Read More >>"> Sekotor itukah Aku (Petaka) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sekotor itukah Aku
MENU
About Us  


"Kau terlalu ceroboh,bahwa jalan yang kau pilih adalah salah.kau tak menyadari jika tempat yang akan kau pijaki itu adalah tempat yang penuh dengan duri."

Lutfia Asakira.

***

Zahra pov

Tok...

Tok..

Tok...

"Dek?..zahra..bangun dong dek..ayo dong kita pergi sholat.."
teriak seseorang dari luar yang ternyata adalah annisa.

Aku menggeliat nyaman di atas kasur ku.menandakan bahwa aku sudah bangun namun butuh waktu untuk mengembalikan kesadaran ku.

"Zahra..bangun dong dek.."ku dengar suara annisa sayup sayup memanggil aku dari luar.

"Kak annisa?"tanya ku bingung.

Kepala ku masih terasa pusing dan aku merasa mengapa pagi secepat ini datang?
bukankah ini terlalu cepat,padahal aku merasa jika aku baru saja tidur 3 jam yang lalu dan sekarang tiba tiba saja pagi datang?
apakah ini hanya karena perasaan ku saja atau apa?.

"Iya,kak bentar.."ucap ku menyahuti annisa sambil berjalan menuju pintu kamar ku.

"Assalamualaikum..zahra.." teriak annisa mengagetkan ku dengan semangat dan ceria.
ini pertama kalinya aku melihatnya seriang ini,tak mengapalah toh hanya sesaat juga.

"Waa'alaikumsalam..kak annisa..kakak..nyebelin ih..ngagetin zahra.."jujur ku karena sedikit kesal dengan kelakuan annisa yang menyebalkan.

"Hehehe...maaf..adek ku zahra...abisnya kamu lama sih..jadi kakak gemas nunggu kamu lama lama di luar..mana dingin lagi..kan kakak makin gak sabaran.."jawab annisa santai dengan kepolosannya.

Aku memutar bola mataku dengan malas karena mendapati alasan annisa yang berbuat bodoh dengan membangunkan ku tidur di pagi ini,mengesalkan.

mana ada sholat di pagi hari,kalo aku tebak mungkin ini masih jam setengah tujuh.
masa iyasih sholat dzuhur di jam segini?
ini terlalu rajin atau apa sih.

"Kak,ini kan masih pagi..masa iyasih kita sholat dzuhur di jam segini?kan ini baru jam setengah tujuh,kak?"belaku.

Walaupun hidup aku miskin agama,apalagi itu tentang sholat tapi aku tau waktu waktu sholat yang benar.
secara kan aku sekolah,yah walaupun kesana cuma kebanyakan nongkrong tapi itu seni.yah,seni.seni kehidupan aku yang abstrak dan buram.

"Ya,Allah..zahra..!"teriak annisa histeris.histeris yang kedua ini lebih besar volumenya dari yang pertama.
buset dah..ni anak yah,bawaannya teriak mulu..mau nya apa sih?ribet amat.

"Hah.."respon dengan ekspresi bloon ku.

"Mana ada dek sholat dzuhur di jam segini,sholat shubuh aja kita belum dek..eh,udah main sholat dzuhur aja."ucap annisa menjawab kebingungan ku.

What?

Tadi dia bilang apa?

Aku gak salah denger kan?

tadi itu dia teriak histeris gak jelas yang aku kira ada banteng masuk rumah dan bersiap menyerang kami tapi ternyata bukan banteng yang masuk.melainkan dia berteriak histeris gak jelas dan gak masuk di otak aku hanya karena ngejelasin tentang sholat?

Anjritt!!!

Ni anak yah,iyasih polos.
tapi,polos polos nyakitin!!!

Makin kesel aja aku di permainan ini,tapi wait..wait..tadi dia bilang ini bukan untuk  sholat dzuhur,dan sholat shubuh aja belum.

jadi,ini maksudnya apa sih?

kok aku jadi bingung?

"Maksud kakak..kita mau sholat..sholat pagi menjelang siang hari?"tanya ku dengan ekspresi makin bloon.

asli deh,pagi ini aku kayak orang bego nan bodoh yang gak tau mau pergi kemana karena sedang tersesat di planet mars dengan sejuta siksaan sinar matahari yang selalu menyoroti ku kemana..mana

SSTTOOPP..ZAHRA!!!

Okei,stop zahra!
berhenti berpikir yang aneh aneh!.
inget,fokus hanya pada misi.

"Sholat pagi menjelang siang hari?"tanya annisa yang lebih bingung dari aku lagi.

Aku hanya menganggukan kepala dengan ucapan annisa yang mengulangi pertanyaan ku.

Annisa terlihat menyipitkan matanya dan berpikir lama.hingga beberapa menit kemudian annisa tertawa sambil memukul mukul pundak ku.

Pagi ini aku benar benar dibuatnya kesal karena kelakuannya cepat sekali berubah.

mulai dari membangunkan ku tidur dengan pusing yang masih terasa dan berteriak histeris yang asli membuatku shock.
seorang annisa berteriak?okeh,bisa di maklumi kalo yang ini.
lha kalo yang ini dia tertawa heboh dan sangat tidak jelas.
apa kalian tahu?setiap perubahan ekspresi maupun sikapnya berhasil membuat ku takut dan khawatir.

mungkinkah annisa mengalami depresi akibat terlalu lama di kurung dalam penjara yang pondok pesantren itu ciptakan?

Ah,shitt!!!

Ini gak mungkinkan?

ini pasti hanya pikiran bodoh ku saja,tapi kalo benar gimana?

terus misi aku nanti malam gimana?

Oh,ok.stop zahra..stop.fokus..fokus..fokus.

Ayolah,kendalikan pikiran mu ok.

"Kakak..kakak baik baik aja kan?"tanyaku khawatir karena jika ia tidak baik baik saja maka misi ku akan terancam gagal.

"Ya Allah..zahra,kakak sih ok.tapi kamu yang gak ok,dek"jawab annisa di sela sela tawanya.

Aku mengernyitkan dahi ku.
tak mengerti dengan ucapannya.bukankah yang sedang tidak baik baik saja adalah dia?
dan bukan aku.
lalu kenapa dia mengatakan jika aku tidak baik baik saja?

"Maksud kakak?"tanyaku dengan tampang bloon ku.

"Astagafirullah..
Zahra,ini itu jam 3 bukan jam 6.masa kamu gak sadar kalo ini sangat pagi."ucap annisa membuat ku sedikit mengorek telinga ku.

"Haha..kakak..gak boleh gitu ah,bercanda kakak kelewatan."

"Bercanda?kakak gak bercanda kok dek.kakak serius lho kalo sekarang pukul 3 pagi.."

Serius?

dia bilang serius?

"Kakak serius?ini jam 3?" tanyaku memastikan bahwa pendengaran ku tidak bermasalah.

Annisa mengangguk mantap meyakinkan bahwa ia berbicara serius.

Oh,

TTTTIIIIIIDDDDDDAAAAAKK

lengkap sudah penderitaan ku hari ini.

jam 3?

Anjritt...pantesan aja kepalaku pusing,udah gitu udara dingin banget lagi.

Dasar aneh!!

Dan bodohnya aku kenapa gak sadar sadar yah dari awal kalo ini masih pagi banget.
udah dingin,gelep lagi.
ah,lama lama bisa gila aku dalam permainan ini.

"Kita mau belajar sholat tahajjut,dek."sambung annisa semakin menambah kebodohan dan keterkejutan ku.

"Sholat tahajjut?"tanyaku tanpa sadar.

Tanpa ku sadari,annisa bergerak mendekati tubuh ku lebih dekat dari jarak sebelumnya.
di rangkulnya tubuh ku dengan hangat dan lembut.

"Sholat tahajjut adalah sholat sunnah yang paling istimewa dari sholat sunnah lainnya.karena kita melakukannya di seperdua atau di sepertiga malam.dimana semua orang tidur dengan lelapnya sedangkan kita bangun dan meninggalkan kenikmatan itu hanya untuk berbicara dengan Allah."jawab annisa panjang lebar yang semakin menambah kadar stres ku di permainan ini.

apakah aku akan berakhir di rumah sakit jiwa?

atau apakah aku akan berakhir terbuang di penjara pondok pesantren?.

NNNNOOOO....ZAHRA!

buang pikiran bodoh mu itu jauh jauh zahra.
jangan pernah berpikir untuk bisa pergi ke tempat sampah itu.lebih baik aku di buang di jalanan daripada di buang di sana.sungguh aku tak rela.

"Ayo.."ajak annisa sambil menarik tanganku dengan lembut.

"Tapi,aku kan masih halangan kak."jujur ku sekaligus mengelak ajakan annisa secara halus.

Mendengar alasan ku,annisa terlihat berpikir lama hingga akhirnya ia tersenyum kembali.

"Kan kita cuma belajar aja,zahra" ucap annisa mematahkan harapan ku untuk kembali tidur.

"Ayo."ajak nya sekali lagi dan ajakan kali ini tak mampu ku tolak.

Annisa menggenggam tangan ku dengan erat.tapi entah mengapa aku menyukainya dan menikmati perjalanan ku ke mushola keluarga dengan nyaman.

Ku ikuti langkah annisa yang masuk ke dalam mushola.di sana kami dapati umi yang sudah melipat sebuah kain yang biasa mereka sebut sebagai muknah.
umi tersenyum melihat ku,mengecup kening ku dengan kening annisa setelah itu umi keluar dari ruangan sambil mengucapkan salam.

Annisa menarik tangan ku lagi dan mengarahkan ku untuk duduk berhadapan dengan nya.

Setelah aku terduduk,tangan annisa bergerak mengambil sebuah bag paper berwarna merah yang ada di belakangnya lalu menyodorkannya kepada ku.

"Ini apa kak?"tanyaku penasaran seraya membawa bag paper itu ke hadapan ku.

"Buka dong,dek.."intruksi annisa semangat.aku pun langsung membuka bag paper itu dengan semangat pula.dan ternyata...

Ohhhhh.....NNNNOOOO!!!!

Aku kira ini apaan tapi ternyata ini MUKNAH!!!

Yah,bukan harta karunlah yang ku temukan.melainkan sebuah MUKNAH dengan warna putih yang mendominasi.aku tak ingin membuka plastik bening yang melindungi muknah itu,cukup sampai di sini karena aku sungguh tak tertarik.

"Kamu suka gak dek?"tanyanya dengan senyum sumringah.

Suka?

dia nanya aku suka?

mau tau jawabannya?

GAK.

AKU GAK SUKA DAN GAK AKAN PERNAH SUKA!!!

NGELIAT AJA AKU ILFIL APALAGI MAKE COBA?

GAK SUDI!!!

teriak ku penuh membara dari dalam hati.
ternyata kamu bersemangat banget yah dalam permainan ini!oh,ok annisa.
mungkin kali ini kamu menang banyak,tapi tunggu saatnya aku benar benar bermain dalam permainan ini.

"Suka gak?"tanya annisa dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.

"Iya,kak.aku suka."jawab ku bohong serasa ingin muntah.

Mendengar jawabanku,mata annisa langsung berbinar binar.Bahagia.

Aku hanya meresponnya dengan ikut tersenyum.
namun,sejujurnya hati ini terasa bahagia juga melihat ada rona kebahagiaan di sana.
wajah annisa yang tak pernah sebahagia ini membuat ku terkadang merasa sedih,tapi tunggu dulu!!!

mengapa aku perduli?

mengapa aku memikirkan hal yang tidak perlu untuk di pikirkan?

dasar bodoh.

"Dan ini,tadi malam saat kakak merapikan buku kakak menemukan buku ini.jadi teringat sama kamu,nih buat kamu dek."ucap annisa sambil menyerahkan sebuah buku.

terlihat masih baru dan terbungkus rapi.

"Rindu di sepertiga malam,tahajjut."gumam ku membaca judul buku pemberian annisa.

Annisa tersenyum melihat ku menatap buku pemberiannya.

"Di baca yah,dek.di sini ada panduan sholat dan manfaat sholat tahajjut."ucap annisa sambil menunjuk buku tersebut.

aku hanya memanggut manggutkan kepala ku dengan gaya sok ngerti ku,walaupun sebenarnya aku tidak mengerti dak tak mau tau.

Sholat tahajjut?

Itu sholat apaan sih?

kok asing banget yah di telingaku?

baru denger dehhh.

Tapi,kok ini sholat aneh banget yah?

kenapa harus tengah malem begini di lakuin?

mana aku masih ngantuk lagi,aduh kepalaku masih pusing banget nih.

Tapi,aku penasaran sholat tahajjut itu apa sih?

penasaran.

"Kak,sholat tahajjut itu apa sih?kok aku gak pernah dengar yah"jujur ku.

Annisa menampilkan senyum sumringahnya lagi karena mendengar pertanyaan polos ku.

"Ya pastilah kamu gak pernah dengar dek,orang sholatnya aja di laksanakan tengah malam.dan bukan sholat wajib juga."jawab annisa singkat.

membuat ku semakin penasaran,kenapa harud dilakukan di tengah malah?

kenapa gak siang hari aja?

dan juga ni yah,kenapa harus di lakukan jika itu sholat sunnah dan bukannya sholat wajib?

aneh!!!.

"Tapi,kenapa kakak mau sholat jika itu hanya sholat sunnah?
dan kenapa harus di tengah malam?"tanyaku to the point karena tak dapat menahan rasa penasaran ku yang menggunung.

Annisa tertawa kecil mendengar pertanyaan ku yang mungkin terdengar lucu baginya dan tidak sama sekali bagi ku.

Aku hanya meringis melihat pertanyaan bodoh ku itu di tertawakan oleh annisa,jika kak Razi ada pasti dia juga akan mentertawakan kebodohanku.
tapi,untungnya ia sedang di luar kota jadi aku bisa beraksi tanpa sepengetahuan dia.

"Kenapa harus dilakukan jika itu hanya sholat sunnah?
dan kenapa harus tengah malam?hem..ini pertanyaan bagus."ucap annisa mengulangi pertanyaanku.

"Karena sholat tahajjut adalah bukan sholat sunnah biasa,sholat tahajjut adalah sholat sunnah paling istimewa.
kenapa?
karena dilakukan pada saat semua orang tidur dengan lelapnya,karena dilakukan pada saat semua orang menikmati kenikmatan dunia.yang lain tidur,nah lho kenapa kita sholat tahajjut?"tanya annisa memancing respon ku dengan argumennya yang sejujurnya menurut ku menarik.

Aku diam tak memberikan respon apapun karena aku saat ini sedang fokus kepada perkataan annisa selanjutnya.

"Karena saat itu DIA turun ke bumi."sambung annisa.

DIA?

Siapa?

ayolah jangan membuat ku semakin penasaran.

"DIA itu siapa?"tanya ku dengan polosnya.

"Allah."

"Allah turun ke bumi bersama ribuan bala tentaranya atau bersama ribuan malaikat untuk menemui para hamba Allah yang melakukan sholat tahajjut.saat kita melakukan sholat dan berdoa,ribuan malaikat saat itu akan mengelilingi kita dan mengucap kan amin di setiap doa yang kita ucapkan."

Hoaaa..sumpah!

aku merinding dengernya,tapi apakah yang dikatakan annisa itu benar?

tuhan akan datang menemui aku jika aku melakukan sholat?

"Dan istimewanya adalah Allah akan menemani kita,mengobrol dengan hambanya.sungguh itu adalah hal yang paling kita tunggu dek."ucap annisa ceria.

Benarkah?

Benarkah annisa bertemu dengan tuhan?

bahkan mereka berdua mengobrol.

"Beneran kak?kakak ngomong sama Allah?emang wajah Allah kayak gimana?"tanyaku tak percaya.

Annisa tertawa lagi mendengar pertanyaanku.namun,kali ini tawa annisa sangat sangat heboh dan berisik.membuat ku sedikit risih.

"Astagafirullah..gak,dek.
kamu jangan salah paham gitu,kakak gak pernah melihat rupa Allah itu kayak gimana.Allahualam,hanya orang orang pilihanlah yang kelak bisa melihatnya."

Yah,aku kirain apa?

eh?

taunya gak.

"Terus?"

"Yah,kita gak lihat.
tapi,kita bisa merasakannya.merasakan jika saat itu Allah sedang merangkul dan memeluk kita dengan hangat.
di saat itu pulalah kita bisa menumpahkan kesedihan kita,berbicara dan memberitahunya jika perjalanan hari kita tak selamanya senang dan tak selamanya pula bahagia.adakalanya kita merasa sendiri dan kesepian.terjatuh dan tak tau harus berbuat apa kecuali mengadu kepadanya.Allah akan dengan sangat senang hati memeluk kita,memberikan kehangatan yang tak mampu di berikan oleh siapa pun.kecuali hanya Allah."ucap annisa panjang lebar.

Entah,mengapa penjelasan annisa membuat hati ku merasakan sesak.
bukan karena kebencian,namun lebih kepada perasaan kesepian dan sendiri.
yah,perasaan ini adalah perasaan yang sangat ingin aku kubur dalam dalam.
namun,bukannya menghilang.perasaan ini justru semakin sakit dan sesak di setiap harinya.aku lelah dan bingung,apa yang harus aku lakukan?

tuhan..sungguh ini sakit.

Ku rasakan pipi ku menghangat dan tanpa ku sadari cairan bening terjatuh ke tangan ku.
Air?

Air apa ini?

Langsung saja ku usap wajah ku dengan kasar memastikan jika apa yang aku pikirkan tidak terjadi.

Ah,ternyata aku benar benar menangis.sialan!

aku benci ini.

aku benci.!!!

Aku langsung berdiri dan meninggalkan annisa keluar tanpa permisi.
annisa hanya diam dan tak merespon apapun.

Author Pov

"Maaf,kakak benar benar minta maaf.kakak gak bermaksud sama sekali membuka luka hatimu.sama sekali,maafkan kakak zahra."gumam annisa berbicara pada dirinya sendiri setelah zahra menghilang dari pandangannya.

Annisa meremas kain khimarnya dengan gelisah,menyesali resiko yang telah ia ambil karena telah menyakiti hati zahra.

"Umi mengerti sayang,sudah jangan di pikirkan.zahra pasti baik baik saja."ucap umi yang tiba tiba sudah merangkul pundak annisa dengan lembut.

"Umi.."

"Sssttt..umi bilang jangan di pikirkan.daripada di pikirkan terus,lebih baik kita ke dapur aja yah..bantu umi nyiapin sarapan spesial untuk zahra mumpung waktu shubuh masih lama."

Annisa hanya mengangguk pelan dengan ajakan umi.
dan mereka berdua pun pergi menuju dapur.

                          ***
"Annisa..paggil adek mu nak,suruh dia untuk turun sarapan.ini sudah pukul 07.03 menit.sayang,nanti nasi goreng baladonya jadi dingin."teriak umi kepada annisa.

"Sip,umi.bukan cuma umi dan zahra aja yang laper,tapi annisa juga."teriak annisa menyahuti uminya seraya berlari menaiki tangga.

"Hati hati sayang.."peringat umi.

Umi tersenyum geli merasakan suasana hari ini.begitu ceria dan harmonis.

"Jika saja abi dan razi sudah pulang,pasti rumah ini semakin ramai dan menyenangkan"batin umi berandai andai.

Setelah sekian lama menunggu,annisa dan zahra turun dari tangga dengan berlari larian.penampilan zahra saat ini sangat berantakan.
mata sembab,rambut acak acakan seperti baru bangun tidur.

"Umi,bener buat brownis kukus untuk aku?"tanya zahra to the point.

Umi hanya merespon zahra dengan mengangguk senang.

Setelah mendapat anggukan dari umi,zahra langsung berlari ke meja makan dan mendapati hal yang spesial.

"Wawww...nasi goreng balado..makasih umi.."ucap annisa sambil berlari ke umi dan mencium pipi umi dengan lembut.

Tak mau ketinggalan,annisa juga ikut ambil bagian mengecup pipi umi dan tertawa bersama dengan heboh.

Di sela sela mereka tertawa,zahra mengecup pipi annisa dengan sayang.
seolah olah zahra sedang menyampaikan permintaan maafnya untuk annisa.

"Zahra tau kalo kakak juga ikut bantuin umi masakin zahra...terimakasih.."ucap zahra tulus.

annisa tersenyum dengan sikap zahra yang ceria hari ini,ia sangat bahagia.

"Maafkan aku,kak.aku harus melakukan ini,karena dengan begini kakak akan mengerti bagaimana rasanya menjadi aku."batin zahra tulus.

"Ya,udah kita sarapan yuk.mumpung nasi goreng nya masih anget.brownis nya nanti aja dimakan setelah nasi goreng." ajak umi seraya menggandeng kedua tangan putrinya.

Zahra dan annisa hanya menurut senang mengikuti ajakan umi.

                        ***

"Hallo..fia."sapa zahra saat orang yang dia tuju menjawab telpon nya.

"Assalamualaikum..zahra."salam fia bermaksud menyinggung zahra dengan halus.

"Hehehe...iya..maaf...waalaikumsalam.."jawab zahra sambil cengengesan.

Di seberang sana,fia hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Ya Allah..zahra,kamu kan lagi proses berhijrah..masa iya sih kamu melupakan hal yang sangat penting?salam itu doa tau.."nasihat fia.

Zahra mengernyitkan dahinya,berpikir lama.

"Kok fia tau yah kalo aku lagi proses hijrah?".batin zahra bingung.

"Tau darimana kamu kalo aku lagi proses hijrah?"tanya zahra dengan nada suara menyelidik.

"Oh..itu..hem..hem..dari..dari..oh dari kak Annisa.iyah,tadi malem kak annisa menelpon aku.."ucap fia menjawab kecurigaan sahabatnya ini dengan dada yang kembang kempis.

"Oh..dia..emang yah tu anak..dasar mulut ember!!belum apa apa aja udah main ngomong aja!!"maki zahra tak suka.

Sementara di seberang sana fia meringis mendengar makian zahra kepada annisa.

"Udah,oh ya..kamu ngapain nelpon aku sore sore begini?ada apa?"tanya fia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Emang aneh yah fi aku nelpon kamu di jam sore sore begini?"tanya zahra dengan suara lemah.

"Astagafirullah..salah ngomong lagi!ah,zahra pake peka segala lagi."batin fia khawatir.

"Astagafirullah..kamu ini apa apaan sih,ra?kamu jangan salah paham gitu napa sih,aku ngomong gini karena tumben aja kamu nelpon aku.."

Zahra hanya mengangguk anggukan kepalanya senang.namun,ada yang aneh dengan fia.zahra merasa jika fia sangat sopan hari ini.apalagi dalam pembicaraan tadi cara berbicara fia sangat mirip dengan annisa.

"Kamu aneh,fi.cara ngomong kamu kayak annisa..aku gak suka."ucap zahra to the point mengatakan ketidak sukaannya kepada fia.

Di seberang sana,dada fia sudah kembang kempis karena kehabisan alasan melawan zahra yang terlalu peka dan sensitif pada segala hal.

"Ya Allah,zahra..kamu kan berhijrah..masa iya sih aku gak ngikutin jejak sahabat aku."

Zahra tersenyum sumringah mendengar jawaban fia yang berhasil mematahkan kecurigaannya terhadap sahabatnya.

"Oh,kirain..
Eh,aku punya kabar gembira buat kamu."

"Kabar gembira?"

"Iya,kabar gembira fi.."

"Kabar gembira apa?"

"Kabar gembira bahwa aku hanya pura pura saja berubah."

"Hah?maksud kamu apa zahra? aku gak ngerti."

"Hem..sebenarnya aku hanya pura pura hijrah..di depan annisa sama umi."

"Kenapa.?"tanya fia sedih.

"Karena aku sedang menjalankan sebuah rencana..aku pengen ngejebak annisa.aku butuh bantuan kamu dong fi..yah..yah"
Fia diam tak menyahuti permintaan zahra.

ia sangat sock dengan apa yang baru saja di dengarnya.

Ternyata zahra tidak benar benar tulus melakukan semua itu.ia berbohong! Ia menipu semua orang yang ada di sekelilingnya.

"Kenapa kamu sangat keras kepala,zahra?kenapa kamu sangat keras kepala?"gumam fia lebih kepada berbisik.

"Apa,fi?tadi kamu ngomong apa?"

"Hah,enggak kok.aku gak ngomong apa apa."

"Tadi aku denger kamu kayak ngo-"

"Kapan,zahra?kapan rencana ini kita laksanakan?"potong fia cepat mengalihkan pembicaraan.

"Sekarang!!!beberapa menit lagi ok..biasa..di tempat nongkrong..kita ketemu di sana..ok.."

"Ok.."jawab fia sedih dan berusaha menahan tangisnya yang akan pecah karena belum bisa menerima tindakan zahra.

"Kenapa kamu harus melangkah sejauh ini zahra?
kenapa kamu berani mengambil resiko sebesar ini?
apakah kau tak pernah berpikir panjang bahwa semua ini akan menyakitimu?
apakah kau tak pernah berpikir bahwa langkah yang kau ambil terlalu besar resikonya?
kau egois zahra!!!
kau egois!!!
apa kau pikir rencana mu akan berhasil?
tapi,maaf zahra.
kali ini aku tak bisa membantu mu menyakiti yang lain.
karena yang akan paling merasakan sakit adalah dirimu!!
bukan kak Annisa.
sekali lagi aku minta maaf,aku harus memberitahu gus fansyah rencana mu ini.
maaf,tapi sungguh aku tak ingin melihat ada yang terluka lagi.terutama untuk mu zahra."batin fia sedih sambil mengusap air matanya yang jatuh.

"Ok,kalo gitu aku mandi dulu yah..kalo udah siap aku hubungi ok.."pesan zahra dan sambungan pun terputus tanpa menunggu persetujuan dari fia.

                          ***

Zahra Pov

"Kak..kak Annisa..."teriak ku memanggil annisa dengan semangat karena beberapa menit lagi misi ku akan terlaksana.

Aku berlari lari kecil menuruni anak tangga dengan pakaian casual ke kinian dan dengan sepatu high hills yang baru beberapa hari yang lalu aku beli.semuanya tampak serasi dan elegan karena rambut ku yang terurai lepas bebas.

"Kakak.."panggil ku mengagetkan annisa dari belakang.

"Astagafirullah..zahra.."ucap annisa kesal sambil mengelus elus dadanya.

Dia memang terlihat kesal,namun senyum nya itu tak pernah terlepas dari wajah nya.
ok,baiklah..mungkin saat ini dia bisa tersenyum..tapi lihat saja apa yang akan terjadi beberapa menit lagi,kau pasti akan menyesalinya seumur hidup karena tak pernah singgah ke tempat itu.atau oh,ok mungkin kau akan terluka dan menangis meraung raung akibat insiden hari ini.hahaha..ayolah,zahra..ayo kita lakukan pesta ini dengan bersenang senang.

"Hehehe..maaf..kakak ku yang cantik...assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam..ada apa hem?ada yang bisa kakak bantu?"tanya annisa to the point.

Annisa membelalakan matanya setelah menyadari penampilan ku.

"Kamu mau kemana,dek?kok penampilan kamu hari ini seperti gak biasanya.?"

"Hehe..justru itu aku mau minta bantuan kakak..tolong temenin zahra ke toko buku,bisa gak?"tanya ku dengan santai.

"Ya kakak sih bisa bisa saja,tapi apakah harus kamu pakai pakaian ini zahra?"tanya annisa yang masih saja menyebalkan.

emang salah ya aku pakai pakaian gini?
dia aja yang pakai pakaian syar'i gak ada yang marah.lha ini,aku pakai pakaian begini dia protes!padahalkan pakaian yang paling aneh itu dia,mana kalo keluar rumah pakai cadar lagi.kayak ninja nyasar aja!!.

"Ya lah kak..emang kenapa?"tanyaku berusaha menahan lonjakan emosiku.

"Astagafirullah..zahra..kamu kan lagi proses hijrah,dek.jadi harus belajar pake jilbab..."nasihat annisa sambil menyentuh rambut ku yang terurai.

benci!!
benci banget aku lihat dia nyentuh rambut aku.

Aku menepis tangan annisa dengan halus,agar ia tidak berpikir yang tidak tidak tentang aku.

"Bukannya zahra gak mau,tapi hanya saja zahra mau nya beli baju dan buku buku itu dari uang tabungan zahra sendiri.alhamdulillah..zahra punya sekitar 8 jutaan di ATM zahra.dan itu pun tabungan zahra dari kelas satu SMA "ucap ku beralasan.

aku memang mempunyai tabungan di ATM ku sejak aku kelas 1 SMA,itu adalah kejujuran ku.namun aku berbohong soal membeli buku dan pakaian.ya kale,zahra beli gitu gituan.gak level.

"Tapi,dek.."

"Ayolah,kak..sekali aja..biarkan zahra hidup mandiri.."pintaku memohon dengan wajah dan ekspresi yang di buat buat.

Akhirnya..annisa pun luluh dan mau menerima pendapat ku.

"Ayo.."ajak ku sambil menarik tangannya.

Apalagi ini?

ia menahan langkah ku!

sekarang apa lagi yang ingin ia protes kan?

ritual apa lagi yang ingin dia katakan?.

"Sekarang,dek?"tanya nya polos.

oh,shitt!!!

Ni anak kok ngeselin banget sih,udah tau aku rapi begini ya kale perginya tahun depan.

dasar oon.

"Ya,sekarang dong kak.masa iya sih,kita perginya tahun depan?"jawab ku mulai jengkel.

lama lama ni anak ngajak berantem yah.huh..sabar zahra..sabarr..

"Sekarang?kenapa enggak nanti malem aja dek?biar kak razi juga ikut."tuturnya polos.

What???

Tadi,dia bilang apa?

Kak Razi?

Aku gak salah dengerkan kalo annisa tadi bilang kak Razi?

"Kak Razi??"

Tanyaku memastikan bahwa apa yang ku dengar mungkin saja salah dengar.maklum,bukan mulut saja yang khilaf tapi telinga juga.

"Iya,zahra.kak Razi hari ini pulang.dan kabar bahagianya sekarang kak Razi lagi dalam perjalanan pulang."jawab annisa dengan mata berbinar binar.

Iyah,kakak tercinta mu hari ini pulang.dan baiknya sekarang ini dia dalam perjalanan.

Tapi,tunggu dulu!!!!

Annisa bilang kak razi dalam perjalanan pulang?

Serius?

Terus rencana aku gimana?

Shitt..!

Ini gak boleh di biarkan.aku harus cari cara agar annisa bisa pergi bersama ku sekarang juga.

"Ya ampun,kak.kakak gak mikir yah kalo kak razi pasti capek habis dari perjalanan jauh?ih,kakak egois!!!."pancingku.

"Enggak zahra,bukannya kakak egois.tapi,kak razi sendiri yang bilang gitu kalo setelah sampai rumah kak razi akan bawa kita jalan-jalan."sanggah annisa cepat.

Ah,gimana nih.kalo aku bilang ini,dia pasti bilang itu.ayolah,zahra...cari alasan..cari alasan..

"Tapi,kita pergi nya cuma sebentar kok.."sanggah ku lagi memohon.mengeluarkan ekspresi wajah andalan yang sebetulnya sangat menjijikan bagiku.

"Yah..zahra mohon..zahra pengen beli baju yang dari zahra sendiri.mandiri kak..biar kak razi senang liat zahra.."mohon ku lagi.

Ayolah,ku mohon tuhan..bujuklah ia..bujuklah..

"Tapi,kita pulang jam berapa?"tanya annisa meminta kepastian.

"Gak lama kok,kak.sebelum kak razi di sini juga kita udah di sini"

Wah..sudah ada tanda tanda nih.

"Hemm..ok,deh.tapi,cepet yah dek."ucapnya menyetujui.

Mendengar persetujuannya,langsung saja ku seret dia eh,ralat.maksud ku langsung saja ku tarik tangannya mengikuti langkah ku dari belakang.

pemandangan yang langka memang,yang satu kekinian dan fashionable tapi yang satu nya kuno dan kolot.
sangat ketinggalan zaman.

sebenarnya sih aku malu bawa dia,tapi karena demi tercapainya misi aku harus melakukan hal bodoh seperti ini.
Oh,ya..aku harus sms fia dulu.

To:Fia

    Fi,aku udah di jalan ini sama annisa.kita ketemu di tempat biasa,ok.hari ini akhirnya impian ku tercapai...

                   Zahra Affianisha.

BERSAMBUNG.. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • HernawatiL1l1

    Tetap lanjut kok, ditunggu aja yah

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
  • Kailalutfia

    Kok gak di sambung ?

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
Similar Tags
TRAUMA
85      77     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
déessertarian
5502      1582     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Princess Harzel
14884      2182     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Dibawah Langit Senja
1361      814     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Redup.
426      257     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.
When You're Here
1984      921     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Adelia's Memory
466      295     1     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?
Potongan kertas
694      332     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
The Bet
14723      2252     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
About us
28822      2515     3     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...