Read More >>"> BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS (Dia Yang Disampingmu Selalu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BLACK HEARTED PRINCE AND HIS CYBORGS
MENU
About Us  

Malam itu bagai malam terakhir bagi Wildan dan Yara. Mereka hanya ngopi, makan, lalu ngobrol. Gak lebih. Setelah Wildan mengantar Yara pulang mereka langsung berpisah. Yara bertekad nggak akan memberitahukannya ke Rayyan. Rayyan sudah menemukan kebahagiaannya, gak boleh dirusak. Begitu fikir Yara.

Keesokan harinya Rayyan kembali cuti dari kantor demi pendekatan dengan Faiha sementara Yara siang hari pergi ke cafe. Desi masih belum pulang, dan Yara gak akan cerita kalo dia dan Wildan putus. Hari ini terasa lengang dan sunyi bagi Yara. Di rooftop cafe miliknya Yara menikmati kopi dan novelnya. Gak mau memikirkan apa yang sudah terjadi di hidupnya. Sendirian. Hhffff... Yara kembali mengambil cangkir kopi lalu menyesapnya. Jadikan hidup seperti minum kopi, pahit adalah cita rasa kopi agar citarasanya terasa.

Yara tak tau entah apa yang dilakukan Rayyan dan Faiha hari ini. Yara berencana untuk membuat tenda, barbeque, dan membuat tenda di sini besok.

Setelah sore hari Yara pulang ke rumah. Rumah dalam keadaan gelap. Yara segera mencari kunci di tasnya, masuk ke rumah lalu menyalakan semua lampu.

Yara mengambil jus mangga terakhirnya karena just di handy cool tinggal sedikit dan akan habis sekarang juga. Yara menyalakan tv, namun acara di tv tak membuat Yara merasa baikan. Yara mematikan tv lalu meyalakan handphonenya yang sudah dia matikan sejak siang. Banyak chat masuk namun Yara tak berminat mengecek satu pun. Yara membuka semua akun media sosial miliknya, siapa tau ada hiburan untuknya. Di IG Rayyan terlihat dia memposting banyak foto dengan Faiha. Teman-teman Yara memposting foto pertemuan di reuinian. Semakin Yara mengecek sosial media melihat wajah-wajah dan semua postingan orang lain yang dikenal ataupun tidak terlihat hidupnya bahagia. Rasa sakit dan iri semakin terasa menyergap. Yara meletakkan handphone ke meja, tangannya meraih gelas jus mangga. Meminum perlahan lalu terhenti. Pada akhirnya air mata Yara menetes lalu mengalir deras. Dia terlalu takut ditinggal sendirian. Tanpa teman-teman, tanpa keluarga atau orang tua, bahkan tanpa Rayyan.

Dari arah pintu tiba-tiba terdengar ketukan, tak lama seseorang masuk.

“Ra...”

Yara gelagapan menghapus air matanya. Lalu meletakkan gelasnya ke meja.

“Ra,,, kenapa? Nangis kenapa?”

Rayyan yang kaget langsung duduk di samping Yara dan mendekapnya.

“Sttt... udah jangan nangis.”

“Faiha mana?”

Sambil nangis Yara nanyain Faiha.

“Udah aku antar pulang barusan ke Mettasha.”

“Ray,,, lu jadi mau ninggalin gue nikah sama Mettasha dan langsung punya Faiha? Faiha lucu banget lho. Hehe...", sambil menahan tangisnya Yara tertawa. Wajah Yara yang putih terlihat sangat merah.

“Kamu ngomong apaan sih?", raut wajah Rayyan keruh. Yara masih tersenyum tapi air matanya masih tetap keluar, sekarang malah ditambah sesenggukan. Rayyan yang gak pernah lihat Yara menangis seperti itu langsung mendekap Yara. Badan Yara yang lebih kecil masuk penuh ke dalam pelukan Rayyan.

"Aku gak jadi milih Mettasha. Aku milihnya kamu. Aku gak akan pernah ninggalin kamu.”

“Bohong! Hehehe...” Yara berusaha menjauh dari pelukan Rayyan.

"Hehehe... Hikz! Eray lu gak usah bohong".

Rayyan kembali berusaha memeluk Yara yang berontak  tetap gak mau dipeluk.

"Aku gak bohong. Jangan gini Ra. Mau ketawa ya ketawa aja, mau nangis ya nangis sekalian. Sakit banget pasti kamu nangis sambil ketawa!" Rayyan berhasil memeluk Yara. Kini Yara nangis sejadi-jadinya.

"Eray, kayaknya gue cinta sama lu. Hikzz... Bukan sebagai adik, gue suka lu sebagai lelaki yang gue sayang dan hormati buat.. Hikz!" Rayyan bisa merasakan bagaimana badan kecil yang sedang dia peluk itu berguncang. Mata Yara kembali memburam akibat air matanya yang kembali ke luar deras lalu membasahi jaket Rayyan.

"... Buat jadi suami gue."

Entah kenapa air mata Rayyan pun jatuh.

“Aku gak bohong kalo aku mau tetap hidup sama kamu. Kita udah menjalani semuanya sampai hari ini berdua". suara Rayyan mendadak serak dan bergetar.

"Kadang aku jealous lihat kamu sama Wildan. Kamu juga jealous kan kalo lihat aku lagi sama Mettasha ataupun sama anaknya.”

Yara yang mendengar ada yang aneh dengan suara Rayyan beringsunt perlahan dari pelukan Rayyan. Matanya yang sembab menatap wajah Rayyan. Yara langsung setengah berdiri bertumpu dengan kedua lututnya beralaskan sofa empuk di depan Rayyan persis. Memeluk leher Rayyan. Menenangkan Rayyan yang rupanya menangis. Rayyan memeluk pinggng Yara. Tak lama Rayyan masih dengan suara yang serak melanjutkan kalimatnya.

“Kamu gak akan sendiri. Sampai kakek-nenek kita bakalan selalu bareng. Aku udah bilang ke Mettasha mohon maaf kalo aku gak akan pernah bisa ninggalin kamu. Aku lebih milih hidup bareng kamu.”

“Lu tau kalo gue putus sama Wildan kemarin?”

“Tanpa aku tau pun aku bakal tetap milih kamu.”

Yara mengelus-elus kepala Rayyan.

"Hihi... Makasih Eray."

Yara mengecup kepala Rayyan. Rayyan hanya tersenyum bahagia.

“Udah jangan nangis, entar tambah jelek.”

“Jelek juga elu suka kan. Pake ngata-ngatai lagi!”

“IYA! Suka pake banget!

Rayyan dan Yara pun tertawa bersama. Pelukan mereka semakin erat.

Dengan posisi berpelukan seperti itu mereka berdua enggak beranjak. Bodo amat walaupun handphone di saku jaket Rayyan bergetar berkali-kali.

 

Di suatu cafe outdoor di Singapore...

"Tuh kan! Brengsek emang si Rayyan."

"Gimana?... Gimana?"

"Gimana apanya, diangkat juga enggak!"

Desi yang merasa dimarahi Dodi langsung melotot.

"Des...." Dodi memanggil Desi pelan. Tau kalo Desi marah.

"Jangan marah. Telfonnya gak diangkat sama Rayyan jadi bukan maksud marahin lu."

Persetan sama si Dodi yang udah ngebentak dia barusan. Kini Desi bingung sambil meilhat handphonennya. Bossnya juga telfonnya gak aktif, gak bisa dihubungi.

"Gue apresiasi tindakan Rayyan yang biasanya plin-plan"

Dodi yang udah nyerah nelfon meletakkan handphone ke meja cafe. "Gue juga gak tau harus gimana pas tadi dia chat kalo dia udah ambil keputusan dan bilang ke Mettasha kalo lebig milih Yara. Padahal gue sih yakin banget kalo Yara pasti bakal milih hidup baru sama Wildan. Yang paling bikin gue shock waktu Rayyan bilang kalo pun Yara pilih Wildan dia bakal hidup sendiri di rumah itu". Dodi langsung begidig sendiri lalu ngelus-ngelus lengannya kanan-kiri. "Udah kayak mau jadi biksu dia tu"

Desi langsung terkekeh gara-gara ngebayangin Rayyan botak. Gak cocok banget.

"Kenapa ketawa?" Sambil nanya gitu muka Dodi cengo. Bukannya ngejawab malah ketawa Desi makin keras. Bodo amat dilihatin orang-orang bule maupun orang-orang berwajah oriental di sekitaran cafe.

"Enggak... Hahaha..."

"Astaghfirullah... Gue baru tau kalo calon istri gue rada gila ya. Tadi marah sekarang ketawanya udah ngakak aja"

"HAHAHA..." Ketawa Desi tambah keras aja bikin Dodi berdiri lalu berjalan sedikit menuju belakang kursi Desi, berusaha membekap mulut Desi dari belakang tapi Desi malah bergerak-gerak sambil masih ketawa membuat Dodi makin bingung harus bergerak ke mana.

 

Kadangkala kita sibuk mencari orang yang sempurna ataupun sibuk mencari cinta dari orang lain. Bahkan sulit merasakan jika di samping kita ada orang yang selalu ada untuk kita, menyayangi, bahkan menerima berbagai kekurangan kita. Bahagia itu sederhana, sesederhana kita sedikit demi sedikit belajar peka dan mencintai orang disekita kita.

 

END!

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • Aniek_Rizka

    @mugi.wahyudi Wuhuuu,,, Makasih buat pujiannya. Lanjutin nih menyebalkannya. :D

    Comment on chapter Ide Gila
  • mugi.wahyudi

    Amat sangat perlu dilanjutkan. Anti-mainstream emang seringnya menyebalkan

    Comment on chapter Ide Gila
  • Aniek_Rizka

    @Dewiagita26 makasih... :)

    Comment on chapter Rayyan Pratama
  • Dewiagita26

    NEXT NEXT NEXT!!!

    Comment on chapter Rayyan Pratama
Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Letter hopes
888      496     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
in Silence
408      283     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Rinai Hati
488      258     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
I have a dream
270      221     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
School, Love, and Friends
16505      2601     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Hati Yang Terpatahkan
1846      839     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Meja Makan dan Piring Kaca
48388      6942     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Kisah yang Kita Tahu
5107      1446     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...