Loading...
Logo TinLit
Read Story - BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS
MENU
About Us  

Setelah sampai di rumah Rayyan membongkar bagasi lalu mengeluarkan koper-koper Faiha. Sambil menggendong Faiha yang sudah tertidur Yara membawa satu koper. Dua koper lainnya dibawa oleh Rayyan. Yara langsung membawa Faiha ke dalam kamar. Membongkar koper berisi bantal dan selimut Faiha.

Yara tersenyum melihat Faiha yang tertidur dengan lelap, terlihat nyaman. Wajah Faiha yang lebih cenderung bule membuat Yara sedikit lupa kalo itu putri Mettasha.

Setelah itu Yara keluar kamar. Terlihat Rayyan sedang menyeduh teh.

“Ra, mau?”

Yara cuma menggelengkan kepala. Yara menyetel tv dengan suara pelan. Mengganti-ganti channel yang dirasa menarik sambil berbaring di sofa depan tv.

“Kakinya minggir dikit Ra.”

Yara cuma melipat kakinya dengan malas-malasan.

“Gak makan lagi? Tadi kamu makannya dikit Ra, tumben.”

Mata malas Yara menjawab Rayyan hanya dengan lirikan.

“Kenapa sih kamu dari tadi dilihatin gak ngenakin banget.”

“Gue sebel aja lihat lu meluk Mettasha tadi.”

Rayyan hampir keselek teh hangatnya. “Ni anak ditanya daritadi diem aja giliran ngomong bikin batuk.”

“Kalo tadi gak suka kenapa dilihatin?”

“Eh! Pinter. Emang gue sengaja lihatnya. Makanya pindah ke privat room dulu kalo mau pelukan di depan umum.

“Di depan umum apanya sih Ra? Orang di depan rumah Mettasha juga gak ada siapa-siapa.”

Yara makin sebel aja ke Rayyan lalu beringsut meninggalkan ruang tamu.

“Mau ke mana??”

“Sare!*”

 Rayyan sampe kaget Yara galak banget.

 

Pukul 06:00

Yara keluar kamar, sedangkan di dapur sudah berisik suara pisau beradu dengan talenan.

“Ra, Faiha udah bangun?”

Sambil menguap Yara mendekati dapur kotor di mana Rayyan berdiri di seberang meja sibuk memasak. Yara menggeser kursi.

“Masak apa Ray?”

“Masak sayur sup. Terus mau goreng ayam.”

“Asyikk!”

“Buat Faiha”

“TAU!”

Rayyan tertawa. Yara hanya melihat sekilah reaksi Rayyan dengan wajah sebal.

“Lucu tau gak? Kemarin kamu jealous gara-gara aku meluk Mettasha. Sekarang malah jealous ke anaknya. Hahaha...”

“Jealous? Siapa yang bilang? Nggak kok.”

“Kalo iya juga gak apa Ra.”

Mata Rayyan ngewink sebelah.

“Ihhh!” Yara ngusap-usap lengan kanan-kirinya geli melihat Rayyan. Yara berdiri lalu meninggalkan kursinya.

“Ke mana?”

“Ke dunia lain!”

Yara meninggalkan dapur untuk kembali ke kamar. Mumpung Faiha belum bangun Yara bersiap untuk mandi.

Setengah jam kemudian Yara keluar kamar mandi. Kaget Rayyan udah lagi baringan di atas kasur di dekat Faiha. Yara cuma pake bathrobe, beruntung tinggal pake baju luar aja. Yara lihat mata Rayyan masih terpejam. Setelah membawa baju luar Yara kembali ke kamar mandi.

Udah kayak iklan kopi di tv Yara jadi senyum-senyum sendiri.

“Ray... Eray... bangun.”

Rayyan langsung terbangun. Mukanya kaget lihat ke Yara lalu Faiha. Otaknya loading kalo Rayyan habis ketiduran.

Rayyan mengikuti Yara yang berjalan di depannya sedangkan Faiha sambil ngucek-ngucek mata dituntun Faiha ke dapur bersih.

“Faiha duduk di sini ya. Kalo mau turun bilang.”

Yara mengambil nasi tidak lupa pakai wadah cantik buat Faiha.

“Faiha mamnya mau disuapin?”

Faiha ngangguk-ngangguk sambil pegang sendok ngaduk-aduk makannya.

“Sini sama om”

Rayyan gemas lihat Faiha lucu banget.

Faiha makan dengan lahap. Begitu pula yara dan Rayyan.

Sambil sibuk nyuapin Faiha makan Rayyan sibuk ngomong ke Yara tanpa lihat ke arahnya kasrena sibuk nyuapin. “Ra, hari ini ke cafe? Aku mau minta libur, mau jalan-jalan bareng Faiha. Hayuk kalo mau ikut.”

“Enggak Ra, gue ada janji sama Wildan mau ketemuan.”

“Emang ketemuannya jam berapa?”

“Sore sih.”

“Temenin aku jalan-jalan dulu donk sama Faiha, habis itu kita belanja bulanan. Baru deh kamu ketemuan.”

“Yaudah deh. Aku bilang dulu ke Toni kalo gitu.”

“Desi ke mana? Dia cuti.”

“Cuti apaan?”

Rayyan masih sibuk menyuapi Faiha.

“Ke Singapura. Pengen lihat kegiatan Dodi di sana katanya.”

“Beuhh! Baru kemarin si Dodi nyerita kalo WA dia diblokir Desi. Eh! Sekarang udah ketemuan aja.”

“Hahaha... mereka berdua emang pasangan ajaib! Gue gak sabar pengen ondangan ke meraka. Ray, siniin deh. Gue gantian nyuapin Faiha, lu makan gih! Entar yang masak gak makan-makan lagi.”

Wadah cute Fiha dikasihin ke Yara. “Duh! Cute banget sih Faiha... Sayang... baik banget makannya. Hahaha...”, Yara tertawa keras.

Sambil ngambil nasi Rayyan tersenyum “Syukur deh Yara udah baikan, gak kayak tadi malam.”

 

Selesai makan Faiha dikasih mainan di atas karpet bulu ruang baca. Dia langsung main sendiri. Yara mulai beres-beres rumah sambil mengawasi Faiha. Rayyan masih di kamarnya, mandi dan beres-beres kamar. Sehabis Yara beres-beres pas banget Rayyan turun lalu sibuk nyuci baju, sementara Yara memandikan Faiha.

Rayyan selesai nyuci, sedangkan Faiha dan Yara sudah cantik duduk di depan tv. Setelah barang yang dibawa sudah dirasa cukup mereka meninggalkan rumah menuju mall terdekat, membawa Faiha bermain dilanjut belanja bulanan.

 

Selesai bermain dan berbelanja merekapun kembali ke rumah. Yara mandi, kembali berdandan, dan memakai baju yang dirasa cocok.

“Ra... Nih ada Wildan jemput.”

Sambil berlari-lari kecil Yara menuju ruang tamu.

“Hey! Yuk berangkat. Dadah Rayyan, dadah Faiha...”

Yara mencium pipi Faiha. Kembali menutup pintu dari luar, bergegas menghampiri Wildan yang sudah duduk di motornya.

Mereka pergi ke cafe kopi. Yara bercerita kalo dari kemarin Rayyan dan dirinya sibuk pedekate sama Faiha, anak dari Mettasha. Sedangkan Mettasha sedang mengurusi bisnisnya pergi ke luar kota. Mettasha sibuk berbicara namun Wildan tumben hanya tersenyum saja. Merasa ada yang aneh Yara langsung bertanya, “Kenapa lu? Kok kayak yang beda ya malam ini?”

“Beda gimana??” Wildan berusaha tersenyum tapi teras canggung dan aneh.

“Kalo ada masalah cerita aja gak apa.”

Wildan terlihat bingun, gak tau harus mulai dari mana.

“Ra, lu tau kan kalo gue dari dulu selalu suka lu.”

“Iya, tau. Kenapa??”

“Sebenarnya bapak dan ibu ngejodohin gue sama anak rekan bisnisnya, udah lama, tapi gue tolak gara-gara gue gak suka, gue sukanya sama elu. Tapi semuanya jadi kacau setelah gue gak sengaja bilang kalo gue sukanya sama lu. Bapak dan ibu gue gak setuju sampai kapanpun kalo gue nikah sama lu. Gue dari dulu paling gak bisa kalo harus menentang mereka.”

Mulut Yara langsung kering. Yara tau. Ya mau digimanain lagi kalo oarngtua udah gak setuju. Yara juga menghargai kedua orangtua Wildan karena Yara pernah punya orangtua yang lengkap.

“Dan... Jangan nangis!”

Wildan mencopot kacamatanya. Sambil menunduk dia menangis.

“Dan... Tisu.”

Wildan menerima tisu pemberian Yara sementara Yara terasa ada sesuatu yang hilang. Seseorang yang mencintainya sejak SMA harus pergi, tak bisa dimiliki. Yara tak menangis, namun mata dan wajahnya terasa panas. Yara menggeser duduknya, lalu menepuk-nepuk bahu Wildan. Yara ingin menangis, namun tertahan. Mengingat Faiha yang seadng bermain dengan Rayyan, bertambah akrab.

“Gue sekarang sendirian”

 

BERSAMBUNG...

 

Ket.: *Sare: tidur (bahasa Sunda)

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • Aniek_Rizka

    @mugi.wahyudi Wuhuuu,,, Makasih buat pujiannya. Lanjutin nih menyebalkannya. :D

    Comment on chapter Ide Gila
  • mugi.wahyudi

    Amat sangat perlu dilanjutkan. Anti-mainstream emang seringnya menyebalkan

    Comment on chapter Ide Gila
  • Aniek_Rizka

    @Dewiagita26 makasih... :)

    Comment on chapter Rayyan Pratama
  • Dewiagita26

    NEXT NEXT NEXT!!!

    Comment on chapter Rayyan Pratama
Similar Tags
My Reason
720      475     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Untouchable Boy
683      473     1     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
Melihat Mimpi Awan Biru
4025      1333     3     
Romance
Saisa, akan selalu berusaha menggapai semua impiannya. Tuhan pasti akan membantu setiap perjalanan hidup Saisa. Itulah keyakinan yang selalu Saisa tanamkan dalam dirinya. Dengan usaha yang Saisa lakukan dan dengan doa dari orang yang dicintainya. Saisa akan tumbuh menjadi gadis cantik yang penuh semangat.
Meta(for)Mosis
11309      2353     4     
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya. Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
My Noona
6149      1501     2     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...
Half Moon
1171      640     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
A You.
887      468     1     
Romance
Ciara Leola memiliki ketakutan yang luar biasa kepada Shauda Syeffar. Seorang laki-laki yang dulu selalu membuatnya tersenyum dan menyanyikan lagu-lagu cinta untuknya setiap hari. Ciara melanjutkan hidupnya sebagai orang asing di hadapan Shauda, sedangkan Shauda mengumpat kepada dirinya sendiri setiap hari. Lagu-lagu cinta itu, kemudian tidak lagi dinyanyikan.
TERSESAT (DILEMA)
17324      3426     27     
Mystery
Cerita TERSESAT ( DILEMA ) ini ada juga di situs Storial.co, lho. Sedang diikutkan dalam kompetisistorialmei19, nulissukasuka, ceritainaja. Isi Sinopsis dan beberapa Episode di dalamnya sudah direvisi ulang agar lebih berbeda dengan isi sebelumnya. Bagi yang penasaran, yuk ikuti di link ini: https://www.storial.co/book/tersesat-dilema/ Ditunggu ulasan, saran, masukan, dan kritik kalian di s...
A Ghost Diary
5462      1777     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Babak-Babak Drama
479      334     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...