Read More >>"> Sweetest Thing (2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweetest Thing
MENU
About Us  

        Sekarang aku sedang bersantai  di warung dekat sekolah. Menyeruput es jeruk segar pada  jam istirahat. Di sini tidak terlalu ramai siswa-siswi lain, berbeda dengan kantin di dalam sekolah. Sebenarnya kami dilarang keluar pagar saat jam istirahat tanpa izin bos piket (guru piket). Tetapi untuk anak-anak macam aku, Rio, dan Tasya peraturan ada hanya untuk dilanggar muehehehe. Oh iya! Aku belum mengenalkan Tasya kepada teman-teman. Sahabatku yang satu ini bernama Retasya Ardani Orlin, ia adalah sepupu sekaligus sahabat dekatku. Kami seumuran, hanya saja lebih tua aku beberapa bulan.

        Kami sedang menikmati semangkuk bakso yang sungguh nikmat, kuah milikku sampai-sampai memerah karena terlalu banyak menuangkan sambal. Fyi setiap makan bakso aku tidak pernah menggunakan kecap ataupun saus tomat. Kenapa? Karena rasa kuahnya tidak original lagi menjadi kurang sedap.

        Hari ini ada pemandangan berbeda di warung samping sekolah, ada sekelempok kaka tingkat yang biasanya mereka tidak pernah nongkrong di warung ini. Kami bertiga sangat mengenal mereka, ya sesama anak nakal tentulah mengenal geng anak nakal lainnya. Mereka semua perempuan.  Ada satu hal yang perlu kalian tahu, kami berbeda dengan mereka. Kami tidak suka mengganggu anak-anak lain, kami hanya nakal untuk diri kami sendiri. I mean yang kami lakukan hanyalah melanggar peraturan resmi sekolah, sedangkan mereka tidak segan hanya sekedar merampas uang saku anak lain misalnya.

        “Minggir!” aku tersedak karena suara tadi mengejutkan ku yang sedang menyeruput kuah bakso. Saat menengok kearah belakang, ternyata perempuan-perempuan tidak jelas ini mencoba mengusik kami yang sedang menikmati hidangan makan siang. Mungkin mereka ingin menjadi pengganti hidangan ini?

        Aku hanya diam tak bergeming. Rio memandangi ku seakan mengisyaratkan untuk pergi, sedangkan Tasya sudah pucat pasi tak karuan. Aku tidak suka dengan kakak tingkat yang suka mengusik, benar-benar tidak jelas.

        Tiba-tiba salah satu dari mereka menarik lengan baju ku. “Hei! Punya telinga atau tidak?” aku kembali menoleh “kalau tidak kenapa?” jawabku santai dan melanjutkan  menghabiskan sisa bakso yang masih ada. Mereka fikir aku akan takut dengan teriakan kata ‘minggir’. “Tak usah kau berlagak jagoan, disini kau dan teman-temanmu hanya adik tingkat” sontak aku tertawa lepas.

        “Percuma berparas cantik, sopan-santun saja kalian tak mengerti” cibir ku. “Berani nya kau?!!” emosinya semakin menjadi-jadi, seakan-akan ia akan berubah menjadi singa betina. Alhasil dia menarik rambutku sampai-sampai kepala ikut tertarik ke bawah. Disini aku sudah kehabisan kesabaran, rupanya-rupanya kalian belum tahu siapa Adinda Anandari Hardinoto ucapku dalam hati.

        Langsung saja tanganku mengepal dan melayang pada mulutnya yang comel itu. And thannn first bloood hahaha setitik darah mengalir dari pinggir bibirnya. Ia tersentak dan mundur satu langkah, genggaman tangannya dari rambutku langsung terlepas begitu saja. Wajahnya pucat seperti melihat hantu. Mungkin dia tidak menyangka aku akan melakukan hal mengejutkan ini kepada senior tidak tahu diri seperti dia.

        “Din, udah din” Tasya mencoba menenangkanku.

        “Nggak Sya, mereka udah keterlaluan. Ini udah diluar batas. Berani cari masalah, harus berani terima akibatnya! sini kau dasar pengecut!”

        Mereka, kaka tingkat itu lari pontang-panting kearah sekolah. Rio tidak heran lagi melihat perlakuan ku yang seperti itu. Karena dia tahu, aku tidak akan melawan jika tidak diganggu terlebih dahulu.

        “Untung saja kau Din menampar dia diluar sekolah, kalau tidak bisa s.p 2 kau sekarang” ucap Rio kepadaku. Memang aku sudah berlangganan keluar masuk ruang BK. Masalahnya? Ya macam-macam. Mulai dari terlambat, tidur dikelas, lompat pagar belakang dan masih banyak problema anak SMA lainnya. Akhirnya kami bertiga kembali ke sekolah, karena bel masuk terdengar samar-samar dari dalam sana.

        Setibanya di kelas, aku langsung mengambil earphone dan memutar playlist akhir pekan di spotify. Karena Pak Ali belum saja muncul daritadi, dia guru fisika kami. By the way, aku tidak satu kelas dengan Rio dan Tasya. Kau tahu aku duduk sebangku dengan Alin. Walaupun begitu, Rio sahabatku itu tidak pernah ingin menitipkan salam rindunya kepada Alin. Harusnya ini jadi momen yang pas bukan?. Begitulah Rio terlalu pengecut hanya untuk sekedar mengungkapkan rasa. Menurutku Rio adalah laki-laki langka di zaman sekarang. Even, sejak dia menyukai Alin dia tidak pernah berpindah hati, sekalipun Rio hanya bisa memandang Alin dari kejauhan. Sebenarnya, banyak sekali cewek-cewek di sekolah ini yang mengejar-ngejar Rio mulai dari adik tingkat,teman seangkatan,kakak tingkat, bahkan alumni. Wajar saja, Rio adalah lelaki humoris yang banyak bicara. Mungkin perempuan yang mengagguminya terperagkap oleh kebaikan Rio kepada mereka. Dan lagi kata orang-orang lelaki humoris memiliki nilai lebih daripada lelaki romantis.

        Mari ku ceritakan sedikit tentang Deepa Alindra Jaya. Alin adalah gadis yang sangat lemah lembut dan ‘teduh’. Dia baik kepada semua orang, berbeda  tentunya dengan aku yang sudah ber-image preman di sekolah ini. Ia berwawasan luas, smart, dan humble. Wajar saja jika Rio tak bisa kelain hati, karena kriteria perempuan idaman dalam hidupnya semua sudah tersedia pada Alin. Wajah Alin agak oriental, matanya sipit kulitnya putih bersih dan senyumnya sangat manis.

        Sering sekali terbesit niat nakal untuk berbicara kepada Alin “Alin! Kau tahu tidak sebenarnya Alterio Savian Athaya mencitaimu dengan sangat tauuukk” hahaha tetapi itu tidak mungkin. Aku tak mau mati dijadikan umpan anjing bulldog milik Rio. Aku berharap suatu saat Rio berani mengutarakan perasaannya kepada Alin atau Alin mengetahui begitu saja perasaan Rio sebenarnya entah itu darimana jalannya.

        Setelah habis memutar dua lagu, akhirnya Pak Ali datang. Tetapi dia tidak membawa buku sebuah pun. Celaka! Ini kabar buruk bagi kami. “Anak-anak masukan segala jenis buku yang ada diatas meja ke dalam tas masing-masing dan letakkan di depan kelas sekarang, hari ini kalian ulangan harian Bab 1” DHUAR!!! Bagai petir disiang bolong suara itu memecah keributan kelas. Kami hanya bertatap-tatapan, pasrah pada keadaan.

        “Permisi Pak” aku mengacungkan tangan. “Iya nak ada apa?” jawab Pak Ali. “Bukankan materi kita belum selesai ya pak? Kemarin masih ada satu bahasan sub bab lagi pak” akal bulus ku mulai mencuat kepermukaan. Teman-teman hanya berani cekakak-cekikik dibelakang melihat kelakuanku. ”Loh bukannya sudah habis ya?” Pak Ali mulai goyah. “Belum loh pak nih catatan saya belum sampai sub bab terakhir pak”. “Coba kamu maju dan bawa catatanmu” aku maju dan membawa catatanku yang memang bolong-bolong itu hehehe.

        “Oh iya benar, coba yang lain bagaimana?” Pak Ali melemparkan pertanyaan pada teman-teman kelasku.

        “Iya tuh pak, masih ada satu bab lagi” “benar pak benar” dan kelas menjadi riuh.

        “Yasudah kita tidak jadi ulangan ya, sebentar bapak kembali ke kantor untuk mengambil buku” Akhirnya Pak Ali berjalan keluar kelas dan menuju kantor. Kelas pun bersorak-sorai karena selamat dari mimpi buruk hari ini. Kelemahan dari Pak Ali adalah dia jarang mencatat agenda pengajaran kelas, jadi dia selalu lupa sub bab mana yang terakhir ia ajarkan. Ini tentu kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.

        “Wah Din bisa-bisanya kamu berpikiran seperti tadi, sedangkan aku sudah panik memikirkan nasib nilaiku yang tidak belajar semalam” ucap Alin sambil tertawa-tawa karena masih girang.

        “Kau hanya perlu jam terbang tinggi untuk melakukan hal tadi, Alin. Tetapi, tidak usahlah kau begitu cukup aku saja hahaha” Alin hanya menggeleng heran.

        Sekarang sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB, kami bersiap-siap kembali ke rumah. Sekolah kami memang tidak menerapkan sistem Full Day School. Jadi pulang lebih cepat daripada sekolah-sekolah lainnya. Setiap pulang sekolah biasanya aku selalu menaruh sebagian buku ku di dalam loker sekolah, sebenarnya ini dilarang pihak sekolah karena dikhawatirkan siswanya tidak belajar dirumah hahaha. Setiap aku membuka loker setidaknya ada 2 atau 3 surat cinta berisikan puisi-puisi dari laki-laki kesepian di luar sana. Aku jarang membuka surat-surat itu, karena aku tahu isinya sama saja. Mereka itu seperti tak punya ponsel saja, seperti hidup di tahun 80’an. Tiba-tiba…

        “Dinda, kenapa surat dariku selalu kau acuhkah?” Suara itu mengejutkanku.

Tags: twm18 romance

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
7103      1817     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
RINAI : Cinta Pertama Terkubur Renjana
193      161     0     
Romance
Dia, hidup lagi? Mana mungkin manusia yang telah dijatuhi hukuman mati oleh dunia fana ini, kembali hidup? Bukan, dia bukan Renjana. Memang raga mereka sama, tapi jelas jiwa mereka berbeda. Dia Rembulan, sosok lelaki yang menghayutkan dunia dengan musik dan indah suaranya. Jadi, dia bukan Renjana Kenanga Matahari Senja yang Rinai kenal, seorang lelaki senja pecinta kanvas dengan sejuta war...
Ketos in Love
847      500     0     
Romance
Mila tidak pernah menyangka jika kisah cintanya akan serumit ini. Ia terjebak dalam cinta segitiga dengan 2 Ketua OSIS super keren yang menjadi idola setiap cewek di sekolah. Semua berawal saat Mila dan 39 pengurus OSIS sekolahnya menghadiri acara seminar di sebuah universitas. Mila bertemu Alfa yang menyelamatkan dirinya dari keterlambatan. Dan karena Alfa pula, untuk pertama kalinya ia berani m...
The Last Mission
551      320     12     
Action
14 tahun yang silam, terjadi suatu insiden yang mengerikan. Suatu insiden ledakan bahan kimia berskala besar yang bersumber dari laboratorium penelitian. Ada dua korban jiwa yang tewas akibat dari insiden tersebut. Mereka adalah sepasang suami istri yang bekerja sebagai peneliti di lokasi kejadian. Mereka berdua meninggalkan seorang anak yang masih balita. Seorang balita laki-laki yang ditemuka...
Cinta Wanita S2
4234      1231     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
SANTA GIRL
479      235     5     
Short Story
Ternyata! Santa itu nyata. Ada yang pernah melihatnya di Litlagea, uptown Loughrea. Bukan seorang kakek dengan kereta rusa, tapi seorang gadis kota yang kamu sukai.
Mysterious Call
439      283     2     
Short Story
Ratusan pangilan asing terus masuk ke ponsel Alexa. Kecurigaannya berlabuh pada keisengan Vivian cewek populer yang jadi sahabatnya. Dia tidak sadar yang dihadapinya jauh lebih gelap. Penjahat yang telah membunuh teman dekat di masa lalunya kini kembali mengincar nyawanya.
Confusing Letter
738      395     1     
Romance
Confusing Letter
Fallin; At The Same Time
2078      1111     0     
Romance
Diadaptasi dari kisah nyata penulis yang dicampur dengan fantasi romansa yang mendebarkan, kisah cinta tak terduga terjalin antara Gavindra Alexander Maurine dan Valerie Anasthasia Clariene. Gavin adalah sosok lelaki yang populer dan outgoing. Dirinya yang memiliki banyak teman dan hobi menjelah malam, sungguh berbanding terbalik dengan Valerie yang pendiam nan perfeksionis. Perbedaan yang merek...
Hoping For More Good Days
449      304     7     
Short Story
Kelly Sharon adalah seorang gadis baik dan mandiri yang disukai oleh banyak orang. Ia adalah gadis yang tidak suka dengan masalah apapun, sehingga ia selalu kesulitan saat mengahadapinya. Tapi Yuka dan Varel berhasil mengubah hidup Sharon menjadi lebih baik dalam menghadapi segala rintangan.Jujur dan saling percaya, hanya itu kunci dari sebuah tali persahabatan..