Dulu, Kenan menemukan secarik kertas yang mengeluarkan aroma mawar. Di kertas itu tertulis sebuah puisi. Berulang-ulang ia membacanya seperti mantra. Meskipun begitu, Kenan tak pernah tahu siapa yang menulisnya dan apa maksud setiap baitnya...
Black Lady the Violinist
Ini adalah cerita pengantar tidur untuk malaikatku saat di Aula Smetana, dari Praha yang romantis. “Jangan beranggapan kalau biola itu semuanya sama. Violin berbeda dengan viola, jangan kau anggap sama karena alunan violin berupa jeritan sementara viola hanya menggumam”.
Ini adalah cerita pengantar tidur untuk malaikatku di panggung Salzburg, dari Wina yang indah. “Kalau mau menggesek biola, geseklah dengan lembut dan penuh perasaan. Namanya ‘adagio’ yang artinya “ berjalan lamban tapi penuh dengan perasaan”.
Ini adalah cerita pengantar tidur untuk malaikatku di panggung The Proms, dari Inggris yang dingin saat air hujan di Indonesia membeku di sana. “Suara alunan violinmu bisa merambat di udara, merambat sampai ke hati orang lain karena ada getaran dan soundpost”.
Ini adalah cerita pengantar tidur untuk malaikatku dari Festival Okestra, dari Indonesia tanah kelahiranmu. “Soundpost adalah sebatang kecil kayu, bagian dalam dari violin yang gunanya untuk merambatkan suara sampai biolamu dapat beresonansi. Ketika pertama kali menggesek biola, kau takkan tahu kalau ada soundpost di sana. Suatu hari nanti, kau akan menemukan soundpost-mu sendiri, malaikatku.”
Ini... adalah cerita pengantar tidur untuk malaikatku, dari putri kesayangan keluarga Challysto yang kelak akan menemukanmu; Apa sebenarnya maksud adagio soundpost?? Ketika aku bercerita dari negeri yang jauh dan tak tergapai lagi bagimu yang masih hidup, mungkin kau tidak akan mengerti. Biarlah violin bernyanyi untuk menjelaskan semuanya untukmu... hai malaikat kecilku.
Jangan menyerah untuk hidup, malaikat kecilku. Violinmu belum retak... soundpostmu belum hancur...
‘R.A.C’ Ihre Schutzengel
Für K.G.C