Ataram merupakan kerajaan yang begitu megah. Banyak sekali budaya yang ada di kerajaan tersebut. Kerajaan Ataram dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana yaitu Raja Wicithra. Masyarakat kerajaan Ataram sangat makmur. Ekonomi dan politik pun berjalan dengan lancar tak ada hambatan. Kerajaan Ataram memiliki tradisi turun temurun yaitu anak raja yang tertua diwajibkan menjadi raja.
5 tahun kemudian Raja Wicithra menikahi seorang putri raja yang begitu cantik dari kerajaan Kashmir yang bernama Rani dan memiliki 2 anak laki-laki yang bernama Darasthra dan Pandirata. Mereka kakak adik yang begitu akur dan tak pernah ada pertengkaran di antara mereka.
Saat Darashtra dan Pandirata beranjak dewasa, ayah mereka, Wicithra meninggal di usia tua. Kerajaan Ataram berduka atas meninggalnya raja paling bijaksana. Saat itu pula diadakan pemakaman dan penobatan raja.
Karena Darasthra kakak tertua, Ibu Ratu, Rani, menyuruh perdana mentrinya untuk mencari informasi tentang putri kerajaan untuk dinikahkan oleh Darashtra. Akhirnya perdana menteri menemukan 1 kerajaan yang memiliki putri kerajaan yang cantik yang bernama Putri Gauri.
Seharusnya Darashtra yang menjadi raja tetapi dia menjadi buta sejak lahir jadi pengganti raja adalah Pandirata dan itu membuat Putri Gauri berjanji untuk menutup matanya selamanya karena takut suaminya dilecehkan oleh masyarakat Kerajaan Ataram.
Masa kerajaan Ataram yang dipimpin oleh Raja Pandirata sangatlah tentram bahkan menjadi kerajaan terbesar. Suatu ketika, Raja Salanda mengadakan sayembara untuk merebutkan anaknya yaitu Putri Kisandra. Raja Pandirata mengikuti sayembara tersebut dan akhirnya Raja Pandirata menang merebutkan Putri Kisandra.
Setelah menikah, Putri Kisandra dibawah ke Kerajaan Ataram dan menjadi ratu dari Kerajaan Ataram. Mereka disambut oleh bunga Teratai yang bertebaran padahal tidak ada yang menebari bunga tersebut. Raja Pandirata senang dengan sambutan itu dan menyuruh orang yang menebari bunga itu untuk menemuinya. Putri Kisandra melihat bunga teratai, dia mencoba mengingat bunga teratai itu tapi bunga itu membuat hatinya hancur setelah melihat itu.
Tak lama kemudian Raja Pandirata mendapatkan kabar bahwa Kerajaan Dipwa mengalami peperangan dan meminta bantuan kepada Kerajaan Ataram. Raja Pandirata menyetujui pertolongan tersebut. Ratu Kisandra kaget mendengar kabar tersebut
" Tuanku apakah yakin ingin membantu mereka? Tapi kita baru saja menikah, aku takut disana engkau meninggal dalam peperangan." Tanya Ratu Kisandra.
" Tenanglah Ratuku, engkau jangan risau. Aku janji aku akan kembali dengan keadaan sehat tanpa luka sedikit pun."
Setelah mendengar perkataannya, Ratu Kisandra yakin atas perkataan Raja Pandirata. Raja Pandirata beserta pasukan Kerajaan Ataram mulai meninggalkan Kerajaan Ataram.