Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cazador The First Mission
MENU
About Us  

Bagian Satu

Mimpi itu terus menghantuiku, mimpi yang terus terulang, terus terjadi seolah?seolah tiada akhir. Aku menjadi khawatir setiap kali malam tiba, jika aku dipaksa untuk menyaksikan kejadian di dalam mimpi itu lebih banyak lagi, aku akan gila.

Kenangan buruk, meski itu bukan hal yang kualami secara langsung, tapi aku bisa mengingatnya seperti aku menyaksikan kejadian itu beberapa menit yang lalu tepat dihadapanku dengan mata kepalaku.

Aku sempat berpikir untuk tidak tidur dan melakukan kegiatan yang paling aku suka dan aku kuasai, berburu. Namun sebagai manusia biasa aku memiliki batas kelelahan yang dapat diterima oleh tubuh. Sampai akhirnya aku tertidur dan aku melihat mimpi itu lagi.

Didalam mimpi itu, seorang prajurit ... tidak, tapi dua orang prajurit dengan perlengkapan tempur lengkap. Armor fullbody berwarna putih dengan lambang cross berwarna merah dibagian dada sebelah kiri. Setiap kali mereka bergerak, dentingan dari baju besi mereka yang tumpang tindih menulikan telinga.

Mereka berdua tertawa, kedua prajurit itu sedang tertawa lepas menikmati apa yang mereka lakukan. Dengan senyum yang menghiasi wajah penuh bercak darah. Di bawah kaki salah satu prajurit itu terlihat sebuah mayat, mayat seorang laki-laki yang terlihat begitu mengerikan.

Lengan kirinya putus sedangkan lengan kanan pria itu terpelintir kearah yang tidak seharusnya. Begitu juga dengan kedua kakinya. Jari-jarinya hancur, remuk tak beraturan. Perutnya tampak tersobek, sehingga organ dalamnya terlihat jelas. Wajahnya hampir tak berbentuk. Dibalut warna merah darah secara menyeluruh.

"Membosankan."

Ucap seorang prajurit sembari meludah kearah mayat laki-laki yang berubah menjadi seonggok daging di bawah kakinya.

"Sudah kuduga kita seharusnya memperlakukannya lebih baik."

"Sepertinya kau sangat menyesal. Yah ... itu salahmu sendiri."

"Jika saja aku lebih lembut melakukannya, mungkin aku bisa lebih lama menikmati jeritannya."

Sesal prajurit pertama sembari menghela napas panjang.

Prajurit kedua dengan gembira menampar wajah seorang wanita yang mungkin berumur sekitar dua puluhan. Prajurit itu menjambak rambut wanita itu kemudian menampar dan memukulnya.

Wanita itu terus meronta dan berteriak minta pengampunan, air mata mengalir membasahi kedua pipinya bercampur dengan darah. Namun selaras dengan setiap teriakannya, sang prajurit terus melakukan aksi brutalnya. Prajurit itu menghajar korban kebengisannya tanpa rasa iba.

Wanita itu tak berdaya, rasa sakit yang dia rasakan melampaui batas yang dapat diterima tubuh dan berakhir kehilangan kesadarannya.

Kemudian terdengar suara melengking keras terompet yang membuat raut wajah para prajurit tampak bermasalah.

"Sepertinya hanya sampai disini."

"Ya, itu sinyal untuk mundur."

Sahut prajurit kedua sembari menghunuskan pedangnya dan menggorok leher wanita itu dengan ekspresi penuh kepuasan.

Kemudian, kedua prajurit tersebut meninggalkan korban kebrutalan mereka begitu saja.

Lalu aku terbangun dengan suasana hati yang begitu mengerikan.

***

 

Bagian Dua

Aku terbangun dan apa yang kusaksikan bukanlah langit-langit dengan atap yang biasa kulihat. Tapi sebuah langit malam dengan bintang yang bertabur dan bulan yang bersinar dengan lembut.

 

Sangat Indah.

 

Benar juga, hari ini aku pergi berburu di hutan sebelah barat Desa Lerida. Sepertinya aku tertidur setelah selesai memasang perangkap. Aku adalah seorang Hunter, mungkin terdengar sombong jika aku yang mengatakannya, tapi aku cukup terampil dalam bidang ini.

 

Kemampuan seperti kamuflase, mencari jejak hewan, kemampuan memanah, memainkan pisau lempar, seni berpedang. Meski semua itu aku latih secara otodidak namun aku percaya dengan kemampuanku.

 

Ini memang bukan kali pertama berburu bagiku, tapi setelah mengalami mimpi buruk itu membuatku tidak bersemangat.

 

"Mimpi sialan."

 

Aku mengumpat pada diriku sendiri.

 

Sebaiknya aku mengecek jebakanku dan segera bersiap untuk pulang. Aku tidak terlalu berharap mendapat buruan untuk malam ini. Bukan karena kemampuanku kurang, lebih tepat disebut jika aku tidak memiliki hasrat untuk melakukan pekerjaan setelah mimpi mengerikan yang kualami tadi.

 

Aku tinggal di sebuah peternakan milik panti asuhan di Desa Lerida. Desa Lerida terletak jauh di selatan Kerajaan Salvillage. Desa Lerida sendiri termasuk desa yang miskin, para pedagang dari kota besar seperti Levida tidak bisa beroperasi di desa kami karena infrastruktur jalanan yang sulit dilalui dan hanya datang secara berkala.

 

Kembali ke topik sebelumnya. Aku harus mengecek jebakan dengan mood yang buruk. Yah ... itu semua memang berkat mimpi buruk yang kualami beberapa hari ini yang menurunkan semangat motivasiku. Jika boleh kutafsirkan, memang keadaan sekarang tidak beda jauh dari arti mimpi yang kualami. Hubungan Kerajaan Salvillage dengan Kerajaan tetangga sedikit menegang dan perang dapat pecah kapanpun.

 

"Persetan dengan urusan para manusia kotor yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain bahkan ketika dengan sadar mereka memakan uang haram dari hasil menggelapkan dana. Dasar bangsawan bajingan."

 

Aku mendesah lemas mengeluarkan semua udara yang terhimpun dalam paru-paruku.

 

Lagipula masalah negara bukan urusan rakyat kecil seperti diriku. Setidaknya aku tidak ingin terlibat dengan hal yang merepotkan.

 

Terlepas dari semua urusan Kerajaan maupun konflik politik yang sering diperebutkan. Ini adalah kehidupanku, aku akan menjalaninya dengan penuh kebebasan. Jika boleh memilih, aku ingin menjadi seorang pandai besi. Hmm, tidak ada alasan yang khusus aku memilih pandai besi.

 

Bakatku dalam berburu memang bagus dan aku ingin meningkatkannya, tapi itu sekedar hobi. Aku membutuhkan pekerjaan, jika aku dapat membuat senjata yang cocok dan lebih baik dari standar pasar, itu akan sangat berguna untukku dimasa depan.

 

Saat aku berpikir tentang masa depanku, aku mendengar suara ringikan hewan dari arah yang hendak aku tuju.

 

"Apa aku mendapat sesuatu?"

 

Aku mempercepat langkah dan menyusuri lebatnya hutan. Tapi aku tidak ceroboh, setiap derap langkahku tidak menghasilkan suara. Akupun menipiskan hawa keberadaanku. Teknik yang terus aku latih sejak umurku masih enam tahun secara mandiri.

 

Teknik ini begitu berguna ketika aku gunakan untuk berburu, dengan begitu aku dapat mendekati hewan buruanku dengan mudah. Kemampuan bertarung juga penting, tidak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Mungkin saja aku akan membutuhkan kemampuan ini untuk membunuh manusia, meski aku sendiri belum pernah melawan seorangpun.

 

Meski malam ini aku tidak begitu bersemangat, tapi jika aku memikirkan anak-anak panti yang menungguku itu membuatku semakin terbebani. Sebagai kakak laki-laki tertua di panti asuhan, aku berkewajiban untuk membantu mengurus panti asuhan.

 

"Ini semua membuatku lelah."

 

Ini kulakukan juga sebagai balas budi karena panti asuhan telah merawatku selama ini, mungkin begitu. Aku tak ingat dengan orang tuaku, tapi itu bukan masalah. Jika mereka memang membuangku karena tidak membutuhkanku, untuk apa aku harus mengkhawatirkan hal tersebut.

 

Jangan dibuat pusing.

 

Memikirkan itu semua, akhirnya aku melihat asal suara ringikan yang aku dengar. Tidak salah lagi, jebakan yang aku pasang berhasil menangkap hewan buruan. Seekor rusa jantan muda dengan sepasang tanduk yang mencuat dari kepalanya.

 

Sepertinya rusa itu menyadari keberadaanku, dia mulai bergerak semakin agresif berusaha melepaskan diri dari jebakan penjerat yang kupasang. Tidak ada gunanya lagi aku mengendap-endap, lagi pula aku cukup percaya diri dengan jebakan yang kubuat.

 

Aku mempersiapkan busurku, mengambil satu anak panah dan membidikkannya tepat ke daerah vital rusa buruanku. Anak panah melesat dan mendarat tepat di tempat yang kuinginkan. Rusa itu mengeluarkan suara yang khas sebelum akhirnya tumbang dan tak berdaya terhadap nasibnya.

 

Apa aku harus mengolahnya sekalian disini?

 

"Tidak, aku sedang malas."

 

Biasanya aku langsung menguliti dan membersihkan hewan buruanku di sungai terdekat. Karena aku lagi tidak begitu ada niat untuk melakukannya, akan aku pasrahkan urusan tersebut kepada pengurus panti.

 

Tidak mungkin aku memberikan urusan seperti ini pada Maria karena dia perempuan, meskipun dia yang bertanggungjawab masalah makanan. Lebih tidak masuk akal lagi jika aku menyuruh anak panti yang masih begitu kecil untuk memotong daging rusa yang masih belum diolah. Bisa-bisa mereka nanti malah menangis dan tambah merepotkan.

 

"Kalau begitu sisanya hanya Tangier."

 

Setelah melakukan eliminasi terhadap orang yang akan menjadi korban penyerahan tugasku, aku akhirnya berpikir lebih baik jika aku menyerahkannya pada Tangier. Lagi pula, panti asuhan kekurangan tenaga. Meski bantuan dana dari Kerajaan memang tersalurkan. Tapi aku tahu jumlahnya jauh lebih kecil dari yang seharusnya.

 

"Semua ini adalah ulah dari bangsawan sialan itu."

How do you feel about this chapter?

6 5 1 0 4 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Rohmad

    @Earthquake masih lanjut kaka, ditunggu ya!

    Comment on chapter Prolog
  • Earthquake

    Rohmad, dlanjut gk tuh novel?

    Comment on chapter Prolog
  • MoneyMan

    Baperrr

    Comment on chapter Kecerobohan
  • MoneyMan

    eh.. nih Cazador kekar kgak ?

    Comment on chapter Memulai Perjalanan
  • MoneyMan

    Hahahaha... seru juga

    Comment on chapter Prolog
  • Earthquake

    Setelah sy baca bagus, tapi penulisannya "maaf" kurang baik.. perbaiki dulu nanti saya "LIKE"
    satu lagi, sebaiknya jangan dibuat ruwet kaya sinetron, simple aja tapi padet.. ane janji kasih "LIKE" deh

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 02-
  • Nara313

    Pencurii

    Comment on chapter Memulai Perjalanan
  • Nara313

    Lumayan gan..

    Comment on chapter Prolog
  • Firnanda

    Mantap... Tapi harus lebih greget dong !!! Alur crita dan plot nice... Fight tambahin H3h3h3h3

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 01-
  • Founder

    Agak berbelit-belit. Tapi dah bagus.

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 01-
Similar Tags
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
4217      1738     9     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
Love vs Ego
9333      2058     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Behind the Camera
1886      723     3     
Romance
Aritha Ravenza, siswi baru yang tertarik dunia fotografi. Di sekolah barunya, ia ingin sekali bergabung dengan FORSA, namun ternyata ekskul tersebut menyimpan sejumlah fakta yang tak terduga. Ia ingin menghindar, namun ternyata orang yang ia kagumi secara diam-diam menjadi bagian dari mereka.
TRIANGLE
12103      1917     3     
Romance
"Apa pun alasannya, yang namanya perselingkuhan itu tidak bisa dibenarkan!" TRIANGLE berkisah tentang seorang gadis SMA bernama Dentara dengan cerita kesehariannya yang jungkir balik seperti roller coaster. Berasa campur aduk seperti bertie botts bean. Berawal tentang perselingkuhan pacar tersayangnya. Muncul cowok baru yang berpotensi sebagai obat patah hati. Juga seorang dari ...
An Hourglass from the Opus Kingdom
489      284     3     
Science Fiction
When a girl, rather accidentaly, met three dwarfs from the Opus Kingdom. What will happen next?
Adelaide - He Will Back Soon
1619      833     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
Error of Love
1353      645     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Nirhana : A Nirrathmure Princess
15995      2378     7     
Fantasy
Depresi selama lebih dari dua belas tahun. Hidup dalam kegelapan, dan berlindung di balik bayangan. Ia hanya memiliki satu harapan, yang terus menguatkan dirinya untuk berdiri dan menghadapi semua masalahnya. Ketika cahaya itu datang. Saat ketika pelangi akhirnya muncul setelah hujan dan awan gelap selama hidupnya, hal yang tak terduga muncul di kehidupannya. Fakta bahwa dirinya, bukanlah m...
Petrichor
5277      1679     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Secret Elegi
4378      1287     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...