Paginya, Aryan dan Harris bersiap-siap untuk pergi ke Perpustakaan Kota Packeham. Harris membawa banyak sekali barang di dalam tas besarnya dan membuat Aryan heran. Matahari mulai meninggi, Aryan dan Harris bergegas ke Perpustakaan Kota Packeham. Mereka kesulitan mencari ruangan rahasia letak peta itu berada. Mereka mencari di ruangan khusus karyawan Perpustakaan Kota. Mereka kecapekan dan duduk bersandar di tembok. Disamping, Aryan ada sebuah tombol yang dipinggirnya terdapat 2 ukiran sebuah simbol. Aryan penasaran dengan tombol tersebut.
" Harris, Lihatlah tombol ini, pinggirnya ada 2 simbol tapi salah satunya ada simbol Blackness Order dan satunya simbol itu asing bagi kita, bukan?"
" Benar, sepertinya simbol itu simbol Brighten Brave. Pasti ini tombol pintu masuk dari ruangan rahasia yang kita cari."
Harris mencoba menekan tombol itu dan tiba-tiba 2 simbol itu hilang dan sebuah tembok dihadapan mereka berubah menjadi pintu yang terdapat lambang besar Brighten Brave. Dibalik pintu itu terdapat lorong kecil yang sedikit gelap. Mereka kepergok oleh salah satu karyawan Perpustakaan Kota. Aryan dan Harris takut tertangkap karena telah memasuki ruangan yang tidak diperbolehkan orang umum untuk masuk.
Mereka segera masuk dan tiba-tiba pintu tersebut tertutup dengan sendirinya. Harris mengambil senter di dalam tas. Di setiap dinding terdapat sekali simbol Brighten Brave dan Blackness Order. Setelah lama menyusuri lorong, akhirnya mereka menemukan sebuah pintu lantai bawah. Dibalik pintu itu terdapat tangga yang menunjukan kebawah. Tangga tersebut tak begitu panjang.
Setelah menuruninya, Aryan dan Harris kaget melihat ruangan besar dan megah dihadapan mereka. Ternyata ruangan tersebut adalah tempat untuk rapat. Di setiap dinding terdapat foto berbingkai.
" Aryan, tempat ini sama persis dengan apa yang kuceritakan di ruangan rumah Paman Sahir tapi tempat ini lebih luas."
Mereka mencari-cari sebuah peta tapi tidak menemukan apa-apa. Mereka lelah mencari peta itu dan mereka duduk di kursi untuk rapat. Kursi itu cukup tua tapi tidak rusak sedikit pun. Kursi dan meja untuk rapat memiliki ukiran yang indah. Harris duduk di ujung sedangkan Aryan duduk di sebelahnya. Harris melihat sebuah tombol di balik meja dan itu membuat Harris penasaran.
" Aryan, Lihatlah ini! Ada sebuah tombol. Aku penasaran dengan tombol ini, apakah boleh aku menekan tombol ini?"
" Iya, aku juga penasaran. Coba kau tekan!"
Harris menekan tombol dan tiba-tiba atap ruangan itu berbalik sebelumnya lampu gantung menjadi sebuah layar besar.
Aryan dan Harris kaget melihat layar besar itu muncul di hadapannya. Mereka melihat dibalik layar besar itu dan ternyata layar besar itu adalah sebuah peta. Peta itu terdapat gambar yang menandakan sebuah hutan dan ditengah gambar ada tanda berbentuk silang berwarna merah. Mereka yakin bahwa peta itu letak Brighten Cave.
Mereka memotret peta itu dan segera pergi. Tiba-tiba mereka dihadang oleh sekelompok orang yang memakai baju dan topeng bewarna hitam putih. Aryan dan Harris kaget sekaligus takut setelah melihat sekelompok orang yang berjumlah 4 orang. Sekelempok orang tersebut menangkap Aryan dan Harris. Mereka dibawa ke tempat ruangan di sebelah ruangan rapat Brighten Brave. Mereka diikat di sebuah kursi.
" Tunggu, kenapa kalian mengikat kami? Salah kami apa?" Teriak Harris.
" Tenanglah Harris. Coba kau lihat baju itu ada sebuah lambang."
" Kau benar. Apakah kalian Brighten Brave? Jika iya, kami bukan dari anggota Blackness Order."
Sekelompok orang tersebut melihat satu sama lain. Sekelompok orang itu membuka topengnya.
" Benar, kami Brighten Brave tapi kenapa kalian mencari peta tersebut?"
Aryan menceritakan kejadian yang mereka lalui. Brighten Brave itu percaya yang dikatakan oleh Aryan dan membuka ikatan pada Aryan dan Harris. Brighten Brave membantu pencarian Aryan dan Harris. Mereka memperkenalkan diri pada Brighten Brave. Nama dari anggota Brighten Brave adalah Agni, Bisma, Ricki, dan Candra.
" Boleh aku bertanya, apakah pintu keluar dari Ruangan ini hanya 1?" Tanya Aryan.
" Tidak, ada banyak pintu keluar tapi pintu itu sudah tutup karena Proyek bangunan dan sekarang hanya ada 2, di pintu masuk dan dibelakang kalian." Jawab Candra.
Aryan dan Harris berbalik badan dan melihat pintu dibelakangnya. Mereka keluar dari ruangan itu lewat pintu. Pintu itu menuju belakang Perpustakaan Kota.