kenapa malah gitu. Katanya nggak mau basa basi. Giliran saya nggak basa basi kalian malah berdecak kesal begitu"
"serah anda" kata salah satu dari mereka yang sudah terlanjur kesalnya.
"baiklah, dari ketiga SMA tersebut, kali ini yang memimpin adalah SMA ELLATIS! Dan disusul oleh SMA CHALLIS, sedangkan di pihak ketiga oleh SMA NUSA."
"tuuuuh... lihat mantan SMA lo di nomor tiga, jadi jangan banyak cakap, dan dengerin aja dengan tenang. Lo nggak lelah apa" nasehat Kelvin yang ditujukan ke orang yang sedang berada di sebelah kanan Krystal itu.
"hmmm" jawabnya acuh.
"giliran Fisika" kata Krystal singkat yang mengembalikan kefokusan Kelvin dan juga Gilang.
dan sangat disayangkan SMA mereka , menempati juara ketiga.
"baiklah pengumumannya langsung saja oke. Sekarang giliran non akademik. Bagi kalian yang mengikuti olim mapel matematika sabar sedikit oke? Setelah non akademik, juara dari kalian baru akan diumumkan karena itu merupakan acara puncak" lanjut sang MC yang mendapat helaan nafas kesal dari mereka yang berasal dari olimpiade matematika.
"oke! Kita balik ke olim basket. SMA ELLATISlah yang memimpin. Kemudian disusul oleh SMA NUSA, baru SMA CHALLIS"
Mendengar pengumuman itu, kembali terdengar teriakan yang lebih membahana dari yang tadi-tadi.
Dan mangalirlah pengumuman tentang olim non, yang tak pernah jauh dari SMA ELLATIS.
"baiklah, kalian sudah siap dengan acara puncaknya?!" tanya MC itu yang kembali membuat mereka bersemangat. Karena jujur, mereka sudah lelah akibat duduk di sana kurang lebih selama dua jam.
"sebagai acara pembukanya, kalian akan mendapatkan hadiah dari kami yaitu berupa kejuaraan dari olimpiade senam lantai putra-putri kebanggaan dari sekolahan kalian masing-masing. Apa kalian sudah siap?!"
"yaaa!!"
"oke sebagai awalnya, kalian harus memberi tepukan yang meriah kepada SMA GARUDA karena mendapat tempat di nomor tiga. Dan SMA SEVID di tempat nomor dua!"
"woooo...." teriak mereka bersama.
"dan untuk pemimpin dari senam lantai tahun ini adalaaah... SELAMAT KEPADA SMA ELLATIS!!!" kata sang MC dengan teriakan semangat empat limanya.
"wooooo..." teriak Lascrea dan juga yang lainnya senang. Mereka bahkan sampai melompat senang. Dan reflek Lascrea berpelukan dengan Fian senang sembari meloncat-loncat kegirangan.
Krystal yang melihat hal tersebut langsung tersenyum senang. Ia sudah lama tak melihat pemandangan seperti itu, mengingat tahun lalu ia membuat kerusuhan dengan mereka berdua.
Lain halnya degan Kelvin yang langsung bergumam kesal.
"ekhem!! Di sini ada yang panas loooh" kata Gilang mengintrupsi, yang membuat Lascrea melepaskan pelukannya dari Fian, begitu juga sebaliknya.
"ahahaha... sorry sorry. Abisnya klewat seneng. Ya nggak La?" jawab Fian dengan senyum yang masih bertengger manis di bibirnya.
"seneng sih seneng, tapi nggak usah lebai gitu juga kali" timpal Kelvin dengan kesalnya.
Fian yang mendengar nada tak suka dari Kelvinpun mengerutkan keningnya.
"hmm? Lo kenapa Vin? kok jadi sewot gitu. Perasaan gue nggak lebay lebay amat."
"ceilah, dia pake nanya. Peka dikit napa!" kata Gilang gemas.
"udah diem kalian. Giliran kita ini yang deg degan" sergah Krystal cepat sebelum terjadi debat tak berujung.
"tenang hon, aku ada di sini" kata Gilang yang kembali serius dengan menggenggam tangan Krystal, yang langsung ditatap horor oleh Krystal.
"waaaahh... sepertinya SMA ELLATIS mamborong tropi ya. Saya salut sama guru-guru pembimbingnya. Karena apa? Karena mempertahankan itu lebih sulit daripada berjuang. Ya nggak?!" kata sang MC memecah teriakan gembira yang masih menggema di gedung itu.
"ya!!"
"baiklah. Kita menuju acara puncak sekaligue pengumuman terakhir dari hasil olimpiade kita hari ini. Beri tepuk tangan yang meriah untuk olimpiade MATEMATIKA!"
Sontak mereka menuruti perkataan MC tersebut dengan semangat.
Sedangkan Krystal sudah menggenggam tangannya sendiri dengan erat. Karena ia sangat benci dengan momen yang seperti ini. Jika ia boleh meninggalkan tempat ini sekarang juga, ia lebih memilih untuk pergi dan mendengar pengumuman itu dari temannya saja. Ia sangat cemas saat ini.
"selamat kepada SMA MARIA!!! Kalian mendapat nomor dua di olimpiade ini!!"
Menengar kata sang MC, sontak terjadi sorakan berjamaah dari SMA tersebut. Bahkan mereka tak malu untuk berjoget hula-hula.
"hahaha... tarian yang sangat bagus" komen sang MC.
"baiklah untuk selanjutnya...." kata sang MC memberi jeda sembari membuka halaman berikutnya dari seumpuk kertas yang ia bawa.
"SMA GARUDA dan SMA ELLATIS" gumam MC tersebut yang masih bisa didengar oleh semua orang yang berada di sana.
"waaaahh... sangat disayangkan, saya kira SMA ini yang dapat" lanjutnya dengan nada kecewa.
Mendengar itu Krystal langsung terbengog tak percaya, ia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh MC itu.
Makasih ????
Comment on chapter Part 1