Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Viola dan Raffa telah sampai di perumahan Viola, mereka berjalan lagi sedikit untuk sampai ke rumah Viola. Mereka turun dari angkot tepat pukul 7 tadi

“emang kemana sih mereka ka?” kata Mawar kepada Dian yang memang kakak sepupu dari Mawar

“kemaren sih kita jalan ke mall gitu gue sama Dion dan mereka berdua pas balik gue duluan, dan ini semua salah gue” Dian khawatir akan keadaan adiknya itu dan dia mulai mengeluarkan air matanya

“ga kak ini bukan salah lo! Ini emang udah takdir” Mawar mencoba menenangkan, ketika satu sama lain sibuk membicarakan kronologis kejadian

Saat mereka sedang berbicara mereka dibiat menengok oleh kedatangan dua orang yang tak lain adalah Raffa dan Viola. Melihat itu Indah langsung menghampiri Viola dan Raffa lalu memeluknya

“kalian tuh kemana sih?”

“mah, mamah tenang jangan nangis” Viola mengelus pundak Indah

“iya tan kita kan udah dateng, kita jelasin apa yang sebenernya terjadi” Indah melepas pelukannya dan membiarkan mereka duduk dan menjelaskan kejadian yang mereka alami semalam

“kamu tuh bikin khawatir sayang” kata Indah kepada anaknya

“maaf semalem mau nelpon mamah hp Ola sama Raffa lowbat dan kita gabawa casan ataupun powerbank”

~~~~

Setelah semua kejadian tadi Raffa merasa lelah lalu dia menghempaskan tubuhnya diatas kasur miliknya. Tapi tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Benar saja, itu panggilan dari temannya, Fino

ada apa?

--Raf lo cepet kesini, gue sama anak anak dikepung sama Danu cs, kita udah coba ngelawan tapi mereka banyak banget, si Vero udah keok

oke

Raffa memakai jaketnya lalu menyambar kunci motornya. Dia mengendarai motor di atas rata-rata karena mengingat temannya yang tiba-tiba di kepung oleh Danu cs, Rafga sendiri tidak mengerti mengapa Danu begitu benci padanya

“dateng lo” kata Danu

“mau lo apasih? Gue gapernah nyari ribut sama lo”

“gapernah kata lo” Danu mulai mendekati Raffa

“Fani? Dia pergi ninggalin gue selamanya bego, itu karena lo kan?” lanjutnya

“siapa lo? Ngapain ngurus hidupnya Fani, dia udah tenang di alam sana, anjing!” bentak Raffa sambil mengepal kerah baju yang dipakai Danu

“lo gatau, katanya lo pinter, nyatanya bego” Danu mencoba melepaskan tangan Raffa dari kerah bajunya dan berhasil

“gue ini abang Fani. Dan gara gara lo dia pergi ninggalin gue” Danu tersenyum miring

“ga percaya lo? Serah! Dan gue tekenin Fani itu mati gara gara lo” Danu kini memukul rahang Raffa dan mengeluarkan darah dari ujung bibirnya

“anjing!” Raffa membalas pukulan Danu sampai akhirnya Danu jatuh

“itu Takdir bego, dia sakit dan gak kuat sama hidupnya karena keluarganya gaada buat dia, dan gue tau sekarang yang selalu Fani ceritain dia itu punya abang yang peduli sama Hidupnya sendiri, dan ga peduli sama dia yaitu lo, lo itu keluarga yang dia punya satu satunya dan ga peduli soal kesehatannya. Lo gatau kan Fani sakit apa”

    Danu diam Raffa memang benar selama Fani hidup dia hanya menguruskan dirinya sendiri tanpa mempedulikkan adiknya, ya orang tua Fani keduanya sudah meninggal dan tanggung jawab semua dikerahkan kepada Danu, Danu yang tidak bisa menerima kenyataan pahit ini dia sampai tidak peduli akan kesehatan adiknya

“diem kan lo, dasar abang ga berguna, najis” Danu memilih pergi tidak membalas perkataan Raffa satu kata pun

~~~~

Viola memutuskan untuk pergi ke danau karena dia rasa dia butuh kesejukan di danau yang telah lama tidak ia datangi. Saat tiba di lokasi dia melihat seorang pria yang perawakannya ia kenal

“Raffa” gumamnya karena gadis ini melihat dari arah belakang dan melihat seperti sosok Raffa, dan akhirnya dia memutuskan untuk menghampirinya

“Raffa” Viola menepuk pundak Raffa dari belakang

“lo?Ngapain disini” Raffa menengok kearah tepukan tadi dan kini Viola duduk disampingnya

“gue emang sering kesini waktu gue kecil tapi akhir akhir ini jarang karena gue kangen jadinya gue kesini deh” kata Viola pandangannya masih tertuju ke danau

“oh”

“oiya btw lo ngapain dis--- loh muka lo kenapa kok bisa babak belur gini” Viola kini tengah menengok kearah Raffa, tadi sebelum dia berhadapan dengan Danu dia juga sempat berhadapan dengan beberapa anak buahnya jadi lumayan banyak luka lebam yang ia dapatkan

“gapapa”

“lo tuh ya kerjaannya bikin khawatir orang terus tau ga?”

“lo khawatir?”

“ya iya lah gue kha—maksud gue orang orang rumah pasti khawatir sama lo”

“oh, lo juga cewe suka berantem”

“gue berantem juga dalam keadaan mendesak bego”

“sama”

“apa kata lo dah. ini harus diobatin kalo ga lo bakal infeksi”

“bentar lo tunggu disini jangan kemana mana” lanjut Viola

“kemana?”

“bentar, awas lo jangan kabur. Kalo lo kabur lo kabur tuh luka gue tambah” Viola setengah mengancam

“hmmm” Viola pergi

Setelah sekitar sepuluh menit akhirnya Viola kembali dengan membawa kresek kecil berwarna putih

“bawa apa?” Raffa menunjuk kresek itu

“buat lo lah” Raffa menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya

“udah diem, ini obat buat bersihin luka lo, gue takut luka lo infeksi” Viola berhati hati membersihkan luka Raffa sesekali dia meringis karena kesakitan tapi sesekali dia tersenyum melihat gadis ini yang telaten mengobati lukanya

“thanks” Viola mengangguk tersenyum

“mau pulang?” kata Raffa setelah keduanya duduk selama beberapa menit sambil memandangi danau yang tenang

“iya udah sore juga” Viola menatap benda hitam yang tergeletak di pergelangan tangannya

“gue anter”

“gausah gue bisa pulang sendiri kok, lagian ga terlalu jauh rumah gue dari sini”

“gaada penolakan”

~~~~

“thanks” Raffa mengangguk

“La?” tangannya di cekal Raffa ketika ia hendak melangkah

“iya” Viola membalikkan badannya

“gpp, inget besok perjanjian kita mulai sebulan kedepan lo pulang dan berangkat bareng gue”

“iya Raffa”

“duluan” Raffa melajukkan motornya dibalas anggukan dan senyuman oleh Viola

Dia langsung menuju kamarnya untuk membersihkan badannya, dan setelah itu dia berniat untuk melakukan panggilan dengan teman-temannya yang ada di Amerika. Setelah itu semua selesai Viola mendapat panggilan dari seorang laki-laki

“apa lo? Kangen ya ama gue?”

“ih najis, seorang Sandi yang gantengnya banget, kangen sama lo” Yap, dia adalah Sandi. Dia merupakan sepupu laki-laki Viola

“ganteng?Ganteng kata lo gantengan juga oppa oppa gue daripada lo” Viola terkekeh

“semerdeka lo aja la, oiya lo udah tau belum kalo gue bakal ke rumah lo”

“hah? Ngapain?Gue blm tau”

“emang lo belum dikasih tau sama tante Indah” Viola menggeleng

“lo pasti seneng banget denger kabar ini gue yakin dah”

“kan bonyok gue ada uruan bisnis nih di Amerika selama 3 bulan, jadi gue dititipin di rumah lo” kata Sandi kegirangan

“what? Jadi lo selama 3 bulan bakal di rumah gue dan gangguin hidup gue”

“gausah lebay, dan perasaan bukan gue deh yang ganggu hidup lo tapi lo yang ganggu hidup gue”

“ih kebalik bro,yaudah udah dulu ya gue dipannggil tuh ama mamah, kayanya mau ngasih tau soal lo deh” Sandi mengangguk

“kalo lo kesini jangan buat hidup gue susah ya” Viola tertawa dan langsung memutuskan telpon itu

"Ola" panggil mamahnya dari lantai bawah

“iya mah” Viola turun dari kamarnya dan menghampiri Indah yang sedang duduk di depan televisi

“kamu udah tau Sandi bakal nginep disini?” tanya Indah setelah Viola berada disampingnya

“udah mah, tadi baru aja aku telponan sama dia”

“oh yaudah, dia nanti bakal tidur disamping kamar kamu ya” Viola mengangguk

“emang kapan dia kesini mah?”

“kamu gatau, hari ini dia bakalan kesini, makanya mamah ngajak kamu mau nganter mereka ke bandara sama Sandi juga. Nanti abis dari bandara Sandi langsung kesini”

“oh, yaudah aku ganti baju dulu mah” Indah mengangguk

Setelah Viola dan Indah sampai dibandara mereka mencari keberadaan Sandi dan keluarganya, Viola melihat sosok Sandi yang ia kenal sejak 17 tahun yang lalu

“Sandi” teriak Viola

“Ola”

“ih Sandi lo makin tinggi aja” mereka tengah berpelukan

“ih lo makin chubby aja” Viola melepas pelukannya dan memukul lengan Sandi

“ih sakit pea” Sandi mengaduh kesakitan sambil mengusap tangan yang tadi dipukul Viola

“lagian lo mah, bilang gue chubby”

“gapapa lucu tau” Sandi mencubit kedua pipi Viola

“udah ih kalian ribut mulu” lerai Arkan ayahnya Sandi

“tau malu tuh”

“kamu ga sama suami kamu?” kata Maya kepada Indah, mereka memang datang berdua tanpa kehadiran Raka

“maaf ya mba, soalnya dia ada meeting. Tapi dia udah tau kok kalau kalian bakal ada urusan, dan bersedia ngurusin Sandi” Indah adalah adik kandung dari Maya

“iya gapapa kami ngerti kok"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cerita Cinta Di Sekolah
565      383     0     
Short Story
Sebuah cerita anak SMP yang sedang jatuh cinta dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Namun, ada seseorang yang mencoba menerornya. Dan secara tidak langsung, orang tersebut bermaksud untuk mengganggu hubungan kisah asmaranya.
THE LIGHT OF TEARS
19659      4228     61     
Romance
Jika mencintai Sari adalah sebuah Racun, Sari adalah racun termanis yang pernah Adam rasakan. Racun yang tak butuh penawar. Jika merindukan Sari adalah sebuah kesalahan, Sari adalah kesalahan terindah yang pernah Adam lakukan. Kesalahan yang tak perlu pembenaran. Jika menyayangi Sari adalah sebuah kegelapan, Sari adalah kegelapan yang hakiki yang pernah Adam nikmati. Kegelapan yang tak butuh pene...
My Universe 1
4292      1376     3     
Romance
Ini adalah kisah tentang dua sejoli Bintang dan Senja versiku.... Bintang, gadis polos yang hadir dalam kehidupan Senja, lelaki yang trauma akan sebuah hubungan dan menutup hatinya. Senja juga bermasalah dengan Embun, adik tiri yang begitu mencintainya.. Happy Reading :)
One of The Boys
788      470     8     
Romance
Summer is here, and Mercy O\'Keefe\'s will consist of sun, sea, sand - and her cousin Blake and his friends. But for Mercy, being \'one of the boys\' is about to take on a whole new meaning.
Today, I Come Back!
4017      1394     3     
Romance
Alice gadis lembut yang sebelumnya menutup hatinya karena disakiti oleh mantan kekasihnya Alex. Ia menganggap semua lelaki demikian sama tiada bedanya. Ia menganggap semua lelaki tak pernah peka dan merutuki kisah cintanya yang selalu tragis, ketika Alice berjuang sendiri untuk membalut lukanya, Robin datang dan membawa sejuta harapan baru kepada Alice. Namun, keduanya tidak berjalan mulus. Enam ...
Throwback Thursday - The Novel
16602      2515     11     
Romance
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
The Red Haired Beauty
473      326     1     
Short Story
Nate Nilton a normal senior highschool boy but when he saw a certain red haired teenager his life changed
Sebuah Musim Panas di Istanbul
415      300     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Help Me to Run Away
2654      1187     12     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
Nona Tak Terlihat
1746      1111     5     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...