Kasus misteri pun dimulai, Aryan dan Harris bertanya kepada Tania tentang asal usulnya dan mereka berfikir dan berdiskusi tentang penyebab kenapa Tania meninggal di jalan buntu itu. Dari situlah Aryan memiliki ide yaitu siapa nama orang tua Tania dan dimana tempat tinggalnya, Tania menjawab pertanyaan tersebut dan dia memberitahu tempat tinggalnya.
Esok harinya setelah pulang sekolah, mereka pergi ke tempat tinggal orang tuanya Tania. Aryan menceritakan semua hal yang terjadi pada Tania. Orang tuanya pun merasa kaget dan sedih. Dulu mereka sudah melakukan pencarian tetapi tidak ada hasil.
Aryan bertanya " Apakah anda ingat kapan anda bertemu dengan Tania dan apa yang dilakukannya?"
" Terakhir kami bertemu dengannya saat dia berangkat sekolah bahkan di lupa membawa bekalnya, hanya itu saja."
" Owh... Begitu yah..." sambil mengerutkan dahi.
Aryan merasa meyesal dan sedih karena tidak menemukan hasil. Saat Aryan berpamitan untuk pulang.
Sebelum pulang, Ayah Tania berkata sesuatu.
" Aryan, Harris, tolong temukan jasad Tania dan berjanjilah kepadaku kalau kalian mau mencarikan penyebab kematian anakku."
" Baik, aku janji." Jawab Aryan.
"Tentu saja pak, kami akan mencari hingga tetes keringat terakhir kita."
" Oh sudahlah Harris jangan mulai lagi." Sahut Aryan.
" Emang kenapa dengan ucapanku. Memang benar kan?"
Aryan menggelengkan kepala dan geram atas ucapan Harris dan Setelah itu Aryan beranjak pergi disusul dengan Harris yang semenjak tadi dia melihat-lihat rumah orang tua Tania.
Saat ditengah perjalanan pulang, Aryan masih bingung tentang kematian Tania.
" Sudahlah jangan bersedih pasti ada jalan keluarnya. Seharusnya aku yang bingung dan menyesal karena aku yang meninggal bukan kamu" Kata Tania
Aryan pun kaget dan menyadari apa yang dilakukannya dan Aryan pun hanya tertawa kecil. Dan tiba-tiba Harris menjawab
" Benar kata Tania. Sudahlah jangan putus asa pasti ada jalan keluar."
" Itu kamu ngomong dari lubuk hatimu atau kamu yang ikut-ikut ucapannya Tania, sih? Kamu kan gak pintar ngomong."
" Dari ucapan Tania, hehehe...."
Saat malamnya, Aryan masih geram dan penasaran apa dibalik semua ini. Jadi dia pun datang ketempat jalan buntu itu. Dia mencari barang bukti yang masih ditinggal. Dia pun juga membersihkan sampah. Jalan buntu itu seperti tak terurus.
Tak lama kemudian, dia tidak menemukan apa-apa. Saat dia mau kembali kerumah, dia kepergok oleh salah satu penghuni tersebut.
Dia seorang bapak-bapak, Aryan bertanya kepada bapak itu tentang asal mula kenapa tempat itu angker. Bapak itu menceritakan bahwa tempat itu dulu tidak angker semenjak dia mendengar ada suara teriakan dan suara tembakan yang misterius itu. Bapak itu menghampiri suara tersebut dan setelah dilihatnya disana tidak apa-apa hanya bercak darah dimana-mana. Aryan kaget mendengar cerita dari bapak tersebut.
Jangan-jangan Tania....
Aryan pun tiba-tiba bertanya " Sejak kapan kejadian itu terjadi?"
Bapak itu menjawab " Sekitar 1 tahun lalu".
Setelah itu Aryan berterima kasih kepada bapak itu dan bergegas pergi.
Tania masih ada di rumah Aryan yang sedang bermain dan bercanda ria dengan Harris.
Aryan kaget melihat Harris yang masih ada di kamar Aryan
" Kenapa kamu masih disini ini udah malam sebaiknya kamu pulang?"
" Haduh kenapa sih? Kan rumah aku deket banget sama rumah kamu. Tunggu, kenapa kamu terlihat tergesa-gesa?"
Aryan tidak menjawab pertanyaan Harris justru dia bertanya pada Tania
" Tania apa ingatan kejadian terakhirmu masih belum muncul?"
" Belum, tunggu kenapa kamu tiba-tiba berbicara seperti itu?"
" Sepertinya aku tahu kenapa kamu meninggal disitu."
" Apa?"
" Apa penyebabnya?" sahut Harris dengan wajah penasaran
" Sepertinya Tania meninggal karena dibunuh."
" APA?!!!" Tania dan Harris kaget.
Tania mencoba untuk mengembalikan ingatannya yang masih sekarang belum kembali dan ingatan itu muncul.