Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bulan dan Bintang
MENU
About Us  

Kalau Bintang nggak bolehin Bulan untuk nginep, biar aja nanti Bulan aduin ke Tante Vani kalau Bintang itu pernah ngumpetin tas orang dan masuk BK!” ancam Bulan. Dan ini sudah beberapa ancaman yang ia berikan pada Bintang.

Respons Bintang hanya senyum miring saja. Dalam hati ia tersenyum puas. Bintang tahu ancaman-ancaman yang diberikan Bulan itu tidak ada yang benar, karena bukan dia pelakunya. Dan Bintang senang karena sekarang Bulan bingung mau mengancam dengan cara apalagi.

“Ya Allah, kuatkanlah iman Bulan, jangan buat Bintang senyum-senyum nggak jelas Ya Allah. Bulan kan jadi takut”

Bintang melotot saat sadar apa yang diucapkan Bulan. Kenapa sih anak ini selalu salah kaprah?

“Pulang sana!” usir Bintang.

Bulan memanyunkan bibirnya. “Masa diusir sih, kalau punya ilmu tuh jangan pelit-pelit lah Tang,”

Bintang mencebikan bibirnya, “Masa bodo.”

“Bintang!!” jerit Bulan frustasi.

Bintang hanya mengedikkan bahunya tanda tidak peduli. Bintang langsung melangkah cepat untuk segera masuk rumahnya. Tapi, lagi-lagi ia dicegah oleh Bulan.

“Plis Tang, lagian Bulan kan nggak modus. Ini tuh Bulan mau minta ajarin kimia,” mohon Bulan lagi.

“Nggak.”

“Plis, Bulan janji deh beliin Bintang game PS yang baru...” sogok Bulan kali ini dengan PS. Bintang pasti tidak akan menolak.

“Nggak.”

“YA UDAH! DASAR PELIT! BERUANG KUTUB PELIT! HUH!” ujar Bulan tegas seraya menghentakan kakinya ke tanah.
Bulan langsung berlari dan berniat untuk pulang sendiri. Sedangkan Bintang yang melihat kepergian Bulan hanya mengangkat satu alisnya seraya bergumam, “Cewek rusuh,”

***

Sekarang Bulan sedang memikirkan cara bagaimana agar Bintang mau membantunya mengerjakan tugas ini. Karena, Bulan sudah berjanji pada Melan. Kalau Bulan yang mengerjakan, bisa-bisa ada gambar telur ceplok di buku Melan.

“Hayo, lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba suara seseorang membuat Bulan mengerjap beberapa kali.

“Sejak kapan lo di sini?” tanya Bulan heran.

Orang itu tersenyum manis. “Ketahuan banget lagi ngelamunnya. Aku baru dateng kok,”

Bulan hanya mengangguk.

“Kamu kenapa sih Bul? Kok gelisah gitu?” tanya Zoella penasaran.

Bulan menghela napasnya pelan. “Jadi gue tuh lagi mikir gimana caranya supaya Bintang bisa bantuin gue ngerjain tugas kimia,” jelasnya.

“Kimia? Mana soalnya? Kali aja aku bisa bantu,” tawar Zoella dengan senang hati.

Bulan menyodorkan buku Melan pada Zoella. Zoella menerimanya dan melihat-lihat materi tersebut. Hanya selang beberapa menit, Zoella bisa menyelasaikan soal itu.

“Ini,” katanya memberikan buku Melan.

“Susah kan, maka—” Bulan melongo ketika melihat soal-soal yang tadinya kosong menjadi terisi penuh dengan jawaban yang Bulan sama sekali tidak mengertinya.

“Lo—lo yang ngerjain ini semua?” Bulan masih takjub dengan apa yang dia lihat.

Zoella tersenyum malu lalu mengangguk. “Aku emang suka sama kimia, jadi soal yang ini aku pernah ngerjain sebelumnya,”

Bulan hanya mengangguk dan menyimpan kembali buku Melan ke tasnya. Setidaknya ia bisa menepati janjinya pada Melan kalau dirinya akan menyelesaikan tugasnya. Walaupun Bulan tidak jadi menggencarkan modusnya pada Bintang.

***

“Mana buku gue?” Melan sudah berdiri di depan pintu kelas seraya berkacang pinggang.

Dengan raut wajah yang sedang kesal, Bulan langsung memberikan buku Melan tanpa berbicara sepatah kata pun. Bulan langsung masuk kelas dan menelungkupkan kepalanya dibalik tasnya. Melan yang melihat itu hanya bisa mengerutkan alisnya. Tumben, biasanya kalau pagi Bulan sudah teriak-teriak tidak jelas. Melan berjalan menghampiri Bulan.

“Bul? Lo kenapa?” bisik Melan. “Apa gara-gara tugas gue ya? Lo keberatan ya? Kalau itu gue minta maaf deh,” lanjutnya.

Respons Bulan hanya menggeleng tidak bersuara.

“Bul! Cerita dong. Kalau ini bener karena tugas, gue minta maaf deh ...”

Karena sudah geram Bulan bangun menatap Melan tajam. “Bukan! Ngapain juga gue marah gara-gara tugas!”

“Ih, nggak usah teriak-teriak dong,” Melan malah balik mengomel. Melan tipe orang yang sangat tidak suka dibentak-bentak. Padahal, dia sendiri hobinya membentak orang. Apalagi manusia yang beranama Rayhan Sadewa.

“Aduh! Apa sih kaleng rombeng berisik banget!” teriak ketua kelas mereka, Rangga.

“BACOT!!” Bulan dan Melan kompak membentak Rangga.

Seisi kelas langsung tertawa melihat ekspresi Rangga yang memelas. Saat sedang asyik tertawa tiba-tiba saja dari luar kelas terdengar orang berlari sangat kencang dan hampir menabrak pintu kelas IPA 6.

“Ada apa lagi sih Guh? Itu pintu hampir rusak gara-gara lo lari kenceng banget!” omel Rangga melihat Teguh si pelaku yang hampir saja merusak pintu kelas.

Teguh mengatur napasnya lalu ia mulai menceritakan apa yang terjadi. “Di—di lapangan, Bintang lagi dijemur dan mukanya babak belur!” serunya.

Bulan yang mendengar nama laki-laki itu langsung mematung. Babak belur? Tapi... Bulan harus menahan dirinya. Ya! harus!

“Bul? Itu Bintang lho, kok lo malah diem aja?” Melan menggoyangkan bahu Bulan untuk sadar kalau laki-laki yang ia puja itu sedang dijemur ditambah wajahnya yang katanya babak belur.

Karena suara Melan yang sangat panik membuat seisi kelas Bulan melihat Bulan dengan tatapan penuh tanya.

“Bul, calon imam lo tuh di luar. Nggak mau ngelihat?” celetuk Rangga meledek Bulan.

“Iya. Lihat deh Bul, mukanya biru-biru gitu!” Teguh ikut menimpali.

“Bodo amat!” Bulan menakan kata-katanya dan kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja.

***

“Bulan,” panggil seseorang yang baru masuk ke dalam kamarnya. Siapa lagi kalau bukan Zoella.

“Hm,” hanya dehaman yang Bulan berikan. Ia melanjutkan membaca buku.

Zoella mendekat dan duduk di bibir kasur. “Kamu kenapa Bul? Dari siang muka kamu kelihatan bete. Kamu lagi ada masalah?”

Bulan merubah posisi dari tengkurap menjadi duduk. “Emang kenapa sih kalau muka gue bete? Ada masalah sama lo?”

“Lho? Bukan gitu Bulan... aku cuma tanya aja. Mungkin aku bisa bantu,” ucap Zoella pelan. Jujur, ia sedikit kaget saaat Bulan membentaknya tiba-tiba.

“Ini tuh gara-gara lo!”

“Hah? Gara-gara aku? Kenapa?”

“Gara-gara lo gue diturunin di jalan sama Bintang dan Bintang lebih milih lo!”

“Padahal, tadi juga Bintang suruh aku pergi ke sekolah sendiri. Emang dia nggak cerita?”

Seketika wajah kesal Bulan memudar ia kelihatan bingung. Ia mendekat pada Zoella.

“Maksud lo?”

“Jadi, Bintang punya alasan kenapa nurunin kamu di jalan. Nggak lama kamu turun, dia juga suruh aku turun dan aku tanya kenapa, dia bilang, ada motor yang dari tadi ngikutin. Bintang cuma nggak mau kamu kenapa-napa,” jelas Zoella panjang lebar.

Seketika ujung bibir bulan tertarik. Jadi... Bintang juga peduli sama Bulan? Kalau begitu, besok Bulan akan minta maaf sekaligus memberi bekal untuk Bintang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Pat

    Bintang tuh "pacarable" banget !! Hahaha ..

    Comment on chapter Bagian Satu
Similar Tags
Monoton
571      398     0     
Short Story
Percayakah kalian bila kukatakan ada seseorang yang menjalani kehidupannya serara monoton? Ya, Setiap hari yang ia lakukan adalah hal yang sama, dan tak pernah berubah. Mungkin kalian tak paham, tapi sungguh, itulah yang dilakukan gadis itu, Alisha Nazaha Mahveen.
Switched A Live
3546      1392     3     
Fantasy
Kehidupanku ini tidak di inginkan oleh dunia. Lalu kenapa aku harus lahir dan hidup di dunia ini? apa alasannya hingga aku yang hidup ini menjalani kehidupan yang tidak ada satu orang pun membenarkan jika aku hidup. Malam itu, dimana aku mendapatkan kekerasan fisik dari ayah kandungku dan juga mendapatkan hinaan yang begitu menyakitkan dari ibu tiriku. Belum lagi seluruh makhluk di dunia ini m...
The World Between Us
2439      1046     0     
Romance
Raka Nuraga cowok nakal yang hidupnya terganggu dengan kedatangan Sabrina seseorang wanita yang jauh berbeda dengannya. Ibarat mereka hidup di dua dunia yang berbeda. "Tapi ka, dunia kita beda gue takut lo gak bisa beradaptasi sama dunia gue" "gue bakal usaha adaptasi!, berubah! biar bisa masuk kedunia lo." "Emang lo bisa ?" "Kan lo bilang gaada yang gabis...
My Soulmate Is My Idol
2704      1036     0     
Romance
Adeeva Afshen Myesha gadis cantik yang tak pernah mengenal cinta sampai dia menyukai salah satu penyanyi bernama Gafa Aileen, sebenarnya sebelum Gafa menjadi penyanyi terkenal Adeeva sudah menyukainya. "Gafa itu punya suara yang lembut, dia pembawa warna baru di hidup gue. Meskipun sekarang gue tau Gafa ga suka Gue tapi Gue yakin bakal bisa bikin Gafa jatuh cinta sama gue" ~Adeeva Af...
Light in the Dark
2008      881     3     
Romance
IF ONLY....
538      387     2     
Romance
Pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta sepihak… Perasaan yang berakhir bahkan sebelum dimulai… Merasa senang dan sedih seorang diri, benar-benar seperti orang bodoh. Ada penyesalan besar dalam diriku, padahal masih banyak hal yang ingin kuketahui tentang dirinya. Jika saja aku lebih berani bicara padanya saat itu, kira-kira apa yang akan terjadi?
Coldest Husband
1643      832     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Premium
RESTART [21+]
9871      3363     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Mapel di Musim Gugur
463      331     0     
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah. Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
LELAKI DENGAN SAYAP PATAH
8725      2781     4     
Romance
Kisah tentang Adam, pemuda single yang sulit jatuh cinta, nyatanya mencintai seorang janda beranak 2 bernama Reina. Saat berhasil bersusah payah mengambil hati wanita itu, ternyata kedua orang tua Adam tidak setuju. Kisah cinta mereka terpaksa putus di tengah jalan. Patah hati, Adam kemudian mengasingkan diri dan menemukan seorang Anaya, gadis ceria dengan masa lalu kejam, yang bisa membuatnya...