Loading...
Logo TinLit
Read Story - Gagal Menikah
MENU
About Us  

“Stik pisang keju dan jus alpukat aja.” Mulutnya begitu lancar menyebutkan pesanan yang begitu kulihat di buku menu harganya so fantastic.

                Si waiter masih menungguku yang sibuk membolak-balik halam buku menu ini dengan sabar lengkap dengan buku catatan dan pulpen ditangannya. Semenit, dua menit, aku masih juga sibuk membolak-balik halaman buku menu.

                “Hmmm… jus alpukatnya dua aja.” Suara Calvin itu menghentikan tanganku membolak-balikkan buku menu. Kuberikan senyum simpul tanda ragu-ragu dengan pilihan Calvin itu pada si waiter, tapi sayangnya dia langsung menulis sesuatu dan berbalik pamit. Sekarang pikiranku sibuk menghitung uang yang aku punya, apakah cukup untuk membayar?

                “Tenang aja, di sini stik pisangnya terkenal dengan porsinya yang banyak.” Ucapnya tanpa rasa berdosa telah menguras uang jajanku begitu banyak. Membayar satu porsi jus alpukat di tempat ini sama dengan biayaku beli lauk 5 hari. Masa iya aku makan gak pake lauk selama 5 hari untuk menutupi ini?

                “Kamu tinggal di asrama, kan?”

                Aku mengangguk.

                “Naik apa ke sini?”

                “jalan kaki, Kak.”

                “hmmm… Mulai skarang biar aku antar jemput aja.”

                Aku tak menanggapi yang satu itu. Bukan apa-apa. Aku hanya tak ingin berdebat tentang hal yang kurang penting.

                “Kamu gak suka ya aku antar jemput? Ato….” Calvin terhenti sejenak. “Ada yang bakal marah?”

                “Bu.. bukan gitu Kak, aku nyaman aja jalan kaki….”

                “Oh… kalo gitu nanti aku temani, yah…”

                Aku terkesiap mendengar ucapannya. “Astaga.. apa orang ini masih waras?” Ucapku dalam hati sambil menatapnya lekat-lekat.

                “Gak usah khawatir, aku masih waras kok.”

                “Eh, kok bisa tahu apa yang ada di pikiranku?” Ucapku dalam hati lagi.

                “Jelas banget lagi, dari ekspresi kaget kamu…” Ia semakin terkekeh melihatku kebingungan karena ia bahkan bisa menebak dengan benar apa yang sedang kupikirkan.

                “Ini pesanannya….” Si waiter yang tadi datang dengan nampan berisi pesanan kami di tangannya. Setelah menatanya di meja, ia segera pamit pergi.

                Terlihat jelas Calvin sangat haus. Jus yang barus saja disajikan langsung tandas setengahnya berpindah ke lambungnya. Tapi ia belum menyambar stik pisang pesanannya.

                Sementara aku, masih ragu menghisap jus itu lewat sedotan hijau putih yang kini kupegangi. Aku masih terpikir harganya. Demi segelas jus alpukat aku harus rela hemat berhari-hari. Harusnya tadi kutolak saja ajakannya. Perasaan sesal mulai menggerogotiku. Tapi kuputuskan untuk meminumnya juga meski masih ragu. Meskipun kusesali 7 turunan tak mungkin waktu bisa kuputar kembali kan?

                “Kamu gak suka jus alpukat ya?”

                “Su.. Suka kok..”

                Entah apa yang ada dipikirannya, tapi ia tersenyum manis mendengar jawabanku.

                “Sebenarnya, ada yang ingin aku bicarakan.” Ucapnya disela-sela giginya sibuk mengunyah stik pisang kejunya.

                Aku tak menjawab tapi menghantikan aktifitas mengaduk-aduk jus dengan sedotan dan beralih memperhatikannya.

                “Lima bulan lagi akan ada kompetisi antar jurusan. Aku pikir kamu berbakat.”

                “Ehhh…?!”

                “Ya. Kamu suka menulis kan? Keliatan dari cara kamu buat makalah tadi. Kata-katanya tersusun rapi.”

                “Aku emang suka nulis, tapi nulis fiksi doang.”

                “Ya, itu dia. Di hari ulang tahun kampus nanti ada banyak banget lomba. Salah satunya bikin novel. Mungkin kamu bisa berpartisipasi.”

                “Aku gak bisa, Kak.”

                “Kenapa?”

                “Karna selama ini gak ada tulisanku yang ku_publish. Mana bisa tahu bagus ato gak nya?”

                “Kamu gak usah khawatir. Aku akan bantu sebisanya.”

                Aku sangat bahagia ada orang sebaik ini. Tapi untuk ukuran seseorang yang tak sengaja bertemu, bukankah ia terlalu baik? Pikiranku berkecamuk ke mana-mana. Termasuk juga memikirkan tawarannya untuk mengikuti kompetisi itu. Apa aku bisa? Tapi dari sekian banyak novel yang kubuat, belum ada satupun yang kuselesaikan.

                “Hey..” Ucapnya sambil memetikkan jarinya di hadapanku. “Ngelamunin apa?”

                “Ah.. gak. Bukan apa-apa.” Karena tak ingin ditanyai lebih lanjut, kuhisap sampai tandas semua jus dalam gelas.

                Calvin mengangkat tangan kanannya sebagai tanda meminta bill dari si waiter. Sebelum waiter itu tiba, aku berusaha mencari dompet dalam ransel. Setelah ketemu, sengaja tak kukeluarkan dari tas, lembaran uang 50ribu kucomot dari dalam dompet dan meletakkannya di atas meja. Calvin yang menyadari hal itu langsung berkata, “biar aku bayarin aja.”

                Meski merasa terselamatkan, tapi aku tak bisa seperti itu. Apa yang kuminum harus kubayar. “Jangan Kak… Biar aku.”

                Ia tersenyum manis dan tulus. “Aku mohon, kali ini biar aku yang bayar yah… Kan aku yang ngajak.”

                Si waiter yang menunggu bayaran itu geleng-geleng kepala. Aku tak tahu pasti apa yang dipikirkannya, tapi pasti ia sedang memikirkan betapa bodohnya gadis sepertiku yang menolak traktiran cowok. Tapi aku punya prinsip sendiri dalam hidupku. Pantang bagiku menerima pemberian orang lain. Apalagi tanpa maksud yang jelas.

                “Kamu masih punya kelas jam 2 siang nanti, kan?” Tanya Calvin begitu kami sudah di dalam mobil dan bersiap kembali ke kelas.

                “Iya.”

                “Kalo gitu kita ketemu lagi selesai kelas kamu, yah..”

                Aku mengangguk saja. Sebenarnya aku masih heran dengan sikap asisten dosen satu ini. Apa yang ia mau dariku? Sikapnya yang sok akrab dan seakan-akan sedang menarik perhatianku itu membuatku sedikit waspada.

                Namun kuputuskan untuk tak berpikir negatif tentangnya. Bisa saja kan, ia memang hanya ingin jurusan kami menang di lomba nanti. Kupikir juga, pertemuan tak terduga ini akan menjadi awal yang baik untukku ke depannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • CintaAstuty

    Hehe...
    Bingung cari judul..
    jadi yah, yang lurus-lurus aja...

    Comment on chapter 01. Pertemuan Tak Terduga
  • dede_pratiwi

    Author, judulnya greget banget sih. mantap

    Comment on chapter 01. Pertemuan Tak Terduga
Similar Tags
Thantophobia
1397      789     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Trainmate
2713      1186     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...
For Cello
3059      1037     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Delilah
9288      2000     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Love Finds
16074      3288     19     
Romance
Devlin Roland adalah polisi intel di Jakarta yang telah lama jatuh cinta pada Jean Garner--kekasih Mike Mayer, rekannya--bahkan jauh sebelum Jean berpacaran dengan Mike dan akhirnya menikah. Pada peristiwa ledakan di salah satu area bisnis di Jakarta--yang dilakukan oleh sekelompok teroris--Mike gugur dalam tugas. Sifat kaku Devlin dan kesedihan Jean merubah persahabatan mereka menjadi dingin...
Phased
6092      1809     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
Van Leyden, Lagi
15      14     0     
Action
Ia mati di tangan bangsanya sendiri. Kini, ia bangkit di tubuh seorang gadis pribumi. Di tanah yang bangsanya ingin kuasai. Di tengah abu pasca Bandung Lautan Api, Raras van Leyden hanya punya satu tujuan: kembali ke Netherland, ke organisasinya, ke kekuasaan yang dahulu mengagungkannya. Tapi ini dunia 76 tahun setelah kematiannya. Dan Raras memilih masuk ke Akademi Mandala Rakyat di...
Darah Dibalas Dara
619      351     0     
Romance
Kematian Bapak yang disebabkan permainan Adu Doro membuat Dara hidup dengan dihantui trauma masa lalu. Dara yang dahulu dikenal sebagai pribadi periang yang bercita-cita menjadi dokter hewan telah merelakan mimpinya terbang jauh layaknya merpati. Kini Dara hanya ingin hidup damai tanpa ada merpati dan kebahagiaan yang tiada arti. Namun tiba-tiba Zaki datang memberikan kebahagiaan yang tidak pe...
The Cundangs dan Liburan Gratis Pantai Pink
1031      609     3     
Inspirational
Kisah cinta para remaja yang dihiasi fakta-fakta tentang beberapa rasa yang benar ada dalam kehidupan. Sebuah slice of life yang mengisahkan seorang pria aneh bernama Ardi dan teman-temannya, Beni, Rudi dan Hanif yang mendapatkan kisah cinta mereka setelah mereka dan teman-teman sekelasnya diajak berlibur ke sebuah pulau berpantai pink oleh salah seorang gurunya. Ardi dalam perjalanan mereka itu ...
Reandra
1540      1030     66     
Inspirational
Rendra Rangga Wirabhumi Terbuang. Tertolak. Terluka. Reandra tak pernah merasa benar-benar dimiliki oleh siapa pun. Tidak oleh sang Ayah, tidak juga oleh ibunya. Ketika keluarga mereka terpecah Cakka dan Cikka dibagi, namun Reandra dibiarkan seolah keberadaanya hanya membawa repot. Dipaksa dewasa terlalu cepat, Reandra menjalani hidup yang keras. Dari memikul beras demi biaya sekolah, hi...