Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Rangga duduk dan terus menatap Jean yang sedari tadi terus berlatih. Rangga meraih air minum dan duduk sejenak. Ia kelelahan berlatih dan membenarkan dialog dan gerakan Jean yang seenaknya. Rangga melihat jam tangannya, sudah hampir sore. Ia meletakkan minumannya dan kembali berdiri.

“Kita coba dari awal.”

“Nanti dulu deh, kak. Aku cape.” Jean menghapus keringat di dahinya dengan ujung lengan bajunya.

“Ya udah minum dulu sana.” Ucap Rangga sambil melalukan beberapa adegan di dalam drama. Jean duduk di tepi. Ia mengambil botol air mineralnya sambil menatap Rangga.

Jean mengerutkan dahinya. Ia melihat botol air mineralnya yang terasa ringan. “Yah gimana mau minum, airnya cuma setetes.”

Rangga hanya tersenyum tanpa melihat pada Jean dan terus berlatih. Jean berdiri dan pergi mengambil tasnya di ruang latihan.

“Rangga.” Panggil seseorang. Rangga berhenti berlatih dan membalikkan tubuhnya kepada orang itu. “Rangga perkenalkan ini pak Rian.”

“Rangga.” Rangga menjulurkan tangannya.

“Rian.” Orang itu membalas uluran tangan Rangga.

“Pak Rian ingin mengetahui seberapa siap kita untuk pentas nanti dan ada beberapa yang ingin beliau bicarakan.” Rangga mengangguk. “Saya tinggal dulu. Permisi, pak.”

Pak Agam pergi dan meninggalkan mereka di sana. Jean berpapasan dengan pak Agam dan tersenyum serta mengangguk kecil kepada pak Agam.
Jean menghentikan langkahnya ketika melihat Rangga sedang mengobrol dengan seseorang yang sama sekali tidak ia kenal. Jean berjalan mundur dan bersandar pada dinding sambil menghapus keringatnya dan meminum air minumnya.

>>>>><<<<<

Jean mengeluarkan handphone dan sebuah permen untuk menghilangkan rasa bosannya karena menunggu Rangga yang tak henti-hentinya mengobrol dan ia yakin jika mereka sudah menyelewengkan topik pembicaraan mereka. Ia tahu itu dari semua tawa mereka yang kadang-kadang keluar dari mulut mereka.

Jean menghela nafasnya. Ia menambah bosan karena tidak ada yang menarik dari semua aplikasi yang ada dihandphonenya. Jean menyandarkan kepalanya pada dinding dan melamun. Selama beberapa saat ia terus seperti itu, hingga permen di mulutnya habis. Jean membuka kembali tasnya dan mencari sebuah permen. Pada saat yang bersamaan handphone Jean berbunyi. Jean membiarkan handphonenya sampai ia menemukan permen dari tasnya.

‘Hai Jean’ sebuah pesan dari Dion. Jean terlamun sejenak sambil membuka bungkus permen.

‘Hai.’ Balas Jean setelah memasukkan permen ke dalam mulutnya.

‘Kau sedang apa?’ Jean kebingungan. Selama ini Dion belum pernah bertanya seperti itu.

‘Menunggu.’

‘Menunggu apa?’

‘Nunggu kak Rangga selesai ngobrol.’

‘Oh.’

‘Udah? Gitu doang?’

‘Maaf Jean. Tadi yang megang handphhone bukan aku tapi Andi. Maaf, ya. Maaf.’

‘Pantesan beda.’

‘Iya, maaf ya.’

‘Gak pa pa’

Jean menyimpan handphonenya ke dalam tasnya kembali. Ia melihat jika Rangga berjalan menuju arahnya. Jean segera berdiri dan menyispkan senyuman kecil untuk menyambut mereka.

“Pak, perkenalkan ini Jean.” Jean membalas jabatan tangan orang itu.

“Jean ini pak Rian.”
Jean tersenyum kecil pada pak Rian. “Dia salah satu pemain teater?”

“Iya, pak.”

Pak Rian menunjuk Jean dan Rangga bergantian. “Pacaran?”

“Bukan.”

“Iya.” Ucap Rangga beriringan dengan Jean.

“Mana yang benar.”

“Eu…” Rangga melirik Jean yang terus menggeleng padanya. “Iya, pak.”

“O… cinlok.” Jean membalingkan pandangannya dari Rangga. “Ya sudah bapak pulang dulu besok pagi kita ketemu di sana, ya.”

“Biar saya antar bapa sampai keluar.”

“Terima kasih.” Rangga menggangguk dan mengantar pak Rian. Jean tetap membalingkan pandangannya dari Rangga tanpa meliriknya sedikit pun.

>>>>><<<<<

Oleh Luthfita A.S.

Ps : Ada yang nyadar eps. 22 gak ada?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nadine
5914      1580     4     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Special
1646      868     1     
Romance
Setiap orang pasti punya orang-orang yang dispesialkan. Mungkin itu sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Namun, bagaimana jika orang yang dispesialkan tidak mampu kita miliki? Bertahan atau menyerah adalah pilihan. Tentang hati yang masih saja bertahan pada cinta pertama walaupun kenyataan pahit selalu menerpa. Hingga lupa bahwa ada yang lebih pantas dispesialkan.
Cinta (tak) Harus Memiliki
5709      1441     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
The Last Cedess
962      635     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
SiadianDela
9190      2390     1     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...
Dimensi Kupu-kupu
14612      2794     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
Sekotor itukah Aku
22741      3874     5     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
School, Love, and Friends
19861      3043     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Hati Yang Terpatahkan
2213      1002     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Find Dreams
283      233     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...