Loading...
Logo TinLit
Read Story - My X Idol
MENU
About Us  

Setelah makan siang bersama Kang Ikal, aku kembali ke dalam gedung fakultas dan masuk ke salah satu kelas untuk melanjutkan jadwal kuliahku di sore hari. Seperti biasanya, aku duduk di samping Nila atau Bram, dan Rangga yang akhir-akhir ini sedang sibuk dengan perilisan film yang di bintanginya itu, selalu datang cukup terlambat dan tidak duduk di sampingku. Aku hanya ingin menetralkan perasaanku dan tak berlanjut peduli padanya.

“Di cariin dari tadi malah kabur,” protes Sinta yang menungguku untuk makan siang bersamanya.

Ini demi kelangsungan kisah cintaku, sedikit berkorban tak apalah.

Lalu selanjutnya, Sinta kembali membuka suara.

“La, aku ngerasa gak enak. Gara-gara aku ngajakin kamu meet and greet, kamu akhirnya ketemu sama mantanmu,” ucap Sinta begitu aku duduk di sampingnya.

Sejujurnya aku tidak yakin apakah pertemuanku dan Rangga saat meet and greet dulu adalah awal dari segalanya. Karena aku merasa Rangga sudah merencanakan jauh sebelum pertemuan kami di acara meet and greet dulu.

“Gak usah minta maaf. Kan kamu juga gak tau, Sin. Yang harusnya minta maaf itu aku, aku nyembunyiin semuanya dari kamu, padahal kamu suka sama Rangga,” kataku.

Sinta menggeleng, ia menggenggam kedua tanganku.

“Aku kan ngefans sama dia, La. Bukan suka kayak kamu dulu, lagian ada orang lain yang aku suka, La, tapi itu bukan Rangga,” ujar Sinta malu-malu sehingga membuatku dan Bram sedikit terkekeh.

“Tapi rasanya sedikit aneh, La. Rangga dahulu meninggalkanmu begitu saja tanpa ada penjelasan. Memangnya sampai sekarang ia tidak menceritakan alasan kepergiannya? Rasanya seperti bukan seorang Rangga,” ujar Bram.

Jangankan Bram yang baru mengenal Rangga, aku sendiri yang pernah menaruh hati dan kepercayaan pada laki-laki itu sangat berat untuk menerima kepergian Rangga yang begitu mendadak. Rasa percaya luar biasa terhadap seseorang kadang menjadi pedang bermata dua yang siap kapan saja akan melukaimu dan menimbulkan perihnya sebuah rasa kecewa.

“Aku gak mau tau, Bram. Lagian aku tau atau tidak soal alasan kepergian Rangga gak akan mengubah apapun, apalagi perasaanku. Semuanya udah selesai dua tahun lalu,” kataku meyakinkan mereka berdua.

Ya. Entah aku tahu atau tidak tentang alasan Rangga, tak akan mengubah apapun. Apalagi perasaanku padanya, aku akan tetap sama selamanya.

“Kalau Rangga berniat pergi, harusnya dia gak usah hadir lagi, La. Ngapain coba sekarang Rangga muncul dan satu jurusan pula sama kamu,” ucap Sinta.

“Lalu seolah-olah Rangga sedang berusaha menebus kesalahannya,” tambah Bram.

Kedua temanku itu menatapku lekat-lekat dan seakan berusaha meyakinkanku. Aku pun mengibaskan kedua tanganku di depan mereka.

“Hahaha…. Kalian kebanyakan nonton FTV, jadi pikirannya drama mulu. Kalau pun Rangga susah payah deketin aku sampe masuk jurusan yang sama, dia cuma cari korban selanjutnya, kalian tau kan citra Rangga sebagai artis itu playboy, banyak mantannya!” kataku.

Tapi Bram dan Sinta masih menatapku seolah-olah berkata, ‘Rangga memang datang untukmu, Nila. Ia ingin berusaha mendapatkan hatimu kembali’ yang justru membuatku tertawa renyah.

“Bisa aja itu cuma rumor, La. Liat deh, Rangga tuh lengket sama kamu doang.”

“Nila, coba sedikit saja memahami maksud dan perhatian Rangga, mungkin ia hanya ingin minta maaf karena pernah meninggalkanmu.”

Bahuku melemas, seberapa banyak aku menampik, pada kenyataannya aku pun sadar bahwa sikap Rangga selalu membuatku berpikir ia benar-benar ingin kembali padaku. Tapi aku masih takut, aku takut membuat pilihan yang salah dan jatuh pada orang yang salah lagi.

****

Saat lima belas menit lagi kelas di mulai. Noni yang tadi bertengkar denganku pun menghampiri bangkuku dengan angkuhnya. Padahal saat itu orang-orang sudah mulai masuk kelas. Apa Noni benar-benar perempuan normal? Rasanya ia terlalu terobsesi pada si mantan kampret satu itu.

“Tuh kan, deketin Bram cuma biar deket-deket Rangga kan?” tuduh Noni.

“Lu kenapa sih? Bawaannya bikin orang kesel aja,” kataku sambil berdiri agar sejajar dengan Noni.

“Aku cuma ngasih tau ya, La. Banyak orang yang gak suka kamu gara-gara mengekang Rangga.”

“Hah? Kamu gak ngaca Non? Sekarang siapa yang mencoba mengekang Rangga? Kalau lo suka dia, ambil!!!”

Sinta mencoba menengahi, ia mendorong Noni untuk sedikit lebih jauh dariku. Sementara Bram memegang pundakku, mungkin dimaksud agar aku tidak menyerang dan memukul Noni, padahal jelas aku ingin memukulnya.

“Udah deh, Non. Kamu obsesi banget sih sama Rangga. Emangnya Rangga mau sama kamu kalau sikapmu kayak gini?” tanya Sinta.

Seorang teman dekat Noni membujuk Noni untuk duduk dengan tenang karena orang-orang mulai melihat ke arah kami.

Hingga Rangga muncul dan menyadari ada yang tidak beres, Noni yang tadinya masih memandangiku sengit mulai duduk di bangkunya, lalu orang-orang yang tadi melihat ke arah kami mulai duduk di bangkunya masing-masing. Sementara Rangga berjalan ke arahku dengan wajah kuatir.

Ada satu hal yang membuatku heran, setiap Rangga melewati orang-orang, mereka selalu menunduk atau berpura-pura tidak melihat ke arah Rangga. Seolah mereka takut padanya.

“Kamu kenapa?” tanya Rangga dengan nada kuatir. Ia memegang kedua bahuku, namun kutepis secara kasar.

Dengan nada sepelan mungkin, aku meluapkan kekesalanku padanya.

“Gara-gara lo, penggemar-penggemar gila lo terus-terusan gangguin gue. Gue gak suka!”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dayana_putri

    Mantan oh mantan... Kenapa kau jadi lebih menawan setelah jadi mantan?

    Comment on chapter Bertemu Dengan Masa Lalu
Similar Tags
Vandersil : Pembalasan Yang Tertunda
388      285     1     
Short Story
Ketika cinta telah membutakan seseorang hingga hatinya telah tertutup oleh kegelapan dan kebencian. Hanya karena ia tidak bisa mengikhlaskan seseorang yang amat ia sayangi, tetapi orang itu tidak membalas seperti yang diharapkannya, dan menganggapnya sebatas sahabat. Kehadiran orang baru di pertemanan mereka membuat dirinya berubah. Hingga mautlah yang memutuskan, akan seperti apa akhirnya. Ap...
Potongan kertas
914      475     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Hidden Words Between Us
1405      631     8     
Romance
Bagi Elsa, Mike dan Jo adalah dua sahabat yang paling disayanginya nomor 2 setelah orang tuanya. Bagi Mike, Elsa seperti tuan putri cantik yang harus dilindunginya. Senyum dan tawa gadis itu adalah salah satu kebahagiaan Mike. Mike selalu ingin menunjukkan sisi terbaik dari dirinya dan rela melakukan apapun demi Elsa. Bagi Jo, Elsa lebih dari sekadar sahabat. Elsa adalah gadis pertama yang ...
Kita
693      454     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
Gareng si Kucing Jalanan
10448      3392     0     
Fantasy
Bagaimana perasaanmu ketika kalian melihat banyak kucing jalanan yang sedang tertidur sembarangan berharap ketika bangun nanti akan menemukan makanan Kisah perjalanan hidup tentang kucing jalanan yang tidak banyak orang yang mau peduli Itulah yang terjadi pada Gareng seekor kucing loreng yang sejak kecil sudah bernasib menjadi kucing jalanan Perjuangan untuk tetap hidup demi anakanaknya di tengah...
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
14285      2510     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
Ineffable class
422      277     12     
Mystery
Seluruh penghuni kelas XII IPS E rata-rata tidak waras. Di mana ketua bucin menjadi wakil ketua dan ketua kelas sendiri adalah musuhnya guru BK. Dari 15 siswa separuhnya kerapkali hilang saat jam pelajaran, 5 lainnya tidur, sisanya pura-pura menyimak guru. 15 kepribadian berbeda yang jarang akur ini, harus bersatu mencari wali kelas dikabarkan menghilang selama seminggu. Gawatnya, tuduhan tidak...
In Your Own Sweet Way
431      305     2     
Short Story
Jazz. Love. Passion. Those used to be his main purpose in life, until an event turned his life upside down. Can he find his way back from the grief that haunts him daily?
Two Good Men
550      385     4     
Romance
What is defined as a good men? Is it their past or present doings? Dean Oliver is a man with clouded past, hoping for a new life ahead. But can he find peace and happiness before his past catches him?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...