Loading...
Logo TinLit
Read Story - detik-detik terakhir
MENU
About Us  

Seperti biasa di pondok pesantren ini selalu ada kegiatan rutin seminggu sekali,semua berkumpul di asrama yordania.santri maupun santriwati semua harus dating ,kurang lebih9000 orang,dan kini giliran temanku bernama syilfaina tampil da’wah islamiah.syilfaina adalah orang yang selalu pesimis sebelum tampil,ya aku juga seperti itu tetapi syilfaina selalu pingsan di depan jika sudah demam panggung.

“NGGAK MAU!GIMANA KALAU JELEK TERUS AKU PINGSAN LAGI”teriakan syilfaina di kobong,semua yang berada di kobong mendelik kesal dengan kelakuannya yang tidak pernah berubah dari dulu

“jadi kamu lebih suka pake jilbab pusaka itu hem!”ucap nisa

“nggak”

“pd aja deh sil,kamu taukan kalau nggak tampil kaya gimana!?”ucapku

“”fir coba kamu bayangin,dari segitu banyaknya orang hmm 9000 orang kamu harus tampil!”rengek syilfaina,apa syilfaina lupa kalau aku juga pernah tampil “hey..hey..kamu lupa aku juga pernah tampil tau!”sewotku.

“ayolah kamu pasti bisa”ucap nisa

“tapi gimana kalau…”

“jangan mikir yang nggak-nggak dulu makanya pikirkan bagaimana caranya agar kamu bisa menghilangkan rasa gugup itu”ucapku menengahi,syilfaina terdiam sepertinya sedang mencerna kata-kataku dan nisa.aku menghela nafas,tiba-tiba syilfaina berdiri entah kenapa “eh syil kamu kenapa?”tanyaku

“iya..jika tadi aku terlalu memaksakan mu maaf deh”lanjut nisa,aku saling pandang syilfaina kini sedang menulis sesuatu  dan langsung menempelkan nya di tembok dekat meja belajarnya sendiri.aku menghampiri meja belajar syilfaina tertera tulisan”AKU PASTI BISA!!!!SYILFAINA PASTI BISA”aku hanya tersenyum melihat tulisan itu,akhirnya syilfaina mau juga memberi semangat pada diri sendiri.

“aku tidur dulu yah”ucapku dan nisa berbarengan

“ya selamat tidur fira,nisa”balasnya

“juga”jawabku karna nisa sudah terlanjur kea lam mimpinya.

Tengah malam aku terbangun karna ingin minum,aku mengintari setiap ruangan karna tempat minum berada di dapur,biasanya kami semua selalu membawa air agar tidak ke dapur saat malam hari.tapi aku lupa karna malam harus mengatasi ke gugupan syilfaina.kini aku sedang berada di depan ruang seleksi lomba,ada suara seseorang seperti sedang da’wah,”aku kaya kenal suara ini!”ucapku sedikit merinding,aku membuka ruangan itu dengan pelan ku lihat syilfaina sedang belajar berda’wah sambil menghadap kaca besar”khem,,”aku berdehem agar syilfaina menghentikan da’wahnya

“eh fira kenapa kamu di sini?”

“em,,aku mau ngambil minum”

“oh,”

“kamu belum ngantuk ini udah jam 12,lagian gimana kalau ada keamanan?”

“aku udah izin ko”

“oh, kalau gitu aku mau ke kamar dulu,kamu mau ke kamar sekarang?”

“emmm fir boleh aku minta tolong?”

“ya boleh apa?”
“bisa kamu lihat aku latihan,nanti kamu bisa bilang mana yang salah atau bener”ucapnya sambil menatapku,aku menimbang-nimbang”emmm,,baiklah”

Aku duduk dibangku yang biasa di pakai untuk menilai seleksi,aku mulai mencermati setiap gerak gerik dan bahasa syilfaina.semua di luar dugaan ,sangat bagus dan seperti tidak ada beban.PROK…PROK….PROK aku tepuk tangan setelah syilfaina mengakhiri da’wahnya”wah,,bravo!bagus banget,,kamu kaya penda’wah asli aja heee”ucapkusambil mengacungkan jempol.

“ah makasih fira,tapi aku nggak tau kalau nanti di depan akan seperti inia’ucap syilfaina pesimis,aku menghampiri syilfaina dan menepuk bahunya”aku yakin kamu bisa!anggap aja kamu sedang berada di sini tanpa ada orang yang melihat”ucapku sambil tersenyum”oya ayo kita ke kobong,aku  nggak mau nanti bangun ke siangan lagian lihat tuh jamnya udah menuju angka 1”lanjutku

“ya ayo aku juga ngantuk”.

Aku kembali ke kamar dengan syilfaina untuk tidur ,karna mataku sudah hamper menutup sempurna.

         Jam menunjukan angka03:00,aku bangun supaya bisa keburu untuk mandi subuh tanpa ada perdebatan dengan zasa,aku meregangkan tubuhku dahu agar tidak linglung,aku mengucek mataku agar terlihat sesuatu yang sedikit samar”syilfaina”ucapku

“eh,,kamu ke ganggu ya ?”ucapnya yang terdiam di depan lemarinya sediri

“kamu lagi apa?”

“emm aku nggak tenang dengan tampilan besok.jadi aku latihan lagi”

“oh,jangan terlalu banyak latihan juga,kasian fisik kamu sendiri jika tanpa istirahat itu nggak baik”ucapku

“hem,,”

“aku mandi dulu ya “ucapku karna syilfaina hanya mengucapkan kata ambigu,aku mulai masuk ke kamar mandi.

Setiap ruangan terdapat kamar mandi sendiri ,ya meskipun ada sedikit enaknya karna enggak semua pesantren di dalam kobongnya ada kamar mandikan?!.tapi beda lagi jika ternyata setiap kobong ada 10 orang namun kamar mandi hanya ada satu,bukankah itu sama saja!huft.sesudah mandi aku membuka pintu karna sepertinya ada hawa-hawa tak enak di luar kamar mandi,KRIET……pintu ku buka dan..”eh..maaf ya”ucapku.sudah ku bilang apa,banyak yang mengantri  dengan muka bete

“ok,,maaf sekali lagi”ucapku sambil menyatukan kedua tanganku

“hmmmm”

“udah biasa”

”kamu ini selalu lama fira”ucap nisa,aku melihat ke arah nisa’ ayolah nis kamu juga mau ikut komporin aku’ucap batinku.

    Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan,aku terduduk di kasur dengan nisa”nis capek banget hari ini”ucapku

“iya kamu beber,aku aneh sama para pengurus kenapa harus kita yang bikin dekorasi untuk tampilan malam bukannya laki-laki atau cari tukang dekorasi”keluh nisa

“kamu bener,kenapa juga ustadz harus setuju dengan yang mendekorasi gedung pusat asrama harus asrama yordania sendiri”

“seberapa besar coba gedung  itu”

“udahlah yang lalu biarlah berlau”

“hmmm”.

     Nggak kerasa jam telah menunjukan pukul19:30,sebentar lagi waktu tampilan.sebelum aku bangun dari duduk aku mendengar suara yang begitu bikin kesak

SELURUH SANTRI PUTRA MAUPUN PUTRI DI HARAPKAN BERSIAP-SIAP MENUJU GEDUNG PUSAT

 

“ayo ke gedung”ajak nisa padaku,aku melihat kea rah nisa dan mengangguk”aku siap-siap dulu”ucapku sambil berjalan menuju lemariku.aku melihat syilfaina sedang terkelungkup di ranjangnya”syil kenapa?”tanyaku sambil menghampirinya”aku takut”ucapnya

“kamu udah sering latihan,kenapa harus takut sih?!”ucapku

“iya aku dengar juga dari fira kamu sangat bagus”ucap nisa dari belakangku

“iya,apa kata fira.aku yakin kamu sangat bisa”lanjut yang lain

“makasih ya”ucapnya sambil bangun dari kasurnya”aku siap-siap dulu”.

Setelah selesai memakai baju yang rapih untuk melihat acara malam ini aku dan nisa langsung pergi ke gedung pusat.aku memasuki gedung sudah banyak santri dan santriah yang hadir,tapi untunglah aku dan nisa di beri tempat paling depan.jangan bertanya kenapa!karna teman sekamarku yang datang duluan telang membloknya untukku dan nisa.”emmm kapan mulainya sih!?berisik banget!mana lagi MCnya telat”klutusku

“sabar fir..hari ini MCnya syauqi tau”ucap nisa

“syauqi jadi MC? “

“iya,tuh lihat pake koko putih,sarung hitam nggak lupa peci berwarna hitam,,wah kokonya juga merek mahal”ucap nisa panjang lebar,aku juga sedikit aneh dengan sifat temen aku yang satu ini kenapa harus seteliti itu ,hinggak merk bajupun di lihatnya.

“cek..cek..”suara syauqi terdengar sedang mengecek micropone,”khem..assalamuallaikum warrahmatullahi wabarakatu ”syauqi memulai percakapan

“waalaikum salllam warrahmatullahi wabarakatu”serempak semua

“Alhamdulillah pada malam ini kita kembali berkumpul dalam acara tampilan,semoga pada mala mini juga kita mendapat tampilan yang sangat berbeda.sepertinya waktu telah menunjukan pukul 21:00 supaya tidak terlalu lama lebih baik kita langsung saja menyebutkan siapa saja yang tampil pada mala mini”

“aaaa….ka syauqi..”

“syauqi”

Semua meneriaki syauqi dengan keras,aku mengerti dengan keadaan ini.siapa sih yang nggak suka sama syauqi? nggak adik kelas kakak kelas maupun satu angkatan semuanya pasti menyukai syauqi.(inilah yang bikin aku pesimis jika syauqi akan menyukaiku)”berisik sekali mereka ini”ucap nisa sambil cemberut”apa kamu nggak cemburu?”tanyanya padaku

“kamu ngelantur ya?!aku inikan Cuma fans bukan pacarnya!”

“setidaknya wanita normal akan cemburu pada calon pacarnya”

“hah!”aku menganga mendengar ucapannya

“…..langsung saja,pembacaan ayat suci al-qur’an di bacakan oleh saudari neisya,nasid oleh saudari zahara dan da’i saudari syilfaina.ini adalah kloter pertama waktu dan tempat kami persilahkan”setelah membacakan syauqi langsung kembali menuju belakang panggung.

  “fir gimana ini?”ucap syilfaina sambil memegang tanganku,tangannya sangat dingin seperti taka da darah,”kamu pasti bisa ko ,jangan gugup tarik nafas aja”

“baiklah”

“nah begitu”ucapku sambil mengusap punggungnya,syilfaina tersenyum dan kembali melihat ke depan.

Dan inilah yang aku dan temanku tunggu,syilfaina mulai tampil dengan tenang dan sanggggggatttttt hebat hingga semua orang bertepuk tangan riang

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Interaksi
459      340     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
Sunset in February
984      546     6     
Romance
Februari identik dengan sebutan bulan kasih sayang. Tapi bagi Retta februari itu sarkas, Februari banyak memberikan perpisahan untuk dirinya. Retta berharap, lewat matahari yang tenggelam tepat pada hari ke-28, ia dapat melupakan semuanya: cinta, Rasa sakit, dan hal buruk lain yang menggema di relung hatinya.
SATU FRASA
15865      3352     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Jejak tanpa arah
123      117     1     
Inspirational
Tentang menemukan jalan pulang, bukan ke rumah, tapi ke diri sendiri
What If I Die Tomorrow?
428      274     2     
Short Story
Aku tak suka hidup di dunia ini. Semua penuh basa-basi. Mereka selalu menganggap aku kasat mata, merasa aku adalah hal termenakutkan di semesta ini yang harus dijauhi. Rasa tertekan itu, sungguh membuatku ingin cepat-cepat mati. Hingga suatu hari, bayangan hitam dan kemunculan seorang pria tak dikenal yang bisa masuk begitu saja ke apartemenku membuatku pingsan, mengetahui bahwa dia adalah han...
PUZZLE - Mencari Jati Diri Yang Hilang
570      419     0     
Fan Fiction
Dazzle Lee Ghayari Rozh lahir dari keluarga Lee Han yang tuntun untuk menjadi fotokopi sang Kakak Danzel Lee Ghayari yang sempurna di segala sisi. Kehidupannya yang gemerlap ternyata membuatnya terjebak dalam lorong yang paling gelap. Pencarian jati diri nya di mulai setelah ia di nyatakan mengidap gangguan mental. Ingin sembuh dan menyembuhkan mereka yang sama. Demi melanjutkan misinya mencari k...
Kompilasi Frustasi
4318      1276     3     
Inspirational
Sebuah kompilasi frustasi.
Hidup Lurus dengan Tulus
208      185     4     
Non Fiction
Kisah epik tentang penaklukan Gunung Everest, tertinggi di dunia, menjadi latar belakang untuk mengeksplorasi makna kepemimpinan yang tulus dan pengorbanan. Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, dalam ekspedisi tahun 1953, berhasil mencapai puncak setelah banyak kegagalan sebelumnya. Meskipun Hillary mencatatkan dirinya sebagai orang pertama yang mencapai puncak, peran Tenzing sebagai pemandu dan pe...
That's Why He My Man
1098      697     9     
Romance
Jika ada penghargaan untuk perempuan paling sukar didekati, mungkin Arabella bisa saja masuk jajan orang yang patut dinominasikan. Perempuan berumur 27 tahun itu tidak pernah terlihat sedang menjalin asmara dengan laki-laki manapun. Rutinitasnya hanya bangun-bekerja-pulang-tidur. Tidak ada hal istimewa yang bisa ia lakukan di akhir pekan, kecuali rebahan seharian dan terbebas dari beban kerja. ...
Detik Kesunyian
438      326     3     
Short Story
Tuhan memiliki beribu cara untuk menyadarkan kita. Entah itu dengan cara halus, kasar, bahkan menampar. Tapi peringatan itu yang terbaik, daripada Tuhan mengingatkanmu dengan cara penyesalan.