KEEMPAT PULUH TUJUH : Birthday
Sekarang sudah pukul delapan malam dimana mereka habis melakukan perjalanan yang cukup jauh dan baru sampai malam ini. Sekarang Raffa sudah berada di halaman rumah Viola setelah melakukan perjalanan itu Raffa mengantar Viola sampai kerumahnya bahkan sekarang Raffa berada di dalam rumah Viola dia disuruh oleh kedua orangtua Viola untuk istirahat sejenak dirumahnya
“Mah, Pah maaf baru pulang jam segini” kata Raffa
“gapapa, asal Viola selamat dan aman aja Raf” kata Raka
“yaudah diminum dulu tehnya” suruh Indah
“iya mah makasih” Raffa mengambil gelasnya
Setelah mereka makan malam bersama, sudah beberapa lama juga Raffa berada di rumah Viola akhirnya dia memutuskan untuk pulang karena sekarang sudah malam
“mah, pah udah jam setengah sepuluh, Raffa pulang dulu”
“oh iya, makasih ya udah anter Ola” kata Indah
“itu udah kewajiban Raffa mah”
“yaudah udah biarin Raffanya pulang udah malem” kata Beno
“iya aku juga tau pah”balas Indah
“yaudah pamit mah pah” Raffa menyalimi punggung tangan Indah dan Raka
“Assalamualaikum”
“Ola anter Raffa dulu” Indah dan Raka mengangguk mengiyakan. Sekarang Viola dan Raffa sudah berada di halaman rumah Viola dan berdiri di samping pintu mobil Raffa
“hati hati ya”
“iya”
“kamu, jangan malem malem tidurnya” Raffa mengelus rambut Viola lembut
“iya Raf, kamu juga” Viola mengambil tangan Raffa dari kepalanya dan mengenggamnya
“kamu langsung mandi, terus tidur. Gabaik cewek tidur malem, jangan lupa minum vitaminnya juga”
“iya Raffa, pasti dilaksanain. Kamu juga ya”
“iya sayang. Yaudah aku pulang ya”
“iya hati hati ya”
Matahari menembus celah celah jendela kamar Viola hingga sinarnya terasa pada wajah Viola, Matahari memanggil Viola untuk terbangun pada tidurnya, setelah merasakan sorot sinar yang menganggu tidurnya ia memutuskan untuk bangun
“udah pagi” Viola sekarang diposisi duduk
“mandi dulu kali ya” Viola bergegas untuk memebersihkan dirinya
“mah, pah” panggil Viola saat dia turun kebawah
“lah? Kok sepi ya? Pada kemana sii” Viola bertanya tanya
“mah” panggil Viola setelah menjelajahi seluruh ruangan yang berada di rumah namun hasilnya nihil mereka tidak ada disana
“pada kemana ya?” Viola duduk dimeja makan dan membuka tudung saji yang berada di atas meja tersebut. Dan disana terdapat beberapa roti, selai, susu dan obatnya Viola juga ada sebuah surat
“surat?” Viola bertanya tanya sendiri
“bahkan mamah papah aja ga inget sama birthday gue” ucap Viola
Yap, hari ini adalah hari dimana Viola dilahirkan ke dunia, yang artinya hari ini adalah hari dimana Viola berulang tahun tepat berusia 17 tahun. Namun yang membuatnya sedih tak ada satupun orang yang dia anggap spesial mengucapkan selamat kepadanya. Bahkan yang biasanya orangtuanya mengucapkan palling pertama kali ini mereka lupa. selesai dia memakan sarapannya dia memutuskan membuka chat room dengan sahabatnya
08.28 am
Viola Anandini : Jalan kuy
Satu menit..
Dua menit..
Tiga menit..
Lima menit..
Sepuluh menit..
“ih mereka pada kemana sii?” Viola masih bingung dengan keadaan orang disekitarnya
Akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Raffa untuk mengajaknya jalan, setidaknya dia bisa menemani Viola hari ini
Hallo Raf?
--iya
Jalan yuk?
--aku sibuk
Tut..Tut..Tut..
“lah kenapa si? Baru aja kemaren dia romantis”
Viola tidak begitu memikirkannya, akhirnya dia melanjutkan kegiatannya menonton televisi namun kebosanan masih melandanya dia sudah mencoba berbagai macam cara agar bosannya hilang, dia mencoba mendengar musik, bermain gitar, maraton drama korea, iseng bikin kue dan hal lainnya tapi, tetap saja tidak membuahkan hasil dia tetap bosan
“ah gue bete njir gini terus” rutuknya
“telpon si kembang kali ya”
Viola mencoba menelpon Mawar namun yang menjawab orang lain
Maaf, nomor yang ada tuju tidak dapat dihubungi cobalah beberapa saat lagi
“pada kemana kali ya ni orang udah gue telponin semua, yang jawab masih aja ni orang. Ni orang ya suka banget muncul di telfon orang”
“tau ah gue jalan sendiri dah terpaksa. Gue rayain birthday gue sendiri gitu”
Akhirnya dia memutuskan untuk pergi kepusat perbelanjaan yang ada di Jakarta yang lumayan jauh dengan rumahnya, setelah mempersiapkan diri dia menyambar kunci yang ada diatas mejanya
“kunci ini doang?” tanyanya sendiri
“kenapa si, make motor aja gaboleh” setelah itu dia langsung ke garasinya mengambil mobilnya dan langsung melajukan mobilnya diajalan Jakarta yang cukup amat ramai pada siang ini
Setelah beberapa lama menyusuri jalanan ibu kota akhirnya dia sampai di pusat perbelanjaan ini, dia memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobilnya, setelah itu dia melihat jam hitam yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 11.00 am
“have fun La, bodolah sendiri ge” setelah itu dia masuk dan mengelilingi pusat perbelanjaan itu serta melihat lihat barang yang menurutnya menarik, dan setelah itu dia tidak menjatuhkan pilihannya pada barang apapun dia lebih memilih ke cafe untuk menikmati ice cream kesukannya
“mba ice cream vanilanya satu” kata Viola setelah sampai dan duduk di cafe itu
Baik mba harap ditunggu pelayan itu ramah
Silahkan dinikmati mba katanya setelah pesanan itu datang
“oke terimakasih mba” pelayan itu mengangguk dan pergi meninggalkan Viola
“gaasik juga ya jalan sendirian” rutuknya sambil menikmati ice cream pesanannya
Akhirnya setelah berjam jam mengitari pusat perbelanjaan itu bahkan dia sempat menonton film dan berwisata kuliner disana juga membeli beberapa barang yang menarik dia memutuskan untuk pulang, karena sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam, selama 8 jam Viola mengitari pusat perbelanjaan itu
“aduh cape juga kaki gue” kata Viola setelah mendaratkan tubuhnya di jok mobil miliknya. Lalu dia melajukannya di jalanan Jakarta yang agak ramai menuju rumahnya
Sekarang Viola sudah berada di halaman rumahnya setelah selesai memarkirkan mobilnya di garasi Viola berniat masuk kerumahnya
“rumah masih gelap, berarti mamah papah belum balik” kata Viola setelah melihat keadaan rumahnya yang sama persis seperti saat Viola tinggal tadi
“Assalamualaikum” ucap Viola pelan rumahnya gelap namun Viola tak berniat menyalakan lampunya dia langsung duduk di sofa dan menutup matanya sedikit meredakan lelahnya
“Surprise” kata seseorang, semua lampu langsung menyala
Suara dan lampu menyala itu membuat mata Viola terbuka dan terkejut melihat banyak orang disana rumahnyapun sudah terhias dengan banyak balon dan hiasan ulang tahun lainnya
Happy birthday too you
Happy birthday too you
Happy birthday happy birthday
Happy birthday Ola
Yeeeee....
Mata Viola berkaca kaca karena dia terharu dengan semua kejutan yang diberikan oleh teman teman dekatnya yang sedari tadi pagi mencuekinya
“hay sayang happy birthday ya. Doa mamah sama papah menyertai kamu Sayang. Maafin mamah sama papah tadi pagi mamah sama papah ninggalin kamu” kata Indah dan Arka kepada Viola
“makasih mah pah” Viola memeluk keduanya
“sayang, happy birthday ya. Mamah papah selalu mendoakan yang terbaik buat kamu. Good bless you sayang” kata Vira dan Beno, yang tak lain adalah mamah dan papah Raffa
“makasih mah pah” Viola kini memeluk Vira dan Beno
“Annyeong de, Saengil Chukka Hamnida. Good bless you okey” ucap Dian yang berdiri disamping Dion
“ah ka Dian, kamsahamnida” kata Viola lalu memeluknya
“Hbd dede kesayangan” kata Dion lalu Viola memeluknya
“Ola, kita ngucapin selamat ulang tahun pokonya sama lo. maaf kita udah nyuekin lo dari tadi pagi ya”
“ahh kalian terbaik. Makasih”
“yaudah sekarang lo make wish terus tiup lilin” kata Mawar, sebelum meniup lilin Viola mengedarkan pandangan kesekitar untuk mencari keberadaan Raffa yang sedari tadi belum memperlihatkan wajahnya
“lo nyari apasih? Raffa?” Kata Sandi lalu Viola mengangguk
“tadi dia bilang gak bisa dateng, katanya ada urusan”
“iya dia lagi sibuk akhir akhir ini sayang” kata Vira
“oh oke” sekarang muka Viola memperlihatkan badmood nya
“Udah ayo make wish” kata Sandi
“oke” Viola memejamkan matanya lalu mengucapkan wish nya dan meniup lilinya
Yeeee
“potong kue dong” kata Fino