Loading...
Logo TinLit
Read Story - Snow
MENU
About Us  

Pria itu duduk dibangku halte yang sepi. Pikirannya menerawang kedepan. Banyak sekali pikiran - pikiran aneh yang bersemayam dipikirannya. Ia tidak salah kan jika terlalu kentara menyatakan perasaannya ? Ia hanya ingin gadis itu tahu apa yang ia rasakan. Tapi kenapa ia merasa hatinya sakit sekali saat gadis itu mengatakan kata 'teman' ? 

Drrrtttt Drrrttttt Ponsel pria itu bergetar. Ada pesan dari adiknya.

From : +628xxxxxxxxx

Aku rindu dengan kakak. Kapan kakak memutuskan untuk pulang kerumah ? 

To: +628xxxxxxxx

Apa kau baik - baik saja ? Apa bibi terlalu kasar kepadamu ?

From : +628xxxxxxxxx

Tidak ,aku baik - baik saja. Aku hanya ingin bertemu kakak.

To: +628xxxxxxxx

Jangan khawatir , musim liburan nanti kakak akan pulang. Kau tahu kan jika kakak harus lulus dulu untuk bisa menemuimu , bukan ?

From : +628xxxxxxxxx

Kalau begitu , berjanjilah kakak akan pulang saat musim liburan nanti

To: +628xxxxxxxx

Aku janji

Musim liburan masih beberapa bulan lagi. Itu berarti ia harus pergi ke negaranya sebentar lagi. Meninggalkan gadis itu untuk beberapa lama. Ia tidak akan merasa sedih kan ? Mungkin saja iya atau memang tidak. Setelah beberapa lama bus yang ia tunggu tiba. Ia menaiki bus itu dan duduk di bangku paling belakang. Untuk kemudian terhanyut dalam pikirannya tentang gadis itu. 

Cekkreekkk! Pertama kali membuka pintu , ia disambut oleh anjingnya yang setia menunggunya pulang. Pria itu menggendong anjing tersebut dan berjalan menuju kamarnya. Benar juga! Anjingnya pasti merasa lapar. Pria itu memutarbalik badannya dan menuju dapur. Ia harusnya ingat jika memiliki peliharaan seperti ini. Kenapa juga ia bisa lupa. Pria itu menuang makanan anjing di mangkuk dan memberikan makanan tersebut kepada anjingnya. Anjingnya tersebut ia beri nama Holy. Anjing kecil yang lucu , teman satu - satunya yang ia miliki akhir - akhir ini. 

" Maafkan aku karena lupa merawatmu " Guman pria itu. 

Pria itu memutuskan untuk membersihkan badannya dan berencana ingin segera bersantai disofa ruang televisi. Sebenarnya rumahnya cukup besar , tapi sepertinya terlalu besar jika untuk dirinya seorang diri. 

Ting Tong! Bel rumahnya berbunyi. Tumben sekali. Apalagi ini kan sudah cukup malam. Pria itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 22.15. Ia sempat berfikir jika sudah larut seperti ini harusnya ia tidur. Kenapa juga masih terjaga karena tontonan yang tidak jelas di televisi. Pria itu menuju pintu dan membukannya. Ada sebuah kotak disana. Kotak yang bertuliskan. 

" Ini barangmu , maaf karena meninggalkannya disini" . Ia berfikir apakah ia pernah meninggalkan suatu barang kepada seseorang ? Pria itu membawa kotak itu masuk dan menaruhnya diatas meja. Tidak mungkin jika didalamnya terdapat bom kan ? Kenapa ia ragu sekali ingin membukanya. Ia harap bukan sesuatu yang aneh. Perlahan pria itu membuka kotak itu dan betapa herannya ia melihat isi didalam kotak tersebut. Sebuah gelang dan juga boneka. Gelang ini .... Sepertinya ia pernah melihatnya. Tapi ia tidak ingat dimana pernah melihatnya. Apa selama ini ia mengalami amnesia ? Boneka dan gelang ini benar - benar jelas sekali bukan miliknya. Apa orang yang memberikannya itu salah alamat ? Jika ini benar miliknya ia akan seketika ingat. Tapi ia bahkan tidak bisa mengingat apapun walau melihat detail boneka dan gelang itu. Sepertinya memang salah alamat. Pria itu menutup kembali kotak tersebut dan menyimpannya diatas lemari didalam kamarnya. Siapa tahu memang penting. Pikirnya. Pria itu memutuskan tidur saat sudah merasa mengantuk. Memejamkan matanya dan terhanyut dalam mimpi - mimpinya.

Keesokan harinya. Berbeda dengan hari - hari sebelumnya. Hari ini langit tampak cerah. Salju - salju mulai mencair walaupun masih menyisakan warna putih disudut - sudut jalan. Gadis itu melangkah ringan membawa kantongan yang penuh makanan ringan. Berhenti di sudut jalan dan menunggu rambu berubah menjadi merah. Gadis itu yakin sekali hari ini ia bisa melewati hari dengan baik. Ia harus bisa melupakan kejadian yang kurang mengenakkan akhir - akhir ini. 

" Sepertinya banyak juga makanan yang kau beli ?" Suara ini .... jangan bilang jika ia harus bertemu pria menyebalkan itu lagi. 

" Hai ?" Pria itu melambaikan tangannya saat gadis itu menoleh kesumber suara.Gadis itu tersenyum , senyum yang dipaksakan. 

" Apa kau baik - baik saja ?" Gadis itu tidak menghiraukan pria disampingnya. Ia melangkah cepat saat rambu berubah merah. 

" Hei , aku bertanya kepadamu. Apa kau baik - baik saja ?" Suara pria itu nyaring sekali , mengundang perhatian orang - orang. Bahkan sudah ada yang menatap aneh. 

" Aku baik - baik saja. Berhenti mengikutiku " Ucap gadis itu setengah berbisik.

" Aku tidak mengikutimu , arah tujuan kita memang sama kan ?" Ucap pria itu

" Apa maksudmu ? kau ingin bertamu kerumahku lagi ?" Pria itu mengangguk mantap. 

" Tidak boleh ?" Ucap pria itu

" Tidak " Ucap gadis itu datar. Sekarang mereka melewati taman kota yang penuh dengan orang - orang.

" Aku tidak punya tujuan lagi. Lagipula , akan lebih baik jika .... "

" Tidak! Tidak! dan Tidak!" Ucap gadis itu tegas. Lagi - lagi percakapan mereka mengundang perhatian. Huft! Ia benci ini.

Mereka berhenti di jalanan yang sepi. Gadis itu membalikkan badannya. Mencoba berbicara serius dengan pria dihadapannya.

" Dengar! Apa kau tidak merasa jika semua yang kau lakukan itu bisa membuat orang lain merasa muak ?" Entah sejak kapan , tapi baru pertama kali ini gadis itu bisa berkata dengan lantang tanpa merasa gugup sedikitpun.

" Kau bilang kau merasa baik - baik saja. Lagipula aku sudah menanyakan nya tadi kepadamu bukan ?" Ucap pria itu.Gadis itu terdiam. Ia tidak tahu jika pertanyaan itu untuk situasi ini.

" Jadi ... kau merasa tidak baik - baik saja saat bersamaku ?" Ucap pria itu lagi.

" Tidak .... maksudku ... aku hanya .... " 

" Katakan saja jika kau merasa tidak baik - baik saja. Aku akan menjauh darimu, dengan begitu hidupmu akan tenang " Ucap pria itu

Gadis itu mengernyitkan alisnya. Apa pria ini sudah merasa putus asa ?

" Aku memang mengatakan baik - baik saja , tapi ... aku tidak tahu jika ... " Gadis itu terbata - bata , tidak tahu apa yang harus ia katakan. 

Pria itu mundur selangkah kemudian berkata " Aku akan menjauh jika itu yang kau inginkan " Pria itu membalikkan badannya dan menjauh pergi. 

Gadis itu diam mematung. Didalam lubuk hati terdalamnya. Ia tidak pernah mengharapkan hal ini terjadi. Sungguh , tidak pernah.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Annyeong Jimin
30157      4070     27     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
Ada DIA
1065      664     8     
Short Story
Kisah ini menceritakan sebuah kehidupan anak muda yang sudah berputus asa dalam hidupnya dan hingga suatu titik anak muda ini ingin menyerah untuk hidup hingga suatu kala ia bertemu dengan sosok DIA yang membuatnya bangkit.
Into The Sky
523      334     0     
Romance
Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sama. Langit, yang merasa hidup sebatang kara di dunia. Bertemu Thalia, membawanya pada harapan baru. Langit menginginkan keluarga yang sesungguhnya....
Close My Eyes
525      395     1     
Short Story
Pertemuan 2 pasang insan atas sebuah kematian dari latar yang belakang berbeda
Vandersil : Pembalasan Yang Tertunda
393      289     1     
Short Story
Ketika cinta telah membutakan seseorang hingga hatinya telah tertutup oleh kegelapan dan kebencian. Hanya karena ia tidak bisa mengikhlaskan seseorang yang amat ia sayangi, tetapi orang itu tidak membalas seperti yang diharapkannya, dan menganggapnya sebatas sahabat. Kehadiran orang baru di pertemanan mereka membuat dirinya berubah. Hingga mautlah yang memutuskan, akan seperti apa akhirnya. Ap...
Rembulan
1259      713     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Return my time
321      272     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
6216      1252     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Just a Cosmological Things
961      544     2     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
Tentang Hati Yang Mengerti Arti Kembali
913      554     5     
Romance
Seperti kebanyakan orang Tesalonika Dahayu Ivory yakin bahwa cinta pertama tidak akan berhasil Apalagi jika cinta pertamanya adalah kakak dari sahabatnya sendiri Timotius Ravendra Dewandaru adalah cinta pertama sekaligus pematah hatinya Ndaru adalah alasan bagi Ayu untuk pergi sejauh mungkin dan mengubah arah langkahnya Namun seolah takdir sedang bermain padanya setelah sepuluh tahun berlalu A...