Loading...
Logo TinLit
Read Story - AraBella [COMPLETED]
MENU
About Us  

20. Plan

20 // Plan

"Fabian!" teriak tiga orang murid sekolahan yang sedang berada di mobil yang dikendarakan Fabian. "Kita bisa celaka kalau kecepatan mobilmu seperti ini."

"Biasa saja," senyum Fabian. Mobil yang mereka naiki menyentuh angka 100 km/jam. "Jalanan juga sangat sepi."

"Tetap saja, berbahaya." Ervin memukul kepala temannya berulang kali. "Aku belum ingin mati."

"Next stop, rumah Ara."

"Sudah dekat rumahku? Cepat sekali," puji Ara. Sesekali dia melirik Fabian dengan penuh kekaguman.

Fabian tertawa bangga. Kecepatan mobil bergerak menuju 120 km/jam. Clara mulai panik.

"Kalau kamu masih berkendara di kecepatan seperti itu, aku akan mencekikmu," ancam Clara.

"Kalau sudah sampai rumahku, bangunkan. Aku mengantuk sekali." Ara berbaring di kursi belakang.

"Siap."

Beberapa lama berkendara, tiba-tiba mereka melihat sebuah sosok anak kecil di tengah jalan, sedang ingin mengambil bola.

"Fabian!"

Ciiit

Fabian langsung menginjak rem secepat mungkin. Ervin, Clara, dan Ara terdorong ke depan. Kepala Ervin mengenai kaca depan mobil begitu pula dengan Clara yang terbentur kursi depan walau sudah mengenakan sabuk pengaman.

"Apa itu?" Ara terbangun panik. "Kita menabrak apa?"

Fabian yang pertama tersadar keluar dari mobil. Ditemukannya anak tadi di depan mobilnya, baik-baik saja. "Kamu nggak apa-apa?" tanya Fabian panik.

Anak yang kira-kira berumur empat tahun itu mengangguk.

Fabian menghela napas lega. "Di mana mamamu?"

Anak itu menunjuk seorang ibu yang berlari menuju tempat mereka.

"Kamu baik-baik saja?" tanya mama dari anak itu pada Fabian. "Maafkan anakku yang tiba-tiba menyebrang."

"Tidak apa-apa," katanya pada ibu itu. Dia berjongkok agar tingginya sepantaran dengan anak itu. "Siapa namamu?"

"Aku? Namaku Gerald."

????????????

Bella duduk di kursi belajarnya, yang sangat jarang dipakainya. Kali ini, dia berpikir keras, bagaimana cara memikat hati Fabian hingga Ara sakit hati. Dia ingin Ara sakit dari fisik dan hatinya.

"Sekali-kali, aku ingin dia menangis karena seorang cowok. Karena menangis karena cowok itu lebih menyakitkan daripada pukulan," pikir Bella.

????????????

"Sampai jumpa besok," pamit Ara. Bella melihat kedatangannya dengan bingung. Bagaimana bisa kakak kembarnya pulang menumpang pada mobil orang? Dilihatnya plat mobil itu.

"Itu, bukannya mobil Kak Fabian?" Bella mendengus kesal dan menelpon temannya.

????????????

"Tenang, Bella. Sekarang, yang perlu kamu lakukan adalah tenang dan melakukan apapun yang kusuruh. Lakukan ini dengan cepat. Aku hanya perlu kamu percaya pada perkataanku."

Seorang gadis sepantaran dengan Bella memutuskan sambungan dan memikirkan cara membantu Bella.

"Gotcha."

????????????

Ara keluar dari mobil dengan perasaan berbunga-bunga. Dia tidak lagi merasakan stres akibat kurang belajar. Tidak ada lagi kewajibannya di luar pelajaran yang murid-murid lainnya lalui. Dia tidak lagi merasa kalau dirinya sangat terbebani karena pelajaran atau hal-hal yang mirip.

"Aku merasa lebih baik sekarang."

????????????

"Fabian, apa yang terjadi tadi?" tanya Clara saat Fabian sudah menurunkan Ara di rumahnya.

"Anak tadi, dia berlari untuk mengambil bola yang terguling ke tengah jalan," cerita Fabian dengan perasaan aneh.

"Bukannya, itu mirip dengan kisah Gerald?" Ervin juga memasang tampang takut.

"Untungnya dia baik-baik saja," kata Clara. "Dia baik-baik saja, kan?"

"Dia baik-baik saja. Dia sekarang bersama mamanya."

"Sudah kubilang, kan, jangan berkendara di kecepatan seperti itu. Untung saja tidak ada yang terluka." Clara mulai memarahi Fabian.

"Maaf. Tapi ada satu hal yang perlu kalian ketahui," kata Fabian.

"Apa?" Ervin dan Clara bertanya bingung.

Fabian menghela napas dengan susahnya. "Nama anak itu—Gerald."

Ervin dan Clara serasa ingin pingsan sekarang.

????????????

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • luv2rit

    @silviagina makasih sudah mampir dan baca ceritaku ini :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • luv2rit

    @dede_pratiwi makasih ya kak. kalau sempat aku mampir :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • dede_pratiwi

    nice story... gadis usia 14th yg ikut kelas akselerasi, pasti pinter bgt nih. hihi... udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • silviagina

    Good kak :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
Similar Tags
The Yesterday You
350      248     1     
Romance
Hidup ini, lucunya, merupakan rangkaian kisah dan jalinan sebab-akibat. Namun, apalah daya manusia, jika segala skenario kehidupan ada di tangan-Nya. Tak ada seorang pun yang pernah mengira, bahkan Via sang protagonis pun, bahwa keputusannya untuk meminjam barang pada sebuah nama akan mengantarnya pada perjalanan panjang yang melibatkan hati. Tak ada yang perlu pun ingin Via sesali. Hanya saja, j...
Hunch
37260      5335     121     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
My Big Bos : Mr. Han Joe
620      374     2     
Romance
Siapa sih yang tidak mau memiliki seorang Bos tampan? Apalagi jika wajahnya mirip artis Korea. Itu pula yang dirasakan Fraya ketika diterima di sebuah perusahaan franchise masakan Korea. Dia begitu antusias ingin segera bekerja di perusahaan itu. Membayangkannya saja sudah membuat pipi Fraya memerah. Namun, apa yang terjadi berbeda jauh dengan bayangannya selama ini. Bekerja dengan Mr. Ha...
Jendral takut kucing
904      464     1     
Humor
Teman atau gebetan? Kamu pilih yang mana?. Itu hal yang harus aku pilih. Ditambah temenmu suka sama gebetanmu dan curhat ke kamu. Itu berat, lebih berat dari satu ton beras. Tapi itulah jendral, cowok yang selalu memimpin para prajurit untuk mendahulukan cinta mereka.
Meja Makan dan Piring Kaca
54105      8148     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Frekuensi Cinta
275      230     0     
Romance
Sejak awal mengenalnya, cinta adalah perjuangan yang pelik untuk mencapai keselarasan. Bukan hanya satu hati, tapi dua hati. Yang harus memiliki frekuensi getaran sama besar dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Frekuensi cinta itu hadir, bergelombang naik-turun begitu lama, se-lama kisahku yang tak pernah ku andai-andai sebelumnya, sejak pertama jumpa dengannya.
Belum Tuntas
4717      1635     5     
Romance
Tidak selamanya seorang Penyair nyaman dengan profesinya. Ada saatnya Ia beranikan diri untuk keluar dari sesuatu yang telah melekat dalam dirinya sendiri demi seorang wanita yang dicintai. Tidak selamanya seorang Penyair pintar bersembunyi di balik kata-kata bijaknya, manisnya bahkan kata-kata yang membuat oranglain terpesona. Ada saatnya kata-kata tersebut menjadi kata kosong yang hilang arti. ...
The Journey is Love
692      469     1     
Romance
Cinta tak selalu berakhir indah, kadang kala tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mencintai tak mesti memiliki, begitulah banyak orang mengungkapkan nya. Tapi, tidak bagiku rasa cinta ini terus mengejolak dalam dada. Perasaan ini tak mendukung keadaan ku saat ini, keadaan dimana ku harus melepaskan cincin emas ke dasar lautan biru di ujung laut sana.
Kesya
11082      2644     5     
Fan Fiction
Namaku Devan Ardiansyah. Anak kelas 12 di SMA Harapan Nasional. Karena tantangan konyol dari kedua temanku, akhirnya aku terpaksa harus mendekati gadis 'dingin' bernama Kesya. Awalnya pendekatan memang agak kaku dan terkesan membosankan, tapi lama-kelamaan aku mulai menyadari ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh Kesya. Awal dari ancaman terror dikelas hingga hal mengerikan yang mulai ...
Kenangan Masa Muda
6465      1814     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...