Berhari hari Aryan dipenuhi dengan rasa kebingungan. Aryan kembali ke jalan buntu itu lagi. Dia hanya merenungkan kejadian itu. Dia bertanya kepada makhluk gaib berwujud perempuan penghuni jalan buntu tersebut " Permisi boleh saya tanya sesuatu, wahai wanita."
" Iya, ada apa?"
" Apakah kau melihat kejadian pembunuhan sekitar 1 tahun yang lalu di sini?"
" Hmm... biar aku ingat dulu. Iya aku melihatnya, perempuan itu datang kesini dengan penuh rasa ketakutan. Tiba-tiba ada segerombol orang bertopeng datang kesini. Setelah orang-orang itu menemukan gadis itu, mereka menganiaya tetapi perempuan itu berbalik melawan. Perempuan itu melemparkan sesuatu ketika penjahat itu mendorongnya."
" Melemparkan sesuatu? Berupa apa itu?"
" Aku tidak tahu apa itu tapi benda itu masih disini. Coba kau cari di sekitar sini."
Aryan mencari benda tersebut disekitar tempat itu. Dia melihat kilauan seperti pantulan cahaya. Aryan menghampiri kilauan dan ternyata dia melihat kalung perak yang terdapat tulisan identitas sang pemilik. Tulisan pada kalung itu terlihat kabur tetapi dia melihat tulisan yang berupa nomor dan lambang Blackness Order.
Aryan menyadarinya jangan-jangan ini... Aryan bergegas pergi untuk menemui Tania yang masih ada di rumah Tania. Saat Aryan sampai dirumah, Tania kaget dan kebingungan.
" Ada apa Aryan?"
" Tania aku menemukan ini."
" Ini sebuah kalung perak tapi tidak ada namanya."
" Tania, apa kamu melihat para Blackness Order memakai kalung seperti ini?"
" Sepertinya iya, saat kejadian itu aku seperti menarik sesuatu di lehernya."
" Berarti benar, kalung ini adalah kalung milik salah satu anggota Blackness Order itu."
" Bagaimana kamu bisa tahu?"
" Tadi aku bertanya pada makhluk gaib yang ada di jalan buntu itu. Katanya dia melihat kejadian yang tertimpa olehmu. Dia memberitahukan tentang sesuatu, yang dimaksudkan adalah kalung ini."
" Jadi bagaimana cara mengembalikan tulisan yang ada di kalung itu, Aryan?"
Aryan mengambil benda seperti bedak milik ibunya dan mengoleskannya pada kalung itu.
" Aryan, apa yang kamu lakukan?"
" Lihat saja ini."
Kalung tersebut lama-kelamaan muncul sebuah tulisan. Tulisan itu terdapat nama " SAHIR". Serentak Aryan dan Tania kaget dan berkata " APA?!!!".
" Kenapa bisa Paman Sahir yang membunuh kau, Tania? Selama ini dia berbohong, mempersulit kita dan membunuh kau Tania. Dari dulu aku merasa ada yang salah dengan Paman Sahir."
" Tapi Aryan dia adalah pamanku. Dia selalu menyayangiku dan memanjakan aku. Aku tidak percaya selama ini pembunuhnya adalah pamanku. Dan selama ini kita mencari pemimpin Blackness Order dan sekarang pemimpin itu membantu kita. Ini jebakan Aryan kita sebaiknya tidak meminta bantuan itu kepada Paman Sahir."
" Tania ini masih belum membuktikan bahwa pamanmu yang membunuhmu. Besok kita datang kerumah Paman Sahir untuk menyelidiki rumahnya."