Read More >>"> Aku Mau (Ayu butuh Farhan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Mau
MENU
About Us  

Aku mematikan mesin mobil dan menghela napas lelah. Kutatap Ayu yang menatap kosong ke depan. Beberapa orang itu menghampiri mobil kami. Aku segera keluar dari dalam mobil.

“Selamat malam, anak muda. Apa Anda pemilik mobil ini?” Tanyanya. Aku melirik pintu mobil yang baru saja dibuka dan keluarlah Ayu.

“Ini punya Ayu,” Jawab Ayu dengan suara serak.

Aku kembali menatap pria berkumis yang tengah menatap Ayu. Aku tahu jika mulai dari hari ini aku akan kembali berteman dengan Ayu yang lama.

~

Aku berdiri di ambang pintu. Menatap bunda yang baru saja menyisir rabut basah milik Ayu, ia tengah berlutut di samping Ayu sambil mengeluarkan kata-kata penenang. Ayu menatap kosong kea rah kaca. Aku bisa melihat jika matanya masih membengkak dan hidungnya juga memerah.

Ayu seperti kehilangan jiwanya yang periang. Semenjak malam itu Ayu lebih sering menagis sendiri. Itu membuatku teringat dirinya saat masih berusia lima tahun. Aku tak bisa membayangkan jika Ayu kembali seperti itu.

Aku menyeka air mata yang tiba-tiba mengalir. Aku berjalan masuk ke dalam.

“Hai,” Sapaku pada Ayu yang masih pada posisinya.

Bunda membalikkan badannya, memunggungi Ayu. Ia terlihat tengah mengusap air matanya. Aku menghela napas. Aku berjongkok di sebelah kiri Ayu.

“Coba tebak deh, gue bawa apa?” Ayu melirikku. Aku tersenyum padanya dan mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi aku sembunyikan dibalik punggungku. “Tada!”

Aku mengangkat boneka kucing hitam pada Ayu. Tak sesuai keinginanku, Ayu hanya menatap kosong ke arah Jojo.

Aku meraih salah satu tangannya. Kuletakkan Jojo di sana. “Katanya Jojo kangen sama Ayu.”

~

Aku memeluk tubuhku sendiri saat aku memasuki rumah gadis kecil yang baru kuketahui namanya adalah Ayu. Tubuhku sudah merinding. Bagaimana tidak, rumahnya seperti rumah berhantu dengan dinding putih yang kusam.

Ayu berhenti berjalan di hadapn sebuah meja. Tangan kecilnya mengambil sebuah pigura. Ia berbalik menghadapku. Baru kulihat Ayu tersenyum sekalipun sangat tipis, dan aku langsung melupakan jika aku pernah ketakutan olehnya karena rasanya aku melihat bidadari cantik.

Ia membalikkan pigura itu hingga nampaklah potrek sepasang wanita dan pria dengan pakaian adat jawa. Aku kembali menatap Ayu. “Papah sama ibu.”

Aku kembali menatap poto tersebut. Aku mengerutkan kening. “Kok bunda kamu gak mirip kayak yang waktu itu?” Tanyaku mengutarakan kebingunganku.

Pigura itu sedikit turun. Aku melihat Ayu, taka da lagi senyuman itu dan diganti oleh mata sendu yang pernah aku lihat saat ia tidak diperbolehkan masuk oleh seorang wanita yang aku pikir adalah ibunya.

Ayu kembali meletakkan pigura itu ke atas meja. “Itu mamah,” Ayu kembali melangkahkan kakinya menuju belakang rumah.

“Aa!” Teriakku saat aku melihat seorang wanita tua baru saja menuruni tangga. Aku langsung menyembunyikan tubuhku di balik tubuh Ayu.

Wanita itu berjalan melewati kami. sekilas tadi aku melihat ia membaca peralatan yang biasa ibu gunakan, seperti sapu dan lap pel dengan seember air.

Setelah wanita itu pergi aku membali menegakkan tubuhku. Ayu membalikkan tubuhnya menghadapku. Aku menatap sekeliling memastikan jika wanita tua itu benar-benar pergi. Aku rasakan sebuah tangan dingin memegang tanganku. Ayu tersenyum kecilku lalu ia menarik pelan tanganku untuk mengikutinya.

Sesampainya di halaman belakang, Ayu melepaskan tangannya dan berlari menuju sudut halaman. Aku menatap sekeliling, hanya ada hamparan tanah dan benar-benar tidak ada apapun. Aku mengalihkan tatapanku saat sampai di tempat Ayu. Di hadapanku Ayu tengah berjongkok menghadap sebuah tangkai bunga mawar yang sudah mati. Aku beralih berjongkok di samping Ayu yang tengah sesenggukan. Tanganku berlahan mengusap punggungnya. Ayu mengusap air mata yang turun di pipinya.

“Kenapa Ayu nangis?” Tanyaku sambil terus mengusap punggungnya.

“Bunga Ayu udah mati,” Ayu menjawab dengan suara yang masih sesenggukan. “Ayu cuman punya satu, tapi sekarang udah mati.”

Aku menatap bunga tersebut. Ayu hebat, ia bisa menanam bunga ini sendiri disbanding aku yang hanya bisa membuat lantai rumah kotor karena aku bermain tanah.

“Di rumah Farhan ada banyak bunga,” Aku kembali menatap Ayu. “Nanti Farhan minta sama bunda biar Ayu punya bunga lagi,” Aku tersenyum padanya.

~

Aku menatap jam dinding yang memberitahu padaku jika aku sudah dua jam menunggu di lobi. Ayu tengah berada di dalam ruangan di hadapanku. Dan aku yakin, di dalam sana Ayu tengah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penyidik dengan kebanyakan dijawab dengan kalimat ‘tidak tahu’. Lagipula selama ini kedua orang tua Ayu jarang menemuinya.

Aku merogoh saku celanaku. Mengambil ponsel dan mulai memainkannya. Ada beberapa notifikasi dari teman-temanku yang. Kebanyakan mereka menanyakan Ayu, bukan pertanyaan yang menyudutkan tetapi pertanyaan-pertanyaan itu berisi kekhawatiran mereka. dan lagi pula siapa yang bisa membenci Ayu.

Aku membalas beberapa pertanyaan selagi menunggu pintu terbuka. Namun, baru juga aku menjawab lima pertanyaan pintu sudah terbuka. Nampak Ayu yang menutupi wajahnya dengan masker dan memaikai topi milikku. Aku segera menghampirinya, sebelum para wartawan itu menyerbu Ayu. Aku membantu Ayu membelah para wartawan dan pergi meninggalkan tempat itu.

~

Aku duduk di teras belakang rumah Ayu. Kupandangi halaman yang tidak terlalu luas ini kini sudah tidak gersang lagi. Beberapa bunga menghiasi halaman ini. Kutatap bunga mawar yang kami tanam bersama, kini sudah ditemani banyak bunga yang lain. Ayu benar-benar merawat kebunnya.

“Maaf, Farhan nunggu lama, ya?” Aku mengalihkan tatapanku. Ayu menghampiriku dengan sebuah nampan ditangannya. Ia meletakkan nampan itu di sampingku. “Maaf, ya tadi Ayu nyari dulu kuenya.”

Aku tersenyum kecil dan mengambil secangkir teh hangat yang dibawanya. Menyeruputnya pelan. “Sekarang kebunnya ada banyak bunganya, pasti Ayu benar-benar merawatnya.”

“Heem, Ayu suka setiap pagi datang ke sini buat lihat bunga, rasanya Ayu selalu seneng kalo liat mereka. Jadi Ayu gak mau kalo sampai bunga-bunganya mati,” Terang Ayu dengan mulut yang masih mengunyah kue kering.

“Makan dulu  baru ngomong,” Aku meraih kue kering itu dan memakannya.

~

Sebelah tanganku memegang tangan Ayu yang melingkar pada pinggangku, dan sebelah tanganku yang lain aku gunakan untuk menyetir. Hari ini aku mengenakan motor metik milik kak Baba. Di belakangku ada Ayu yang sepertinya tengah mengantuk. Setelah seharian tadi Ayu memilih menjenguk kedua orang tuanya dan mencelotehkan banyak hal kepada keduanya yang tidak menanggapi apa yang tengah Ayu celotehkan.

Kupelankan laju motor saat menemui lampu merah, kugunakan kesempatan itu untuk memeriksa keadaan Ayu. Kulepas kedua tangannya yang selama perjalanan memelukku. Sadar akan apa yang aku lakukan, Ayu menarik tangannya pelan. Aku menyampingkan tubuhku mencoba melihat keadaan Ayu. Ia tengah mengusap ujung hidungnya yang memerah, tapi bukan itu yang aku khawatirkan, melainkan kedua matanya yang bengkak dan memerah.

“Ayu nangis?” Tanyaku seraya mengulurkan tangan untuk menghalau helaian rambut yang menutupi wajahnya.

Ayu tidak menjawab. Aku memberikan sambutan yang santun, membenarkan letak kemudi dan mengaitkan tali helm. Setelah selesai aku kembali menghadap ke depan. Kurasakan kedua tangan Ayu Kembali mengerayap memelukku kembali. Kepalanya yang menanam helm itu menyandar pada pundakku. Kupegang kedua setang motor dan melajukan motor ini untuk kembali pulang, dan segera mengistirahatkan tubuh rapuh yang tengah memelukku ini.

 

by Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nope!!!
1290      570     3     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
Drapetomania
9676      2283     7     
Action
Si mantan petinju, Theo Asimov demi hutangnya lunas rela menjadi gladiator bayaran di bawah kaki Gideon, laki tua yang punya banyak bisnis ilegal. Lelah, Theo mencoba kabur dengan bantuan Darius, dokter disana sekaligus partner in crime dadakan Theo. Ia berhasil kabur dan tidak sengaja bertemu Sara, wanita yang tak ia kira sangat tangguh dan wanita independensi. Bertemu dengan wanita itu hidupnya...
Golden Cage
441      244     6     
Romance
Kim Yoora, seorang gadis cantik yang merupakan anak bungsu dari pemilik restaurant terkenal di negeri ginseng Korea, baru saja lolos dari kematian yang mengancamnya. Entah keberuntungan atau justru kesialan yang menimpa Yoora setelah di selamatkan oleh seseorang yang menurutnya adalah Psycopath bermulut manis dengan nama Kafa Almi Xavier. Pria itu memang cocok untuk di panggil sebagai Psychopath...
Renjana
397      298     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Aku Biru dan Kamu Abu
572      325     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Po(Fyuh)Ler
787      413     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Young Marriage Survivor
2620      905     2     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Army of Angels: The Dark Side
29818      4496     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Love and Pain
540      315     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Perahu Waktu
368      247     1     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu