Oxford University akan berlibur selama dua minggu kedepan. Carrol, Austine, Griscella, dan Jay memilih untuk berlibur ke Amerika, California, Los Angeles. Mereka sudah memesan tiket penginapan untuk 1 minggu kedepan di dekat Muscle Venice Beach.
Sesampainya mereka di negara itu, mereka merasa sangat puas karena perjalanan yang melelahkan itu tidak sia-sia, bahkan membawa hasil yang memuaskan. Hari pertama memang tak banyak hal yang mereka lakukan, hanya pergi ke Muscle Venice Beach untuk menghirup udara pantai pada malam hari, dan setelah itu mereka langsung menuju ke hotel yang berada di dekat pantai tersebut. Karena perjalanan yang begitu melelahkan, mereka memutuskan untuk mengelilingi Los Angeles pada esok hari.
Keesokan harinya. Pukul 06.30 pagi GMT. Griscella bangun terlebih dahulu daripada Austine, dia bahkan sudah siap dengan semua perlengkapannya. Melihat Austine yang masih terlelap dalam tidurnya, Griscella pun membangunkan Austine.
"Heloow!!! Austine! wake up sist!! C'mon Aus..take a bath.." Cella mengguncangkan tubuh Austine dan Austine pun mebuka matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.35 pagi GMT.
"Griscella! 06.35 o'clock?!" Austine membelalakkan matanya seraya mengatupkan bibirnya yang ternganga.
"Ya! Makanya cepat mandi Austine..Aku akan membangunkan Carrol dan Jay" Griscella sudah mengenakan sepatunya untuk pergi ke kamar Carrrol dan Jay. Austine pun beranjak untuk mandi.
Ketika Griscella sudah memegang gagang pintu dan membuka pintu itu, langkahnya terhenti, Griscella melebarkan matanya karena melihat Carrol dan Jay sudah berada di depan pintu tepat saat Griscella membuka pintu itu.
"Oh gosh!! Kalian.."
"Kami sudah menunggu kalian sedari tadi di gerbang, tapi kalian tak kunjung datang, aku tau pasti kalian akan terlambat, maka dari itu aku dan Carrol menyusul kalian kesini." ujar Jay menjelaskan disertai anggukan kecil Carrol.
"Sorry.." Griscella menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil terkekeh pelan.
"Yasudah ayo cepat berangkat." ujar Carrol tak suka menunggu lama.
"E..tapi...Austine.., Austine masih mandi.." tukas Cella agak terbata. Carrol menepuk keningnya dan mendesah, juga Jay yang mendecak sebal. Akhirnya, mau tidak mau mereka harus menunggu Austine selesai mandi. 5 menit berlalu Austine belum kunjung keluar. Hingga 10 menit berlalu akhirnya Austine keluar dari kamar mandi .
"Cella!! Kau sudah membangunkan mereka?" seru Austine sambil berjalan menuju ruang tv seraya memakai blezernya. Seketika itu juga Austine berhasil terbungkam, diam terpaku karena melihat Carrol dan Jay sudah berada di ruang tv sambil menyesap tehnya, menoleh ke arah Austine.
"Hello Austine! kau tau? Sudah berapa lama kami menunggumu? hmm.. sekitar...setengah jam." ujar Jay sambil melirik jam tangannya.
"Tapi..bukankah saat Aku mandi Cella baru ingin membangunkan kalian?" Griscella menggeleng memberi isyarat pada Austine.
"Kita salah menduga Austine, mereka..Carrol dan Jay sudah bangun lebih awal daripada kita. Saat aku ingin menghampiri mereka, mareka sudah ada di depan pintu.." jelas Griscella pada Austine.
"Ooh.." Austine memalingkan wajahnya malu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi GMT tapi mereka belum juga bergegas. Jay yang merasa waktunya terbuang begitu saja hanya untuk memperdebatkan hal kecil, langsung angkat bicara.
"Sekarang kita harus berangkat, yang lalu biarlah berlalu..ayo!" Jay bangkit dari duduknya diikuti oleh ketiga temannya.
Pukul 07.15 pagi GMT mereka memulai perjaalanannya yang kedua menuju Las Vegas. Dari hotel mereka menggunakan kereta untuk sampai ke Nevada, Las Vegas. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke Nevada, Las Vegas. Selama perjalanan sorot mata mereka tak pernah lepas menyapu seluruh pemandangan LA, bahkan sesekali mereka, atau lebih tepatnya Cella memotret pemandangan itu dari dalam kereta. Gedung dan rumah-rumah yang tertata rapih dan bersih membuat kota LA menjadi kota yang indah, mereka juga melewati tempat wisata lainnya. Carrol, Jay, Austine dan Cella tak henti-hentinya mengagumi kota tersebut. Padahal, negara tempat tinggal mereka, London, juga tak kalah bagusnya dari Amerika.
"Wow!! Amazing!! " seru Griscella yang membuat para penumpang mengalihkan perhatiannya pada sosok Cella yang berseru sangat kencang. Spontan Austine menyenggol lengan Cella dan berbisik.
"Cella.., be quiet okay? Aku tau kau sangat mengagumi LA, begitu juga dengan kami, tapi kau lihatlah keberadaan dirimu sekarang, sangat tidak cocok untuk berseru seperti itu, saat sudah sampai di Las Vegas nanti, kau boleh berteriak sepuasmu Cel.."
Griscella dengan sempurna menekuk bibirnya membentuk setengah lingakaran. Cella langsung membenarkan posisi duduknya dan mengeluarkan headsetnya dari dalam tas dia lebih memilih untuk mendengarkan lagu daripada tidur. Tanpa disadari terukir sebuah senyuman di wajah Jay. Entah untuk siapa Jay tersenyum, Griscella? atau..Austine? entahlah, hanya Jay yang tau siapa yang berhak mendapat senyuman itu darinya.
Sesampainya di Stasiun Las Vegas. Mereka dengan tergesa-gesa menuruni anak tangga dan keluar dari stasiun. Mereka disambut oleh sign yang bertuliskan ' Welcome To Las Vegas City '.
"Sungguh menakjubkan sekali! " gumam Austine dengan penuh kekaguman.
"Wew! Beatiful! " Griscella tak henti-hentinya terpanah akan keindahan Las Vegas. Begitu juga dengan Jay dan Carrol.
"Bukankah ini sangat menakjubkan?" tanya Carrol pada Jay dan dibalas anggukan serta senyuman puasnya. Jay menghembuskan nafasnya sambil menikmati udara segar kota itu, menghempaskannya dengan sangat rileks.
"Ok guys, kita tidak boleh hanya mematungkan diri disini saja. Masih banyak wisata yang harus kita kunjungi di kota ini, kita bisa memanjakan diri kita sepuasnya disini guys!! hah!!" seru Jay, ada perasaan puas di dalam hatinya. Ucapan Jay berhasil membuat mereka tersenyum lega dan sesekali melihat ke arah Jay. Terpikirkan suatu hal di benak Cella. Seketika itu juga Cella memotret Jay yang sedang dalam keadaan mulut terbuka dan mata terpejam, Cella tertawa karena hasilnya sangat lucu, Jay memberikan tatapan tajam pada Cella. Refleks Jay langsung merebut kamera yang ada di genggaman Cella.
"Sini, berikan kameramu padaku!" ujar Jay dengan tatapan intens. Cella memegang erat kameranya agar tidak direbut oleh Jay.
"Tidak Jay.., fotomu bagus kok, sungguh! Aku tidak berbohong padamu.." Jay tetap merebut kameranya sambil sesekali menggelitiki Cella agar kamera itu dapat diambil. Sayangnya, Cella malah hampir saja terjatuh karna tersandung oleh sebuah batu besar, untung saja Jay berhasil menangkapnya. Cella tenggelam dalam dekapan Jay. Deg!seketika itu juga pandangan mereka saling beremu, dengan jarak hanya 5 cm, begitu dekat, dan itu berhasil membuat mereka terpaku sesaat. Carrol berdeham. Austine terkekeh. Cella masih terdiam dalam dirinya, pada saat itu juga, detik itu juga, Jay mengambil alih kamera yang digenggam oleh Griscella. Alhasil Cella yang tadi masih berada dalam tangkupan Jay, jatuh tersungkur ke tanah.
"JAY!!!it's hurt you know ?!" Cella berteriak sebal sambil berdiri seraya memegangi bokongnya yang sakit akibat terbentur tanah. Carrol hanya menggeleng melihat tingkah kedua temannya, lain dengan Austine, Austine malah menertawai Cella yang tadi terjatuh.
"Cella Cella..harusnya kau tau pikiran jahatnya Jay..kau itu, mudah sekali tertipu olehnya ya? hahaha.." ujar Austine yang masih menertawainya. Wajah Griscella sudah merah padam, kesal karena sudah tertipu oleh Jay dan ditertawai oleh kedua temannya.
"Ugh! Menyebalkan! lihat saja nanti Jay! Aku akan balas dendam denganmu!" gerutu Cella.