Read More >>"> Sweet Notes (Hujan dan Cerita) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Notes
MENU
About Us  

Sepertinya aku terjebak. Benar-benar terjebak dalam sebuah cerita yang tak ada judul dan ending dalam permasalahannya. Sama persis seperti saat ini aku dan Risma terjebak hujan yang lebat. Payung warna pink dan ungu milik kami tak mampu melindungi kami sehingga memkasa kami untuk berteduh di depan Hall Rektorat yang megah itu.

“Hujan, kau suka hujan?” celetuknya.

“Iya suka, hujan membawa banyak sekali cerita.”

“Iya benar banyak sekali cerita saat hujan seperti ini.”

“Kau punya?”

“Ya.”

“Kau tak ingin membaginya denganku?”

“Ada satu cerita yang tak bisa kulupakan saat hujan, saat itu aku sedang bermain-main dan berlari-larian dengan Ibuku. Aku yang masih anak-anak sangat bahagia bermain dibawah hujan bahkan tak peduli dengan baju yang basah semua. Dan aku merindukan beliau saat ini yang sudah bahagia di surga sana.”

“Maaf, aku tak bermaksud.”

“Hahaha tak apa, lalu bagaimana denganmu? Kau punya cerita?”

“Aku? Tak ada kisah menarik dariku hanya saja...” kalimatku terpotong tatkala melihat seorang lelaki dengan basah kuyup berteduh disampingku. Dia kemudian melihatku.

“Hai,” sapanya.

“Hai juga.”

“Kau menunggu hujan reda?”

“Ya.”

“Soal kemarin, aku tak bermaksud begitu, tak maukah kau mendengar penjelasanku terlebih dahulu?”

“Baiklah, aku akan mendengarkanmu.”

“Maaf kalau perkataanku sebelumnya menyakitimu, maksudku kau orang yang berbeda adalah kau itu bukan wanita yang suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, kau bahkan lebih menyukai mendengarkan musik dan menuliskan? Itu yang aku maksudkan kemarin, maaf jika penyampaianku yang kurang halus karena aku adalah orang yang kurang pandai memulai pembicaraan dengan seorang wanita sepertimu.”

Aku terdiam sejenak. Aku ini? Ah,, aku tak tahu semuanya berkecamuk dalam hatiku.

“Kau salah, aku masih banyak melewatkan waktu untuk hal-hal yang lebih berguna dan aku masih belajar dalam memanfaatkan banyak waktu.”

“Iya, kau benar, teruslah belajar, kulihat kau sekarang sudah memiliki seorang sahabat?”

“Iya, kenalkan dia Risma.” Kemudian dia tersenyum pada Risma begitupula dengan Risma.

“Kalian seperti kembar, semoga persahabatan kalian selamanya, o iya hujan sudah mulai reda sebaiknya aku buru-buru pulang. Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam,” jawabku dan Risma secara bersamaan. Aku masih melihat punggungnya sampai dia benar-benar sudah tak terlihat lagi. Aku tersenyum.

“Jadi, kau masih ingin mendengar ceritaku tentang hujan?” celetukku.

“Tidak, kau sudah menunjukkannya cerita manismu dikala hujan baru saja.” Risma tersenyum padaku. Kemudian kami pulang meninggalkan bekas hujan yang membasahi tanah yang mengering itu.

Risma Diana, nama yang indah begitu pula sikapnya yang menyejukkan jiwa. Senyumnya begitu tulus, aku tak menyangka menemukan sahabat seperti dia. Bidadari bumi adalah sebutan yang pas untuknya. Dia mendengar semua cerita dariku yang selama ini hanya aku tuangkan dalam catatan-catatan lusuhku kecuali satu, cerita tentangmu aku tak mampu menceritakannya pada siapapun termasuk Risma. Itu adalah aib terbesar dalam hidupku jika ada seseorang yang mengetahui bahwa aku menaruh hati padanya. Meskipun sebenarnya itu adalah anugrah terbesar dalam hidupku.

“Kau tak ingin duduk sebentar di depan rektorat?”

“Kenapa?”

“Aku sedikit lelah dan belum ingin pulang, kau tahu kan rumahku sangat jauh.”

“Iya baiklah, kau tak ingin mencoba Go Food? Aku sedang ingin Mie Kober level L.”

“Hahaha, baiklah aku juga lapar tapi perutku tak kuat, aku mau pesan yang S saja, kau punya aplikasinya?”

“Ya tentu saja, aku sering menggunakan jasa itu.”

Tiba-tiba kau datang dan duduk di seberang kami bersama teman-temanmu. Aku hanya berdoa semoga kau tidak menatapku. Namun Tuhan tak mendengar doaku, bahkan Tuhan membiarkanmu melihatku, dan aku terpaksa harus menyapamu juga dengan senyuman. Kau membalas senyumanku. Aku baru tersadar tatkala Risma memandang kearah teman-temannya. Dia memperhatikan sesosok lelaki dengan tubuh tinggi, berkulit sawo matang yang mengahadap ke arah kami. Sepertinya dia bukan dari jurusan kami, karena baru kali ini aku melihatnya.

“Hei, kau melamun?”

“Ah, iya maafkan aku.” Risma terkejut.

“Kau sedang memperhatikan pria berbaju coklat itu?”

“Iya, ah, tidak!” mukanya memerah.

“Kau tak usah berbohong? Kau mengenalnya?”

“Tidak, dia anak Antropologi kan?”

“Hahaha bahkan kau tahu program studinya? Apakah dia seumuran dengan kita?”

“Dia angkatan 2015.”

“Sejak kapan?”

“Ha? Maksudmu?”

“Sejak kapan kau menyukainya?”

“Sejak kami sering bertemu, di tempat yang tak terduga salah satunya Mushola FIB.”

“Apakah dia ikut organisasi keagamaan?”

“Aku pikir iya.”

“Wah, menarik sekaali, kau menyukainya dalam diam?”

“Ya.”

“Kau tak berani mengungkapkan?”

“Tidak, aku percaya Tuhan punya keadilan, jika dia benar jodohku kami pasti akan dipersatukan entah kapan itu.”

“Aamiin, dan kau tahu aku sudah mencium bau Mie Kober.”

“Really? Wah itu dia Go Jek nya sudah sampai.” Kamipun berlari menghampiri Mie Kober yang memanggil-manggil perut kami serta mengabaikan dua makhluk indah ciptaan Tuhan itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • Ce_Mal15

    Keren kak

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
  • Vebby_thatha

    Wih keren

    Comment on chapter Kita Berbicara Melalui Awan
  • Vebby_thatha

    Wih ngena banget isinya.. pernah kayak gitu juga..

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
  • afinreihana7

    love thisss!!

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
Similar Tags
Haruskah Ku Mati
30231      4559     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
LASKAR BIRU
6985      1975     6     
Science Fiction
Sebuah Action Science-Fiction bertema Filsafat tentang persepsi dan cara manusia hidup. Tentang orang-orang yang ingin membuat dunia baru, cara pandang baru, dan pulau Biru. Akan diupdate tiap hari yah, kalau bisa. Hehehe.. Jadi jangan lupa dicek tiap malamnya. Ok?
Dramatisasi Kata Kembali
635      313     0     
Short Story
Alvin menemukan dirinya masuk dalam sebuah permainan penuh pertanyaan. Seorang wanita yang tak pernah ia kenal menemuinya di sebuah pagi dingin yang menjemukan. \"Ada dalang di balik permainan ini,\" pikirnya.
Katanya Buku Baru, tapi kok???
420      279     0     
Short Story
Perfect Love INTROVERT
8949      1691     2     
Fan Fiction
THE CHOICE: PUTRA FAJAR & TERATAI (FOLDER 1)
1571      697     0     
Romance
Zeline Arabella adalah artis tanah air yang telah muak dengan segala aturan yang melarangnya berkehendak bebas hanya karena ia seorang public figure. Belum lagi mendadak Mamanya berniat menjodohkannya dengan pewaris kaya raya kolega ayahnya. Muak dengan itu semua, Zeline kabur ke Jawa Timur demi bisa menenangkan diri. Barangkali itu keputusan terbaik yang pernah ia buat. Karena dalam pelariannya,...
Adelaide - He Will Back Soon
1180      632     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
Mawar Putih
1373      712     3     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.
Tumpuan Tanpa Tepi
5774      2378     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
MAHAR UNTUK FATIMAH
495      366     2     
Short Story
Cerita tentang perjuangan cinta seorang pria dengan menciptakan sebuah buku khusus untuk wanita tersebut demi membuktikan bahwa dia sangat mencintainya.