Mereka pun sampai di pondok Pendeta Condari. Tempat itu dikelilingi oleh pagar kecil, dan pondok-pondok kecil. Kandini melihat ada pria yang belajar menggunakan pedang dan sebagainya, di pondok-pondok itu Kandini tidak menemukan 1 perempuan pun disana. Kandini ingat tentang janjinya dan dia pun masuk ke pondok-pondok itu. Para laki-laki itu heran melihat Kandini sendirian datang ke tempat itu. Mereka pun mengikuti Kandini yang berjalan menuju salah satu pondok yang lumayan besar dan itu adalah milik Pendeta Condari.
" Apa tujuanmu kemari?" Tanya pria berjanggut putih yang ternyata dia adalah Pendeta Condari yang tiba-tiba muncul.
" Aku kesini untuk berlatih menjadi kesatria." Jawab Kandini.
" Siapa namamu, nak?"
" Kandini, pendeta Condari." Semua kaget tapi Kandini kebingungan.
" Tunggu, Kandini yang pernah mengalahkan Raksasa Digdaya itu kah?" Kata salah satu pria yang ada disebelah Pendeta Condari. Kandini mengagguk.
Rupanya cerita itu sudah menyebar begitu cepat. Kata Kandini dalam hati.
" Jadi pendeta Condari, bolehkah aku belajar berlatih disini selama 10 tahun?"
" Baik, tapi dengan 2 syarat. Peraturan ditempat ini salah satunya yaitu rambut harus dipotong seperti kesatria dan harus memakai pakaian layaknya seorang kesatria dan akan selalu berpenampilan seperti itu sampai kau mati, setuju?"
" Masalah pakaian kesatria aku menerimanya tapi kalau rambut, aku ingin memelihara rambutku yang panjang." Sambil memegang rambut yang begitu panjang.
" Kau menyetujuinya atau tidak? Jika tidak, aku tidak bisa menerimamu."
" Baiklah, aku setuju." Kandini menjawab dengan ragu. Akhirnya pembantu Pendeta Condari mengantarkan Kandini ke pondoknya.
Sorenya, rambut Kandini dipotong oleh pembantu Pendeta Condari yang semula panjang sepinggang menjadi pendek sebahu. Dia pun mengganti pakaian yang semula memakai rok menjadi celana. Kandini sekarang bukan seperti perempuan tapi laki-laki.
Kandini berlatih khusus oleh Pendeta Condari karena Kandini baru menerima pelajaran bertarung. Setiap pagi, dia berlari mengelilingi pondok 5 kali, Katif dan Javas hanya melihat Kandini berlatih. Sebelum memegang senjata, dia dilatih untuk mengangkat senjata mulai dari busur, tombak, pedang, kapak dan terakhir gada. Dia cepat menyerap pelajaran yang diberikan Pendeta Condari bahkan dia mengalahkan murid-murid yang ada disana.