Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Kini Viola sedang berdiri didepan gerbang sekolahnya, Viola baru pulang karena ada jadwal eskulnya kali ini. Viola menatap benda berbentuk lingkaran yang bertengger di pergelangan tangannya dan telah menunjukkan pukul 5 sore

“siniin semua tas lu” kata laki laki itu

“duh, sorry tapi gue cuman ada satu tas” kata Viola

Tanpa basa basi preman itu langsung menarik tas Viola, dan Viola tidak terima akan hal itu. Viola langsung menghajarnya preman itu hingga jatuh. Tiba tiba ada lelaki datang menggunakan motor sport hijaunya

“ngapain lo? beraninya ama cewek” laki laki itu menarik kerah preman dan melemparkan pukulan ke pipinya

“ampun bang, maaf” preman itu pergi

“awas lu berani macem-macem lagi, mati lo!” Raffa sedikit berteriak karena preman itu sudah pergi dari hadapannya

“gapapa?” Raffa membalikan badannya menghadap ke arah Viola

“seperti yang lo liat gue baik baik aja kok!”

“lo jago”

“thanks”

“mau ikut?”

“enggak makasih”                                                                    

“yaudah” Raffa pergi melaluinya

“dasar cowok gak peka” Viola bergerutu sendiri tapi tak lama dari itu Viola mendengar suara motor yang sama persis dengan motor Raffa

“naik. Atau gue tinggal?”

“kok lo balik lagi”

“cepet”

“iya ih bawel lho!”

“sini hp lo!” Raffa merebut hp Viola setelah mereka sampai di depan rumah Viola

“ih lo apa apaan sih? main ambi ambil hp orang aja” Viola merebut kembali hpnya yang berada di tangan Raffa

“diem”

“ngapain sih emangnya?”

“ntar juga lo tau” Viola mendengus kesal

“lama banget sih lo?” kata Viola jutek setelah Raffa mengembalikan ponselnya

“gue pamit ”

“udah sana lo pulang”  

“ngusir”

“B-O-D-O bodo!” Raffa melajukan motornya tanpa menanggapi omongan Viola

“hai sayang, eskul ya? BTW baru aja masuk sekolah baru udah dapet pacar” Indah menggoda setelah Viola duduk di atas sofa

“Mamah apaan sih, dia bukan pacar Ola mah” Viola menyahut tidak suka

“iya iya, kalau pacar juga gapapa kok dia ganteng” indah memberikan air putih dan obat kepada Viola

“minum dulu obatnya” Viola mengangguk dan menerima gelas yang berisi air putih dan obatnya lalu meminumnya

“yaudah mah, Ola ke kamar dulu ya mau mandi gerah” Indah mengangguk

Setelah Viola selesai mandi dia langsung berbaring diatas tempat tidurnya dan mengambil hpnya yang berada di nakas sebelah tempat tidurnya, dan ada notifikasi Line yang muncul

Raffadika : P

“lha ini anak kok tau pin gue ya?” gumam Viola dalam hati sambil sesekali berfikir

“berarti tadi dia masukin semua kontak dia ke hp gue” lanjutnya

Viola Anandini : apa ?

Raffadika :  keren lo ributnya!

Viola Anandini : iyalah Viola gituloh

Raffadika : bangga!

Viola Anandini : harus lah

Raffadika : besok gue jemput

Viola Anandini : engga

Raffadika : mau iya mau engga gue tetep jemput lo!

Viola Anandini : engga mau, gue besok dianter bokap

Raffadika : oh, yaudah

~~~~

“Ola?” Indah mengetuk pintu kamar Viola

“iya mah” Viola membuka matanya setelah mendengar suara Mamahnya

“ada apa mah” tanyanya setelah membuka pintu kamarnya

“kamu baru bangun? Belum ngapa ngapain?” Indah kaget melihat anaknya yang masih berantakan dengan rambut yang dikuncir kuda dan balutan kaos putih polos dan celana berwarna hitam diatas lutut

“emang kenapa sih mah? Biasanya ola juga bangun jam segini”

“itu di bawah ada yang nunggu kamu” Indah sedikit berbisik

“ohh”

“yang kemaren nganter kamu katanya namanya Raffa”

“hah? Raffa?” Viola membulatkan matanya

“iya udah sana mandi”

“iya mah” Viola menutup pintunya

ck, tuh bocah ngapain kesini sih, kan semalem gue udah bilang gue dianter bokap. Udah gue di bully abis abisan ini mah” gerutu Viola

Setelah selesai mandi dia segera bersiap untuk menuju lantai bawah tak lupa menyambar tas hitamnya dan telah menggunakan sepatu nike berwarna hitamnya

“Udah selesai kamu sayang, sini sarapan” kata Indah

“iya mah” Viola duduk

“papah mana mah ?” Viola memakan rotinya yang diisi selai kacang

“udah berangkat, katanya ada meeting mendadak”

“oh”

“iya, untung aja ada Raffa yang bisa nganter kamu”

 “nak Raffa udah sarapan? Sini bareng?” kata Indah

“udah tan, gausah repot repot”

“mamah ngapain sih ajak ajak Raffa sarapan”

“gapapa kali dia kan tamu” Viola langsung berpamitan setelah memakan habis sarapannya dan diikuti oleh Raffa

“ola?” Indah berteriak

“apa mah?” Viola menengok menjawab panggilan indah

“Ola kamu belum minum obatnya sayang” Indah membawa segelas air putih dan obat lalu memberikannya kepada Viola. Lalu Viola mengembalikannya setelah dia meminumnya

“lo ngapain sih jemput gue?”

“untung lo gue jemput. Kalau engga lo bakal telat”

Kali ini Raffa memilih menaiki mobilnya yang berwarna hitam karena cuacanya yang mendung sejak tadi. Dan sejak  tadi pula mereka dilanda keheningan, namun akhirnya Raffa membuka suaranya

“yang lo minum obat apa?” Raffa menoleh kepada Viola.

“mau tau banget ya?”

“gue nanya bener, soalnya gue pernah liat obat itu. Dulu gue punya temen dan dia sakit leukimia dan obatnya sama persis yang kaya lo minum tadi” muka Raffa kini tampak serius

Deg,

“apaan sih lo, i-itu kan Cuma vi-vitamin” Viola gugup

“oh” Viola tidak menjawab, dan suasana kembali hening seperti sebelumnya

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
1220      814     2     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
Popo Radio
11217      2181     20     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Dear Diary
532      331     1     
Fantasy
Dear book, Aku harap semoga Kamu bisa menjadi teman baikku.
Sekotor itukah Aku
411      313     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
4217      1738     9     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
Konfigurasi Hati
566      384     4     
Inspirational
Islamia hidup dalam dunia deret angka—rapi, logis, dan selalu peringkat satu. Namun kehadiran Zaryn, siswa pindahan santai yang justru menyalip semua prestasinya membuat dunia Islamia jungkir balik. Di antara tekanan, cemburu, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan, Islamia belajar bahwa hidup tak bisa diselesaikan hanya dengan logika—karena hati pun punya rumusnya sendiri.
Kare To Kanojo
6510      1753     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
Maaf katamu? Buat apa?
739      468     0     
Short Story
“Kamu berubah. Kamu bukan Naya yang dulu.” “Saya memang bukan Naya yang dulu. KAMU YANG BUAT SAYA BERUBAH!”
Anne\'s Pansies
7138      1716     8     
Inspirational
A glimpse of her mind.
karena Aku Punya Papa
495      358     0     
Short Story
Anugrah cinta terindah yang pertama kali aku temukan. aku dapatkan dari seorang lelaki terhebatku, PAPA.