Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nothing Like Us
MENU
About Us  

          "Hai? Ada yang sakit?" 

Aysha menatap laki-laki didepannya, "Nggak ada yang sakit kok. Makasih banyak ya sudah mau bantu aku dari preman-preman itu,"

"Santai aja sama gue. Gue tadi nggak sengaja lewat dan dengar lo teriak minta tolong, makanya gue kesini. Gue masih baru pindahan rumah, nama lo siapa?"

"Oh begitu, nama aku Aysha. Kamu?"

Laki-laki tadi tersenyum sembari mengulurkan tangan kanannya, "Kenalin, gue Rey."

"Salam kenal," Aysha tidak membalas uluran tangan dari laki-laki bernama Rey tersebut, ia hanya menundukkan kepalanya sopan sebagai balasan.

Rey mengangguk paham, bukan mukhrim, pikirnya.

"Rumah lo dimana? Mau gue anterin nggak?" Tanya Rey, "gue bukan orang jahat. Gue cuma mau jaga-jaga biar preman tadi nggak gangguin lo lagi," lanjutnya.

Aysha menggeleng pelan, "Nggak apa-apa, rumahku udah dekat dari sini. Sekali lagi makasih banyak, Rey, aku duluan ya!" Pamitnya lalu melambaikan tangan kearah Rey sambil tersenyum dan berlalu dari pandangan lelaki itu.

"Aduh, gue lupa minta nomor teleponnya! Kenapa ya kok gue rasanya penasaran sama cewek tadi?"

 

***

 


Disebuah café nampak laki-laki dan perempuan sedang berbincang ditemani dengan beberapa makanan diatas meja mereka.

"Var, kamu yakin?" 

"Hm,"

"Ayolah, aku nggak mau kita putus," ucap sang perempuan dengan airmata yang sudah mengalir di pipinya cukup deras, "Alvaro, maafin aku ya?"

Alvaro memandang kearah luar jendela, "Ada alasan khusus buat aku maafin kamu, Ell?"

"Aku tahu aku salah. Aku salah udah bohongin kamu, selama ini aku nutup-nutupin tentang pernikahan aku. Tapi aku serius, Var. Rasa sayangku ke kamu nggak main-main,"

Alvaro mendecih malas, ia sangat tidak suka dibohongi dan dipermainkan seperti ini. Kalian bisa saja merasakan apa yang ia rasakan, bagaimana rasanya jika seseorang yang kalian anggap sebagai orang terkasih tapi nyatanya seseorang itu sudah menikah?

"Udahlah. Kita putus dan jangan hubungi atau nunjukin wajah kamu dihadapan aku, Elly." Alvaro beranjak dari tempat duduknya, menaruh beberapa lembar uang untuk membayar makanan.

"Aku pergi dulu,"

Perempuan bernama Elly tersebut memandang kepergian Alvaro dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Dasar laki-laki bodoh. Lihat saja, aku akan kembali di kehidupanmu dan meraup semua harta yang kamu miliki, jangan pernah meremehkan seorang Elly Rebecca." 

Perempuan yang sedari tadi menangis itu menghapus sisa airmatanya dengan paksa. 

Air mata buaya rupanya.

 


-

 

 

"Abi, Umi, tolong jangan usir Aysha dari rumah ini," Aysha bersujud pada kaki kedua orangtuanya. Hari ini adalah hari paling menyakitkan bagi gadis itu.

"Maaf, Abi dan Umi terlanjut membenci apa yang sudah kamu perbuat. Silahkan kamu pergi dari rumah dan jangan pernah kembali lagi!"

Aysha menangis tersedu-sedu, tidak mengerti dengan masalah yang sedang ia alami, sebegitu benci Abi dan Umi padanya?

"Abi, Umi, Aysha janji akan nurutin semua perkataan yang kalian ucapkan, tapi tolong jangan usir Aysha dari rumah ini..." 

Abinya mendorong tubuh Aysha cukup kasar sehingga gadis tersebut jatuh dan tersungkur, "Sekali tidak ya tidak! Dasar anak durhaka, tidak tahu diri, kurang ajar!!! Dari kecil, kamu sudah kami didik dengan baik, lalu apakah ini balasan kamu?! Pergi dari sini sekarang juga!!!"

"Hiks...Hiks...."

Sang Umi hanya berdiam diri, sebenarnya ia tak kuasa melihat anak perempuannya, namun ia pun sudah merasa kecewa dengan apa yang Aysha lakukan.

"Kamu sudah melanggar peraturan yang sudah keluarga kita tetapkan, maaf, Nak. Kamu harus pergi sebelum Abi mu lebih murka dari ini," Umi berbicara sedikit bergetar, menahan tangis.

"Umi, tak bisakah kalian memaafkan kesalahan Aysha? Semua manusia di dunia ini tidak luput dari kesalahan, Aysha janji tidak akan mengulanginya lagi..." Aysha ingin memeluk mereka namun sang Abi lebih dulu menghalangi.

"Apa kamu tidak dengar? Kami bilang pergi ya pergi! Tidak ada guna kamu berada disini. Anak tidak tahu berterima kasih!!" Abi melempar koper milik Aysha dengan keras, menimbulkan suara debuman yang terdengar menyayat hati.

Bukan suara debuman koper itu, namun ucapan Ayahanda tercintanya benar-benar perih seperti digores dengan pisau yang terlalu tajam.

"Abi... Umi..."

 

 

BRAKKK!

 

 

 

"ABIIIIIII! UMIIIII!"

 


"Astaghfirullah, Aysha! Kamu kenapa sayang?"

Aysha membuka kedua matanya, mendapati Uminya yang tengah khawatir, "Hiks... Umi...."

Aysha langsung berhambur kepelukan Ibunda tersayang, "Maafin Aysha, tolong jangan usir aku dari rumah, Aysha minta maaf"

"Sayang, kamu ini kenapa? Minta maaf kenapa? Buktinya kamu masih didalam kamar, Nak. Abi sama Umi nggak pernah usir kamu," Ia menenangkan sang putri, mengusap airmata yang entah kapan sudah mengalir turun dari pelupuk mata Aysha. "Kamu mimpi buruk, sayang?" Tanyanya.

Aysha melihat sekeliling, "Aku dirumah?"

Sang Umi tersenyum lembut sembari mengangguk, "Kamu pasti kelelahan, sebelum tidur pasti nggak baca doa dulu ya?"

"Huaaaaaa! Umiii! Mimpi Aysha buruk banget, hiks.." Aysha mempererat pelukannya pada Umi nya, "Maafin Aysha ya Umi, Aysha janji nggak ak----"

 

 

TING TONG
TING TONG

 


"Sebentar, sayang. Ada yang bertamu, Umi keluar dulu ya,"

Umi keluar dari kamar putri tercintanya, Aysha yang penasaran pun mengikuti sang Umi kearah ruang tamu.

 

 

 

klek


"Tanteeeee~"

 

Sapaan dari seorang perempuan cantik saat Umi membuka pintu rumah. Siapa yang bisa berkata bahwa perempuan itu tidak cantik?, rambut panjang dengan warna blonde sepadan dengan warna kulitnya yang putih, tingginya yangsemampai bak seorang model papan atas, memakai dress diatas lutut berwarna biru laut dan jangan lupakan lipstick merah menawan yang melekat pada bibir tebalnya.

"Yaampun keponakan tante! Sini masuk dulu," Umi mempersilahkan perempuan yang ternyata keponakannya itu untuk masuk dan mengobrol ria di dalam rumahnya.

Setelah duduk di sofa, mereka berdua berbicara layaknya seorang sahabat dan percakapan mereka berhenti ketika melihat Aysha membawa satu Es Jeruk ke ruang tamu.

"Ayshaaaa! Aduh! Sepupu kakak udah besar banget sekarang~ kakak kangen sama dek Aysha!"

Aysha memeluk tubuh ramping sepupunya itu, ia menggembungkan kedua pipinya imut, 

"Kak Elly kemana aja? Aysha kangen juga sama kakak~!"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 3 0 0 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • shooky215

    Suka suka suka sekali sama ceritanya dek<3

    Comment on chapter PROLOG
  • SusanSwansh

    Halo. Ceritanya bagus, cuma mau kasih saran sedikit biar lebih keren lagi. Untuk penulisan kata panggilan dalam sebuah dialog, itu pakai huruf kapital di awal. Nak, Mah, Yah. Dll. Satu lagi saran saya, perdalam lagi EBInya. Saya sendiri masih awam. Masih belajar juga. Cuma kata Pak Editor saya, penulis juga harus jadi ibu untuk naskahnya. Salam. Semangat terus ya.

    Comment on chapter Awal
  • dhinioctv

    [ Dhin's note: halo semua~ terimakasih karena kalian sudah menyempatkan membaca, memberikan like serta review pada ceritaku ini>_< jujur aku senang sekalii, alhamdulillah para pembaca menyukai ceritaku~ terimakasih banyak. tolong berikan dukungan dan doa dari kalian yaaa. Jika ada kritikan dan saran, silahkan comment atau bisaa kirim pesan ke inbox-ku, yaaa~ aku masih awam, jadi butuh kritik saran serta dukungan dari adik-adik, teman-teman, dan kakak-kakak sekalian. biggg loveee guyss~ ]

    Comment on chapter PROLOG
  • JenniesMine

    Rajin2 next ya thor, sumpah cerita ny keren kebangetan saya suka

    Comment on chapter Little Secret.
  • dreamhigh23

    Cemungut Thor kalok aku suka bngt sm nii cerita

    Comment on chapter Little Secret.
  • KesayanganJimin

    Setiap chapter ada aj yg bkin hati q baper,,, from now i like your story very much,,, Semangat kk keren bgt ini

    Comment on chapter Little Secret.
  • Kimtae11

    Buruan up jga, gasabar lanjutanya????

    Comment on chapter Pertemuan
  • Kimtae11

    Semangat thorr

    Comment on chapter Pertemuan
  • flower_flo

    Gila guru killer aja masih banyak yang ngefans wkwk

    Comment on chapter Bad Day!
  • Ninda

    Lanjut Thor????.... ceritanya makin menarik unchhh....Saranghae unnie????????

    Comment on chapter Dia.
Similar Tags
Last Voice
1115      630     1     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
Teacher's Love Story
3273      1114     11     
Romance
"Dia terlihat bahagia ketika sedang bersamaku, tapi ternyata ia memikirkan hal lainnya." "Dia memberi tahu apa yang tidak kuketahui, namun sesungguhnya ia hanya menjalankan kewajibannya." Jika semua orang berkata bahwa Mr. James guru idaman, yeah... Byanca pun berpikir seperti itu. Mr. James, guru yang baru saja menjadi wali kelas Byanca sekaligus guru fisikanya, adalah gu...
Antropolovegi
136      121     0     
Romance
"Ada satu hubungan yang lebih indah dari hubungan sepasang Kekasih Kak, Hubungan itu bernama Kerabat. Tapi kak, boleh aku tetap menaruh hati walau tau akhirnya akan sakit hati?" -Dahayu Jagat Raya. __________________________ Sebagai seseorang yang berada di dalam lingkup yang sama, tentu hal wajar jika terjadi yang namanya jatuh cinta. Kebiasaan selalu berada di sisi masing-masing sepanjang...
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
14680      2566     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
Mengapa Harus Mencinta ??
3728      1199     2     
Romance
Jika kamu memintaku untuk mencintaimu seperti mereka. Maaf, aku tidak bisa. Aku hanyalah seorang yang mampu mencintai dan membahagiakan orang yang aku sayangi dengan caraku sendiri. Gladys menaruh hati kepada sahabat dari kekasihnya yang sudah meninggal tanpa dia sadari kapan rasa itu hadir didalam hatinya. Dia yang masih mencintai kekasihnya, selalu menolak Rafto dengan alasan apapun, namu...
Woozi's Hoshi
9135      2099     7     
Fan Fiction
Ji Hoon dan Soonyoung selalu bersama sejak di bangku Sekolah Dasar, dan Ji Hoon tidak pernah menyangka bahwa suatu hari Soonyoung akan pergi meninggalkannya...
The 5 Sisters in Spain
430      299     2     
Short Story
5 Sisters had a trip to Seville, Spain to join an event. It is Feria de Abril the most important festival in Seville. They also met their twins friend and their family, the Vega Family that runs a flamenco dance school.
Aku Bukan Kafir!
10689      2472     6     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
I'm Growing With Pain
14405      2221     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
Night Wanderers
18213      4234     45     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...