Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bukan Kamu
MENU
About Us  

       Di pagi buta, Muti sudah terbangun dari tidur lelapnya. Bergegaslah ia mandi dan mensujudkan dirinya ke hadapan Sang Penyayang ketika manusia sudah tak mendapat kasih sayang. Ia tengok ponselnya, ada 1 message. Siapa lagi kalo bukan Tama sendernya. Muti hanya tersenyum dengan pesan itu.

       Matahari tak enggan untuk menampakkan sinarnya menyoroti suasana ibu kota yang sudah padat penduduk. Seperti biasa deru motor Aldi, membuat Muti bergegas menujunya. Sebelum sampai di kampus, Muti selalu nyabu bersama Aldi. Sarapan bubur maksudnya. Jika tidak nyabu di tempat langganan mereka makan nasi uduk ibu kantin di kampus.

       "Nanti jalan yuk balik ngampus?" ucap Aldi di sela-sela makannya.

       "Mau jam berapa?" Muti berbalik bertanya.

       "Selesai mata kuliah kita aja." mengungkapkan dengan antusias.

       "Oke deh. Insyaallah kalo engga ada keperluan." Muti mengiyakan.   

       Dari kejauhan Tama harus melihat kembali Muti dan Aldi bersama.

       "Apakah dia tak memikirkan perasaan ku? Hey Tama, kalo lo engga ngakuin kalo lo suka sama dia. Jangan menyesal kalo dia jadi milik orang lain." runtuk Tama dalam hati.

       "Tapi gue sadar, gue bukan pria baik-baik."

                                                ***

       Setelah selesai breakfast, mereka jalan menuju kelasnya. Di halaman kantin tanpa sengaja Muti melihat Tama.

       "Hai Tam? Mau kemana?" sapa Muti.

       "Hai (melambaikan tangan). Mau breakfast Mut." balas Tama.

       "Oh gitu, yang kenyang aja ya", ucap Muti menggoda.

       "Pastinya donk." Ucapnya sedikit gugup.

       Aldi menatap sinis padaku. In my heart, I'm so broke cause I see her with him. Jeoleous tentu, marah pastinya.

       Mereka berdua masuk ke kelas berbarengan, karena ada jadwal mata kuliah yang kebetulan memang di takdirkan sama. Mereka, memperhatikan dosen yang menerangkan pelajaran kewarganegaraan.

       Banyak pertanyaan yang diajukan oleh Muti dan Aldi. Kalau yang bertanya bukan Aldi pasti Muti, begitu pula sebaliknya kalau Muti tidak bertanya Aldi yang bertanya. Benar-benar kompak mereka.

       Sampai saatnya kebersamaan Aldi dan Muti berpisah karena jadwal mata kuliah berbeda.

       "Gue ada kelas nih? Gue duluan ya?" ucap Aldi.

       "Oh yaudah gih. Jangan sampe telat." Muti memperingatkan.

       "Lo engga ada kelas?" tanyannya.

       "Engga ada. Adanya nanti jam setengah satu. Lo tahu sendiri, kalo hari sabtu jadwal gue engga terlalu padat." Jelasnya.

       "Terus? Lo mau ngapain sekarang?" tanya Aldi antusias.

       "Gue mau ke taman aja ahh apa engga gue ke perpus tapi bisa juga ke ruang KSR." Timpalnya.

       "Oh ya udah. Gue duluan. Sampai ketemu nanti." Aldi mulai beranjak pergi.

       Di balik tembok itu, aku sudah kesekian kalinya memperhatikannya. Tak ada keberanian untukku menemuinya ketika ia sedang bersama Aldi.

       "Lo ngapain Tam?" ucap Fey menepuk pundaknya sekaligus mengagetkan seorang yang pria yang sedang memperhatikan gadis pujaannya.

       "Ahh, eeenggg... eeeennggaaa kok." Tama yang gelagapan.

       Fey menengok ke arah di mana mataku tertuju.

       "Oh itu. Lo dari tadi ngeliatin Muti. Haha :D . Tama...Tama..." ledeknya.

       "Sssttt jangan berisik nanti kedengeran." Tama berbicara di sebelah daun telinga Fey.

       "Mut... Muti... Tama ngeliatin lo mulu nih !!" teriak Fey asal.

       "Aduh." ucapku dengan menepuk jidat.

       Muti menoleh dan menghampiri kami berdua.

       "Kenapa?"

       "Ini nih Mut. Ta..." ucap Fey yang tak jadi melanjutkan kata-katanya karena terlanjur aku injak kakinya untuk diam.

       Muti hanya menoleh padanya. Tamapun hanya mampu tersenyum tanpa berkata.

       "Mut, kayanya dia pengen ngobrol sama lo deh. Soalnya dia dari tadi ngeliatin lo terus. Kaya ada yang pengen diungkapin." ucap Fey setelah terlepas dari injakan ku.

       "Fey, lo apaan sih." Keluh Tama.

       "Engga kok Mut. Biasa aja." Lagi-lagi Tama mengelak.

       "Emang mau ngobrol tentang apa?" tanya Muti.

       "Engga Mut, Fey bohong kok." Dan itulah Tama, selalu mengalihkan perbincangan.

       "Lo mau ke mana Mut?" tanya Fey.

       "Engga tau juga deh. Sebenernya tadi gue mau ke taman tapi pengen ke perpus kalo di pikir-pikir lagi gue juga pengen ke ruang KSR." jelas Muti.

       "Kenapa lo engga sama Tama aja? Lo engga ada kelas jugakan Mut?" tanya Fey. Muti hanya mengangguk.

       "Lo jugakan Tam? Engga ada kelas?" tanya Fey.

       "Iya sih." ucapku sambil garuk-garuk kepala agak canggung.

       "Kalian berdua jalan-jalan sana? Gue mau masuk dulu nih, biasa ada kelas." ucap Fey mendorong tubuh kami berdua untuk enyah dari hadapannya.

                                                ***

        Tidak ada perbincangan yang banyak di antara aku dan Muti. Sampai akhirnya kita berdua memutuskan untuk ke taman sekedar berbincang-bincang. Setalah kejadian kemarin, membuatnya begitu canggung.

        Ternyata Muti merasakan ada yang aneh terhadap Tama, tak banyak berbicara dan cukup diam.

        "Lo kenapa Tam?" tanya Muti.

        "Gue engga kenapa-kenapa." Tama yang sesantai mungkin.

         "Kayanya lo sama gue jadi agak canggung. Biasa aja deh." ucap Muti.

         "Canggung? Engga deh. Itu perasaan lo aja kali." 

         "Engga kok, gue yakin. Itu bukan perasaan gue, tapi emang kenyataan. Kenapa lo kaya gitu?" ucap Muti sekenanya.

         "Hmm. Gue jadi engga enak sama hal yang kemarin." Ucapnya ragu.

         "Oh itu. Ya udahlah, engga usah terlalu di pikirin. Sama gue sih, santa aja." ucap Muti.

         "Ih, ngapain sih Muti sama Tama. Engga biasanya deh mereka bareng." Ucap salah satu mahasiswi yang lewat di hadapan mereka.

         "Bukannya Muti pacarnya Aldi?" ucap yang satunya.

         "Emang engga ad cewek lain apa yang dipilih Tama?"

         "Kok mau ya Aldi di selingkuhin?"

         Untuk kali ini Muti tidak tinggal diam, dia menegur wanita itu dan berkata, kalau dirinya tidak selingkuh. Gimana mau selingkuh punya pacar juga engga. Pada kenyataannya dirinya dan Aldi memang sering bersama, tapi hubungan Muti dan Aldi hanya teman dekat.

         "Gue fikir lo bener-bener pacarnya Aldi." Sergah Tama.

         "Tadikan lo udah denger sendiri,gue emang seket sama Aldi, sering jalan bareng kemana-mana bareng berangakat sekolah bareng. Tapi gue engga ada hubungan apa-apa sama dia." Jelas Muti.

         "Kalo bener lo pacarnya dia juga engga apa-apa kok." Ucapnya yang tak serius.

         "Hahaha. Entar lo cemburu lagi. Hahaha." Seringainya dengan begitu senang.

         "Hahaha. Kalo gue cemburu gimana?" ucap Tama dengan wajah serius.

         "Hahaha. Lo cemburu sama gue? Mana mungkin!" elak Muti.

         "Gue cemburu sama lo Mut, kalo lo lagi sama Aldi!" ucapnya kembali, dengan menatap bola mata Muti lekat-lekat.

         "Alah. Bohong banget sih." ucap Muti mengibaskan tangannya.

         "Coba lo lihat mata gue, apa ada kebohongan." Ucapnya dengan nada semakin serius.

         Muti hanya menatap mata, tak lama kemudian.

         "Gue serius Mut, tapi bohong. Hahaha." Tama tertawa dengan renyah melihat ekspresi wajahnya.

         "Hahaha. Engga lucu", ucap Muti sambil memukul keras lengan Tama sehingga meninggalkan bekas merah.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • nanisarahhapsari

    @ReonA masih baru bngt ini hehe. Makasih :)

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    Ceritanya keren kok kak, diksinya lumayan, cuma harus memerhatikan Puebi aja. Semangaaattt

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
LELAKI DENGAN SAYAP PATAH
8753      2787     4     
Romance
Kisah tentang Adam, pemuda single yang sulit jatuh cinta, nyatanya mencintai seorang janda beranak 2 bernama Reina. Saat berhasil bersusah payah mengambil hati wanita itu, ternyata kedua orang tua Adam tidak setuju. Kisah cinta mereka terpaksa putus di tengah jalan. Patah hati, Adam kemudian mengasingkan diri dan menemukan seorang Anaya, gadis ceria dengan masa lalu kejam, yang bisa membuatnya...
Intuisi
4081      1261     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
REVIVE TIME
4377      1361     9     
Mystery
Kesalahan ada pada setiap orang. Kesalahan pernah terjadi pada setiap orang. Bagaimana caramu memperbaiki kesalahan di masa lalu? Yah, mungkin memang tidak bisa diperbaiki. Namun, jika kamu diberikan kesempatan untuk kembali ke masa lalu akankah kamu memperbaikinya?
LELATU
242      212     0     
Romance
Mata membakar rasa. Kobarannya sampai ke rongga jiwa dan ruang akal. Dapat menghanguskan dan terkadang bisa menjadikan siapa saja seperti abu. Itulah lelatu, sebuah percikan kecil yang meletup tatkala tatap bertemu pandang. Seperti itu pulalah cinta, seringkalinya berawal dari "aku melihatmu" dan "kau melihatku".
R.A
2438      1221     2     
Romance
Retta menyadari dirinya bisa melihat hantu setelah terbangun dari koma, namun hanya satu hantu: hantu tampan, bernama Angga. Angga selalu mengikuti dan mengganggu Retta. Sampai akhirnya Retta tahu, Angga adalah jiwa yang bimbang dan membutuhkan bantuan. Retta bersedia membantu Angga dengan segala kemungkinan resiko yang akan Retta hadapi, termasuk mencintai Angga. - - "Kalo nanti ka...
Pertualangan Titin dan Opa
3639      1376     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Violetta
626      373     2     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Find Dreams
283      233     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
TERSESAT (DILEMA)
17448      3442     27     
Mystery
Cerita TERSESAT ( DILEMA ) ini ada juga di situs Storial.co, lho. Sedang diikutkan dalam kompetisistorialmei19, nulissukasuka, ceritainaja. Isi Sinopsis dan beberapa Episode di dalamnya sudah direvisi ulang agar lebih berbeda dengan isi sebelumnya. Bagi yang penasaran, yuk ikuti di link ini: https://www.storial.co/book/tersesat-dilema/ Ditunggu ulasan, saran, masukan, dan kritik kalian di s...
The watchers other world
2051      848     2     
Fantasy
6 orang pelajar SMA terseret sebuah lingkarang sihir pemanggil ke dunia lain, 5 dari 6 orang pelajar itu memiliki tittle Hero dalam status mereka, namun 1 orang pelajar yang tersisa mendapatkan gelar lain yaitu observer (pengamat). 1 pelajar yang tersisih itu bernama rendi orang yang suka menyendiri dan senang belajar banyak hal. dia memutuskan untuk meninggalkan 5 orang teman sekelasnya yang ber...