Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Envelope
MENU
About Us  

PROLOG

 

Hello Dolly, well hello Dolly

It’s so nice to have you back

Where you belong

Alunan lagu Hello Dolly milik Louis Armstrong mengalir merdu dari penyanyi wanita yang duduk di antara tiga pria yang memegang alat musik. Menjadi pusat perhatian di tengah-tengah pria tua yang kesepian. Dress merah menyalanya begitu kontras dengan kulit putih. Rambut pirang yang ditata sedemikian rupa menambah anggun penampilannya.

Seorang pria berperawakan tambun mendekati panggung yang hanya berjarak dua meter dari meja tempat dia duduk. Mengisyaratkan dengan jari agar wanita itu memperhatikan apa yang akan disampaikannya. Pria itu berbicara sesuatu yang diangguki oleh wanita pirang dan tersenyum setelah pria tambun itu mengangsurkan lembaran dollar padanya.

Lagu berganti, kini alunan musik Comes fly with me dari Frank Sinatra memenuhi pub. Ruangan dengan pencahayaan minim itu semakin nyaman, beberapa pengunjung terbuai oleh suara indah itu bahkan bernyanyi mengikuti lirik lagu.

Di dalam ruang seluas hampir seribu meter persegi ini. Banyak terdapat deretan mini sofa berwarna merah dengan meja bundar di tiap masing-masing set sofa. Berbeda dengan kebanyakan klub malam yang sebagian orang di dalamnya berpesta pora, berdansa dengan musik yang ingar bingar. Di sini hanya ada satu home band yang menyapa pelanggan dengan musik yang mereka bawakan.

Seorang pria dengan pakaian semi kasual, duduk manis di antara deretan kursi tinggi di depan meja bar. Memegang sebuah gelas berisi cairan hasil fermentasi gandum. Dua botol yang semula berisi cairan bening itu, kini telah tandas. Melesak masuk membasahi sepanjang lintasan usus di dalam perut. Tapi, tak sedikit pun kesadarannya menurun. Dia masih duduk tegak di kursi bar menikmati alunan musik Jazz. Sesekali kepalanya mengangguk-angguk mengikuti lantunan saxophone.

Weather-wise it’s such a lovely day.” Suara yang cukup merdu mengalir dari bibirnya, sebelum menegak minuman.

“Bagaimana harimu?” tanya seorang Bartender wanita sambil memberikan sebotol minuman. Bartender itu sudah hapal betul dengan kebiasaan si pria. Dia tidak akan pergi sebelum menghabiskan empat botol Vodka dalam satu malam.

“Seperti biasa, nothing special,” jawab si pria sambil menegak habis gelas berisi setengah Vodka Rusia classic, berkadar alkohol 40%.

“Sepertinya kau harus mencari wanita,” goda Bartender yang diketahui bernama Ghina itu, melempar senyum manis pada pria itu yang tak sedikit pun menanggapi godaan Ghina.

Merasa tak ditanggapi, Ghina  memutuskan untuk menghampiri pelanggan lain, melayani pria botak yang duduk tak jauh dari pria sebelumnya.

Pria itu merogoh saku jaket yang dikenakannya. Mengambil kotak bertuliskan Montecristo –cerutu Kuba yang memiliki aroma dan rasa yang khas- beserta pemantiknya. Menyalakan satu lalu menghisap dengan perlahan. Matanya terpejam saat mengeluarkan asap putih yang membumbung tinggi. Seakan menikmati hawa panas asap yang keluar dari lubang hidung.

Kepalanya tertumpu di atas tangan, dengan jari memijat pelipis yang terasa pening. Bukan karena tiga botol alkohol di hadapannya, melainkan karena bayang-bayang wanita yang pernah menjadi istrinya, masih membekas di ingatan. Perselingkuhan yang dilakukan mantan istrinya begitu menyakitkan. Apalagi mengetahui Carry yang dia anggap sebagai putri kandungnya ternyata anak dari hasil perselingkuhan Rosa dengan pria bedebah itu. Sayangnya, sampai detik ini dia tidak tahu siapa lelaki yang telah merebut istrinya. Bahkan, setelah sidang perceraian mereka berakhir. Tak lama, Rosa memutuskan untuk pindah ke Perancis bersama dengan pria itu.

Dia kembali menuang cairan bening ke dalam gelas hingga penuh, meneguknya dalam satu tarikan napas dan meletakkan gelas setengah membanting. Lalu mengisinya kembali, tangannya sudah terangkat siap memindahkan cairan bening itu ke dalam kerongkongan ketika dilihatnya seorang wanita yang mabuk berat berjalan tertatih dan terjatuh tepat di hadapannya.

Thanks,” ucap wanita itu saat dia membantu berdiri.

“Kau mabuk.”

“Tidak, hanya sedikit pusing saja,” jawab wanita itu mencoba berdiri. “Oops!” Namun, terjatuh kembali. Wanita itu terkikik, menertawai kebodohannya yang terjatuh hingga dua kali. Aroma alkohol tercium kuat dari tubuh wanita itu.

“Duduklah dulu!” Dia membantu wanita itu duduk, memesan Vodka dengan tambahan lemon berharap dapat mengurangi pusing akibat mabuk.

Wanita itu menurut. Dengan bantuan Carlos yang memegangi lengannya, dia duduk di kursi kosong di samping Carlos. Carlos memperhatikan penampilan wanita itu. Tangtop abu yang dirangkap jaket kulit hitam, rok mini sebatas paha yang tertarik ke atas seiring gerakannya menyimpan bokong di atas kursi. Dengan anggun, wanita itu mengangkat sebelah kakinya untuk ditumpangkan pada kaki yang lain. Otomatis gerakan itu semakin menarik rok mininya ke atas, menyisakan sejengkal kain yang menutupi paha.

Tak sampai lima menit, satu sloki Raspberri Vodka sudah tersedia di atas meja. Wanita itu mengambil dan menghisap minuman itu hingga tandas. Menggigit lemon yang tersemat di atas sloki, merasakan asam lemon membuat lidah yang terasa pahit menjadi lebih segar.

"Sekali lagi, terima kasih," ucap wanita itu. "Aku Kelly, kau?" lanjutnya seraya mengasongkan tangan kanan. Rambut ber-highlight biru yang diikat tinggi di atas kepala bergoyang mengikuti gerakan kepalanya. Eyeshadow abu membuat mata sayunya semakin layu, tapi merah menyala di bibir terlihat begitu menantang.

"Carlos," jawab Carlos singkat.

"Apa kau sering kemari?" tanya Kelly, menyipitkan matanya mengamati Carlos.

"Hmm," gumamnya, bibirnya sibuk menghisap batang tembakau yang mengepulkan asap putih di lubang hidung dan mulut. Kelly menggigit bibir melihat pemandangan di hadapannya.

Tak dipungkiri, Carlos memang bukan lagi pria muda. Semburat putih terlihat menghiasi rambut coklat tuanya dengan acak. Namun, hidung yang berdiri tegak menjulang di antara kedua mata yang menyorot tajam berhias alis tebal, membuat wajahnya terlihat memesona. Apalagi garis rahang tegas dengan bulu halus yang belum dicukur menambah kesan jantan pada pria itu. Satu lagi aset miliknya yang menjadi daya tarik wanita, tubuh tinggi tegap tanpa lemak yang membuat penampilannya begitu gagah.

"Jadi, kau baru saja patah hati. Lalu melampiaskan rasa sakitmu dengan botol alkohol?" tanya Carlos sekali lagi.

"Hmm, dan kau tahu. Rasanya aku mulai jijik sekarang, membayangkan bagaimana dia dan kekasih barunya bercinta. Dia memilih wanita yang salah untuk berselingkuh," ucap Kelly bergidik menahan jijik. Menyambar kotak cerutu di dekat Carlos, mengambil sebatang lalu menyalakannya.

"Wanita yang salah?"

Kelly mengembuskan asap dari bibirnya sebelum menjawab. "Iya, bayangkan saja dia berselingkuh dengan wanita yang lebih tua sepuluh tahun. Aku yakin dia tidak benar-benar jatuh cinta pada wanita itu." Kelly berbicara sambil meneguk minuman juga kacang mede bergantian. Carlos enggan menanggapi, namun Kelly terus saja berbicara. Mau tak mau dia ikut terpancing, bertanya ala kadarnya.

"Kenapa begitu?" Carlos berbicara sambil berlomba mengeluarkan suara serta asap dari mulutnya berbarengan.

"Wanita itu kaya. Seorang janda dari pengusaha kaya yang meninggalkan banyak warisan." Nada jijik tak bisa ditutupi lagi dari Kelly.

"Yah, uang memang bisa mengubah segalanya. Termasuk cinta," ujar Carlos. Tangannya menggapai sloki Vodka, meminumnya dalam sekali teguk.

"Kau benar, demi uang dia tega mengkhianatiku." Kali ini wajah Kelly tampak sedih. Benar-benar sedih, seakan air mata yang menggantung itu siap untuk meluncur bebas.

"Kau hanya perlu cari pengganti," ucap Carlos sambil mengerjapkan mata. Tiba-tiba saja kepalanya terasa pening. Berat, seolah batu ribuan ton bertengger di atas kepalanya. Menunggu untuk jatuh.

Dan, batu tak kasat mata itu terjatuh bersamaan dengan ambruknya tubuh Carlos. Berguling ke belakang menghantam lantai berkeramik merah. Pekikan kaget terdengar dari pengunjung wanita yang berada tak jauh dari Carlos. Begitu pun dengan Kelly, dia berusaha membangunkan Carlos. Mengguncang tubuh pria itu sambil sesekali menepuk-nepuk wajah Carlos. Namun, hasilnya nihil. Carlos tetap tak sadarkan diri.

***

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Save Me
970      589     7     
Short Story
Terjebak janji masa lalu. Wendy terus menerus dihantui seorang pria yang meminta bantuan padanya lewat mimpi. Anehnya, Wendy merasa ia mengenal pria itu mesipun ia tak tahu siapa sebenarnya pria yang selalu mucul dalam mimpinya belakangan itu. Siapakah pria itu sebenarnya?dan sanggupkah Wendy menyelamatkannya meski tak tahu apa yang sedang terjadi?
PUBER
2231      929     1     
Romance
Putri, murid pindahan yang masih duduk di kelas 2 SMP. Kisah cinta dan kehidupan remaja yang baru memasuki jiwa gadis polos itu. Pertemanan, Perasaan yang bercampur aduk dalam hal cinta, serba - serbi kehidupan dan pilihan hatinya yang baru dituliskan dalam pengalaman barunya. Pengalaman yang akan membekas dan menjadikan pelajaran berharga untuknya. "Sejak lahir kita semua sudah punya ras...
Pilihan Terbaik
4991      1501     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
injured
1522      795     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Broken Wings
1340      790     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Just Me [Completed]
30925      3455     1     
Romance
Gadis cantik bersifat tomboy itu adalah Viola dia biasa dipanggil Ola, dibalik sifatnya yang tomboy dia menyimpan duka yang teramat dalam yang hanya keluarganya yang dia tahu dia tidak ingin orang-orang khawatir berlebihan tentang kondisinya. dia anak yang pintar maka dari itu dia bisa sekolah di Amerika, tapi karena kondisinya sekarang dia harus pindah ke Jakarta lagi semenjak ia sekolah di Ja...
Romantice And Yearn
5330      1702     3     
Romance
Seorang gadis yang dulunya bersekolah di SMA Garuda Jakarta, kini telah menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia. Banyak kenangan yang ia jalani di masa SMA. Mulai awal ia masuk dan bertemu dengan lelaki yang bernama Ray. Hari-harinya selalu di warnai dengan kehadiran Ray yang selalu memberikan kejutan yang tak terduga hingga akhirnya jatuh hati juga pada Ray. Namun tak ada suatu hubungan yang ...
Bells Flower
409      279     2     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
Panggung Terakhir
371      245     0     
Short Story
Apa yang terlintas dipikiran kalian saat melihat pertunjukan opera? Penuh dengan drama? Bernilai seni yang tinggi? Memiliki ciri khas yang sangat unik? Dimana para pemain sangat berkarakter dan berkharisma? Sang Ratu Opera, Helena Windsor Saner, merupakan seorang gadis cantik dan berbakat. Jenius dalam musik, namun lebih memilih untuk menjadi pemain opera. Hidup dengan kepribadian ceria...
Rose The Valiant
4375      1459     4     
Mystery
Semua tidak baik-baik saja saat aku menemukan sejarah yang tidak ditulis.