Loading...
Logo TinLit
Read Story - Stuck in the Labyrinth
MENU
About Us  

Sampailah mereka di Nevada State Museum. Museum yang mencakup geografi negara, padang pasir liar, sejarah dan negara fosil Ichthyosaurus yang pernah berenang di laut tertutup, yang berada di pusat Nevada 225 juta tahun yang lalu. Museum ini memiliki pameran interaktif untuk membawa pengunjung melalui sejarah Nevada dari era prasejarah untuk saat ini. Pameran menarik lainnya juga mencakup tentang Hoover Dam, pengujian atom di daerah dan kelahiran Las Vegas sebagai resor Mekkah. Museum ini tersebar di dua lantai seluas 1.207m² (13.000 kaki persegi).

"Museumnya megah sekali.." gumam Austine saat mengitari museum itu.

Sesekali mereka memotret fosil-fosil dan berbagai benda lainnya yang terdapat di museum tersebut. Bahkan mereka juga aktif bertanya tentang sejarah museum itu kepada tour guide yang membimbing mereka dalam menelusuri museum tersebut.

Mereka pergi ke tempat buku-buku yang ada di museum, Carrol yang tak tertarik untuk membaca buku sejarah, lebih memilih untuk mengotak-atik benda-benda unik yang ada di museum itu. Sementara tour guide yang tadi menemani mereka, pergi meninggalkan mereka untuk mengurus suatu hal. Carrol beralih menuju rak buku yang terakhir yang berada di paling ujung sudut ruangan itu, Carrol melihat ada sebuh tombol berwarna emas di tumpukan buku itu, karena hasrat ingin tau Carrol yang sangat tinggi, Carrol memencet tombol tersebut dengan sangat hati-hati. Seketika itu juga rak buku itu terbelah menjadi dua, menghadirkan sebuah pintu besar yang bewarna keemasan yang terukir sangat indah, dan anehnya, pintu tersebut terbuka dengan sendirinya dan itu sontak membuat Carrol membelalak dan membuat mulutnya terbuka lebar, menyadari itu, Carrol lantas menutupi mulutnya dengan sebelah telapak tangannya.

"Astaga! Ruangan apa ini?" Carrol masih bisa mengecilkan suaranya saat tau ada sebuah ruangan rahasia disana. Dia tidak ingin ada orang lain yang tau tentang ini selain dirinya dan ketiga temannya, Carrol pun mengambil keputusan untuk memberi pesan singkat pada ketiga temannya agar segera menuju tempat dimana sekarang ia berada, yaitu di rak yang berada di sudut ujung ruangan.

 

To : Jay

 

Jay, aku ada di sudut ujung ruangan, kau dan yang lainnya harus segera kesini.

 

 

Setelah Jay membaca pesan dari Carrol, jay memberikan ponselnya pada Austine dan Cella agar membaca pesan itu. Setelah membaca pesan itu, mereka pun segera menghampiri Carrol.

"What's going on Carrol?" tanya Austine memasang wajah herannya.

Tanpa perlu dijawab oleh Carrol, Jay sudah tau apa yang terjadi ketika melihat ruangan itu. Austine terkejut, berbeda dengan Cella yang sangat antusias.

"Wow! Tempat apa itu? Boleh aku masuk?"

Cella maju beberapa langkah untuk masuk kedalam ruangan itu, dua kali melangkah, Cella sudah berada di ruangan yang gelap itu. Setelah memastikan tak ada sesuatu yang aneh, dia mengisyaratkan kepada teman-temannya untuk segera masuk. Mereka pun masuk kedalam.

"Aaaaaaaa!!!!" Cella berteriak. Spontan Carrol, Jay dan Austine menghampiri Cella, bukan menyelamatkan Cella mereka juga ikut terjatuh ke lubang yang sama. "Aaaaaaa!!!". Mereka terjatuh ke dalam lubang yang begitu dalam

Ruangan yang begitu asing, lampu yang sangat redup, bahkan tak ada sesuatu yang menakjubkan dari tempat itu. Mereka terjebak di sebuah labirin yang sangat luas, dengan penerangan beberapa lentera yang berada di sudut-sudut dinding tersebut.

"Astaga!! kau baik-baik saja Cell?" tanya Carrol pada Cella yang tersungkur disampingnya. Carrol membantu Cella untuk berdiri.

"Ya, Aku tidak apa-apa. Carrol, dimana kita? dan..dimana Austine dan Jay?" Cella menatap Carrol, menunggu jawaban dari Carrol. Carrol melihat ke arah sekitar dan menggeleng ketika tahu Austine dan Jay tidak ada.

"Entahlahlah Cel, Aku tidak tau kita berada dimana, dan..Aku juga tidak tau dimana Austine dan Jay, kita terpisah dari mereka Cell.." Carrol mengusap wajahnya. Ada guratan kekhawatiran di wajah mereka. Khawatir tidak akan bertemu dengan kedua temannya dan tidak bisa kembali.

"Tenang Cell, Aku yakin kita bisa keluar dari sini.."

"Aku juga tau kita bisa keluar dari tempat ini, tapi bagaimana dengan Austine dan Jay?" Cella mendesah pelan.

Terdengar suara derap langkah kaki dari sisi kiri mereka. Carrol memberi isyarat pada Cella untuk tidak bersuara. Derap langkah kaki itu semakin terdengar sangat dekat. Samar-samar Carrol melihat bayangan seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka. Cella sudah memegang lengan Carrol dengan erat. Tampaklah seorang lelaki yang berpakaian seakan datang dari istana, dengan perawakan yang tidak jauh berbeda dengan mereka. Wajahnya pun masih terlihat muda, bola matanya berwarna hijau seperti laut Circassia, hidung mancung dan kulit putih, dengan rambutnya yang berwarna hitam, membuat dirinya terlihat sangat tampan. Lelaki itu berjalan menghampiri mereka.

"Kk..kau..siapa kau?" tanya Carrol dengan sedikit terbata. Cella sudah tidak lagi memegang lengan Carrol karena terpesona dengan pria yang sekarang berada di depannya.

"Harusnya Aku yang bertanya pada kalian, kenapa kalian ada di tempat ini? Dan..apa tujuan kalian datang kesini?" Bill menatap heran Carrol dan Cella. Carrol mulai menceritakan yang sebenarnya terjadi pada mereka.

"Kami terjebak di sini..awalnya, kami sedang berada di Nevada State Museum, tapi saat aku memencet sebuah tombol yang terletak di rak paling ujung, rak itu membelah jadi dua bagian dan terdapat sebuah pintu yang sangat megah, saat aku membukanya dan masuk kedalam, kami sudah berada di tempat ini." tutur Carrol.

"Terjebak? Boleh Aku tau darimana kalian berasal?" tanya Bill pada Carrol dan Griscella.

"Kami adalah warga Negara London yang sedang berlibur ke Los Angeles." tutur Carrol disertai anggukan Cella.

Bill menangguk paham, sesaat pandangan Bill teralih pada seorang wanita yang berada disamping Carrol. Dia merasa wanita itu memiliki aura yang sedikit aneh.

"Siapa dia?" Bill bertanya pada Carrol dengan arah pandanganya menuju Cella.

"Dia temanku, namanya Cella." Cella mengukir sebuah senyuman di wajahnya. Cantik. Itulah yang ada dipikiran Bill saat melihat sebuah senyuman terukir di wajah Cella. Karena Cella tidak tahan sekali untuk diam, Cella pun bertanya kepada Bill.

"Oh ya..kami belum tau namamu, siapa namamu? Dan..mengapa kau juga bisa berada di tempat ini? Apa kau penghuni tempat ini?" Carrol membenarkan perkataan Cella. Bill yang mendengar kata 'penghuni' terkekeh pelan.

"Namaku Bill Claustine, dan Aku bukan penghuni tempat ini, Aku kemari karena mencari seseorang," tutur Bill. Merasa bersalah karena pertanyaannya, Cella pun meminta maaf pada Bill

"Ah..kalau begitu Aku minta maaf karena telah salah mengira,"

"Tidak apa-apa, apa kalian hanya terjebak berdua saja di tempat ini?"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kisah yang Kita Tahu
5804      1746     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
Sacred Sins
1571      684     8     
Fantasy
With fragmented dreams and a wounded faith, Aria Harper is enslaved. Living as a human mortal in the kingdom of Sevardoveth is no less than an indignation. All that is humane are tormented and exploited to their maximum capacities. This is especially the case for Aria, who is born one of the very few providers of a unique type of blood essential to sustain the immortality of the royal vampires of...
Cazador The First Mission
8313      2300     21     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Gue Mau Hidup Lagi
443      290     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Black Roses
33356      4784     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
ALEXIA
2135      713     10     
Fantasy
Alexia seorang wanita pemberani yang tinggal sendiri di sebuah gubuk reotnya menemukan sepasang benda unik yang akan mengubah hidupnya. Sebuah buku kuno dan kalung permata yang indah. Tanpa diketahui Alex. Buku dan kalung itu akan membawa sebuah petaka sekaligus keberuntungan untuknya jika ia berhasil melewati segala rintangan. Kedua benda itulah yang akan membawa Alex pada sosok pria muda yang...
Train to Heaven
1230      756     2     
Fantasy
Bagaimana jika kereta yang kamu naiki mengalami kecelakaan dan kamu terlempar di kereta misterius yang berbeda dari sebelumnya? Kasih pulang ke daerah asalnya setelah lulus menjadi Sarjana di Bandung. Di perjalanan, ternyata kereta yang dia naiki mengalami kecelakaan dan dia di gerbong 1 mengalami dampak yang parah. Saat bangun, ia mendapati dirinya berpindah tempat di kereta yang tidak ia ken...
The Secret
419      289     1     
Short Story
Aku senang bisa masuk ke asrama bintang, menyusul Dylan, dan menghabiskan waktu bersama di taman. Kupikir semua akan indah, namun kenyataannya lain. Tragedi bunuh diri seorang siswi mencurigai Dylan terlibat di dalam kasus tersebut. Kemudian Sarah, teman sekamarku, mengungkap sebuah rahasia besar Dylan. Aku dihadapkan oleh dua pilihan, membunuh kekasihku atau mengabaikan kematian para penghuni as...
Kenangan
667      421     1     
Short Story
Nice dreaming
The Story of Fairro
2846      1196     3     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...