Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Setelah sampai di tempat yang di beritahu Sandi, Vero, Fino dan Dimas mencari keberadaan Raffa dan kakak kelasnya yang terlibat tawuran namun hasilnya nihil disitu sangat sepi, namun terdengar suara berisik di ujung gang sana. Akhirnya mereka memutuskan untuk menghampiri ujung gang sana

Dan setelah sampai disana benar saja disana banyak anak memakai seragam putih abu abu yang sedang tinju meninju satu sama lain, disana ada juga yang memakai jaket dan jeans berwarna hitam dia adalah Raffa. Melihat itu teman teman Raffa langsung terjun ke tempat tawuran membantu Raffa dan kaka kelasnya

Akhirnya mereka semua terlibat adu jotos sampai akhirnya anak Tunas Bangsa kalah dan langsung meninggalkan tempat ini, Begitupun anak kelas 12 Mulia Harapan. Dan hanya menyisakan Raffa juga teman temannya. Sandi dan Vero membantu Raffa berdiri, sebelah tangan Raffa sudah melingkar di leher Sandi dan sebelahnya melingkar di leher Vero, keadaannya lumayan parah

“Raf, siapa sih anak kelas 12 yang maju?” Tanya Sandi setelah mendudukan Raffa di sofa usang di dekat tempat ini

“Arka” 

“Arka yang pas waktu itu ribut sama lo? Yang kerja sama, sama Dinar” kata Vero kaget

“iya”

“kenapa lo bantu anjir” kata Sandi

“dia masih anak Lipan”

“tapi dia ud...” kata Sandi omongannya terpotong

“gapapa, santai aja”

“terus yang mimpin anak Nasa siapa? Danu?” kata Fino

“hm” Raffa mengompres lukanya tadi Dimas sudah membawakan handuk kecil dan air karena luka Raffa cukup parah, berbeda dengan keempat temannya

“Emang dasar cari ribut tuh anak” kata Fino

“Arka kerja sama kali ya sama Danu” Duga Vero

“bisa jadi tuh” kata Sandi

“bahkan bisa dibilang iya, pasalnya Arka kemaren abis bales dendam kan ama lo” Raffa mengangguk-ngangguk seraya berfikir

“Gue juga sempet ketemu Danu”

“kapan? Kok lo gak bilang sih?” kata Vero

“lu inget waktu tadi pelajaran Bu Sari gue gak ada?” kata Raffa niatnya Raffa ingin menceritakan ini di Kafe berhubung tadi ada tawuran mendadak dia mengurungkan niatnya dan memilih menceritakannya disini

“lu utang penjelasan itu ke gue Raf” kata Sandi

“sekarang gue jelasin”

“yaudah cepet” kata Fino yang tak sabaran

“tadi gue ketemu sama Danu”

#flashback on#

 Raffa sedang menyusuri koridor sekolahnya bersama Viola karena mereka habis dari kantin, tiba tiba ponsel di saku celana Raffa berdering. Dia melihat id caller dan menampilkan nomor tidak dikenal

“La lo ke kelas duluan aja gue mau ngangkat telpon dulu”

“ohh yaudah gue duluan ya” Raffa tersenyum lalu mengangguk. Raffa berjalan menjauhi kelasnya lalu menggeser tombol hijau di ponselnya

--halo Raffa lo ngangkat telpon gue juga

shit! Danu

--yap. Tebakan lo tepat

mau apa lo?

--hmm apa ya

anjing! Kaya cewe lo. Bertele tele

--oke. Gue mau lo temuin gue di gang deket sekolah lo

males

--yakin? Lo gak takut apa yang terjadi nantinya

gak usah ngancem anjing!

--gue tunggu lo sekarang, kalau engga liat apa yang nantinya terjadi sama cewek lo nanti

gak usah macem macem lo bangsat

--siapa cewe lo tuh namanya? Viola, iya Viola Anandini Sahitya anak kelas 11 IPA1 rumahnya di gang Anggrek 2 no 12a dia tinggal sama nyokap bokapnya sama sepupu juga pembantunya. Kamarnya di lantai 2 dan..

bacot anjing gue kesana sekarang

Tut..Tut..Tut

#flashback off#

“anjing! Si Danu keterlaluan, bawa bawa sepupu gue” Sandi mengepalkan tangannya menahan amarah

“sabar San” Vero menenangkan Sandi

“dia udah keterlaluan bego! Gue harus samperin dia” Sandi beranjak pergi meninggalkan tempat itu namun ditahan oleh Raffa

“lo gak boleh gegabah anjing! Gue juga ngerti gimana keselnya lo”

“gue juga ngerti lo. Tapi kita gak boleh gegabah sama keadaan ini. Kalau lo langsung nemuin dia gue takut malah keadaan Ola sama orang di sekitar gue malah bahaya. Kita harus pikirin rencana buat bikin mereka gak berkutik lagi” Sandi terdiam mendengar perkataan Raffa

“terus kita harus gimana?” tanya Sandi yang duduk di sebelah Raffa

“gue janji bakal jagain Ola semampu gue San” Raffa menepuk pundak Sandi

“gue percaya lo Raf” Sandi tersenyum tipis kearah Raffa

“oiya Raf terus gimana waktu lo ketemu Danu kok lo bisa bonyok” kata Dimas

“waktu gue sampe sana--” omongan Raffa terpotong oleh telpon yang berdering di hpnya memunculkan nama Viola

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Your Moments
8595      2337     0     
Romance
Buku ini adalah kumpulan cerita mini random tentang cinta, yang akan mengajakmu menjelajahi cinta melalui tulisan sederhana, yang cocok dibaca sembari menikmati secangkir kopi di dekat jendelamu. Karena cinta adalah sesuatu yang membuat hidupmu berwarna.
Beach love story telling
2833      1435     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Frasa Berasa
63865      7074     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
The Investigator : Jiwa yang Kembali
1936      797     5     
Horror
Mencari kebenaran atas semuanya. Juan Albert William sang penyidik senior di umurnya yang masih 23 tahun. Ia harus terbelenggu di sebuah gedung perpustakaan Universitas ternama di kota London. Gadis yang ceria, lugu mulai masuk kesebuah Universitas yang sangat di impikannya. Namun, Profesor Louis sang paman sempat melarangnya untuk masuk Universitas itu. Tapi Rose tetaplah Rose, akhirnya ia d...
ALVINO
4447      1971     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
Goresan Luka Pemberi Makna
1975      1465     0     
Short Story
langkah kaki kedepan siapa yang tau. begitu pula dengan persahabatan, tak semua berjalan mulus.. Hanya kepercayaan yang bisa mengutuhkan sebuah hubungan.
Mendadak Halal
7193      2010     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
PENTAS
1106      652     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
FORGIVE
1985      708     2     
Fantasy
Farrel hidup dalam kekecewaan pada dirinya. Ia telah kehilangan satu per satu orang yang berharga dalam hidupnya karena keegoisannya di masa lalu. Melalui sebuah harapan yang Farrel tuliskan, ia kembali menyusuri masa lalunya, lima tahun yang lalu, dan kisah pencarian jati diri seorang Farrel pun di mulai.
Yang ( Tak ) Di Impikan
542      406     4     
Short Story
Bagaimana rasanya jika hal yang kita tidak suka harus dijalani dengan terpaksa ? Apalagi itu adalah permintaan orangtua, sama seperti yang dilakukan oleh Allysia. Aku melihat Mama dengan maksud “ Ini apa ma, pa ?” tapi papa langsung berkata “ Cepat naik, namamu dipanggil, nanti papa akan jelaskan.” ...