Read More >>"> Alya Kirana ([2] Nge-game Bareng) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Alya Kirana
MENU
About Us  

Hari ini adalah hari Sabtu. Seperti biasa, Alya akan datang ke kedai kopi favoritnya dan duduk di kursi paling pojok dekat jendela. Namun, hari ini ia datang agak sore. Dan, di sinilah ia sekarang, di kedai kopi, sedang berjalan menuju kursi favoritnya dengan kedua tangannya yang membawa cheesecake dan cappucino.

"Aldi?" tanya Alya saat melihat Aldi duduk di seberang kursi favoritnya dengan tangan menggenggam ponsel yang dimiringkan, seperti sedang main game. Alya meletakkan cheesecake dan cappucinonya ke atas meja. Ia pun duduk diseberang Aldi.

"Eh, kamu ke sini? Saya kira hari ini gak ke sini." Ucap Aldi seakan sudah hafal rutinitas Alya. Ia meletakkan ponselnya di atas meja, lalu, melihat Alya. Alya tersenyum sangat tipis.

"Iya, biasanya kalo sabtu atau minggu gue dateng agak sore. Beres rumah dulu." Aldi mengangguk. "Itu Mobile Legends?" tanya Alya saat melihat game yang selalu ia mainkan saat bosan itu terpampang jelas diponsel Aldi. Aldi ikut melirik sebentar ke ponselnya. Lalu, kembali melihat Alya.

"Iya, kamu tau juga?"

"Ih, gue juga main itu." Suaranya terdengar sangat excited.

"Serius?" Alya mengangguk, "Mabar yuk. Mau, gak?" Alya kembali melihat ke arah ponsel Aldi yang masih menampilkan layar dari game itu.

"Ah, lo udah Epic, gue masih Master." Terdengar Aldi tertawa kecil.

"Naikin ke Grand Master dong, biar mabar di rank."

"Susah, kalah terus." ucapnya terdengar sedikit putus asa.

"Mainnya bareng temen, jangan sendiri."

"Gak ada, udah pada jauh ranknya." Aldi tertawa, lagi.

"Yaudah, sini saya yang mainin." Mendengar itu, Alya langsung terlihat semangat.

"Bener ya?"

"Iya, tapi sekarang main di classic atau custom aja dulu."

"Yaudah." Ucap Alya, lalu mengeluarkan ponselnya dari sling bag kecil yang selalu ia bawa.

"Apa nama akun kamu?"

"Sebentar," ia pun membuka ponselnya dan menekan icon yang bertuliskan Mobile Legends. Tak lama, mucul lah tampilan dari game itu. Sebelumnya, ia meng-klaim beberapa item dari game itu. Kemudian, ia menekan tombol profil yang ada dipojok kiri layar. "Namanya, birublue." Aldi segera mengetikkan nama itu dan menambahkannya sebagai teman.

"Udah ada belum?" Alya mengangguk, lalu ikut menekan tombol tambah untuk menambahkan akun Aldi sebagai teman. Kalau kalian ingin tahu, nama akun Aldi adalah No0b011.

"Kok, alay banget sih namanya?" ucap Alya saat melihat akun Aldi. Dibilang seperti itu, Aldi justru tertawa.

"Ya, emang sengaja." Lalu, Aldi mengundang Alya untuk bermain di classic. Tak lama, muncul tampilan untuk memilih hero. "Mau pake hero apa?"

"Zilong." Ia pun menekan icon bergambar hero laki-laki yang bernama Zilong itu. Namun terlambat, hero itu sudah digunakan oleh pemain lain. "Yah, Zilongnya dipake sama orang lain." Ucapnya yang terdengar kesal. Aldi sedikit tertawa mendengar Alya berkata dengan nada kesal seperti itu. Menurutnya, terdengar lucu.

"Pake yang lain aja. Layla juga bagus, kok."

"Yaudah, pake Layla." Dengan terpaksa ia menekan icon bergambar hero perempuan yang bernama Layla. Aldi menggunakan Alucard, dan Alya menggunakan Layla. Permainan pun dimulai. Mereka berjalan beriringan, dengan Alya dibelakang Aldi.

"Kamu ikut aku aja." Alya hanya mengangguk, matanya tetap fokus pada layar ponselnya. "Jangan disitu, ngumpet sini dibelakang aku." Alya pun mengikuti perintah Aldi, ia menjalankan heronya ke rumput yang ada dipojok kanan dan berdiri dibelakang hero Aldi. Saat Aldi menyerang, Alya ikut membantu.

Aldi tertawa tiap kali mendengar suara Alya yang berteriak seperti, "Eh, Aldi, tolong banget ini aku dikejar-kejar, ih." Lalu, Aldi akan menjawab, "Ya, makanya kamu bantuin aku aja dibelakang, gak usah maju-maju buat ngelawan." Atau, "Ah, tuh kan mati. Dibilang, aku ini belum jago pake Layla." dan Aldi hanya menanggapinya dengan tertawa. Permainan pun selesai, tim Alya dan Aldi yang memenangkan permainan.

"Ih, kamu kok jago sih dapet MVP? Ah, kesel."

"Kamu juga jago, kok. Aku ini noob sebenernya."

"Noob aja kamu kayak gitu, gimana kalo gak noob." Aldi hanya tertawa. Entah sejak kapan, dan siapa yang memulai. Hingga mereka merubah gaya bicaranya, yang semula 'Gue-lo' dan 'Saya-kamu' tiba-tiba menjadi 'Aku-kamu'. Namun, keduanya terlihat nyaman dengan gaya bicaranya yang baru.

"Mau main lagi, gak? Tapi di custom aja." Alya hanya mengangguk, menyetujui ajakan Aldi. "Mau musuhan apa temenan?"

"Musuhan aja," Namun, tiba-tiba, "Eh, jangan deh. Temenan aja."

"Enggak, udah musuhan aja." Alya sedikit mengerucutkan bibirnya, membuat Aldi tertawa. "Yaudah." Aldi pun mengundang Alya untuk bermain di custom. Di sini, Alya menggunakan hero perempuan, Odette dan lagi-lagi Aldi menggunakan Alucard, hero yang menurut Alya tampan.

Selama permainan, Alya tidak berhenti mengoceh. "Bentar, ah, pulang dulu. Nyawanya mau habis." atau "Aldi, kamu jangan bunuh aku, loh, ya." yang lucunya, saat Aldi menyerang Alya, "Aldi, ih. Ih, ih parah. Udah dong. Jahat banget, sih, aku dibunuh. Ah, kan mati, kesel." Dan itu membuat Aldi tidak bisa berhenti tertawa. Permainan pun selesai dan dimenangkan oleh Aldi.

"Parah banget, sih, mainnya bunuhan." Lagi-lagi Aldi tertawa.

"Aku gak sengaja, loh."

"Lain kali harus aku yang menang." Terlalu asik bermain, sampai tidak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Minuman yang ada diatas meja mereka pun sudah habis.

"Al, pulang, yuk." Alya pun melihat jam tangannya. Lalu, ia mengangguk, dan memasukkan ponselnya ke dalam sling bag kecilnya itu. "Mau makan dulu, gak?" tanya Aldi. Alya pun menyelempangkan sling bagnya.

"Boleh, laper juga."

•••

"Gak bawa jaket?" tanya Aldi. Alya menggelengkan kepalanya. Lalu, Aldi melepas jaket levisnya, hingga tertinggal kaos hitam polos ditubuhnya. Saat ini, mereka berada didepan kedai kopi, lebih tepatnya ditempat motor Aldi terparkir. "Nih, pake jaket aku. Besok-besok, kalo pergi bawa jaket, ya." ucapnya sambil menaruh jaketnya ke tangan Alya. Alya langsung memakaikan jaket Aldi pada tubuhnya, terlihat sedikit kebesaran, dan tentu saja tercium aroma parfum Aldi.

"Kalo pergi kan naik bus. Jadi, gak perlu bawa jaket."

"Pokoknya, mulai besok, mau naik bus, atau enggak, tetep bawa jaket, ya." Alya hanya mengangguk. Lalu, ia menepuk puncak kepala Alya. Diperlakukan seperti itu, membuat jantungnya sedikit berdetak tak karuan.

Mereka menyusuri jalanan kota Jakarta dengan motor matic yang dikendarai Aldi. Di perjalanan, Alya hanya diam. Karena menurut Alya, ngobrol di jalan itu kurang bagus dan kurang enak. Ia tak bisa mendengar suara dengan jelas jika sedang berada di jalan. Hasilnya, ia akan berteriak "Hah?" atau "Apa? Ngomong apa sih?" Dan, itu sungguh membuatnya tak nyaman.

"Mau makan di mana, Al? Aku gak tau tempat makan daerah sini."

"Nasi goreng dipinggir jalan deket rumah aku aja."

"Oke, kasih tau arahnya, ya." Alya hanya mengangguk.

•••

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tentang Kita
1515      654     1     
Romance
Semula aku tak akan perna menduga bermimpi pun tidak jika aku akan bertunangan dengan Ari dika peratama sang artis terkenal yang kini wara-wiri di layar kaca.
Carnation
407      291     2     
Mystery
Menceritakan tentang seorang remaja bernama Rian yang terlibat dengan teman masa kecilnya Lisa yang merupakan salah satu detektif kota. Sambil memendam rasa rasa benci pada Lisa, Rian berusaha memecahkan berbagai kasus sebagai seorang asisten detektif yang menuntun pada kebenaran yang tak terduga.
PENTAS
871      536     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Why Joe
942      499     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
Verletzt
1179      529     0     
Inspirational
"Jika mencintai adalah sebuah anugerah, mengapa setiap insan yang ada di bumi ini banyak yang menyesal akan cinta?" "Karena mereka mencintai orang yang tidak tepat." "Bahkan kita tidak memiliki kesempatan untuk memilih." --- Sebuah kisah seorang gadis yang merasa harinya adalah luka. Yang merasa bahwa setiap cintanya dalah tikaman yang sangat dalam. Bahkan kepada...
DANGEROUS SISTER
7169      1721     1     
Fan Fiction
Alicea Aston adalah nama barat untuk Kim Sinb yang memiliki takdir sebagai seorang hunter vampire tapi sesungguhnya masih banyak hal yang tak terungkap tentang dirinya, tentang jati dirinya dan sesuatu besar nan misterius yang akan menimpanya. Semua berubah dan menjadi mengerikan saat ia kembali ke korea bersama saudari angkatnya Sally Aston yang merupakan Blood Secred atau pemilik darah suci.
Phased
5001      1569     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
CALISTA
281      217     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?
Angkara
787      477     1     
Inspirational
Semua orang memanggilnya Angka. Kalkulator berjalan yang benci matematika. Angka. Dibanding berkutat dengan kembaran namanya, dia lebih menyukai frasa. Kahlil Gibran adalah idolanya.
NYUNGSEP
4064      1370     6     
Romance
Sejatinya cinta adalah ketulusan. Jika ketika hati telah 'nyungsep', terjatuh pada seseorang, apa yang boleh buat? Hanya bisa dengan tulus menjalaninya, ikhlas. Membiarkan perasaan itu di hati walaupun amat menyakitkan. Tak perlu jauh mengelak, tak perlu ditikam dengan keras, percuma, karena cinta sejati tidak akan pernah padam, tak akan pernah hilang.