Truth or dare?
Siapa yang tidak tahu permainan itu?
Banyak orang berkata, di jaman sekarang permainan itu sudah tidak ada. Tetapi itu salah besar, nyatanya aku masih memainkannya bersama 3 orang temanku yang juga menyukai hal menantang, sepertiku.
Namun, untuk kali ini aku ingin menyerah. Jungkook secara asal membuat dare untukku, dan akan ku lakukan sekarang.
Aku melangkahkan kakiku ke tempat gadis yang sedang beristirahat di tepi lapangan.
"Jung Yerin-ssi." panggilku.
Dia langsung menoleh. "Ne? Oh Yoongi-ssi. Ada apa?"
"Apa kau mau pergi ke New Year Party bersamaku?" ucapku dengan perlahan, aku tidak ingin temannya mendengar. Aku juga berharap Yerin menolak.
"Tentu." jawabnya sambil tersenyum. Yerin benar-benar cantik, tetapi dia adalah gadis yang sangat mengutamakan penampilan, dan aku membenci itu.
"Gomawo, kau bisa lanjutkan permainan basketmu dan aku akan kembali ke kelas."
Aku bergegas meninggalkan area lapangan outdoor itu dan kembali ke rooftop, bukan kelas.
= = =
"Ada apa denganmu?" tanya Taehyung ketika Yoongi membuka pintu.
"Wajahnya mengatakan dia gagal. Itu bukan kesalahanmu, lagipula dare yang ku berikan sudah kau penuhi, mengajak Yerin ke prom akhir tahun." kata Jungkook.
"Yerin menerimanya." gumam Yoongi.
Ketiga iblis itu sontak berseru, "Mwo?!"
"Jika sampai muncul rumor aku berkencan dengan Yerin, kalian yang harus membersihkan nama baikku." tegas Yoongi.
Jungkook tertawa. "Ya! Bukankah seharusnya Yerin yang berkata seperti itu?"
"Bolehkah jika aku berharap kalian menjadi Queen and King di prom itu?" canda Jimin.
"Mworago? Micheosseo? Neo jugeullae?" ucap Yoongi dengan gerakan tangan yang ingin melempar sebuah tinju. (apa katamu? kau gila? mau mati kau?)
"Setidaknya kau tidak mendapat dare untuk menjadikannya pacar."
YOONGI OPPA :)
Comment on chapter #prolog