Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Sudah memasuki tiga bulan Viola sekolah disini, tak ada yang membuatnya jenuh selama ini. Sekarang Viola dan teman temannya tengah duduk di Kantin dan tiba-tiba saja ponsel Viola bergentar tanda ada peaan masuk

DianSnuransyah : Dek kangen ?

Viola Anandini : cie yang kangen ama gue

DianSnuransyah : hahaha iya dek main yuk, gue pengen main ke rmh lu nih udh berapa bulan kga ketemu ye, gue pengen ngajak lo jalan

Viola Anandini : ayo kak, tapi kan gue masih disekolah, yaudah mumpung gue hari ini bawa mobil, nanti pulang  gue mampir deh ke rmh lu

DianSnuransyah : ga usah dijemput. Nanti gue sama ade gue

Viola Anandini : oh oke, cie gue mau dikenalin

DianSnuransyah : oke ntar gue sekitar jam 2an ke rmh lu ya? Ih kan sekarang Sabtu nyon ya gue juga set hari lah, hahaha iya doungs

Viola Anandini : oiya gue lupa. yaudah gue tunggu ka. Udah dulu ya kak gue masuk nih

DianSnuransyah : oke

Read,

“asik banget lo chattan sama Raffa ya? Lu backstreet? Lu mah ga bilang bilang ngapain sih pake backstreet segala udah sih gaakan ada yang marah ini” kata Elen

“eng...” kata Viola terpotong oleh Angel

“Iya lo mah jahat, lo gamau dimintai PJ apa sampe segitunya. Pake backstreet segala. Marah ah marah” kata Angel

“ikh lo mah apaan sih siapa coba yang jadian sama Raffa dan chattingan sama dia makanya sebelum lo nuduh orang tanya dulu kepastiannya”

“terus? Lo chattan sama siapa?” Angel menaikkan sebelah alisnya

“gue chattan sama temen gue yang waktu itu ketemu di perkumpulan alam coy”

~~~~

“dek?” Dian memasuki Rumahnya dan tengah mencari keberadaan adiknya

“dek lo dimana sih? Anjir” Dian berteriak sambil naik ke lantai atas dan memasukki kamar adiknya itu

“apaan si, berisik!” Raffa menyelimuti dirinya lagi

“bangun dek, udah siang kaya gini. Lo pasti tadi ga sekolah kan? Lu tuh gimana sih susah banget di aturnya, bangun cepet“ Dian menarik selimut adiknya

“ish” Raffa menarik selimutnya lagi

“dek, lu mau gini terus, sampe kapan sih? Lu teh laki laki dek harusnya lu bisa tanggung jawab sama perbuatan lo. Ayo Bangun!”

“maksud lo tanggung jawab?” Raffa membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya

“gue tau lo tadi gasekolah gara gara lo tidur karena semalem gadang nonton bola iyakan? Lo harusnya bisa bertangggung jawab sama perbuatan lo, kalau sekiranya lo gabisa lo gausah lakuin lah” Dian duduk dikasur adiknya

“dan lo itu harusnya mikir dong lo tuh sekarang udah kelas 11 harusnya lo buat planning buat kehidupan lo nantinya, sebentar lagi lo kelas 12 lo ujian kalau lo sering bolos kaya gini nanti kalau lo ga lolos gimana? Kasian sama ayah sama bunda mereka capek kerja buat kita, yaudah sekarang lo bangun mandi. Lo temenin gue”

“oke ka gue minta maaf, gue bangun dan gue janji gaakan susah diatur lagi,gue gamau nyusahin lo karena gue sayang sama lo, oiyya dan lo jangan deh sangkut pautin mereka berdua yang ga peduli sama gue, peduli cuman sama uang, di rumah ini yang peduli sama gue Cuma lo sma Bi Irah aja gaada lagi yang lain” Raffa memeluk kakanya

“dek lo jangan ngomong gitu biar bagaimanapun mereka tetep orang tua kita, mereka cari uang buat sekolah kita, mereka mau kita hidup layak dek” Dian berusaha menjelaskan sambil melepas pelukan adiknya

“sayang kata lo? Ga kak mereka ga sayang sama gue ataupun lo kalau mereka sayang harusnya mereka ada disini dan ngurus kita, bukan ngejar uang dan kita yang terlantar” Raffa tersenyum miring

“tapi de..” belum sempat Dian melanjutkan omongannya sudah dipotong terlebih dahulu

“udah lah kak, gue mau mandi” Raffa turun dari kasurnya dan pergi meninggalkan kakanya di kamar miliknya

“percuma gue jelasin setiap hari kalau nyatanya dia ga ngerti dan tetep benci sama ayah sama bunda, yah bun Dian janji Dian pasti bakal rubah Raffa jadi kaya dulu lagi, semenjak Fani pergi dari hidupnya dia jadi berantakan yah bun, asal ayah sama bunda tau Raffa itu sebenernya pinter baik tapi dia telah kehilangan kasih sayang dari 3 orang yang dia cintai, kalau aja bunda bisa dirumah dan ga kerja bunda pasti tau Raffa sekarang gimana. Dian mungkin ngerti keadaan ayah sama bunda tapi Raffa? Oiya yah bun Dian berniat ngenalin Raffa sama seseorang mungkin dengan kedatangan dia dihidup Raffa Raffa jadi kaya dulu lagi” kata Dian kepada dirinya sendiri

   Raffa telah selesai mandi dia menggunakan kaos hitam dan dibalut kemeja merahnya yang ia biarkan terbuka tidak dikancing dan jeans hitam dengan sepatu putih

“lo udah siap dek?” Dian membuka pintu kamar adiknya, dan adiknya hanya berdehem saja sebagai jawaban iya

“sumpah, lo keren hari ini” Dian mengacungkan kedua ibu jarinya

“mau kemana sih?”

“ada deh, poknya gue mau kenalin lo sama temen gue” Dian sangat bersemangat

“ayo akh jalan lama deh” lanjutnya

    Mereka berdua menaikki mobil hitam milik Dian dengan Raffa yang menyetir mereka menyusuri jalanan yang tidak terlalu macet dan sampailah mereka di rumah itu tepat pada rumah yang berada dijalan anggrek 2 no 12a

“ayo kita masuk” Dian hendak membuka pintu mobilnya

“males”

 “dek, katanya lo sayang sama gue?”

 “iya kak, iya”

"Ini kan rumah Viola?" kata Raffa dalam hati

“ayo dek” Dian menarik adenya lalu Dian memencet bel rumah itu, dan dibuka oleh perempuan paruh baya yang tak lain adalah mamah Viola

“Olanya ada tante?” Dian menyalimi punggung tangan mamah Viola dan diikuti oleh Raffa

“eh Dian, ayo masuk. Daritadi udah siap siap juga Olanya”

“ada Raffa juga?” Raffa tersenyum

“iya dia adik saya” Indah tersenyum lalu mengangguk

“yaudah masuk dulu yuk, mau ketemu Ola kan? Sebentar dipanggilin ya?” kata Indah

“ada Dian tuh dibawah?” Kata Indah setelah sampai dikamar Viola

“oke aku kebawah”

“yaudah sana cepet, mamah mau bantu bu sur didapur”

“iya mah”

“kak Dian” Viola menghampiri Dian dan memeluknya

“lo? Ngapain disini?”

“tuh” Raffa menunjuk Dian Dengan dagunya

“loh kalian udah saling kenal?” kata Dian

“kita satu kelas”

“oh gue baru tau, berarti gue gausah susah susah ngenalin ya, kalau kalian udah saling kenal”

“kita mau kemana ka?” Viola mengalihkan pembicaraan

“jalan ke mall atau nonton film aja yuk?”

 “boleh” kini Rafa yang menjawab

“ga ngajak lo!” Viola sinis

“gue jawab pertanyaan ka Dian”

“udah udah gausah berantem jadi makin cocok kalian tuh, yaudah ayok kita jalan” kata Dian

“dimana mamah kamu kita pamit dulu” lanjut Dian

Setelah selesai berpamitan mereka menuju mobil hitam milik Raffa dan Dian nyuruh Viola buat duduk di kursi depan sebelah Raffa dan biarin Dian duduk dikursi belakang

“dasar anak jaman sekarang baju aja samaan kaya gitu” Indah tersenyum setelah anaknya pergi

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Twins,My Hero
17352      3399     28     
Romance
Menceritakan kisah unik dari Alessa Samantha dan Andreas Sanjaya yang merupakan saudara kembar.
My LIttle Hangga
791      514     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.
Seberang Cakrawala
134      120     0     
Romance
sepasang kekasih menghabiskan sore berbadai itu dengan menyusuri cerukan rahasia di pulau tempat tinggal mereka untuk berkontemplasi
Bittersweet My Betty La Fea
5033      1596     0     
Romance
Erin merupakan anak kelas Bahasa di suatu SMA negeri. Ia sering dirundung teman laki-lakinya karena penampilannya yang cupu mirip tokoh kutu buku, Betty La Fea. Terinspirasi dari buku perlawanan pada penjajah, membuat Erin mulai berani untuk melawan. Padahal, tanpa disadari Erin sendiri juga sering kali merundung orang-orang di sekitarnya karena tak bisa menahan emosi. Di satu sisi, Erin j...
Hidden Words Between Us
1437      643     8     
Romance
Bagi Elsa, Mike dan Jo adalah dua sahabat yang paling disayanginya nomor 2 setelah orang tuanya. Bagi Mike, Elsa seperti tuan putri cantik yang harus dilindunginya. Senyum dan tawa gadis itu adalah salah satu kebahagiaan Mike. Mike selalu ingin menunjukkan sisi terbaik dari dirinya dan rela melakukan apapun demi Elsa. Bagi Jo, Elsa lebih dari sekadar sahabat. Elsa adalah gadis pertama yang ...
Power Of Bias
1095      637     1     
Short Story
BIAS. Istilah yang selalu digunakan para penggemar K-Pop atau bisa juga dipakai orang Non K-Pop untuk menyatakan kesukaan nya pada seseoraang. Namun perlu diketahui, istilah bias hanya ditujukan pada idola kita, atau artis kesukaan kita sebagai sebuah imajinasi dan khayalan. Sebuah kesalahan fatal bila cinta kita terhadap idola disamakan dengan kita mencitai seseorang didunia nyata. Karena cin...
Acropolis Athens
5705      2087     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
Shine a Light
819      534     1     
Short Story
Disinilah aku, ikut tertawa saat dia tertawa, sekalipun tak ada yang perlu ditertawakan. Ikut tersenyum saat dia tersenyum, sekalipun tak ada yang lucu. Disinilah aku mencoba untuk berharap diantara keremangan
The Hidden Kindness
415      293     2     
Fan Fiction
Baru beberapa hari menjadi pustakawan di sebuah sekolah terkenal di pusat kota, Jungyeon sudah mendapat teror dari 'makhluk asing'. Banyak sekali misteri berbuntut panjang yang meneror sekolah itu ternyata sejak ada siswi yang meninggal secara serius. Bagaimana cara Jungyeon harus menghadapi semua hal yang mengganggu kerja di tempat barunya? Apakah ia harus resign atau bertahan?
Game of Dream
1474      817     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...