Loading...
Logo TinLit
Read Story - Meja Makan dan Piring Kaca
MENU
About Us  

Senja telah pergi hari ini, tapi senjaberjanji pada langit akan kembali memberi keceriaan di esok hari.

Pak Fauzi, Bu Asri, Stevi, dan Pak Ono masih sibuk mencari Sherly dan Maliq dengan batuanpolisi. Mereka menerka-nerka kemungkinan yang terjadi pada kedua kakak-adik itu.

Shandy yang tiba di sekolah, langsung mengemudikan mobilnya menuju sekolah Stevi. Di belakangnya, Raisa mengikuti mobilnya yang melaju sangat cepat. Raisa sudah memiliki pengalaman menyetir mobil secara kebut-kebutan, jadi dia dapat mengimbangi Shandy. Mereka sampai di sana secara bersamaan dan bertemu dengan orang-orang yang berada di sana.

"Pa .... " sapa Shandy, "bagaimanahasilnya sekarang, Pa?"

"Mereka belum ditemukan, ponsel Sherly tidak aktif. Mama kamu menangisdari tadi, Papa jadi bingung!"

Raisa menghampiri Bu Asri dan Stevi. "Sabar, ya, Tante. Mereka pasti akan ditemukan."

"Tante juga berharap seperti itu," kata Bu Asri.

Shandy menemui mamanya yang sedang menangis di kursi mobil. Di sana juga ada Stevi dan Raisa yang sedang menghibur. "Mama jangan nangis lagi, ya. Kita akan segeramenemukan mereka."

"Bagaimana Mama tidak menangis, Shandy? Dua anak Mama belum ketemu sampai sekarang. Apa yang bisa Mama lakukan sekarang? Apa mereka sudah makan? Seandainya Mama tahu, mereka akan pergi berdua. Mama akan membawa roti yang banyak di kotak makan Maliq."

Shandy teringat dengan misinya bersama Maliq di malam sebelumnya. "Maliq jadi meminta Mama membuatkannya bekal yang berisi roti?"

"Iya. Maliq meminta Mama membuatnya bekal roti pagi ini."

"Maliq, kamu melaksanakan misi dengan sangat baik," kata Shandy.

"Misi apa?" tanya mereka heran. Pak Fauzi yang melangkah menghampiri mereka juga merasaheran.

Shandy mengambil ponselnya dan menelepon nomor Maliq, panggilan itu tersambung, dan tak lama diangkat. Shandy masih takut jika yang mengangkat adalah penculik atau orang yang akan menyakiti kedua adiknya. Tapi syukurlah, yang mengangkat adalah suara manja Maliq. "Halo, Maliq."

Semua orang yang berada di sana heran.Kenapa Maliq membawa ponsel? Kenapa Shandy menelepon Maliq? Kenapa mereka tidak melakukannya dari tadi?

Shandy sangat senang mendengar suara Maliq,tapi dia kemudian cemas. "Kenapa dengan Sherly? Kaliandi mana sekarang? Lubang! Di mana posisinya? Kalian tunggu di sana, jangan takut!"

***

Di dalam lubang, Sherly dan Maliq sudah mulai ketakutan. Jika mereka tidak ditemukan sampai malam hari, mereka akan tidur bersama dalam kegelapan.

"Maliq, Kak Sherly takut gelap," ucap Sherly.

"Tidak usah takut, Kak! Ada Maliq bersama Kak Sherly di sini," kata Maliq menenangkan,"Maliq akan selalu melindungi Kak Sherly, Kak Stevi, Bang Shandy, Mama, dan Papa seumur hidup Maliq."

Sherly langsung tertawa mendengarnya. "Kumat deh, sok pahlawan supernya!"

Angin mulai bertiup kencang di sekitar tempat yang lembab itu. Udara dingin langsung menusuk kulit mereka, seperti tertusuk kristal-kristal es. "Kakak kedinginan, Maliq!" kata Sherly. Sherly memangtidak tahan dingin, wajahnya jadi pucat seketika.

Maliq memeluk Sherly yang kedinginan, berusaha menyalurkan panas tubuhnya ke Sherly. "Kakak ... Maliq menyayangi Kakak, walaupun Maliq sering jahat sama Kakak. Kakak jangan sakit, ya!" ucap Maliq.

Suara dering telepon terdengar di dalam lubang. Maliq baru ingat kalau dia membawa ponsel di dalam kotak makannya. "Astaga, aku lupa Kak. Aku membawa ponsel di kotak makanku," dia lalu membuka kotak makannya dan melihat nama 'Bang Shandy' di layar ponselnya. "Halo, Bang Shandy. Tolong kami. Kak Stevi, Bang. Kak Stevi kedinginan.Di lubang. Di belakang sekolah. Abang cepat kemari, ya. Ok."

Hari sudah gelap, suara nyanyian jangkrik mulai terdengar. Maliq melihat samar-samar dua potong roti berisi keju di dalam kotak makannya. "Kakak, aku ada roti. Ayo kita makan, Kakak pasti lapar," tawar Maliq.

Sherly mengambil sepotong roti dan memakannya. Maliq juga mengambil sepotong roti sisanya dan memakannya. Mereka lalu tertawa di dalam lubang yang gelap, walau yang terlihat hanya kedua bola mata dan gigi putih mereka.

Pak Fauzi, Shandy, Pak Ono, dan para polisi sibuk mencari lubang di belakang sekolah menggunakan beberapa alat penerangan. Mereka masih belum menemukan lubang itu selama tiga puluh menit pencarian.

Shandy berhenti dan meletakkan tangannya di pinggang, menghela napas untuk beristirahat sejenak.Bukannya ponsel itu memiliki keamanan yang sudah aku hubungkan dengan ponselku. Kenapa aku tidak teringat memakai aplikasi itu?Shandy membuka ponselnya dan membuka aplikasi untuk mencari sinyal keberadaan ponsel Maliq.

Untunglah ponsel Maliq masih mendapatkan sinyal internet, walaupun dia berada di dasar lubang. "Papa, aku menemukan di mana mereka berada!" kata Shandy dengan penuh semangat.

"Dari mana kamu tahu?" tanya Pak Fauzi.

"Aplikasi ini mengetahui di mana ponsel lamaku berada. Ehh, maksud Shandy, ponsel Maliq berada," jelas Shandy.

"Baguslah. Kamu memanfaatkan barang-barang yang kamu miliki, Papa bangga padamu. Ayo kita segera ke sana!"

Setelah mengikuti sinyal dari kedua ponsel yang terhubung, mereka mendengar suara Sherly dan Maliq yang tertawa cekikik di dalam sebuah lubang.

Shandy menyenter ke dalam lubang itu dan berkata, "Abang mendengar kalian berdua tertawa. Apa kalian senang di dalam lubang?"

Maliq dan Sherly tidak bisa lagi membendung kebahagiaannya ketika melihat cahaya lampuyang berasal dari papanya dan Shandy. "Papa ... Bang Shandy ... Kami di bawah sini!"

Pak Fauzi menarik napas panjang begitu juga Shandy. Mereka bersyukur karena mereka berdua telah ditemukan. Merekamenarik keduanya, dibantu oleh polisi. Setelah sampai di atas, keduanya langsung mendapat pelukan.

Bu Asri, Stevi, dan Raisa menunggu di dalam mobil dengan perasaan gundah gulana. Mereka sudah meminta untuk ikut mencari, tapi dilarang keras oleh Pak Fauzi. Akhirnya mereka dengan sabar dan berdoa menunggu di dalam mobil. Rasa cemas semakin melanda, sudah hampir satu jam mereka belum kembali

Stevi mendapat pesan dari Farid, dia membuka pesan itu.

Farid : Apa kau sedang sedih sekarang?

Stevi : Apa maksudmu?

Farid : Begitulah rasanya kehilangan orang yang paling kita sayangi.

Stevi : Kau yang melakukan ini pada adik-adikku?

Farid : Ha-ha-ha. Kartika juga ikut membantuku.

Stevi : Kalian berdua keterlaluan!

Farid : Jika kau ingintahu di mana keberadaan kedua adikmu, kau harus melakukan sesuatu?

Stevi : Apa maumu?

Farid : Kau terima cintaku dan biarkan Kartika mendapatkan cinta abangmu.

Stevi :Cinta itu tidak bisa dipaksakan dan tidak untuk memaksakan.Kalian sudah menjadi bodoh hanya karena cinta. Aku tidak akan mengikuti keinginan kalian karenakami sudah menemukan mereka.

Farid : Bangsat!

Stevi tidak membalas pesan Farid yang terakhir kali. Dia merasa kasihan dengan Sherly dan Maliq yang sudahmenjadi korban dariorang-orang yang membencinya.

Cahaya lampu bergerak menuju mobil,mereka dengan antusias keluar dari mobil dan mendatangi cahaya lampulalu bertemu dengan dua orang anak yang mereka anggap masih kecil itu. Mereka memeluk keduanya dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan karena masih melindungi keduanya.

"Kalian berdua sudah mengalami petualangan yang hebat hari ini. Minggu depan Mama akan ajak kalian semua liburan ke Bandung," kata Bu Asri.

Keempat anaknya melonjak senang mendengar rencana liburan itu.

Polisi meminta keterangan padakedua anak itu, tapi Pak Fauzi memohon untuk meminta keterangannya esok hari. Polisi menyetujuinya dan akan mengambil keterangan di rumah Pak Fauzi.

Semuanya berencana pulang ke rumah untuk beristirahat. Raisa jugapamit ke Pak Fauzi dan Bu Asri serta adik-adiknya Shandy.

Shandy mengantar Raisa sampai di depan rumahnya saja, seperti biasa. Kemudian Shandykembalike rumahnya dan ingin bertanya pada kedua adiknya tentang kejadian itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • yurriansan

    keren, cerita dan diksinya

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    @ReonA Terima kasih ????????

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    Ceritanya keren kak, aku suka diksinya xD

    Comment on chapter Prolog
  • Nurull

    Nice. Happy ending.

    Comment on chapter Hadiah Terbaik
  • muhammadd

    Ceritanya renyah. Enak dibaca. Sarannya apa yah? Mungkin akan seru kalau dimasukin unsur daerah. Logat2nya gitu. Hehe

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    iya nih, percakapan emang dibuat ala kids zaman now @Zzakyah nanti akan coba saya pertimbangkan sarannya. Terima kasih atas supportnya.

    Comment on chapter Prolog
  • Zzakyah

    Sebuah kisah yang inspiratif. Saya suka ide dan judul ceritanya. Menarik. Terus jaga konsistensi tokohnya. Karakternya sudah bagus. Alurnya lumayan. Meski ada beberapa adegan yang terlalu populer digunakan. Gaya bahasanya renyah. Cuma agak sedikit lebay di beberapa dialog tagnya. Sarannya, lebih baik gunakan bahasa indonesia yang baik. Bukan ala kids zaman now. Biar masuk sama pemilihan diksinya.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    Baik emak @PancaHerna akan saya perbaiki bagian yang klise.

    Comment on chapter Prolog
  • PancaHerna

    Sebernya si Uji lbih tau soal teknis. Jadi soal teknis nnti ty lngsung saja ke orangnya. Mnurut saya sebagai emak2 awam, ceritanya cukup inspiratif. Gaya bahasanya, tematiknya ringan. Cocok untuk semua pmbca. Tetapi ada beberapa sekenrio yang menurut emak, perlu di perbaiki. Dan ... hati2 dengan jebakan klise. Alih2 kamu ingin detail, kamu mnjelaskan tokohmu dari a sampai z. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Untuk ekspresi gerak, cukup seperlunya saja. Itu saja sih saran dari emak.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    @Zeee hahaha setelah baca chapter berikutnya akan kelihatan kekurangannya. Itu 'kan kelihatan dari fisik aja. :D

    Comment on chapter Kartu Keluarga
Similar Tags
Segaris Cerita
536      298     3     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
No Escape
442      308     4     
Short Story
They're trapped. They're scared. In the middle of nowhere, Cassie slowly learn how to survive, without water, without nothing. No, she's not the only one. A group of 20 people woke up in a remote island. They must work together to find not only an escape, but their lost memories as well. That, or they perish on a desolate island.
Heartbeat
227      179     1     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
Prakerin
8028      2123     14     
Romance
Siapa sih yang nggak kesel kalo gebetan yang udah nempel kaya ketombe —kayanya Anja lupa kalo ketombe bisa aja rontok— dan udah yakin seratus persen sebentar lagi jadi pacar, malah jadian sama orang lain? Kesel kan? Kesel lah! Nah, hal miris inilah yang terjadi sama Anja, si rajin —telat dan bolos— yang nggak mau berangkat prakerin. Alasannya klise, karena takut dapet pembimbing ya...
Cadence's Arcana
6365      1647     3     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...
Definisi Kebohongan
666      405     4     
Short Story
Apa kalian tau pemicu paling fatal yang mengakibatkan kehancuran terbesar dalam suatu hubungan?
Cute Monster
677      389     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
ELANG
362      237     1     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
277      226     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
SiadianDela
9139      2383     1     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...