***
”Hai apa kau yakin bisa menerima kejadian hari ini ?”
“Aku sudah tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi hari ini!”
“Apa kau sudah siap untuk mati?”
“Tentu, lebih baik aku mati dari pada harus hidup dengan rasa sakit ini.”
“Tapi jika kau mati hari ini, mereka yang mengatakan dirinya utusan gereja akan senang karena mereka berhasil membersihkan seorang pendosa, tapi bukan itu masalahnya apa kau yakin mereka adalah utusan tuhan? Lalu apa tindakan yang mereka lakukan dengan cara membunuh adalah hal yang benar ? bukankah membunuh adalah tindakan berdosa, atau mungkin dengan mengatasnamakan tuhan hal itu jadi bisa mereka lakukan? Bukankah masih banyak pendosa yang lain? Tapi kenapa harus ayah dan ibumu? Kenapa harus dihari ulang tahunmu? Apa mungkin ada orang yang menyuruh mereka? Apa kau tidak ingin mengetahui kebenaranya? Hidup Cuma satu kali loh, bukankan itu hal yang selalu dikatakan orang tuamu? Jika kamu mati sekarang artinya itu semua sudah berakhir, dan kau mati tanpa tahu kebenaranya.”
“Lalu apa kau pikir anak kecil sepertiku bisa mendapatkan jawaban dari itu semua?”
“Tentu, jika kamu masih ingin hidup aku akan membantumu untuk mencari jawabanya dan mengungkap kebenaranya! Tentukanlah apa yang akan kau lakukan, kalau kau memilih untuk menyerah dan mati lebih baik aku pergi tapi jika kau masih ingin hidup buatlah perjanjian denganku!”
“Sebelumnya, kamu itu siapa ? dan dimana aku sekarang ?”
“Kamu berada diantara kehidupan dan kematian, aku adalah makhluk yang akan setia membantumu meski itu menentang tuhan, tapi itu jika kau bersedia membuat perjanjian denganku.”
“Apa yang kau inginkan dariku? tidak mungkin kau melakukanya secara sukarela”
“Anak pintar, padahal aku sama sekali tidak menyinggungmu soal bayaranya.”
“……” terdiam
“* * * * mu ! aku menginginkan * * * * mu! Sebelumnya aku ingin mengucapkan Happy Birthday A L * * * !”
***
Saat aku tersadar aku melihat mansion yang sudah diselimuti oleh api dan juga asap hitam yang tebal. Bagaimana aku keluar dari mansionpun aku tidak mengingatnya, tiba- tiba dari kumpulan asap hitam itu muncul seorang pria berkulit pucat dengan rambut ikal berwarna hitam dan bola mata berwarna merah. Pria tersebut berbisik kepadaku “Akulah yang akan membantumu mencapai tujuanmu, akulah yang akan menjadi tanganmu yang siap untuk melakukan apapun yang kau perintahkan, dan akulah yang akan menemanimu untuk menentang perintah tuhan! Karena aku adalah pelayanmu.”
@Madesy tunggu update berikutnya, makasih udah mampir
Comment on chapter BEGINNING