Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Setelah menikmati makananya. Mereka memutuskan untuk pulang, karena hari yang sudah mulai larut. Tadi Dian mengirim pesan kalau dia akan pulang bersama Dion. Ditengah perjalanan Raffa dikagetkan dengan mobilnya yang berhenti tiba-tiba

“anjir” Raffa kesal dan memukul setir mobil itu

“kenapa Raf?” Viola kini sudah membuka matanya

“gatau nih, kayanya mogok deh, lo tunggu sini. Gue cek dulu” Viola mengangguk

“wah la, ini sih lumayan parah gue gabisa kalau benerin sendiri kalau bukan orang bengkel” Raffa teriak dari luar, dan Viola menghampirinya

“hmm, iya bener ini sih serius Raf, yaudah lo telpon aja orang bengkel”

“bentar gue ambil hp dulu di dalem” Raffa berjalan menuju dalam mobil

“anjir!” Viola yang mendengar teriakan Raffa langsung menghampiri Raffa

“kenapa?”

“hp gue lowbat la”

“yaudah bentar pake hp gue aja” kata Viola dan didapati anggukan dari Raffa setelah mengeluarkan ponselnya Viola menepuk jidatnya

“kenapa?”

“hp gue juga lowbat, gimana dong?”

“ya gimana, gue gabawa charger maupun powerbank, sekarang juga udah malem gaakan ada kendaraan umum yang lewat, taksi gaakan lewat sini ini jalanan alternatif gue biar lebih deket. Eh malah jadi kaya gini”

“yaudah terpaksa malem ini kita tidur dimobil la, lagipula besok Minggu ini sekolah libur”

“tapi...” kata Viola menggantung karena terpotong oleh Raffa

“kali ini gaada tapi tapian lo mau gatidur malem ini”

“tenang gue gaakan ngapa ngapain lo sih”

“dan akan gue kunci semua pintu mobil biar gaada yang macem macem gue juga bakal tetep terjaga kok” Raffa meyakinkan Viola

“iyadeh gaada pilihan lainkan, jalan masih jauh, bisa bisa kita nyampe pagi dah"

“tapi orang rumah? Pasti mereka khawatir Raf sama kita” lanjutnya

“gue ngerti tapi kita mau ngabarin mereka make apa?” Viola menggelengkan kepalanya

“iya makanya. lo keliatannya cape, udah tidur sana”

“lo?”

“nanti gue nyusul” Viola mengangguk berjalan menuju mobil

20 menit kemudian...

“lo belum tidur” Raffa baru saja masuk kedalam mobil dan menguncinya Viola menengok dan menggeleng

“Raf, gue boleh cerita ga?” Raffa mengangguk

“Raf menurut lo tuh rasa nyaman itu timbul dari siapa sih? Siapa yang ngasih rasa nyaman ke kita?”

“kalau menurut pribadi gue sih, deskripsi rasa nyaman itu dateng dari orang yang bisa buat lo bahagia setiap kali lo deket dia”

“pacar?”

“engga juga sih ya. Kadang mereka pacaran cuma gamau aja dianggap jomblo sama temen temennya” Raffa tersenyum miring

“aneh emang, banyak dari mereka yang pacaran suka gonta ganti pasangan ya kan? Gue aneh gue tau mereka ngebangun komitmen ini buat memahami sifat dari seseorang yang berbeda tapi emang bener kalau harus gonta ganti pacar kesannya kaya murahan tau ga. Dan kalau mereka bilang mereka masih mau memilih dan memilah mana perempuan atau laki laki yang baik buat dirinya, disini katanya masih mau memilih dan memilah tapi kenapa malah di pacarin, abis itu ditinggalin, gue kasih tau ya la sama lo menurut gue sih cowok itu brengsek lo harus tau mana laki laki yang bener tulus sama lo, kebanyakan dari laki laki sih pacaran Cuma ngikutin nafsu aja bukan cinta, nah disini tuh begonya seseorang mau aja digombalin sama kata kata yang menurut gue menjijikan kali ya”

“menurut gue ya Raf pacaran itu wajarlah kalau ganti ganti pasangan ataupun banyak mantan karena mereka masih labil ya kan? Asal jangan selingkuh dan nyakitin aja”

“yap pertanyaan yang bagus” Raffa tersenyum

“labil? Udah tau masih labil ngapain dia macarin anak orang kalau ujung ujungnya bikin sakit hati, mereka yang masih labil itu berarti bukan beneran ngikutin cinta itu nafsu kaya yang tadi udah gue jelasin, emang ada penghargaan ya buat orang yang punya banyak mantan? Ga kan? So, ngapain mereka ngoleksi mantan pacar. Kalau emang gak serius yaudah sih jangan dipacarin. Kasian anak orang sakit hati”

Viola bungkam seribu bahasa atas jawaban jawaban bijak Raffa, kali ini Raffa tampak berbeda seperti biasanya

“udah mending sekarang lo tidur” Viola mengangguk

~~~~

Perempuan paruh baya berkepala tiga sejak tadi tak henti-hentinya mondar mandir di halaman rumahnya, dia sejak tadi menunggu Viola yang tak kunjung datang, apalagi diingat hari sudah mulai tengah malam

“kamu kenapa?” tanya Raka yang baru keluar dari Mobil dan menghampiri istrinya

“itu lo pah...” kata Indah omongannya terpotong saat ada mobil hitam di depan rumahnya

“lho? Dian kamu ga sama Raffa?” kata Indah

“justru saya kesini mau nyari Raffa tan dia belum pulang”

“Raffa gaada disini Viola juga dari tadi dia belum pulang” Indah mulai panik

“saya kira Raffa mampir disini, tadi udah saya telpon hp nya gaaktif”

“coba telpon Viola” Indah mulai meneteskan air mata

“udah tan, hp mereka ga aktif semua”

“kita lapor polisi aja gimana?” kata Raka kepada Dian karena istrinya masih terus menangis

“gabisa om, orang dewasa telah dicurigai hilang apabila 2x24 jam sekarang 12 jam aja belum” kata Dian dan Raka makin gelisah. Kini jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi

Raffa membuka matanya perlahan dan melihat keaadaan sekitar yang ia rasa bukan kamarnya melainkan mobilnya ya mereka berdua terjebak disini karena mobil yang dikendarai Raffa mogok

“la bangun” Raffa menggoyangkan tubuh Viola

“la bangun” kata Raffa kedua kalinya namun tak kunjung ada balasan

“la bangun ih, kebo!” kata Raffa yang ketiga kalinya? akhirnya Viola membuka matanya

“anjir, emang gue segitunya ya? Sampe sampe dibilang kebo?” Viola mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan perkataan Raffa

“sorry, udah lo sana beresin barang lo. Mau pulang ga? Kita jalan ke depan sedikit kayanya bakal ada angkot, dan jangan bilang lo cape jalan atau gamau naik angkot, cewek tuh”

“mau lah, dan iya emang gue cewe apaan sampe sampe gakuat Cuma jalan kaki, dan gamau naik angkot”

“emang lu ga gengsi apa naik angkot” tanya Raffa yang sedang membereskan barang barang yang ia dapati di pusat perbelanjaan itu itu bukan milik Raffa tapi milik Viola miliknya Cuma mobil remot itu juga akan dibawa Viola ada 2 kantong keresek putih yang satu berisi cemilan dan yang satunya berisi mobil itu

Viola turun dari mobil  membawa 2 bungkus keresek itu nampak kesusahan, setelah mengunci mobilnya dan memastikan bahwa mobilnya aman Raffa menghampiri Viola

“gue bantu” Raffa mengambil alih 2 kantong keresek yang tadi Viola bawa

“tau aja lo gue kesusahan, baik deh lo the best”

“ada maunya” Viola terkekeh

“iya aus pengen minum”

“didepan ada warung makanya kita jalan dulu” Raffa mulai berjalan dan diikuti oleh Viola

“akhirnya dahaga gue terobati” Viola meminum air botol mineral yang sekarang tinggal setengahnya

“lebay” Raffa yang melihat angkot melintas langsung memberhentikkannya dan naik disusul dengan Viola mereka duduk bersebelaha

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Akhirnya Pacaran
612      431     5     
Short Story
Vella dan Aldi bersahabat dari kecil. Aldi sering gonta-ganti pacar, sedangkan Vella tetap setia menunggu Aldi mencintainya. \"Untuk apa pacaran kalau sahabat sudah serasa pacar?\" -Vella- \"Aku baru sadar kalau aku mencintainya.\" -Aldi-
Sweetest Thing
2290      1139     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
Love and Pain
618      381     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Ginger And Cinnamon
7722      1710     4     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Penantian
4111      1750     16     
Romance
Asa. Jika hanya sekali saja, maka...
My Brother Falling in Love
38272      3887     8     
Fan Fiction
Pernah terlintas berjuang untuk pura-pura tidak mengenal orang yang kita suka? Drama. Sis Kae berani ambil peran demi menyenangkan orang yang disukainya. Menjadi pihak yang selalu mengalah dalam diam dan tak berani mengungkapkan. Gadis yang selalu ceria mendadak merubah banyak warna dihidupnya setelah pindah ke Seoul dan bertemu kembali dengan Xiumin, penuh dengan kasus teror disekolah dan te...
Kepada Jarak, Maaf!
351      210     1     
Short Story
Bagi Rea, cinta itu gelap. Cukup menjadi alasan untuk dirinya selalu memakai emotikon hati berwarna hitam saat menulis chat. Namun Rea tidak cukup mampu memaknai setiap jenis emotikon hati yang dikirimkan Ardan kepadanya. Untuk dua orang yang menjalin hubungan jarak jauh yang sama sekali tidak pernah bertemu, berbagai jenis emotikon hati memiliki maknanya sendiri. Demikian juga untuk Arealisa...
Bisikan yang Hilang
72      65     2     
Romance
Di sebuah sudut Malioboro yang ramai tapi hangat, Bentala Niyala penulis yang lebih suka bersembunyi di balik nama pena tak sengaja bertemu lagi dengan Radinka, sosok asing yang belakangan justru terasa akrab. Dari obrolan ringan yang berlanjut ke diskusi tentang trauma, buku, dan teknologi, muncul benang-benang halus yang mulai menyulam hubungan di antara mereka. Ditemani Arka, teman Radinka yan...
SILENT
5562      1668     3     
Romance
Tidak semua kata di dunia perlu diucapkan. Pun tidak semua makna di dalamnya perlu tersampaikan. Maka, aku memilih diam dalam semua keramaian ini. Bagiku, diamku, menyelamatkan hatiku, menyelamatkan jiwaku, menyelamatkan persahabatanku dan menyelamatkan aku dari semua hal yang tidak mungkin bisa aku hadapi sendirian, tanpa mereka. Namun satu hal, aku tidak bisa menyelamatkan rasa ini... M...
Can You Hear My Heart?
549      332     11     
Romance
Pertemuan Kara dengan gadis remaja bernama Cinta di rumah sakit, berhasil mengulik masa lalu Kara sewaktu SMA. Jordan mungkin yang datang pertama membawa selaksa rasa yang entah pantas disebut cinta atau tidak? Tapi Trein membuatnya mengenal lebih dalam makna cinta dan persahabatan. Lebih baik mencintai atau dicintai? Kehidupan Kara yang masih belia menjadi bergejolak saat mengenal ras...