Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Setelah sampai disekolah mereka langsung menuju kantin disana sudah ada yang lainnya, tapi Raffa tak melihat keberadaan Viola

“sehat lu?” kata Vero, Raffa mengangguk dan tersenyum

“ola mana?” Raffa membuka pembicaraan

“justru itu Raf gue sama yang lain lagi bingung si Ola kemana ga biasanya dia belum dateng jam segini” kata Mawar

“mungkin dia ada di kelas kali” kata Sandi

“gaada San, tadi kita kesana” kata Angel

“kan tadi mungkin sekarang ada”

“lu mah masa lu sepupunya gatau si San” kata Elen

“gue kemaren gak pulang bege gue kemaren di rumah sakit”

 “udah kita kekelas aja ngecek Ola bener ada atau gaada” lanjutnya

“tuhkan kata gue ge gaada” kata Angel setelah mereka sampai dikelasnya

“kemana ya tuh bocah”

“hey kalian mau terus berdiri atau duduk” kata Bu Cici guru Matematika yang dibilang sangat galak

“eh iya bu” kata Fino lalu semuanya beregas untuk duduk

~~~~

Pintu kamar Viola sejak pulang dari rumah sakit terkunci bahkan dia tidak keluar untuk makan malam

“Ola? Sayang ayo bangun kamu gamau sekolah? Ayo sarapan” Indah mengetuk kamar Viola

“ola? Kamu baik baik aja kan?” Indah mulai khawatir

“ola?” ketiga kalinya Indah memanggil namun tidak ada jawaban juga

“pah? Papah?” teriak Indah dari lantai dua memanggil Raka yang sedang sarapan di bawah

“iya mah” jawab Raka

“pah kesini cepet pah”

“sebentar” Raka langsung bergegas menuju kamar anaknya itu yang berada di lantai dua

“ada apa?” Raka sekarang sudah sampai di hadapan Indah

“pah coba panggil ola pah. Dari tadi mamah panggil dia ga nyaut nyaut”

“ola?” Raka mengetuk pintu kamar

“ola? Sayang are you okay” kedua kalinya

“ola?” ketiga kalinya nadanya semakin khawatir

“papah dobrak aja kali ya mah”

“yaudah cepet” setelah beberapa kali dobrakan hasilnya pintu berhasil terbuka. Lalu mereka masuk dan kaget melihat banyak tisu yang tergeletak di bawah dengan bercak darah

“ola?” Indah kini berada di samping kasur ola dan membuka selimut yang Viola kenakan saat ini

“yaampun Ola kamu kenapa sayang” Indah memeluk tubuh Viola sambil menangis

“yaudah mah kita bawa Ola kerumah sakit sekarang”

“sebentar papah siapin mobil dulu” lanjutnya

“iya cepet pah” jawab Indah

“kamu kenapa sih sayang?” kata Indah

“gimana keadaan putri saya dok?” Raka melihat dokter Carla keluar dari ruangan Viola

“Viola telat minum obat lagi” jelas Dokter Carla

"yampun Ola"

“yasudah Terimakasih, Dok. Boleh kita masuk?” kata Raka

“iya sama sama. Iya silahkan pak”

~~~~

“Ola kemana sih? Telponnya ga diangkat angkat” Mawar masih menghawatirkan Viola. Bahkan sekarang bel pulang sudah berbunyi

“iya gue Line juga gadibales dibaca aja kgk” timpal Elen

“yaudah sekarang kita kerumah Ola aja, sekalian gue balik” Sandi tiba tiba saja datang bersama teman temannya

“yaudah ayo”kata Mawar

“lo semua mau pada ikut?” tanya Sandi

“ikut gue” kata Vero

“gue juga, Ola juga sahabat gue” kata Dimas

“iya gue juga” kata Fino

“lo Raf?” kata Sandi bertanya kepada Raf

“ikut. Lo gausah tanya juga lo pasti tau jawaban gue bego”

“anjir gue dibilang bego, biasa aja kali mas bro”

Kini mereka telah sampai di depan rumah Viola, Sandi mengetuk pintunya beberapa kali. Dan menampilkan sesosok wanita paruh baya berkepala lima itu

“Bu Sri?"

“eh Den Sandi sanes?” Bu Sri adalah asisten rumah tangga disini yang  beberapa hari lalu pulang kampung dan digantikan oleh Bu Sur, adiknya

“iya bu ini Sandi”

“sok atuh masuk”

“iya bu, Bu Viola mana ya?”

“aden teu terang, apanan Neng Viola masuk rumah sakit” Sandi kaget atas jawaban Viola

“hah? Masuk rumah sakit?Dia kenapa bu?”

“ibu teu terang, tadi mah Neng Ola waktu dibawa ka rumah sakit teh pingsan da”

“oh yaudah bi makasih, oh iya tadi sama tante indah dan om Raka juga kesananya.”

“muhun den “

“yaudah Sandi mau kerumah sakit ya bu” Bu Sri mengangguk

“ada ga?” kata Raffa, setelah Sandi ada di hadapannya

“dia gaada dirumah Raf, kata Bu Sri dia tadi dibawa kerumah sakit dia pingsan” Sandi mencoba menjelaskan

“hah?”

“dia kenapa San?” kata Angel

“gue juga gak tau, sekarang kita ke rumah sakit aja buat mastiin keadaannya” semuanya memasukki kendaraannya masing masing

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Secret Melody
2295      809     3     
Romance
Adrian, sangat penasaran dengan Melody. Ia rela menjadi penguntit demi gadis itu. Dan Adrian rela melakukan apapun hanya untuk dekat dengan Melody. Create: 25 January 2019
Late Night Stuffs
1768      842     2     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
Tentang Hati Yang Patah
518      383     0     
Short Story
Aku takut untuk terbangun, karena yang aku lihat bukan lagi kamu. Aku takut untuk memejam, karena saat terpejam aku tak ingin terbangun. Aku takut kepada kamu, karena segala ketakutanku.bersumber dari kamu. Aku takut akan kesepian, karena saat sepi aku merasa kehilangan. Aku takut akan kegelapan, karena saat gelap aku kehilangan harapan. Aku takut akan kehangatan, karena wajahmu yang a...
The Last Cedess
947      629     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
Hello Goodbye, Mr. Tsundere
1290      839     2     
Romance
Ulya tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Natan di kampus. Natan adalah panggilan kesayangan Ulya untuk seorang cowok cool, jenius, dan anti sosial Hide Nataneo. Ketika para siswa di SMU Hibaraki memanggilnya, Hide, Ulya malah lain sendiri. Ulya yakin si cowok misterius dan Tsundere ini punya sisi lain yang menakjubkan. Hingga suatu hari, seorang wanita paruh baya bertopi fedora beludru...
Senja (Ceritamu, Milikmu)
6749      1677     1     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
The Difference
9383      2060     2     
Romance
Diana, seseorang yang mempunyai nazar untuk berhijab setelah ada seseorang yang mengimami. Lantas siapakah yang akan mengimami Diana? Dion, pacar Diana yang sedang tinggal di Amerika. Davin, sahabat Diana yang selalu berasama Diana, namun berbeda agama.
Semoga Kebahagiaan Senantiasa Tercurah Padamu,Kasi
641      450     0     
Short Story
Kamu adalah sahabat terbaik yang perna kumiliki,Harris Kamu adalah orang paling sempurna yang pernah kitemui,Ales Semoga kebahagiaan senantiasa tercurah pada kalian,bagaimanapun jalan yang kalian pilih
Enigma
1698      914     3     
Inspirational
Katanya, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Katanya, setiap keberhasilan pasti melewati proses panjang. Katanya, pencapaian itu tak ada yang instant. Katanya, kesuksesan itu tak tampak dalam sekejap mata. Semua hanya karena katanya. Kata dia, kata mereka. Sebab karena katanya juga, Albina tak percaya bahwa sesulit apa pun langkah yang ia tapaki, sesukar apa jalan yang ia lewati, seterjal apa...
The Hidden Kindness
408      286     2     
Fan Fiction
Baru beberapa hari menjadi pustakawan di sebuah sekolah terkenal di pusat kota, Jungyeon sudah mendapat teror dari 'makhluk asing'. Banyak sekali misteri berbuntut panjang yang meneror sekolah itu ternyata sejak ada siswi yang meninggal secara serius. Bagaimana cara Jungyeon harus menghadapi semua hal yang mengganggu kerja di tempat barunya? Apakah ia harus resign atau bertahan?