Read More >>"> About us (Part 10) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - About us
MENU
About Us  

"Kharis, Krystal kenapa baru sampai rumah? Lihat ini itu udah jam tiga lebih seperempat. Memangnya kalian nggak mau siap siap apa?" gerutu Dela karena tak habis fikir dengan tingkah kedua anaknya.

"ish... ya mau lah mom, salahin tu Krystal, masa iya aku disuruh nunggu lebih dari setengah jam" kata Kharis yang malah memojokan Krystal. 

Krystal yang sudah geram karena terus dipojokan seperti itu segera menaruh kertas yang tadi diberikan pak Hendra ke muka Kharis.

"tuh lihat sendiri! Tadi aku telat karena itu, kalau mau nyalahin, salahin aja tu kertas" kata Krystal gemas.

"waah... nggak sopan kamu dek, masa iya kertas beginian ditaruh dimuka kakakmu yang gantengnya selangit ini" gerutu Kharis dengan mengambil kertas yang sudah ditabokan Krystal ke mukanya.

"kertas apa Krys?" sekarang giliran Romy yang bertanya, sembari menghampiri keluarganya yang sedari tadi ribut tanpa alasan yang penting.

"nih dad.." jawab Kharis sembari memberikan kertas tadi ke dadynya.

"baiklah, dady bawa dulu kertasnya, kalian segeralah bersiap siap. Kita akan berangkat jam lima lewat tigapuluh supaya tidak kejebak macet" jelas Romy.

"loh... bukannya acara makan malamnya disini dad?" kata Krystal dengan bingungnya.

"siapa bilang" jawab Romy enteng.

"iya, siapa bilang. Orang nanti makan malamnya di RESTO G.ANGEL" kata Dela menambahi. Krystal yang mendengar jawaban itu hanya membelalakan matanya tak percaya.

"k... kalau di resto, dan berangkatnya jam liam lebih tiga puluh menit nanti, ngapain kakak marah nggak jelas ke aku?!" kata Krystal kesal karena Kharis sejak tadi memojokan dirinya terus.

"hahaha... pist dek, Cuma mau ganggu dikit" kata Kharis yang sudah nyelonong pergi menuju ke kamarnya.

"mommy juga! Kirain disuruh pulang cepet buat bantu masak atau apa" tambah Krystal yang juga gemas pada mommynya ini.

"ya... kan mommy nggak pernah bilang untuk bantuin mommy masak buat ntar malam" jawab Dela enteng dengan berjalan santai kearah sofa yang sudah di duduki oleh Romy.

"iiish.... Sudahlah Krystal mau istirahat dulu dan jangan bangunin Krystal sampai jam empat tiga puluh nanti" kata Krystal sebelum menuju kamarnya yang berada di depan kamar Kharis.

Belum sampai tiga puluh menit Krystal merebahkan badannya di kasur king sizenya, sudah ada yang mengetuk pintunya. Krystal yang mendengar itu hanya menggeram kesal.

"masuk, pintunya nggak dikunci" jawab Krystal malas malasan.

"Krys.. Krys... kamu lagi ngapain?" kata Kharis yang sungguh tak berguna.

"hiiiisssst... Kakak!!! Kalau nggak ada yang penting banget, keluar sekarang juga, aku lelah kak... " kata Krystal yang hampir frustasi, karena dirinya tak dibiarkan istirahat barang semenitpun.

"ini penting tau" kata Kharis yang sudah duduk di tepi kasur Krystal, Krystal yang merasakan ada pergerakan di kasurnya segera beranjak duduk dengan mengacak rambutnya frustasi.

"kakakku sayang, ada apa sampai kakakku yang super tampan ini datang ke kamar putri yang cantiknya sejagat raya ini hem?" tanya Krystal dengan nada semanis mungkin dan juga dengan senyum amit amit.

"kakak mau tanya satu hal sama kamu" kata Kharis dengan wajah yang serius.

"apa?" kata Krystal ogah ogahan.

"apa bener sebulan kedepan kamu bakal sekolah asrama?" Krystal hanya menjawabnya dengan gumaman. Karena sadar akan pertanyaan kakaknya barusan Krystal segera membelalakan matanya.

"what?!!! Jadi kakak bangunin aku cuam tanya hal yang nggak penting begini?! Astaga... kenapa mommy sampai nglahirin anak yang kaya begini" kata Krystal geram segeram geramnya.

Yang diajak bicara hanya menunjukan cengirannya yang menurut Krystal minta ditabok.

"ye elah, gitu aja marah. Lagian ya... anak gadis itu nggak boleh keseringan tidur siang tau, ntar jadi bulet baru tau rasa kamu" 

"mau bulet kek, lonjong kek, oval kek, terserah! Yang penting kakak keluar sekarang!" kata Krystal yang akhirnya melemparkan salah satu bantalnya kearah Kharis. Namun nasib Kharis yang sudah terbiasa akan hal ini, ia langsung saja menangkap bantal yang dilemparkan Krystal tadi.

"heh... nggak boleh gitu sama kakaknya sendiri tau, kualat nanti loh.." kata Kharis dengan mengembalikan bantal yang tadi dilempar Krystal dengan cara melemparnya balik ke arah Krystal. Dan benar saja, bantal itu mendarat dengan mulus dikepala Krystal yang membuat Krystal langsung saja menjatuhkan tubuhnya ke kasur king sizenya.

"kakak!!!!" teriak Krystal yang mampu menggelegarkan seluruh isi mansions itu.

Namun hanya gelak tawa yang didengar Krystal dari kakaknya yang beranjak keluar dari kamar cantiknya. Saat melihat jam di nakasnya, Krystal malah menjadi jadi mengacak acak rambutnya frustasi. Bagaimana mungkin ini sudah jam empat, dan Krystal belum istirahat lebih dari setengah jam tadi. Karena dirasa sudah tidak akan bisa tidur, Krystal memutuskan untuk berentam di bathubnya.

Tak butuh waktu lama bagi Krystal menyelesaikan budaya berendamnya, baginya hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk bisa merasakan rilexs di seluruh tubuhnya di dalam bathub itu. Ia juga melepas semua sikap dan juga bebannya di sekolah saat berendam.

"Krystal! Cepat turun, kita berangkat lima belas menit lagi!" seru mommynya.

"what?! Lima belas menit? Bukannya ini baru jam lima kurang tiga puluh menit?!" kata Krystal tak percaya.

"jam di kamar kamu salah Krystal, tadi Kharis yang memperlambat jam kamu" seru mommynya lagi.

"A... APA?!!! KAKAK!!!!" teriak Krystal tak percaya, bagaimana mungkin Kharis dapat memutar jamnya.

"sudah nggak usah teriak, sekarang siap siaplah" kata mommynya yang sudah berada di pintu kamar Krystal.

Krystal tak menanggapi ucapan mommynya, ia segera menuju ke walk in closetnya yang besar itu.

"nggak perlu bongkar WIC (Walk in Closet) kamu, mom udah siapin bajunya. Nih pakai! Dan juga dandan yang cantik oke sayangku" kata mommy Krystal dengan menyerahkan gaun yang ia bawa tadi.

"mom.. kenapa harus gaun sih?" kata Krystal. Alih alih menjawab, mommy Krystal malah nyelonong keluar kamar Krystal begitu saja.

Krystal hanya bergumam tak jelas, setelah itu ia segera memakai gaun yang diberikan mommynya tadi. Yah... apa boleh buat, jadi anak harus nurut sama orang tua kan?

Karena waktunya sangat terbatas, Krystal tak sampai untuk merias dirinya, iapun malas jika disuruh menggunakan make up, toh ini Cuma makan malam biasakan bukan lamaran atau sebagainya. Bukan hanya itu saja, Krystal memang lebih suka dengan dirinya yang tanpa sentuhan make up sama sekali, karna ia rasa begini saja sudah lebih dari cukup.

"nah... itu dia tuan putri kita akhirnya turun juga" kata Kharis dengan nada menggodanya.

"isssh... ini semua salah kakak tau! Aku jadi telat karna kakak!" kata Krystal saat sudah sampai disamping mommynya.

"sudah sudah... kalau kalian ribut terus begini, kapan kita sampainya" kata mommynya melerai sebelum adanya kerusuhan yang diperbuat oleh kedua anaknya itu.

"mommy apaan sih, berangkat aja belum" kata Krystal membenarkan.

"makanya kalian cepet ke mobilnya" kali ini giliran dadynya yang menengahi.

Merekapun segera menuju mobil mewah yang sudah disiapkan oleh salah satu pengawal Kharis. Sedikit cerita tentang keluarga Krystal. Disana setiap anggota keluarga memiliki pengawal masing masing. Dimulai dari Romy Di Rayzel dady Krystal, Romy sendiri memiliki sepuluh pengawal terpercaya dan juga paling setia di mansions itu. Yang kedua adalah mommy Krystal, Dela Di Rayzel. Disini mommy Krystallah yang paling banyak mempunyai pengawal sekaligus bodyguard yang paling sedikit adalah lima belas dari tiga puluh pengawal pribadinya.

Selanjutnya Kharis Di Rayzel yang menyandang status sebagai kakak Krystal sekaligus CEO termuda dengan pencapaiannya yang sudah melampaui batasannya sendiri. Ia mengatakan bahwa ia hanya membutuhkan lima pengawal saja untuk membantunya saat yang mendesak dan juga untuk saat yang benar benar tak penting. 

Sedangkan Krystal sendiri, ia tidak ingin mempunyai pengawal. Karena ia merasa jika ia memiliki pengawal ia malah lebih susah untuk berbaur dan juga lebih dimanfaatkan oleh orang yang haus akan kekuasaan. Namun karena desakan dari dady dan juga kakaknya, ia akhirnya menerima pengawal, namun hanya sebatas tiga. Dan disitu sendiri, Krystal sudah memberi syarat bahwa ia tidak ingin dikawal kemanapun ia pergi, ia hanya akan membutuhkan pengawal pengawal itu hanya disaat ia memang benar benar membutuhkan. Yaah... meskipun terkadang tidak.

Hingga akhirnya, mereka sampai diresto G.ANGEL. Namun sialnya mereka, mereka sampai disana diluar perkiraan mereka.

"aduh... gara gara kalian kita jadi telat sepuluh menit nih..." kata mommynya dengan nada kesalnya.

"baru juga sepuluh menit" jawab Kharis dan juga Krystal secara bebarengan.

"kalian ini, kalau keadaan begini aja baru kompak" timpal  Romy. 

"harus dong" lagi lagi mereka menjawab secara bebarengan disertai senyum dan juga bertos ria.

"sudah sudah... ayo cepetan turun, emang kalian mau lebih telat lagi?" kata Dela yang segera membuka pintu mobilnya.

Setelah perdebatan kecil di dalam mobil itu, akhirnya mereka segera turun dan segera menuju ruang yang sudah disiapkan oleh Jimi sahabat Romy sekaligus rekan bisnisnya. Saat memasuki resto, sudah ada pelayan yang siap untuk mengantarkan keluarga Rayzel menuju tempat privat yang Jimi pesan.

"hallo Rom!" sapa Jimi dengan semangatnya saat melihat sahabatnya Romy memasuki ruangan itu.

"oh.. hay Jim, maaf kita telat. Tadi ada urusan sedikit" jawab Romy dengan menjabat tangan Jimi dan juga memeluknya singkat.

"kamu ini Rom, baru juga telat sepuluh menit lewat dikit, Nggak pa pa lah. Ayo sini silahkan duduk, kasihan pangeran dan putri kamu berdiri dari tadi.

Setelah saling menyapa dengan sahabat lamanya, Jimi dan Romy segera duduk agar segera bisa memulai acara makan malam mereka.

"jeng... restonya bagus banget loh... ini jeng sendiri yang ngelolanya?" tanya Dela kepada Sonya.

"haduh, jangan panggil jeng, panggil Sonya aja. Kalau dipanggil jeng berasa kaya ibu ibu arisan kita hahaha..." jawab Sonya yang disambut tawaan oleh semua orang diruang itu.

"oh iya, Krys kenalin, ini om Jimi dan juga tante Sonya, mereka ini sahabat dady sejak dulu" kata Romy.

"oh... hallo om tan, kenalin saya Krystal" kata Krystal dengan menjabat tangan Jimi dan juga Sonya.

"jangan panggil tante dong, panggil mami aja" kata Sonya.

"ah... baik mi" jawab Krystal dengan ragu di akhir katanya.

"Ris... apa kamu tidak mau menyapa om mu ini hem?" kata Jimi dengan nada menggoda ke Kharis.

"tentu saja om! Bagimana kabar om? Kalau dilihat, tante Sonya merawat om dengan baik" jawab Kharis dengan nada yang dibuat sedewasa mungkin. Namun malah dibalas dengan tawa seluruh orang disana termasuk Krystal yang baru mengetahui bahwa kakaknya itu pandai juga melawak.

"Jim... apa kau kesini tidak mengajak anakmu?" Tanya Romy dengan senyum yang belum pudar.

"tentu saja aku mengajaknya, mereka sedang dalam perjalanan kemari. Mereka itu memang bandel. Hahaha..." jawab Jimi yang disambut dengan ketukan dipintu masuk ruangan itu.

"ah... itu pasti mereka" kata Sonya dengan semangat. Tak lama kemudian datanglah seorang gadis cantik bak bidadari nyasar ke bumi dengan senyum yang disunggingkan.

"kakak, tutup mulutmu, lihatlah air liurmu sampai mau keluar" bisik Krystal ke telinga Kharis yang dilanjutkan oleh kekehan oleh Krystal sendiri. Sedangkan Kharis segera menutup mulutnya lalu mendelik kearah Krystal yang malah disambut dengan juluran lidah Krystal mengejek.

"Angel, ayo sini!" kata Sonya dengan senyum yang lembut.

Cerita tentang Angel. Angel ini adalah anak dari Sonya dan Jimi, dia melanjutkan studynya di Korea Selatan. Oleh karena itu wajahnya berbinar karena saking dinginnya suhu di sana. Dia sendiri yang meminta sekolah disana saat ia akan menginjak kelas satu SMA. Meskipun saat itu Sonya melarang keras akan keinginan Angel itu dengan alasan Angel masih kecil dan juga nggak ngerti Bahasa Korea. Padahal Angel sudah kursus selama dua bulan untuk belajar Bahasa Korea selatan. Karena bujuk rayu yang Angel lakukakan terhadap Sonya, alhasil Sonya akhirnya memperbolehkan Angel meneruskan studynya disana dengan syarat hanya satu tahun setengah. Jadi saat Angel kelas sebelas nanti setengah semesternya akan ia teruskan di Jakarta. Angel sempat protes, namun akhirnya ia setuju dengan syarat maminya itu.

Kenapa Angel sekarang bisa disini? Karena ia mengambil cuti selama dua hari hanya untuk memenuhi keinginan mami tercintanya yang katanya sedang kangen berat dengan dirinya.

"Angel ayo kenalan, ini om Romy dan ini tante Dela" tambah Jimi saat Angel sudah disampingnya.

"hai om, tan, kenalin saya Angel Vans Katria. Panggil Angel aja" kata Angel dengan menjabat tangan Romy dan juga Dela.

"lama tidak bertemu Angel, gimana sekolah kamu?" Tanya Dela dengan senyumnya.

"baik tan"

"Angel, kenalin. Ini Kharis anak pertama om, dan ini Krystal putri om satu satunya" kata Romy memperkenalkan anak anak mereka yang tidak pernah bertemu dengan Angel.

Kharis yang mengetahui Angel akan menyapa dan menjabat tangannya segera kembali bersikap gentleman. Sedangkan Krystal hanya terkikik geli melihat ingkah laku kakaknya yang satu ini. Namun diluar ekspetasi, Angel justru hanya melambaikan tangan tanda perkenalan dan juga menyapanya.

"hai, gue Angel. Putri satu satunya keluarga Katria"

Kharis yang melihat itu hanya melongo tak percaya, sedangkan Krystal tambah terkekeh melihat ekspresi kakak tersayangnya itu.

"sukurin! Makanya jangan ke-GR-an kak" bisik Krystal dengan menyenggol pelan lengan Kharis. Kharis yang sekali lagi menjadi bahan tertawaan adik tersayangnya ini hanya mencibir tak jelas kepada Krystal.

"karna udah kenalan semua, mari kita mulai acaranya" kata Sonya.

Mereka akhirnya kembali duduk. Mereka berincang bincang tentang bisnis yang sedang Jimi dan juga Romy jalankan, sesekali mereka juga menanyakan kabar perusahaan atau butik mereka. Disitu Kharis yang paling disanjung sanjung karena dia adalah satu satunya CEO termuda yang perusahaannya sudah melampaui perusahaan perusahaan lain. Sedangkan Krystal lebih menenggelamkan dirinya di media sosialnya, entah itu instagram ataupun phat. Hingga sebuah suara mengalihkan perhatian mereka semua kecuali Krystal.

 

TOK... TOK... TOK...

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • IndahTri

    Makasih ????

    Comment on chapter Part 1
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter Part 1
Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6667      1493     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Rinai Hati
488      258     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
I have a dream
270      221     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Hati Yang Terpatahkan
1841      834     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Kisah yang Kita Tahu
5107      1446     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...